Tiba-tiba kepalaku sakit sekali, melihat mereka berjabat tangan seperti itu. Lalu sepotong-sepotong ingatan aneh muncul di kepalaku. Aku berteriak kesakitan, dan orang-orang yang ada di dalam kelas panik menyaksikan ku yang kesakitan itu.
"Eh!? ada apa dengannya!? apa dia akan mati!?" kata Lisa panik.
Lalu di kepalaku terngiang-ngiang nama Lisa, sepertinya nama itu pernah ku dengar. Namun setelah itu, aku jatuh pingsan, dan di bawa ke UKS. Padahal ini adalah hari pertamaku, dan malah menjadi hari terburuk, karena malah pingsan di hari pertama masuk sekolah.
Saat aku sadar aku melihat Juna yang duduk di sampingku, "Kau sudah sadar Jay" kata Juna yang terlihat senang ketika aku sadar.
"Kenapa kau disini Juna? kenapa kamu tidak ikut pembelajaran?" tanyaku.
"Ah itu... aku hanya ingin menemanimu disini saja" kata Juna.
"Hmm kok terdengar menjijikkan ya... oh ya ngomong-ngomong memangnya kau di perbolehkan untuk menemani ku?" tanyaku.
"Yah itu... ceritanya sangat panjang sih" kata Juna.
Beberapa jam yang lalu...
"Astaga ada orang pingsan guys, sebelum kita bantu ayo kita rekam lalu upload di media sosial" kata Alvin, teman sekelas.
"Anak laknat kau, ayo kita bantu woi! kenapa malah pada ngerekam sih!?" kata Yuna, teman sekelas.
"Hmm? sepertinya dia sudah meninggal, biarkan dia" kata Lisa.
"Jika kalian tak ada niat untuk membantu seseorang, lebih baik kalian tak usah melihatnya" kata Juna menggendongku ke UKS.
Lalu ada guru yang lewat, dan melihat Juna yang menggendongku, "Wah anak sekarang kelakuannya kayak gitu ya Bun" kata guru.
"Hei kamu mau kemana bawa orang?" tanya pak guru yang mengehentikan Juna.
"Ah anu pak saya mau mengantar teman selangit, dan sedunia ke UKS" kata Juna.
"Baiklah, sebaiknya cepat kau antarkan dia ke UKS, sebelum dia di jemput kepada yang maha kuasa. Tapi setelah itu, kamu langsung balik ke kelas, karena pembelajaran akan di mulai" kata pak guru.
"Tidak! saya mau menemani teman saya yang sedang kesulitan" bantah Juna.
"Hoho jadi kamu ini anak kurang ajar ya, sampai kamu tidak balik ke kelas. Bapak, dan sekalian para alien akan menghukum mu dengan seberat-beratnya" kata pak guru.
"Tidak apa saya di hukum oleh bapak, asalkan saya bisa menemani teman saya di akhir hidupnya" kata Juna.
"Hmm... ternyata kamu... anak yang sangat baik sekali. Baiklah karena kau sudah lulus dari ujian ini, bapak perbolehkan kamu menemani anak ini sampai siuman" kata pak guru.
"Terima kasih pak, saya pergi dulu" kata Juna.
Aku yang mendengar cerita Juna, sangat tak percaya apa yang dia katakan. Memang sikap, dan perilaku Juna seperti ini, dia seperti orang yang sudah tak waras. Tapi apa boleh buat, karena kami adalah sahabat, tapi tetap saja ceritanya membuatku kesal.
Dia melebih-lebihkan kejadian yang sebenarnya, bahwa aku akan meninggal sebentar lagi dalam cerita Juna.
"Hahaha... sana ke kelas kau!" teriakku.
"Ah!? bikin kaget saja kamu, yaudah nih aku ke kelas. Jaga baik-baik dirimu ya, dah" kata Juna melambaikan tangan padaku.
"Hah... ada-ada saja orang-orang jaman sekarang" kataku dalam hati.
Setelah Juna pergi, beberapa menit kemudian datanglah seorang guru, "Permisi... nak Jay apakan keadaan mu sudah membaik?" tanya pak guru.
"Hmm bapak siapa? ya saya sudah baikan kok" kataku.
"Baguslah kalau begitu, oh ya nama bapak, pak Angga. Tadi temanmu menggendong mu ke UKS, oh ya apa dia sudah balik ke kelas" kata pak guru Angga.
"Ya dia sudah balik ke kelas, baru saja tadi dia balik" kataku.
"Apa kamu sudah bisa masuk kelas sekarang nak Jay?" tanya pak guru Angga.
"Iya pak, saya sudah bisa masuk ke kelas, lagi pula sakitnya tak seberapa kok" kataku beranjak bangun.
"Haha baguslah kalau begitu, mari bapak antarkan" kata pak guru Angga.
Lalu aku mengangguk, dan pergi ke kelasku bareng dengan pak Angga. Sesampai di kelas pak Angga juga masuk kelas, ternyata dia yang mengajar di kelasku.
"Oke anak-anak! perkenalkan nama bapak, pak Angga!" kata pak Angga yang terlihat bersemangat.
"Hei Jun, kenapa semua orang pada melihat ku?" bisik ku pada Juna.
"Hmm itu karena kau pingsan waktu itu, sudah pasti kau jadi bahan tontonan" kata Juna.
"Hah bikin tidak enak saja" kataku.
Lalu murid di belakangku menepuk-nepuk pundak ku, "Hei apa kau baik-baik saja?" kata Yuna.
"Ya... aku baik-baik saja" kataku.
"Hah syukurlah kau baik-baik saja, ku kira ada hal yang serius" kata Yuna yang terlihat khawatir padaku.
Rasanya baru kali ini aku di khawatirkan oleh orang yang tak ku kenal. Biasanya orang-orang pada membenciku, atau mengolok-olok ku. Tapi syukurlah anak-anak disini sepertinya cukup baik.
Lalu teman di samping Yuna mengajakku mengobrol, "Hei salam kenal namaku Alvin" kata Alvin menjulurkan tangannya padaku.
"Salam kenal juga, namaku Jay" kataku menjabat tangannya.
Akh lagi-lagi kepalaku sakit lagi, walau hanya sedikit saja, "Eh!? apa yang terjadi padamu Jay?" tanya Yuna.
"Ah aku tidak apa-apa kok" kataku sambil memegang kepalaku.
Lalu tiba-tiba saat aku sedang asyik mengobrol dengan teman baruku. Pak Angga berteriak, "Woi! kalian bertiga murid-murid kurang ajar!" teriak pak Angga.
Lalu kami pun langsung diam, begitu juga murid lainnya ikut diam. Karena ketakutan melihat ada guru yang marah, dan lagi sepertinya pak Angga tak seperti dugaan ku. Wajahnya yang terlihat sangat baik, ternyata dia begitu galak sekali.
Juna yang melihatku di tegur oleh guru, dia malah ketawa cengengesan. Begitu juga dengan anak perempuan yang bernama Lisa itu meledekku dengan menjulurkan lidahnya. Argh mereka membuatku kesal, awas saja kalian akan ku balas.
Akhirnya kami selesai sekolah, sudah waktunya kami pulang. Sebelum aku pulang aku di ajak oleh Yuna, dan Alvin untuk ke pergi ke taman. Lalu aku mengajak Juna untuk ikut denganku.
"Wah kau mengajak pacarmu ya Jay" kata Alvin menunjuk Juna.
"Hah? apa maksudmu, dia temanku" kataku.
"Nah ini dia orangnya, yang malah merekam mu saat kamu pingsan" kata Juna.
"Hehe, anu itu karena aku ingin mendapatkan banyak like dengan memposting mu" kata Alvin.
"Apa!? jadi semua yang di ceritakan Juna itu benar. Ah tapi aku masih tidak percaya dengan dia saat mengobrol dengan pak Angga untuk ke UKS" kataku dalam hati.
"Oh ya, lebih baik kita jangan main disini, kurang enak tempatnya. Kalau tidak, kita ketemuan di mall aja, jam 8 malam. Sekarang kan sudah sore, jadi sebelum kita pergi berangkat, masih ada waktu untuk siap-siap" kata Yuna.
Kami semua setuju untuk bertemu di mall, dan memberikan nomor telepon. Agar kami bisa berbicara dengan mudah di aplikasi. Karena panti asuhan ku bersampingan dengan rumah Juna.
Jadi kami pulang bareng setiap kami pergi, ataupun pulang sekolah. Kadang-kadang juga sebelum kami pulang sekolah, kami mampir dulu ke restoran untuk makan, dan yang membayarnya Juna. Namun saat kami pulang bersama, rasanya ada yang membuntuti kami berdua.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Jackle
kayaknya teringat masa lalunya deh, bisa sakit-sakitan gitu
2020-12-01
0
Akira ✨
next up thor 😁
2020-11-21
1
Nur Hayani
Next up semangat thor💪
salam hangat dari "Cinta Beda Agama" di tunggu feedback nya🤗
2020-11-20
1