Bab 2 Penasaran

Halo para Reader tersayang. Jangan lupa tinggalkan jejak ya..

✓Like 👍

✓Coment 💬

✓Rate 5 ⭐

✓Vote 💰

Agar Author semakin semangat nulisnya. Author tidak ada apa - apanya jika tanpa dukungan kalian🤗

🍂Selamat membaca🍂

Di dalam kamar Rey sedang menatap jengah kertas kecil yang sedang dia pegang. Tertulis dengan jelas dan besar sederetan angka nomor telepon.

"Sialan itu Radit, darimana juga dia dapat nomor telepon itu cewek cupu? niat bener itu anak mau ngerjain gue."

Rey menghela napas keras dan lekas mengetik sebuah pesan singkat pada gadis yang menjadi incaran tantangan dari Radit.

Sebenarnya Rey malas harus menghubungi itu cewek cupu. Selama ini cewek cantik dg body sexy bahenol yang selalu mengekorinya. Masak iya sih dia sekarang turun level dan harus berhubungan dengan cewek cupu? Merasa harga dirinya merosot ke lubang got yang tiada ujung, kotor, gelap, dan bau.

Rey mengetuk jarinya pada pinggiran sofa yang sedang didudukinya. Sesekali dia melirik HP smartphone mahal miliknya. 5 menit.. 10 menit.. 30 menit.. Belum ada tanda - tanda chat masuk. Dia sedang menunggu balasan chat dari Dara yang dari tadi belum juga menampilkan notifikasi.

"Gue Rey vanno Erlangga, cewek manapun tak pernah mengabaikanku!" gerutunya.

Rey menggertakkan giginya karena merasa geram.

Drrrttt...drrrttt... ponselnya bergetar pertanda ada notifikasi masuk. Rey langsung menyambar secepat kilat benda pipih yang tadinya ada di atas meja. Berharap ada balasan chat dari Dara. Sejenak Rey terdiam.

"Sejak kapan gue menaruh harapan pada cewek? apa lagi sama cewek cupu itu?"

dia menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Aaahh, ini karena tantangan si kunyuk Radit itu, dan nggak lebih." Rey coba menyangkalnya.

Kemudian dia melanjutkan aktivitasnya dan menggeser ke atas pada layar ponselnya. Seketika ekspresi Rey langsung berubah 180°, mukanya ditekuk setelah membuka dan membaca chat yang masuk.

Radit

"Hallo baby.. Itu cewek udah lo chat belum??"

Drrttt.. Chat masuk lagi.

Radit

"Gimana..gimana..??"

Drrrttt... Ponselnya bergetar lagi.

Radit

"Pasti kagak direspon ya..? ha..ha..ha.."

"Buju buseeet!! ini anak dukun apa yak. Ngerti aja itu cewek cupu nggak ngrespon gue.

"Gerutu Rey dan sedikit menjauhkan HPnya.

Rey mengetik pesan sambil menipiskan bibirnya dengan ekspresi muka yang seakan - akan ingin sekali memakan orang yang mengirim chat barusan.

Rey

"Aku belum chat dia. Buat apa buru - buru?"

bohong Rey demi menjaga harga dirinya di depan sahabatnya yang satu ini.

Rey

"Tunggu tanggal mainnya, jangan banyak bacot lo monyet anoman."

Rey membanting kesal benda pipih itu ke atas ranjang. Dia mengacak - ngacak rambutnya kesal namun tak menghilangkan ketampanannya.

"Aarrgghh!!! gue Rey Vanno Erlangga, nggak ada satupun wanita yang berani mengabaikanku!"

Rey merasa frustasi, mengingat tantangan dari Radit. Kalau sampai dia kalah mau nggak mau harus menyatakan cinta kepada mbok Inah perawan tua pemilik kantin sekolah yang selalu minta dipanggil inces.

Si inces memang selalu suka mengejar dan menggoda Rey setiap kali bertemu. Murid tampan itu sering menjadi bulan - bulanannya. Tak ketinggalan itu bibir dengan lipstick merah tebal dah kayak pantat ayam mau bertelur selalu ingin nyosor muka tampannya. Rey membayangkannya saja sudah bergidik. Bulu romanya langsung berdiri tanpa permisi.

"Oh..nooo..!! bisa berkurang ketampananku ini." Rey berteriak sambil menangkup kedua pipinya. Melemparkan diri ke atas kasur. Berguling - guling seperti cacing kepanasan. menendang - nendang selimut hingga terbang ke langit dan berserakan entah kemana. Menggigit bantal yang tak bersalah dan melemparnya ke dinding.

"DARA...!! liat aja, lo nggak bakal nolak gue."

Teriak Rey.

Tiba - tiba Rey terdiam. Entah mengapa dia merasa penasaran tentang itu cewek. Otaknya berkata tidak tapi hatinya berkata iya. Iya untuk pertama kalinya seumur hidup Rey merasa penasaran untuk mengetahui lebih tentang cewek. Dia memutar otak apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Alamat rumah, iya gue harus tahu dimana alamat rumahnya."

Rey mencoba menghubungi seseorang petugas sekolahan menanyakan alamat rumah seseorang yang dicarinya itu. Tidak sulit baginya untuk mendapatkan informasi karena dia anak orang konglomerat. Orang kaya mah bebas.

* * *

Pagi menyapa, suara cicitan burung terdengar merdu. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Dara bergegas pergi ke kamar mandi hanya cuci muka dan sikat gigi. Mengganti piyama tidurnya dengan atasan ketat berlengan pendek bewarna merah muda celana legging ketat selutut. Menampilkan lekuk tubuh indahnya dan tak lupa rambut panjangnya di ikat keatas sehingga menampilkan bentuk lehernya yang jenjang dan putih.

Hari ini hari minggu. Seperti biasanya, Dara melakukan aktivitas paginya lari - lari keliling komplek. Dara bergegas keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan semangat.

"Morning bi, saya mau jogging dulu ya." Pamit Dara kepada bi Wati asisten rumah tangganya yang sudah 10 tahun setia mengabdi di keluarganya.

"Iya non. Morning. Hati - hati non," jawab bi Wati sopan.

"Morning Pak Jajang." Sapa Dara kepada satpam rumahnya yang sedang berjaga di posnya.

"Morning non, mau jogging non?" Pak Jajang bergegas membuka gerbang pagar besi besar yang berdiri kokoh di depan rumah Dara.

"Iya pak, saya pergi dulu ya." Dara melangkahkan kakinya keluar gerbang. Berlari kecil mengelilingi komplek perumahan.

Sesampainya di taman, Dara beristirahat sebentar sambil menikmati pemandangan di depannya. Taman yang di desain begitu cantik. Macam - macam bunga dan tumbuhan ditata sedemikian rupa membuat Dara terkesan. Udaranya begitu segar karena di kelilingi pohon yang rindang. Ada danau buatan yang ikut memperindah taman tersebut. Karena hari minggu jadi taman agak ramai pengunjung.

Dara mendekati kursi taman di bawah pohon rindang yang menghadap danau. Dia meletakkan pantatnya di atas kursi dan meluruskan kakinya sambil memijat - mijat ringan.

Gadis cantik itu menghirup napas hingga udara memenuhi rongga paru - paru nya dan menghembuskannya pelan.

Melepas kaca mata tebalnya lalu diselipkan di kerah leher baju ketatnya membiarkan kacamatanya terletak pas di tengah - tengah buah dadanya.

Melepaskan ikat rambutnya dan dibiarkan jatuh tergerai tertiup angin. Dara mencoba menengadahkan mukanya ke atas menatap birunya langit dan memejamkan kedua mata indahnya.

Drrrttt... Drrrttt...

Selang beberapa detik dia baru memejamkan matanya HP yang berada di saku celananya terasa bergetar. Akan tetapi Dara tak kunjung mengecek HPnya, karena dia masih ingin menikmati suasana nyaman di tempat favoritnya ini.

Drrrttt... Drrrttt...

Seakan tidak mengijinkan Dara untuk bersantai HPnya bergetar lagi saakan berontak minta diperhatikan. Hal itu cukup membuat Dara mendengus kesal, dengan cepat mengambil HPnya yang berada di dalam saku celananya. Mengusap layar depan HP untuk membuka kunci dan melihat notifikasi. Ada dua pesan singkat.

From. 081223xxxxxx

"Morning Dara.."

"Boleh kita bertemu? gue Rey."

Dara menatap layar HPnya lama. Nomor yang sama dan mengaku namanya Rey. Dia baru ingat kemarin dia mengabaikan pesan singkat dari nomor ini kemarin.

"Apa mungkin dia Rey yang itu?" pikirannya melayang kemana - mana.

"Apa gue melakukan sesuatu yang fatal tanpa gue sadari ya?" batin Dara.

"Aahhhkk..!! Gue nggak mau berurusan dengan playboy, ngeriii!" Dara menghentak - hentakkan kakinya lalu tubuhnya bersandar lemas ke bangku taman yang sedang dia duduki. Tanpa dia sadari semua tindakannya sekarang sedang diperhatikan seseorang di balik pohon taman.

Bersambung~~

Mampir juga di karya ke duaku ya🤗

Terpopuler

Comments

NA_SaRi

NA_SaRi

emmm kira2 siapa itu? Rey pasti

2022-08-23

0

NA_SaRi

NA_SaRi

alaaah

2022-08-23

0

NA_SaRi

NA_SaRi

idih narsis sendiri

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Tantangan (Sudah Revisi)
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Benih cinta
4 Bab 4 Cara paksa
5 Bab 5 Ungkapan cinta dan ciuman
6 Bab 6 Membuka hati
7 Bab 7 Berani pacaran, berani nikah
8 Bab 8 Keharmonisan Dara dan Rey
9 Bab 9 Rey diminta untuk menikah lagi
10 Bab 10 Incident yang tak terduga
11 Bab 11 Gelisah
12 Bab 12 Kenyataan yang pahit
13 Bab 13 Alasan kebencian Rani
14 Bab 14 Larut dalam kesedihan
15 Bab 15 Ihklaskan suamimu menikahi aku
16 Bab 16 Hari pernikahan
17 Bab 17 Pernyataan perang Bella dan Dara
18 Bab 18 Melepas rindu
19 Bab 19 Kekecewaan Rey
20 Bab 20 Kecurigaan Kayla dan Perasaan Radit
21 Bab 21 Radit kembali ke Indonesia
22 Bab 22 Kissmark
23 Bab 23 Taman hiburan ( Dara, Kayla, dan Radit )
24 Bab 24 Kemarahan Rey
25 Bab 25 Masa lalu Bella
26 Bab 26 Ada nyawa baru dalam tubuhku
27 Bab 27 Luka yang tak bertepi + visual
28 Bab 28 Acara makan malam berakhir tragedi
29 Bab 29 keguguran
30 Bab 30 Kenyataan pahit terulang lagi
31 Bab 31 Bella berulah lagi
32 Bab 32 Sang Ayah pergi untuk selamanya
33 Bab 33 Memilih untuk menyerah
34 Bab 34 Terungkap
35 Bab 35 Dua tahun kemudian
36 Bab 36 Akhirnya ketemu
37 Bab 37 Bermalam
38 Bab 38 Tragedi burung kejepit
39 Bab 39 Membawamu pulang dengan paksa.
40 Bab 40 Kembali ke Indonesia.
41 Bab 41 Lagi - lagi secara paksa.
42 Bab 42 Masa lalu yang belum diketahui.
43 Bab 43 Sedikit masalah di masa lalu.
44 Bab 44 Kepergok
45 Bab 45 Permintaan maaf Rani
46 Bab 46 Radit & Kayla
47 Bab 47 Masa Lalu Kayla
48 Bab 48 Akhirnya bertemu sahabat
49 Bab 49 Ancaman dari luar
50 Bab 50 Terluka parah
51 Bab 51 Koma
52 Bab 52 Sadarlah dan aku akan pergi
53 Bab 53 Divonis buta
54 Bab 54 Nicho
55 Bab 55 Pendonor
56 Ban 56 Bayi Nesya
57 Bab 57 Jadwal operasi
58 Bab 58 Suster tukang gosip
59 Bab 59 Gugatan perceraian
60 Bab 60 Aku membutuhkanmu
61 Bab 61 Memperbaiki hubungan
62 Bab 62 Momen manis Radit & Kayla
63 Bab 63 Menanam Calon Benih Rey Junior
64 Ban 64 Salah bicara
65 Bab 65 Radit Cemburu
66 Bab 66 Menyatakan cinta
67 Bab 67 Hamil
68 Bab 68 Meminta Restu.
69 Bab 69 Tubuhmu Bau.
70 Bab 70 Tubuhmu bau part 2
71 Bab 71 Ngidam
72 Bab 72 Mengungkit masa lalu
73 Bab 73 Makhluk Astral.
74 Bab 74 Gagal Malam Pertama.
75 Bab 75 Melahirkan.
76 Bab 76 Calon Bayi Kembar.
77 Bab 77 Happy Ending.
78 Curhatan Tukang Ketik.
79 PENGUMUMAN
80 Karya Baru
81 Karya Baru
Episodes

Updated 81 Episodes

1
bab 1 Tantangan (Sudah Revisi)
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Benih cinta
4
Bab 4 Cara paksa
5
Bab 5 Ungkapan cinta dan ciuman
6
Bab 6 Membuka hati
7
Bab 7 Berani pacaran, berani nikah
8
Bab 8 Keharmonisan Dara dan Rey
9
Bab 9 Rey diminta untuk menikah lagi
10
Bab 10 Incident yang tak terduga
11
Bab 11 Gelisah
12
Bab 12 Kenyataan yang pahit
13
Bab 13 Alasan kebencian Rani
14
Bab 14 Larut dalam kesedihan
15
Bab 15 Ihklaskan suamimu menikahi aku
16
Bab 16 Hari pernikahan
17
Bab 17 Pernyataan perang Bella dan Dara
18
Bab 18 Melepas rindu
19
Bab 19 Kekecewaan Rey
20
Bab 20 Kecurigaan Kayla dan Perasaan Radit
21
Bab 21 Radit kembali ke Indonesia
22
Bab 22 Kissmark
23
Bab 23 Taman hiburan ( Dara, Kayla, dan Radit )
24
Bab 24 Kemarahan Rey
25
Bab 25 Masa lalu Bella
26
Bab 26 Ada nyawa baru dalam tubuhku
27
Bab 27 Luka yang tak bertepi + visual
28
Bab 28 Acara makan malam berakhir tragedi
29
Bab 29 keguguran
30
Bab 30 Kenyataan pahit terulang lagi
31
Bab 31 Bella berulah lagi
32
Bab 32 Sang Ayah pergi untuk selamanya
33
Bab 33 Memilih untuk menyerah
34
Bab 34 Terungkap
35
Bab 35 Dua tahun kemudian
36
Bab 36 Akhirnya ketemu
37
Bab 37 Bermalam
38
Bab 38 Tragedi burung kejepit
39
Bab 39 Membawamu pulang dengan paksa.
40
Bab 40 Kembali ke Indonesia.
41
Bab 41 Lagi - lagi secara paksa.
42
Bab 42 Masa lalu yang belum diketahui.
43
Bab 43 Sedikit masalah di masa lalu.
44
Bab 44 Kepergok
45
Bab 45 Permintaan maaf Rani
46
Bab 46 Radit & Kayla
47
Bab 47 Masa Lalu Kayla
48
Bab 48 Akhirnya bertemu sahabat
49
Bab 49 Ancaman dari luar
50
Bab 50 Terluka parah
51
Bab 51 Koma
52
Bab 52 Sadarlah dan aku akan pergi
53
Bab 53 Divonis buta
54
Bab 54 Nicho
55
Bab 55 Pendonor
56
Ban 56 Bayi Nesya
57
Bab 57 Jadwal operasi
58
Bab 58 Suster tukang gosip
59
Bab 59 Gugatan perceraian
60
Bab 60 Aku membutuhkanmu
61
Bab 61 Memperbaiki hubungan
62
Bab 62 Momen manis Radit & Kayla
63
Bab 63 Menanam Calon Benih Rey Junior
64
Ban 64 Salah bicara
65
Bab 65 Radit Cemburu
66
Bab 66 Menyatakan cinta
67
Bab 67 Hamil
68
Bab 68 Meminta Restu.
69
Bab 69 Tubuhmu Bau.
70
Bab 70 Tubuhmu bau part 2
71
Bab 71 Ngidam
72
Bab 72 Mengungkit masa lalu
73
Bab 73 Makhluk Astral.
74
Bab 74 Gagal Malam Pertama.
75
Bab 75 Melahirkan.
76
Bab 76 Calon Bayi Kembar.
77
Bab 77 Happy Ending.
78
Curhatan Tukang Ketik.
79
PENGUMUMAN
80
Karya Baru
81
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!