Sedangkan salah seorang dari manusia transenden itu yang masih berdiri hanya seorang saja. Laki-laki itu berdiri memegang tongkat warna emas hitam pekat dengan ukiran simbol aneh dan rune yang mengelilingi tongkat itu. Tongkat itu bergetar hebat ditangan laki-laki yang masih berdiri itu, seakan mengetahui sekelilingnya.
Laki-laki itu melihat ke arah delapan orang temannya itu yang terduduk berlutut bersama tunggangannya masing-masing yang telah berubah manusia. Di antara manusia itu, hanya tunggangan laki-laki bermahkota itu yang mampu berdiri. Laki-laki itu tersenyum ke arah mereka semua.
"Tuan Pemusnah, pergilah dari sini hanya anda yang mampu pergi dari sini. Biar kamu berdelapan yang menahan 3 makhluk aneh itu." Ucap salah seorang dari delapan temannya. Orang yang dipanggil Sang Pemusnah itu hanya menggeleng-gelengkan kepala.
"Tidak, kalianlah yang harus pergi dari sini. Aku akan membunuh 3 makhluk itu. Jika kalian yang menahan makhluk itu, jelas kalian akan mati dan belum tentu makhluk itu mati. Dan jika makhluk itu tidak mati di sini, maka habislah 8 Semesta yang dipercayakan oleh Sang Pencipta ke pada kita. 8 Semesta tak tahu apa-apa yang terjadi di sini saat ini serta bahaya yang akan menimpa 8 Semesta yang harusnya kita jaga. Ada makhluk tak terhitung jumlahnya yang akan mati sia-sia jika ke tiga makhluk ini dibiarkan hidup. Sekarang, sebagai Pemimpin kalian, aku memutuskan; memerintahkan kalian semua pergi dari sini beserta tunggangan kalian. Termasuk tunggangan ku juga ikut bersama kalian." Ucap Sang Pemusnah yang ternyata pemimpin 8 makhluk transenden itu.
Usai berkata demikian, Sang Pemusnah membuat segel dengan satu tangannya yang tidak memegang tongkat hitam. Selesai membuat segel tangan, tiba-tiba muncul portal raksasa di atas kepala mereka.
"Hei Naga Sembilan, bawa mereka keluar dari sini dan jangan tinggalkan seorang pun termasuk teman-teman mu. Aku akan membunuh 3 makhluk aneh itu." Ucap Sang Pemusnah sambil menunjuk seorang pemuda yang berdiri tepat di belakangnya. Pemuda itu memakai jubah berwarna emas dengan gambar Naga yang meliuk-liuk seakan-akan hidup.
Pemuda itu pun mengikuti apa yang diperintahkan oleh Tuannya itu. Pemuda itu mengangkat 16 orang yang dimaksud menggunakan sisa-sisa energi yang dimilikinya. Pertempuran selama 100.000 tahun benar-benar menguras seluruh energinya. 16 orang itu pun terangkat secara perlahan. Satu persatu mereka masuk ke dalam portal biru raksasa itu.
Tiada satu pun yang membantah. Mereka menuruti perkataan Sang Pemusnah itu. Karena mereka tahu, jika Sang Pemusnah telah mengucapkan kata-kata yang menunjukkan identitasnya sebagai pemimpin, maka tiada yang boleh membantah. Mereka juga tahu, kata-kata itu baru pertama kali keluar dari Sang Pemusnah. Selama hidup mereka, Sang Pemusnah tidak pernah mengucapkan kata-kata yang menunjukkan identitasnya itu.
"Oh ya Naga Sembilan, bawa ini sekalian bersamamu dan segeralah tinggalkan tempat ini." Lanjut Sang Pemusnah sambil melemparkan tongkat hitam ke arah Naga Sembilan yang langsung ditangkap.
"Hah... Lalu Tuan melawan mereka dengan apa? " Tanya Sembilan agak sedikit kaget. 16 orang yang disuruh masuk ke portal itu kini tinggal 2 orang saja yang terhenti sesaat karena perhatian Naga Sembilan teralaihkan.
Sambil tersenyum penuh makna, Sang Pemusnah berkata "Aku akan meledakkan diriku" Jawab Sang Pemusnah yang langsung hilang dari hadapan Naga Sembilan.
"Hah... Apa..... Tuaan.. Tidakk... " Teriak Naga Sembilan yang terkaget-kaget. Tongkat Hitam yang mendengar itu juga langsung melesat dari tangan Naga Sembilan menyusul Sang Pemusnah yang sudah sampai di depan 3 makhlum aneh itu.
Naga Sembilan langsung melemparkan 2 orang yang tersisa ke dalam portal raksasa itu. Setelah itu Naga Sembilan merubah wujudnya menjadi Naga Berkepala Sembilan dan secepat kilat terbang melesat mendekati Sang Pemusnah yang telah bersiap-siap meledakkan dirinya. Naga Sembilan segera mengeluarkan Elemen Cahaya dari kepalanya yang terbuat dari cahaya. Elemen Cahaya itu dengan cepat membentuk simbol-simbol dan rune-rune kuno lainnya. Elemen Cahaya itu mengandung segel Kehidupan yang kuat. Elemen Cahaya itu melesat cepat ke arah Sang Pemusnah. Namun sebelum Elemen Cahaya itu sampai, tubuh Sang Pemusnah bercahaya sangat terang menyilaukan.
BBBOOOMMM......
Ledakkan dahsya terjadi, menggetarkan seluruh dimensi kekosongan tempat pertempuran berlangsung. Saking dahsyatnya ledakan itu, sampai-sampai membuat retakan dimana-mana dalam dimensi kekosongan itu.
Ketiga makhluk aneh itu hancur tanpa sisa. Tubuh Sang Pemusnah juga ikut hancur. Sebelum Ledakkan dahsyat mengenai Naga Sembilan dan Tongkat Hitam, tiba-tiba saja segala sesuatu yang ada di dimensi kekosongan itu terhenti termasuk ledakan cahaya itu. Sedangkan Elemen Cahaya yang dikeluarkan Naga Sembilan tak mampu menahan ledakan dari tubuh Sang Pemusnah.
Naga Sembilan melihat sekelilingnya, dia mendapati waktu seakan terhenti, dan ia melihat Tongkat Hitam telah merubah wujudnya menjadi Pemuda tampan yang tak kalah tampannya dengan Naga Sembilan. Pemuda mengenakan jubah hitam pekat seperti kekosongan ini. Diantara seluruh makhluk yang ada di dimensi itu, hanya Naga Sembilan dan Tongkat Hitam yang dapat bergerak. Naga Sembilan terbang menghampiri Tongkat Hitam wujud manusia.
"Apa yang terjadi di sini? Kenapa hanya kita berdua yang bisa bergerak" Tanya Tongkat Hitam
"Aku pun tak tahu apa yang terjadi... Mungkinkah....?" Naga Sembilan tidak meneruskan ucapannya. Ia merinding ketakutan ketika mencoba satu nama yang bisa membuat semua ini terjadi. Tongkat Hitam dan Naga Sembilan kini merasa kekuatan mereka telah pulih seperti 100.000 tahun yang lalu sebelum pertempuran dimulai.
Api ledakan yang tadi terhenti, kini telah hilang. Yang tersisa hanya satu ruh yang melayang-layang. Ya, tak lain ruh itu adalah ruh dari Sang Pemusnah. Tongkat Hitam dan Naga Sembilan terbang menghampiri ruh yang melayang itu. Tiba-tiba saja satu suara terdengar
"Aku akan mengirimkan kalian ke dunia manusia. Dampingilah Tuan kalian di sana. Berbuatlah kebajikan, tegakkan perdamaian, dan bantulah Tuan kalian ketika sudah waktunya tiba."
Ketika suara itu selesai, tiba-tiba ruh itu terpecah menjadi delapan, dan setiap pecahan, terpecah lagi dalam beberapa pecahan. Tongkat Hitam dan Naga Sembilan tersedot dalam pecahan yang paling besar dan paling bersinar. Satu-satunya pecahan diantara delapan pecahan awal yang tidak terpecah. Dan dalam kecepatan satu kehendak, mereka semua yang ada dalam dimensi kekosongan itu lenyap tak berbekas.
Sementara itu di alam ilahi. Telah berkumpul delapan manusia transenden. Mereka terlihat lelah dan luka disana sini. Di depan mereka muncul layar besar yang menayangkan kejadian saat ini di alam kekosongan. Mereka tidak bisa memasuki alam kekosongan saat ini karena kekuatan mereka belum pulih. Walaupun mereka mampu membuat portal ke alam kekosongan, namuna hanya bisa mereka lakukan ketika sedang sehat dan bugar.
Melihat apa yang terjadi, mereka menghembuskan nafas pelan.
"Setidaknya kita akan bisa berkumpul bersama, walau membutuhkan waktu seratus atau seribu tahun lagi ataupun satu juta tahun lagi." Ucap mereka.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments