Halo para Reader tersayang. Jangan lupa tinggalkan jejak ya..
✓Like 👍
✓Coment 💬
✓Rate 5 ⭐
✓Vote 💰
Agar Author semakin semangat nulisnya. Author tidak ada apa - apanya jika tanpa dukungan kalian🤗
🍂Selamat membaca🍂
Semalaman Rey susah tidur. Mata dan otaknya tidak mau diajak bekerja sama. Mata ingin sekali memejamkan mata tapi otaknya berkata tidak. Tidak sabar menunggu hari esok. Rasa menggebu - gebu Rey membuat dia terjaga sepanjang malam. Demi apa coba? demi misinya untuk bertemu dan menaklukan itu cewek.
Rey menatap langit - langit kamar yang berwarna biru tua mix warna keemasan yang memberikan kesan mewah pada kamarnya. Kemudian dia pun terlelap pukul 3 subuh.
Rey mengernyitkan dahinya karena ulah nakal sinar matahari yang mengintip dari jendela kamarnya. Tadi malam dia lupa tidak menutupnya gorden jendela kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 6 pagi.
Rey menggeliat menampakan otot - otot pada tubuhnya dan menyuguhkan 6 roti sobek yang terpampang nyata yang seakan berkata minta dicelupin ke susu coklat hangat. Usaha selalu menunjukan hasil. Rajin ngegym memberikan bentuk tubuh yang proposional dan maskulin. Tidak memakai baju atasan waktu tidur itu memang sudah jadi kebiasaan remaja tampan itu.
Matanya masih terasa berat, terlihat jelas lingkaran hitam pada matanya karena terjaga semalaman sehingga seperti mata panda yang menggemaskan.
Tiba - tiba matanya terbuka lebar, dan bergegas menuruni ranjang kebesarannya, melangkah menuju ke kamar mandi. Mandi bebek menjadi jurus handalannya saat ini. Mengingat alasan yang buat dia kepikiran dan susah tidur tadi malam, ingin cepat - cepat menyelesaikan misinya.
Dia keluar dari kamar mandi dan melaju ke walk in closet untuk mengganti pakaian. T - shirt putih yang melekat pas pada tubuh bidangnya dilengkapi kemeja coklat lengan pendek yang kancingnya dibiarkan terbuka dan diserasikan dengan celana jeans panjang bewarna abu - abu. Simple tapi terlihat sangat modis di tubuh atletis Rey. Orang ganteng mah mau pakek baju gembelpun tetep terlihat modis.
Rey menuruni tangga rumahnya setelah menyambar kunci mobilnya karena kamarnya berada di lantai dua. Tangan kekarnya membuka pintu Lamborghini Avendor berwarna biru metalixnya. Bergegas masuk dan melaju ke arah gerbang yang sangat besar. Terdengar suara security rumahnya menyapa sopan dan segera membukakan gerbang di depannya. Rey melajukan mobilnya ke luar gerbang dan tidak lupa dia memasang alamat tujuannya di google map di monitor kecil yang sudah tersedia dalam mobilnya.
Dalam perjalanan yang sudah tidak jauh lagi pada alamat tujuan, Rey tidak sengaja mengedarkan pandangan matanya ke taman yang sedang dia lewati. Kedua netranya berhenti pada satu titik dan menatap tajam. Belum yakin dia memicingkan matanya, membidik sasaran laksana sniper profesional dengan senapan Barrett M28. Seketika senyuman kepuasan terlukis pada wajah tampannya. Dia bergegas memarkirkan rapi lamborghininya di pinggir taman, melangkahkan kakinya setelah turun dari mobil.
Iya, dia berjalan mendekati gadis cupu yang cukup buat dia kelabakan semalaman. Namun tiba - tiba langkahnya terhenti. Memperhatikan obyek yang entah sejak kapan menjadi candu bagi Rey. Menikmati pemandangan di depan matanya yang membuat jantungnya berpacu lebih cepat dari sebelumnya. Bibirnya yang tipis mengucap lirih sebuah kalimat.
"Cantik, lo sangat cantik," ucapnya lirih yang hampir tidak terdengar.
"Perasaan apa ini? belum pernah gue rasain sebelumnya." Gumamnya seraya memegang dadanya yang berdenyut.
Dada Rey terasa geli seperti ada yang menggelitik. Entah mengapa hanya melihat Dara dari kejauhan membuatnya senang.
Entah sejak kapan tatapan matanya tidak bisa beralih darinya. Gadis cupu yang secara instan mampu mengganggu pikirannya.
Melihat gadis itu sekarang seperti mendapat obat penenang baginya.
"Sihir apa yang lo kirim ke gue Dara. Gue nggak bisa menahannya lagi. Hari ini gue harus bisa menciptakan interaksi manis sama lo." Tekatnya sudah membulat.
Rey merogoh saku celananya dan mengambil ponsel pintarnya. Mengetik sebuah pesan singkat ke Dara. Sesekali dia mengamati gadis yang disana. Takut menghilang dari pandangannya karena sementara harus menatap layar ponselnya untuk mengetik pesan.
Rey
"Morning Dara.."
Dua tanda centang pertanda pesannya sudah masuk. Rey memperhatikan Dara berharap kali ini dia merespon pesannya. Jari telunjuknya yang panjang mengetuk - mengetuk belakang ponselnya gelisah karena gadis itu tak kunjung berniat mengintip ponselnya.
Dia tahu betul, pesannya sudah terkirim. Rey bukanlah tipe orang penyabar. Menunggu adalah hal gila yang paling dia benci. Kemudian ia mencoba mengirim pesan singkat lagi ke orang yang sama.
"Boleh kita bertemu? gue Rey."
Terlihat dari jauh Dara mulai mengambil ponsel yang berada di saku celananya. Rey tersenyum kecil yakin pesannya sudah dibaca. Rey terkekeh geli melihat reaksi gadis yang sedang duduk di bangku taman itu.
Bagi Rey, Dara terlihat sangat menggemaskan. Namun Rey mulai mengerutkan dahinya karena belum juga ada balasan pesan dari Dara.
"Arrggg! Gue nggak bisa kayak gini terus. Dua kali dia mengabaikan pesan gue. Kali ini lo nggak bakal bisa melakukan hal itu lagi ke gue Dara." Rey geram geram gemes sama itu cewek.
Kali ini Rey langsung membuat sambungan panggilan ke Dara.
Tuut.. Tuut.. Tuut...
Pada deringan ke 3 terdengar suara yang sangat lembut membuat Rey sedikit gugup. Perutnya terasa seperti ada kupu - kupu yang beterbangan di dalamnya. Terasa mulas seperti orang demam panggung. Bisa - bisanya hal seperti ini dialami olehnya untuk pertama kalinya.
"Ya Tuhan. Kenapa suara gadis ini terdengar sexy sekali di gendang telinga gue. Terlalu menggoda"
"Halo, i..ini siapa ya?" terdengar suara dari balik telepon.
"Ini gue Rey, orang yang dari kemarin lo abaikan pesannya," ucap Rey agak ketus, namun masih terselip perasaan gemas.
"Rey yang mana? yang punya nama Rey nggak cuma satu di planet Bumi yang bulat ini," timpal gadis itu.
"Rey yang paling tampan di sekolahan lo," jawab Rey terkekeh.
" Oooohh."
"Sekarang gue ingin bertemu ama lo."
"Maaf nggak bisa, hari ini gue sibuk banget, lain kali aja ya," kilah si gadis.
"Cuma duduk bermalas - malasan di taman apa itu bisa dinamakan sibuk? hem?"
Rey terkekeh geli melihat ekspresi kaget Dara. Melihat gerak gerik Dara membuatnya tidak bisa menahan lebih lama untuk tidak mendekati itu cewek. Dia mulai melangkah lebar agar cepat sampai. Ingin sekali menggodanya lebih.
Persetan dengan alasan tujuan utamanya mendekati cewek cupu itu. Sekarang perasaannya sudah berbeda. Rey belum tahu pasti perasaan seperti apa yang sedang dia rasakan sekarang. Yang pasti dia ingin mendekati dan mengenalinya lebih dalam.
Dia udah lupa dengan harga dirinya yang selangit itu. Baru kemarin dia ogah - ogahan untuk berhubungan dengan gadis itu yang entah sejak kapan panggilan cupu sudah berangsur - angsur menghilang dari pikirannya.
"Lo cantik, lo lucu, lo menggemaskan Ra. Gue harus bisa dapatkan lo seutuhnya." Gerutunya di sela langkahnya mendekati Dara.
Pada saat ini Dara telah menjadi cinta pertama Rey. Meskipun Rey belum menyadari seutuhnya.
Kita nggak akan pernah tahu kehendak Tuhan. Tuhan yang Maha Kuasa membolak balikan hati setiap manusia. Cinta datang dengan caranya yang unik dan berlabuh kepada orang yang mungkin tak pernah disangka. Begitupun hati Rey yang sekarang mulai tumbuh benih - benih cinta di dalamnya untuk sang gadis.
Bersambung~~
Jangan lupa mampir di karya author satunya lagi ya, masih on going. Ditunggu kunjungannya🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
NA_SaRi
ide cewek cupu dgn cowok ganteng itu memang menggemaskan sih
2022-08-23
0
NA_SaRi
yaallah kelakuannya narsis berat ooi
2022-08-23
0
NA_SaRi
uhuuuk, udh berasa nyetrum aja ya bang
2022-08-23
0