Bab 3 Benih cinta

Halo para Reader tersayang. Jangan lupa tinggalkan jejak ya..

✓Like 👍

✓Coment 💬

✓Rate 5 ⭐

✓Vote 💰

Agar Author semakin semangat nulisnya. Author tidak ada apa - apanya jika tanpa dukungan kalian🤗

🍂Selamat membaca🍂

Semalaman Rey susah tidur. Mata dan otaknya tidak mau diajak bekerja sama. Mata ingin sekali memejamkan mata tapi otaknya berkata tidak. Tidak sabar menunggu hari esok. Rasa menggebu - gebu Rey membuat dia terjaga sepanjang malam. Demi apa coba? demi misinya untuk bertemu dan menaklukan itu cewek.

Rey menatap langit - langit kamar yang berwarna biru tua mix warna keemasan yang memberikan kesan mewah pada kamarnya. Kemudian dia pun terlelap pukul 3 subuh.

Rey mengernyitkan dahinya karena ulah nakal sinar matahari yang mengintip dari jendela kamarnya. Tadi malam dia lupa tidak menutupnya gorden jendela kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi.

Rey menggeliat menampakan otot - otot pada tubuhnya dan menyuguhkan 6 roti sobek yang terpampang nyata yang seakan berkata minta dicelupin ke susu coklat hangat. Usaha selalu menunjukan hasil. Rajin ngegym memberikan bentuk tubuh yang proposional dan maskulin. Tidak memakai baju atasan waktu tidur itu memang sudah jadi kebiasaan remaja tampan itu.

Matanya masih terasa berat, terlihat jelas lingkaran hitam pada matanya karena terjaga semalaman sehingga seperti mata panda yang menggemaskan.

Tiba - tiba matanya terbuka lebar, dan bergegas menuruni ranjang kebesarannya, melangkah menuju ke kamar mandi. Mandi bebek menjadi jurus handalannya saat ini. Mengingat alasan yang buat dia kepikiran dan susah tidur tadi malam, ingin cepat - cepat menyelesaikan misinya.

Dia keluar dari kamar mandi dan melaju ke walk in closet untuk mengganti pakaian. T - shirt putih yang melekat pas pada tubuh bidangnya dilengkapi kemeja coklat lengan pendek yang kancingnya dibiarkan terbuka dan diserasikan dengan celana jeans panjang bewarna abu - abu. Simple tapi terlihat sangat modis di tubuh atletis Rey. Orang ganteng mah mau pakek baju gembelpun tetep terlihat modis.

Rey menuruni tangga rumahnya setelah menyambar kunci mobilnya karena kamarnya berada di lantai dua. Tangan kekarnya membuka pintu Lamborghini Avendor berwarna biru metalixnya. Bergegas masuk dan melaju ke arah gerbang yang sangat besar. Terdengar suara security rumahnya menyapa sopan dan segera membukakan gerbang di depannya. Rey melajukan mobilnya ke luar gerbang dan tidak lupa dia memasang alamat tujuannya di google map di monitor kecil yang sudah tersedia dalam mobilnya.

Dalam perjalanan yang sudah tidak jauh lagi pada alamat tujuan, Rey tidak sengaja mengedarkan pandangan matanya ke taman yang sedang dia lewati. Kedua netranya berhenti pada satu titik dan menatap tajam. Belum yakin dia memicingkan matanya, membidik sasaran laksana sniper profesional dengan senapan Barrett M28. Seketika senyuman kepuasan terlukis pada wajah tampannya. Dia bergegas memarkirkan rapi lamborghininya di pinggir taman, melangkahkan kakinya setelah turun dari mobil.

Iya, dia berjalan mendekati gadis cupu yang cukup buat dia kelabakan semalaman. Namun tiba - tiba langkahnya terhenti. Memperhatikan obyek yang entah sejak kapan menjadi candu bagi Rey. Menikmati pemandangan di depan matanya yang membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Bibirnya yang tipis mengucap lirih sebuah kalimat.

"Cantik, lo sangat cantik," ucapnya lirih yang hampir tidak terdengar.

"Perasaan apa ini? belum pernah gue rasain sebelumnya." Gumamnya seraya memegang dadanya yang berdenyut.

Dada Rey terasa geli seperti ada yang menggelitik. Entah mengapa hanya melihat Dara dari kejauhan membuatnya senang.

Entah sejak kapan tatapan matanya tidak bisa beralih darinya. Gadis cupu yang secara instan mampu mengganggu pikirannya.

Melihat gadis itu sekarang seperti mendapat obat penenang baginya.

"Sihir apa yang lo kirim ke gue Dara. Gue nggak bisa menahannya lagi. Hari ini gue harus bisa menciptakan interaksi manis sama lo." Tekatnya sudah membulat.

Rey merogoh saku celananya dan mengambil ponsel pintarnya. Mengetik sebuah pesan singkat ke Dara. Sesekali dia mengamati gadis yang disana. Takut menghilang dari pandangannya karena sementara harus menatap layar ponselnya untuk mengetik pesan.

Rey

"Morning Dara.."

Dua tanda centang pertanda pesannya sudah masuk. Rey memperhatikan Dara berharap kali ini dia merespon pesannya. Jari telunjuknya yang panjang mengetuk - mengetuk belakang ponselnya gelisah karena gadis itu tak kunjung berniat mengintip ponselnya.

Dia tahu betul, pesannya sudah terkirim. Rey bukanlah tipe orang penyabar. Menunggu adalah hal gila yang paling dia benci. Kemudian ia mencoba mengirim pesan singkat lagi ke orang yang sama.

"Boleh kita bertemu? gue Rey."

Terlihat dari jauh Dara mulai mengambil ponsel yang berada di saku celananya. Rey tersenyum kecil yakin pesannya sudah dibaca. Rey terkekeh geli melihat reaksi gadis yang sedang duduk di bangku taman itu.

Bagi Rey, Dara terlihat sangat menggemaskan. Namun Rey mulai mengerutkan dahinya karena belum juga ada balasan pesan dari Dara.

"Arrggg! Gue nggak bisa kayak gini terus. Dua kali dia mengabaikan pesan gue. Kali ini lo nggak bakal bisa melakukan hal itu lagi ke gue Dara." Rey geram geram gemes sama itu cewek.

Kali ini Rey langsung membuat sambungan panggilan ke Dara.

Tuut.. Tuut.. Tuut...

Pada deringan ke 3 terdengar suara yang sangat lembut membuat Rey sedikit gugup. Perutnya terasa seperti ada kupu - kupu yang beterbangan di dalamnya. Terasa mulas seperti orang demam panggung. Bisa - bisanya hal seperti ini dialami olehnya untuk pertama kalinya.

"Ya Tuhan. Kenapa suara gadis ini terdengar sexy sekali di gendang telinga gue. Terlalu menggoda"

"Halo, i..ini siapa ya?" terdengar suara dari balik telepon.

"Ini gue Rey, orang yang dari kemarin lo abaikan pesannya," ucap Rey agak ketus, namun masih terselip perasaan gemas.

"Rey yang mana? yang punya nama Rey nggak cuma satu di planet Bumi yang bulat ini," timpal gadis itu.

"Rey yang paling tampan di sekolahan lo," jawab Rey terkekeh.

" Oooohh."

"Sekarang gue ingin bertemu ama lo."

"Maaf nggak bisa, hari ini gue sibuk banget, lain kali aja ya," kilah si gadis.

"Cuma duduk bermalas - malasan di taman apa itu bisa dinamakan sibuk? hem?"

Rey terkekeh geli melihat ekspresi kaget Dara. Melihat gerak gerik Dara membuatnya tidak bisa menahan lebih lama untuk tidak mendekati itu cewek. Dia mulai melangkah lebar agar cepat sampai. Ingin sekali menggodanya lebih.

Persetan dengan alasan tujuan utamanya mendekati cewek cupu itu. Sekarang perasaannya sudah berbeda. Rey belum tahu pasti perasaan seperti apa yang sedang dia rasakan sekarang. Yang pasti dia ingin mendekati dan mengenalinya lebih dalam.

Dia udah lupa dengan harga dirinya yang selangit itu. Baru kemarin dia ogah - ogahan untuk berhubungan dengan gadis itu yang entah sejak kapan panggilan cupu sudah berangsur - angsur menghilang dari pikirannya.

"Lo cantik, lo lucu, lo menggemaskan Ra. Gue harus bisa dapatkan lo seutuhnya." Gerutunya di sela langkahnya mendekati Dara.

Pada saat ini Dara telah menjadi cinta pertama Rey. Meskipun Rey belum menyadari seutuhnya.

Kita nggak akan pernah tahu kehendak Tuhan. Tuhan yang Maha Kuasa membolak balikan hati setiap manusia. Cinta datang dengan caranya yang unik dan berlabuh kepada orang yang mungkin tak pernah disangka. Begitupun hati Rey yang sekarang mulai tumbuh benih - benih cinta di dalamnya untuk sang gadis.

Bersambung~~

Jangan lupa mampir di karya author satunya lagi ya, masih on going. Ditunggu kunjungannya🥰

Terpopuler

Comments

NA_SaRi

NA_SaRi

ide cewek cupu dgn cowok ganteng itu memang menggemaskan sih

2022-08-23

0

NA_SaRi

NA_SaRi

yaallah kelakuannya narsis berat ooi

2022-08-23

0

NA_SaRi

NA_SaRi

uhuuuk, udh berasa nyetrum aja ya bang

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Tantangan (Sudah Revisi)
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Benih cinta
4 Bab 4 Cara paksa
5 Bab 5 Ungkapan cinta dan ciuman
6 Bab 6 Membuka hati
7 Bab 7 Berani pacaran, berani nikah
8 Bab 8 Keharmonisan Dara dan Rey
9 Bab 9 Rey diminta untuk menikah lagi
10 Bab 10 Incident yang tak terduga
11 Bab 11 Gelisah
12 Bab 12 Kenyataan yang pahit
13 Bab 13 Alasan kebencian Rani
14 Bab 14 Larut dalam kesedihan
15 Bab 15 Ihklaskan suamimu menikahi aku
16 Bab 16 Hari pernikahan
17 Bab 17 Pernyataan perang Bella dan Dara
18 Bab 18 Melepas rindu
19 Bab 19 Kekecewaan Rey
20 Bab 20 Kecurigaan Kayla dan Perasaan Radit
21 Bab 21 Radit kembali ke Indonesia
22 Bab 22 Kissmark
23 Bab 23 Taman hiburan ( Dara, Kayla, dan Radit )
24 Bab 24 Kemarahan Rey
25 Bab 25 Masa lalu Bella
26 Bab 26 Ada nyawa baru dalam tubuhku
27 Bab 27 Luka yang tak bertepi + visual
28 Bab 28 Acara makan malam berakhir tragedi
29 Bab 29 keguguran
30 Bab 30 Kenyataan pahit terulang lagi
31 Bab 31 Bella berulah lagi
32 Bab 32 Sang Ayah pergi untuk selamanya
33 Bab 33 Memilih untuk menyerah
34 Bab 34 Terungkap
35 Bab 35 Dua tahun kemudian
36 Bab 36 Akhirnya ketemu
37 Bab 37 Bermalam
38 Bab 38 Tragedi burung kejepit
39 Bab 39 Membawamu pulang dengan paksa.
40 Bab 40 Kembali ke Indonesia.
41 Bab 41 Lagi - lagi secara paksa.
42 Bab 42 Masa lalu yang belum diketahui.
43 Bab 43 Sedikit masalah di masa lalu.
44 Bab 44 Kepergok
45 Bab 45 Permintaan maaf Rani
46 Bab 46 Radit & Kayla
47 Bab 47 Masa Lalu Kayla
48 Bab 48 Akhirnya bertemu sahabat
49 Bab 49 Ancaman dari luar
50 Bab 50 Terluka parah
51 Bab 51 Koma
52 Bab 52 Sadarlah dan aku akan pergi
53 Bab 53 Divonis buta
54 Bab 54 Nicho
55 Bab 55 Pendonor
56 Ban 56 Bayi Nesya
57 Bab 57 Jadwal operasi
58 Bab 58 Suster tukang gosip
59 Bab 59 Gugatan perceraian
60 Bab 60 Aku membutuhkanmu
61 Bab 61 Memperbaiki hubungan
62 Bab 62 Momen manis Radit & Kayla
63 Bab 63 Menanam Calon Benih Rey Junior
64 Ban 64 Salah bicara
65 Bab 65 Radit Cemburu
66 Bab 66 Menyatakan cinta
67 Bab 67 Hamil
68 Bab 68 Meminta Restu.
69 Bab 69 Tubuhmu Bau.
70 Bab 70 Tubuhmu bau part 2
71 Bab 71 Ngidam
72 Bab 72 Mengungkit masa lalu
73 Bab 73 Makhluk Astral.
74 Bab 74 Gagal Malam Pertama.
75 Bab 75 Melahirkan.
76 Bab 76 Calon Bayi Kembar.
77 Bab 77 Happy Ending.
78 Curhatan Tukang Ketik.
79 PENGUMUMAN
80 Karya Baru
81 Karya Baru
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1 Tantangan (Sudah Revisi)
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Benih cinta
4
Bab 4 Cara paksa
5
Bab 5 Ungkapan cinta dan ciuman
6
Bab 6 Membuka hati
7
Bab 7 Berani pacaran, berani nikah
8
Bab 8 Keharmonisan Dara dan Rey
9
Bab 9 Rey diminta untuk menikah lagi
10
Bab 10 Incident yang tak terduga
11
Bab 11 Gelisah
12
Bab 12 Kenyataan yang pahit
13
Bab 13 Alasan kebencian Rani
14
Bab 14 Larut dalam kesedihan
15
Bab 15 Ihklaskan suamimu menikahi aku
16
Bab 16 Hari pernikahan
17
Bab 17 Pernyataan perang Bella dan Dara
18
Bab 18 Melepas rindu
19
Bab 19 Kekecewaan Rey
20
Bab 20 Kecurigaan Kayla dan Perasaan Radit
21
Bab 21 Radit kembali ke Indonesia
22
Bab 22 Kissmark
23
Bab 23 Taman hiburan ( Dara, Kayla, dan Radit )
24
Bab 24 Kemarahan Rey
25
Bab 25 Masa lalu Bella
26
Bab 26 Ada nyawa baru dalam tubuhku
27
Bab 27 Luka yang tak bertepi + visual
28
Bab 28 Acara makan malam berakhir tragedi
29
Bab 29 keguguran
30
Bab 30 Kenyataan pahit terulang lagi
31
Bab 31 Bella berulah lagi
32
Bab 32 Sang Ayah pergi untuk selamanya
33
Bab 33 Memilih untuk menyerah
34
Bab 34 Terungkap
35
Bab 35 Dua tahun kemudian
36
Bab 36 Akhirnya ketemu
37
Bab 37 Bermalam
38
Bab 38 Tragedi burung kejepit
39
Bab 39 Membawamu pulang dengan paksa.
40
Bab 40 Kembali ke Indonesia.
41
Bab 41 Lagi - lagi secara paksa.
42
Bab 42 Masa lalu yang belum diketahui.
43
Bab 43 Sedikit masalah di masa lalu.
44
Bab 44 Kepergok
45
Bab 45 Permintaan maaf Rani
46
Bab 46 Radit & Kayla
47
Bab 47 Masa Lalu Kayla
48
Bab 48 Akhirnya bertemu sahabat
49
Bab 49 Ancaman dari luar
50
Bab 50 Terluka parah
51
Bab 51 Koma
52
Bab 52 Sadarlah dan aku akan pergi
53
Bab 53 Divonis buta
54
Bab 54 Nicho
55
Bab 55 Pendonor
56
Ban 56 Bayi Nesya
57
Bab 57 Jadwal operasi
58
Bab 58 Suster tukang gosip
59
Bab 59 Gugatan perceraian
60
Bab 60 Aku membutuhkanmu
61
Bab 61 Memperbaiki hubungan
62
Bab 62 Momen manis Radit & Kayla
63
Bab 63 Menanam Calon Benih Rey Junior
64
Ban 64 Salah bicara
65
Bab 65 Radit Cemburu
66
Bab 66 Menyatakan cinta
67
Bab 67 Hamil
68
Bab 68 Meminta Restu.
69
Bab 69 Tubuhmu Bau.
70
Bab 70 Tubuhmu bau part 2
71
Bab 71 Ngidam
72
Bab 72 Mengungkit masa lalu
73
Bab 73 Makhluk Astral.
74
Bab 74 Gagal Malam Pertama.
75
Bab 75 Melahirkan.
76
Bab 76 Calon Bayi Kembar.
77
Bab 77 Happy Ending.
78
Curhatan Tukang Ketik.
79
PENGUMUMAN
80
Karya Baru
81
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!