Kami semua setuju untuk bertemu di mall, dan memberikan nomor telepon. Agar kami bisa berbicara dengan mudah di aplikasi. Karena panti asuhan ku bersampingan dengan rumah Juna.
Jadi kami pulang bareng setiap kami pergi, ataupun pulang sekolah. Kadang-kadang juga sebelum kami pulang sekolah, kami mampir dulu ke restoran untuk makan, dan yang membayarnya Juna. Namun saat kami pulang bersama, rasanya ada yang membuntuti kami berdua.
Lalu aku melirik ke belakang, ternyata tak ada siapapun, "Ada apa Jay?" tanya Juna.
"Ah tidak ada apa-apa kok, ayo jalan" kataku melanjutkan perjalanan.
Kadang-kadang aku juga sering berkunjung untuk main ke rumah Juna. Namun kali ini aku tinggal di rumah Juna, kedua orang tuanya sangat baik sekali padaku. Juna adalah anak tunggal, sama sepertiku hanya saja dia masih memiliki orang tua.
Juna juga kadang-kadang sering berkunjung ke panti asuhan. Untuk bermain denganku, namun sebelum aku ke rumah Juna. Aku mengganti pakaian ku dulu, lalu aku pergi ke rumah Juna.
Sesampai di rumah Juna, seperti biasanya aku di sambut dengan baik pada orang tuanya.
"Nak Juna sedang berada di kamarnya, kamu langsung saja pergi ke kamarnya" kata ibu Juna.
"Ah baiklah, terima kasih bu" kataku, segera naik ke atas tangga untuk pergi menemui Jay yah kamarnya berada di atas.
Jana sangat beruntung memiliki orang tua yang kaya raya. Semua kebutuhannya terpenuhi, padahal dulu aku sama seperti Juna, aku hidup dengan mewah. Namun semenjak aku tinggal di panti asuhan, hidupku harus berhemat.
Tapi tak apalah, yang penting aku memiliki teman seperti Juna, "Jun aku masuk" kataku sambil membuka pintu.
"Oh kau sudah datang... ayo sini, hari ini kita ingin main apa?" kata Juna menunjukkan vidio gamenya.
"Main seperti biasa saja" kataku.
Juna memberikan ku sebuah handphone yang sama dengannya. Dia memberikan handphone mahal padaku, secara cuma-cuma. Seperti biasanya, kami selalu bermain vidio game, baik di rumah Juna, ataupun di panti asuhan.
"Ah! kita kalah lagi, padahal tadi kita sudah cukup baik dalam bermain" kata Juna kesal.
"Hah sudahlah, biasanya juga kita sering kalah hahaha" kataku.
"Hahaha iya juga sih, yasudah kalau begitu aku pergi ke kamar mandi dulu sebentar ya. Kau tunggu saja disini, atau mau makan?" tanya Juna.
"Ah tidak, terima kasih, tapi cepatlah sebelum ku mulai gamenya" kataku.
"Oke baiklah, aku pergi dulu" kata Juna pergi turun kebawah.
Karena menunggu Juna yang lama sekali pergi ke kamat mandi. Jadinya aku bermain sendiri dulu, sambil menunggu Juna. Sudah 3 pertandingan aku bermain, Juna tak kunjung kembali ke kamarnya.
"Apa dia sedang buang air besar ya? lama sekali ke kamar mandinya" gumamku.
Rasanya bosan jika hanya bermain sendiri, aku berhenti bermain game. Dan pergi keluar kamar untuk turun, aku lihat Juna sedang kedatangan tamu rupanya. Sepertinya tamunya itu cewe, aku tak bisa melihat wajahnya karena dia membelakangi ku.
Lalu tiba-tiba Juna memanggilku, "Hei Jay! kemari ayo, kita kedatangan teman sekelas" kata Juna yang terlihat senang sekali.
Lalu aku menghampirinya, dan duduk di sebelah cewe itu. Lantas aku langsung terkejut begitu melihat siapa dia, "Ah! hantu!" teriakku langsung berdiri.
"Apaan sih, jadi nyesel aku pergi ke sini, kalau ternyata ada manusia ini" kata Lisa.
"Kau! kau kenapa bisa tahu tempat ini!" tanyaku.
"Hah? memangnya ini tempat yang tersembunyi gitu" bantah Lisa.
"Argh! kau membuatku kesal saja, lebih baik kau pergi... hmm siapa namamu?" tanyaku.
"Sudahlah Jay, aku harus menjadi anak yang baik agar di senangi banyak orang" kata Juna.
"Hmm baiklah, mulai sekarang ayo kita berkenalan. Namaku Jay, jadi siapa namamu?" tanyaku.
"Namaku Lisa" kata Lisa.
Lisa... lisa... apa aku pernah mendengar nama itu?. Tiba-tiba kepalaku sakit sekali, dan aku terjatuh karena kesakitan. Lantas mereka semua panik melihatku kesakitan seperti ini, Juna langsung menelpon dokter yang datang ke rumah.
"Jay! kamu kenapa? apa yang terjadi padamu? tunggu sebentar lagi Jay, dokter akan datang" kata Juna khawatir.
"Argh! Argh!" teriakku kesakitan.
"Apa yang terjadi padanya!? kenapa dia seperti ini? apa dari dulu dia sering seperti ini?" tanya Lisa.
"Tidak? aku juga tidak tahu apa yang terjadi padanya. Semenjak dia masuk SMA tiba-tiba saja dia menjadi seperti ini" kata Juna.
Lalu lagi-lagi aku pingsan, dan tahu-tahu saat aku bangun. Aku berada di kamarnya Juna, Juna, dan lisa juga duduk di sampingku. Lalu ada dokter juga di kamar Juna, sepertinya itu dokter yang di panggil Juna.
"Jadi dok, apa yang sebenarnya terjadi pada teman saya?" tanya Juna.
"Lebih baik kalian berdua keluar dulu, saya akan memeriksa kondisi pasien" kata dokter.
Lalu mereka pergi keluar, dan aku di tanyakan beberapa pertanyaan pada dokter. Setelah itu dokter itu memanggil Juna, dan Lisa untuk masuk lagi, dan memberitahukan kondisi ku.
"Jadi apa yang terjadi dok?" tanya Juna.
"Sebenarnya kondisi pasien baik-baik saja. Hanya saja ketika dia melihat sesuatu, dia akan teringat masa lalunya. Dan itu membuat dia kesakitan, dan pingsan seperti tadi" kata dokter itu.
"Apa maksud dokter, teman saya itu kehilangan ingatan?" tanya Juna.
"Tidak begitu, maksud saya, hanya saja pasien teringat masa lalunya yang sudah dilupakan" kata dokter.
"Huh... baguslah kalau begitu" kata Juna.
"Yasudah kalau begitu, saya pergi dulu, mohon di perhatikan lagi apa yang membuatnya bisa kesakitan. Dan saat kalian tahu apa yang membuatnya kesakitan, cepat jauhkan dia dari orang yang membuatnya kesakitan" kata dokter itu lalu pergi.
"Apa orang itu... kamu Lisa?" kaya Juna.
"Eh!? apa maksudmu? kenapa kau menyebut ku tiba-tiba?" kata Lisa.
"Itu karena, setiap kali dia di dekatmu, dia sering sekali merasakan kesakitan. Seperti barusan, saat dia duduk di dekatmu, atau saat berkenalan denganmu mungkin" kata Juna.
"Ah itu tidak mungkin, lebih baik kita tanyakan saja pada Jay" kata Lisa.
"Hmm... sepertinya apa yang dikatakan oleh Juna itu benar. Ketika aku melihatmu, dan juga mendengar namamu, tiba-tiba aku merasakan kesakitan. Namun untuk sekarang sepertinya tidak lagi" kataku.
"Hei! yang benar saja! apa kau juga ikut memfitnah ku. Apa kau hanya merasa kesal denganku?" kata Lisa.
"Aku tidak memfitnah mu, dan juga tidak membohongimu. Yang aku katakan itu benar, jadi mohon mengerti lah, sebelum aku mulai kesakitan lagi" kataku.
"Demi temanku, aku akan membantu temanku, jadi untuk sekarang mohon jauhi Jay, Lisa" kata Juna.
"Jadi maksudmu, aku di usir dari sini?" kata Lisa.
"Tidak, bukan begitu maksudku, hanya untuk di saat kamu berada di dekat Jay. Kumohon jangan dekati dia, kau boleh datang ke rumahku, di saat Jay tak datang ke rumahku" kata Juna.
"Hmm, baiklah aku mengerti, kalau begitu akan ku berikan nomorku. Jika tidak ada Jay, kau harus hubungi aku ya" kata Lisa.
"Hmm kok rasanya ada yang aneh ya" kataku.
"Hei kau jangan yang berpikir tidak tidak, lebih baik kau istirahat" kata Juna.
Lalu setelah Lisa pergi, kami melanjutkan bermain vidio gamenya. Padahal tadi dia menyuruhku istirahat, dia malah mengajakku bermain lagi. Sebelum jam 8 tiba, kami bersiap-siap duku untuk pergi ke mall.
Aku meminjam pakaian Juna untuk pergi, lalu setelah kami siap. Kami berangkat menggunakan sepeda motor milik Juna, aku di pinjamkan 1 sepeda motor miliknya. Lalu kami berangkat untuk pergi ke mall.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Daratullaila🍒
Aku mampir lagi membawa like thor😍
Semangat terus nulisnya semoga sukses selalu😇
Salam dari Calon Istri CEO
2020-12-21
1
Akira ✨
kpn up lg Thor,?
2020-11-24
1
woodenheart
likee
2020-11-23
0