Pernikahan yang tidak ku harapkan itu akhirnya bisa batal karena bantuan dari pria asing itu. Karena aku adalah seorang gadis yang tahu caranya berterima kasih dengan benar, aku pun berlari meninggalkan tempat itu untuk mengejar pria asing itu.
Aku ingin berlari menemui pria itu, tetapi langkahku dihentikan oleh Mr. Lee. Ya, mantan calon suamiku itu sepertinya tidak terima jika pernikahan ini batal. Ini bisa dilihat dari raut wajahnya yang seakan-akan menunjukan kemarahan.
"Mau kemana kamu ?" teriak Mr. Lee sambil mencengkram tanganku dengan erat.
"Lepaskan tanganku, hutang kita sudah lunas jadi, pernikahan ini sudah batal," ucapku dengan tegas.
"Kata siapa ? pernikahan kali ini memang batal, tetapi tunggu dan lihat saja aku pasti akan menikahi mu," kata Mr. Lee.
"Aku sudah menyukaimu Claudia jadi, aku harus memilikimu. Jika, aku tidak bisa memiliki mu, orang lain pun tidak bisa," imbuh Mr. Lee.
Tidak memperdulikan ucapan dari Mr. Lee yang menurutku begitu kacau. Aku berusaha melepaskan tanganku dari genggaman Mr. Lee, setelah berusaha aku akhirnya bisa melepaskan diriku.
Aku berlari dengan sekuat tenaga keluar dari tempat itu dan akhirnya masih sempat mendapatkan pria asing yang membantuku tadi.
"Tunggu...," teriakku membuat pria asing itu menghentikan langkahnya.
Aku melanjutkan langkahku, mendekatkan diri ke pria asing itu. Jarak kami sudah semakin tipis, dan mata kami saling bertemu. Ketika aku menatap mata pria asing itu, aku memiliki firasat jika sebelumnya aku pernah bertemu dengan pria itu. Tetapi, entah dimana aku juga tidak ingat.
"Aku hanya ingin bilang terima kasih karena kamu sudah membantuku," ucapku.
"Ya, meskipun aku gak tahu kenapa kamu mau membantu orang asing seperti ku tapi dari dalam hati aku berterima kasih dan bersyukur karena bantuan mu ini," imbuh ku.
"Bantuan ku itu tidak gratis. Hutangmu justru bertambah lebih banyak," kata pria asing itu.
"Aku pasti akan membayarnya," ucapku.
"Bagus, aku akan menunggu tiga ratus juta ku kembali," ucap pria asing itu.
Ketika aku masih menyelesaikan urusanku dengan pria asing ini, tiba-tiba Mr. Lee datang dan menggangu pembicaraan ini dengan emosinya yang menggebu.
"Claudia....,"
Apa yang ingin disampaikan oleh Mr. Lee harus terpotong oleh ucapan dari pria asing itu.
"Ayo kita menikah. Tiga ratus juta akan ku anggap lunas," ucap pria asing itu tiba-tiba yang jujur membuatku terkejut.
"Tunggu, apa-apaan ini. Hey kamu, siapa yang memberimu hak mengatakan itu ? Claudia adalah calon istriku. Aku akan menikahinya," ucap Mr. Lee
Aku benar-benar tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat ini. Aku jujur ingin menolak ucapan dari pria asing itu tetapi setelah aku pikir jika, aku menikah dengan pria asing itu, maka aku akan benar-benar terbebas dari Mr. Lee akan tetapi, jika aku menolak ajakan pria itu, Mr. Lee akan terus-terusan menggangu ku dan keluarga ku.
Keputusan harus ku buat saat ini juga. Aku berharap keputusan yang ku buat ini benar dan akan membantu aku dan keluargaku.
"Baik, mari kita menikah," ucapku dengan tegas dan penuh percaya diri.
"Jason...," panggil pria asing itu untuk anak buahnya.
"Iya tuan...," sahut anak buahnya.
"Waktu kalian dua jam untuk mengurus pernikahan ku dengan gadis ini," ucap pria asing itu memberi perintah kepada anak buahnya.
"Dan selain itu, kalian juga jaga Mr. Lee jangan sampai pria itu mendekati calon istriku dan juga keluarganya," imbuh pria asing itu.
"Baik tuan. Perintah mu akan kami laksanakan," jawab anak buahnya.
Aku sungguh tidak menyangka pernikahanku dengan pria asing itu akan terjadi hari ini dan aku yakin pernikahanku kali ini akan berjalan lancar.
Setelah pria asing itu memberikan perintah kepada para anak buahnya, ia melenggang pergi dari tempat itu untuk menuju ke arah mobil berwarna hitam. Aku yakini mobil itu adalah milik dari pria asing itu.
Ketika aku ingin menyusul pria asing itu bermaksud untuk membuat sedikit perdebatan dengannya, kedua orang tuaku datang menghampiriku. Ya, orang tua ku itu terlihat khawatir dengan keadaanku.
"Claudia sayang... apa kamu baik-baik saja ? Siapa pria itu nak ?" tanya ibuku khawatir.
"Aku juga tidak mengenal pria itu bu...," jawabku jujur.
"Lalu mengapa dia ada disini ? Dia bukan tamu undangan kita," ucap ayahku bertanya-tanya.
"Tidak peduli dia tamu atau bukan namun, dia sudah membantu kita menyelesaikan masalah ini. Sebaiknya saat ini kita pulang, kamu butuh istirahat kan ?" ucap ibuku.
"Ayo sayang, kita harus pulang sekarang. Untuk hutang dengan orang itu, kami berdua yang akan mengusahakannya," imbuh ibuku.
"Tidak, aku tidak bisa pulang sekarang. Aku harus membayar hutang tiga ratus juta itu," ucap ku.
"Apa maksudmu Claudia ?" tanya ibuku kebingungan.
"Aku harus menikah dengan pria itu untuk membayar hutang tiga ratus juta itu," jawabku mengatakan yang sebenarnya.
"Kenapa kamu mengatakan itu ? Kamu bercanda kan ?" tanya ibuku.
"Tidak ibu, aku sama sekali tidak bercanda. Aku menyetujui untuk menikah dengan pria itu supaya hutang tiga ratus juta bisa terlunasi," jawabku.
"Kamu ini sungguh aneh, sudah terbebas dari Mr. Lee namun sekarang memilih menikah dengan pria yang tidak kamu kenal," kata ibuku yang terdengar sedikit marah mengenai keputusanku ini.
"Ibu, tolong percaya dengan keputusan ku kali ini. Aku yakin pria itu dapat membantu kita. Ibu, ayah, Mr. Lee tidak akan berhenti sampai disini dia pasti akan mencari gara-gara lagi. Bukankah sebaiknya kita mencari perlindungan ?" ucapku.
"Tidak, ibu tidak menyetujuinya. Kita akan membayar hutang kita pada pria itu tanpa pernikahan," kata ibuku melarang keputusan yang sudah ku buat.
"Claudia sayang, ayah setuju dengan keputusanmu. Hutang dua ratus juta saja kita tidak sanggup untuk membayar, apalagi tiga ratus juta," ucap ayahku yang sepertinya menyetujui keputusanku.
"Terserah kalian saja. Aku akan pulang dan tidak akan menghadiri pernikahan mu. Ibu tadi sudah begitu senang kamu tidak menikah dengan Mr. Lee namun, sekarang kamu memutuskan menikah dengan pria yang sama sekali tidak kamu kenal," kata ibuku memarahi sekaligus menasehati ku.
"Dan juga usiamu seharusnya masih usia belajar. Kamu harus kembali ke sekolah Claudia bukan mengurus rumah tangga," imbuh ibuku.
"Satu hal lagi, menikah itu bukan main-main. Harus selamanya seumur hidup," pungkas ibuku.
"Aku tahu itu bu, tetapi keputusanku sudah bulat. Aku melakukan ini demi keamanan kalian," ucapku.
"Jadi bu, tolong berikan restu kepadaku dan percayalah dengan keputusanku. Ini adalah hal terbaik untuk kita semua," ucapku masih memohon kepada ibuku untuk merestui pernikahan mendadak ku.
"Terserah apa yang ingin kamu lakukan. Ibu tidak akan berada disini lebih lama," ucap ibuku lalu melenggang pergi dari tempatnya.
Sebenarnya saat ini aku sedikit merasa sedih, mengapa ? karena keputusanku untuk menikah dengan pria asing itu tidak disetujui atau bahkan mendapat restu dari ibuku. Jujur ini membuatku sedikit merasa sedih namun, aku sudah tidak boleh mundur lagi. Dengan hanya restu dari ayahku, aku tetap melakukan pernikahan ini. Pernikahan yang entah bisa membuatku bahagia atau tidak. Aku masih tidak mengetahui kelanjutannya.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
josephine lee
Gx koment
Cuma jejak jempol
2021-01-03
0
Vyze Soares
jengkel sama mamanya,tdi dr Mr Lee yg tua bgt dia no comen
2021-01-02
3
Wulan Hutabarat
masih nyimak
2021-01-02
2