CH. 2. BUNUH DIRI

Mentari merangkak dengan cepat ke peraduannya. Senja tampak di ufuk barat. Mega merah menghiasi langit sore, bak lukisan tiada tara. Burung-burung berterbangan membentuk formasi yang bermacam-macam. Suasana indah sore itu tak seperti suasana hati Tang Xiao yang berjalan gontai ke arah sekte. Dia berjalan memutar melewat tembok belakang. Disana ada jalan rahasia yang hanya diketahui oleh Tang Xiao dan pemimpin Sekte yang menjadi ayah angkatnya. Tang Xiao mengingat semua kejadian pada malam kematian kedua orang tuanya. Dia telah di nasihati ibunya agar tidak keluar sebelum orang bertopeng itu pergi dari desa. Setelah kematian ibunya, aliran putih mulai berdatangan menyerang ratusan orang bertopeng yang membantai seluruh orang desa. Dalam persembunyiannya, Tang Xiao mendengar suara pedang berdentingan. Dia menutup telinganya dan menangis tanpa suara. Hanya itu yang bisa dilakukan Tang Xiao saat ini.

Beberapa saat kemudian, suara dentingan pedang pun terhenti. Tang Xiao berdiri mencoba keluar melihat apa yang terjadi. Walaupun umur Tang Xiao baru 5 tahun, namun karena kecerdasan dan didikan terbaik dari orang tuanya, dia bisa memahami apa yang terjadi. Dia melihat beberapa orang dengan pakaian seperti seorang pendekar dan tidak memiliki topeng, sedang berlari menghunuskan pedangnya mengejar beberapa orang bertopeng yang lari terbirit-birit.

Melihat ada seorang anak kecil yang keluar dari rumah yang satu-satunya tidak terbakar di desa itu, beberapa orang yang ada disekitar situ menghampirinya. Seorang pria berumur 30-an tahun menunduk berlutut di depannya dan memeriksa keadaan anak itu.

"Nak, kamu tidak apa-apa? Dimana orang tuamu?. Tanya orang itu sambil mengusap kepala anak itu dengan penuh kasih sayang.

Sejenak Tang Xiao terdiam mendengar itu dan melihat sekelilingnya, dia mendapati orang tuanya yang berlutut tertusuk satu pedang dari belakang ayahnya hingga menembus punggung ibunya. Mereka mati dalam kedaan berpelukan dan tersenyum lebar. Tubuh Tang Xiao bergetar hebat melihat itu. Perlahan tangisnya pecah. Dia berlari ke arah jasad orang tuanya dan memeluk mereka. Dia menangis tersedu-sedu.

Beberapa orang yang ada disitu kaget melihat orang yang ada di depan mereka. Orang-orang itu menggertakan giginya melihat pasangan pendekar yang begitu terkenal di masanya, yang sudah mundur dari dunia pesilatan mati dalam keadaan yang begitu memilukan. Tang Xiao yang masih menangis tersedu-sedu itu seketika jatuh pingsan. Orang-orang segera membawanya dan mengobatinya.

Setelah melakukan pemakaman yang layak ke seluruh orang desa termasuk pasangan pendekar, orang-orang itu kembali ke tempat mereka masing-masing. Tang Xiao di bawa oleh pria yang mengajak dia berbicara tadi. Pria itu adalah Pemimpin Sekte Bambu Emas yang bernama Han Shan.

...****************...

Tang Xiao sampai di kamarnya dengan mengendap-endap agar tidak diketahui orang lain.

Hampir semua orang tidak menyukai Tang Xiao hanya beberapa orang saja.

Tang Xiao segera membersihkan diri. Wajahnya meringis bila luka-luka yang memenuhi wajahnya itu terkena air. Dia hanya bisa pasrah akan hidupnya. Namun saat ini dia bertekad bagaimana caranya pergi dari sekte. Dia lun mngemaskan barangnya serta menulis sesuatu di atas beberapa kertas. Setelah itu dia keluar dari kamarnya memakai topeng dan memakai baju seorang tetua sekte disitu.

Sementara itu di tempat yang tak jauh dari kamar Tang Xiao, dua orang tua sedang mengkhawatirkan seseorang.

"Bagaimana ini suamiku, kenapa Xiao'er belum kesini. Padahal ini sudah larut."Ucapa perempuan berumur sekitar 50-an dengan nada khawatir.

"Tenang lah istriku, Xiao'er mungkin sebentar lagi kesini. Mungkin sedang ada dikamarnya. Jika sebentar lagi Xiao'er tak datang maka aku sendiri yang akan mencarinya." Ucap seorang laki-laki berumur sekitar 60-an mencoba menenangkan istrinya walaupun dia sendiri juga khawatir.

"Bagaimana aku bisa tenang saja, sedangkan selama ini Xiao'er selalu diganggu oleh orang-orang bejat itu. Bagaimana aku bisa tenang jika terjadi sesuatu yang membahayakan Xiao'er. Bagaimana kita menjawabnya jika Ketua Sekte yang dalam pengasingan setelah kembali bertanya tentang Xiao'er? "

" Tenang aja istriku, Xiao'er orang yang kuat. Walaupun Xiao'er tak punya basis kultivasi, tapi tubuhnya setara dengan orang yang di tingkat Batu puncak." Laki-laki tua itu menyembunyikan kekhawatiran istrinya. Walaupun laki-laki tua itu mengetahui bahwa Tang Xiao tak kan bisa menang melawan seorang yang di tingkat Batu tahap awal apalagi melawan para jenius sekte yang berada pada tingkat perunggu akhir, namun dia mencoba untuk tetap menenangkan istrinya yang bernama Jie Ji itu.

Mendengar omongan suaminya itu, Jie Ji hanya bisa mendengus pelan. Dia tau, tak kan pernah bisa menang bersilat lidah melawan suaminya itu yang bernama Ju Tie. Setelah beberapa lama mereka menunggu, akhirnya mereka memutuskan untuk mencari Tang Xiao yang sudah dianggap seperti cucu sendiri dan merawatnya sejak datang ke sekte ini. Pasangan tua itu mencari ke kamar Tang Xiao, karena kemungkinan besar dia sudah pulang dan langsung istirahat, tidak menemui mereka dahulu. Namun Tang Xiao tidak ada di kamar. Hanya ada sepucuk surat di atas meja dekat pintu tempat mereka berdiri. Mereka membaca surat itu.

Kakek, Nenek, ini Xiao'er. Jika Kakek dan Nenek telah membaca surat ini, itu berarti Xiao'er sudah tidak ada di sekte. Tidak usah mencari Xiao'er. Xiao'er pergi hanya untuk mencari pengalaman baru di luar sana. Tenang saja Kek, Nek, dengan pengetahuan Xiao'er mampu menjadi orang yang sukses walaupun tidak menjadi seorang pendekar sperti cita-cita Xiao'er selama ini. Ya setidaknya Xiao'er bisa pergi dari sini yang sudah seperti neraka bagi Xiao'er. Oh iya Kek, Nek, nggak usah cemas jika ditanyai oleh ayah, karena Xiao'er udah tulis surat untuk ayah dan alasan Xiao'er pergi. Mohon maaf selama ini sering membuat hati Kakek dan Nenek sedih. Maafkan Xiao'er yang tak bisa pamit langsung karena takut tak diizinkan. Damai sentosa selalu untuk Kakek dan Nenek.

Setelah membaca surat itu, Jie Ji menangis perlahan dan memeluk suaminya. Di usianya yang telah berkepala lima ini tak bisa berbuat apa-apa. Apalagi pasangan ini bukanlah pendekar. Mereka hanyalah koki di Sekte, sehingga mereka tak mempunyai kekuasaan dalam Sekte itu. Ju Tie pun sedikit mengalir air matanya. Jelas dia lebih tegar dari istrinya. Namun siapa juga yang tak sedih hatinya ditinggal orang yang selama ini mereka sayangi sejak kecil hingga sekarang. Sejenak mereka terdiam disitu. Hanya suara isak tangis Jie Ji yang terdengar. Selama beberapa saat, setelah Ju Tie menenangkan istrinya, mereka pun kembali ke kamar.

Sementara itu diluar penginapan sekte, seorang remaja bertopeng dihadang oleh beberapa orang berjubah hitam berlambangkan bambu emas 1 rumpun.

"Tuan Muda, benarkah yang anda katakan itu? " Tanya salah seorang diantara mereka. Para pria berjubah hitam itu tak lain adalah orang-orang kepercayaan Ayah angkat Tang Xiao. Walau bagaimanapun, Tang Xiao tetap Tuan Muda mereka.

" Ya paman sekalian. Aku akan tetap pergi dari sini. Paman sekalian pasti sudah bisa menebak alasan aku pergi dari sini kan? " Jawab Tang Xiao.

Para pria di depannya menelan ludah. Mereka menggertakkan giginya. Selama ini mereka tau apa yang terjadi pada Tuan Muda mereka, tapi mereka hanya bisa diam tak mampu berbuat apa-apa karena telah diancam oleh Lin Hei. Jika mereka mengadukan segala perbuatan anaknya ke Patriak Sekte, maka keluarga orang yang melaporkan itu akan dibasmi dan dihancurkan sampai ke akar-akarnya. Hingga sekarang, Patriak tidak tahu perbuatan bejat Lin Hei yang selalu mengganggu anaknya.

"Bagaimana jika Patriak bertanya tentang Tuan Muda? " Tanya seorang pria paruh baya dengan nada sedikit khawatir.

" Ayah tak akan bertanya apapun, karena aku telah menuliskan surat agar tidak menyalahkan siapa pun. Tenang saja Paman aku akan baik-baik aja. Dengan pengetahuan yang aku punya serta kecerdasan ku, mungkin aku bisa bekerja untuk Kekaisaran dan menjadi seorang menteri dengan pengetahuan ku." Ujar Tang Xiao menenangkan. Ucapan Tang Xiao bukanlah omong kosong. Tang Xiao adalah orang yang sangat jenius. Jika dibandingkan dengan jenius lainnya maka mereka tidak ada apa-apanya. Bagaimana tidak, seluruh buku di perpustakaan sekte, mulai dari lantai bawah sampai lantai atas , telah habis dibaca oleh Tang Xiao. Dan jika Tang Xiao membaca, ia hanya membaca buku satu kali sampai habis, maka dia mampu mengingat semua yang ada di buku itu dengan jelas. Seolah-olah buku tersebut dibentangkan dihadapannya.

Makanya Tang Xiao percaya diri dengan kemampuannya dan pengetahuannya yang melebihi pengetahuan Tetua Sekte yang ada dihadapannya kini.

Para Tetua itu terdiam. Mereka manggut-manggut dan memang mereka mengakui kecerdasan Tang Xiao. Hanya saja sayangnya dia tak mampu belajar ilmu bela diri karena kondisi tubuhnya. Tapi tetap aja ada rasa khawatir dalam diri mereka.

Para Tetua itu hanya menghela nafas pelan. Mereka tak tau harus berbuat apa. Pada akhirnya seorang tetua mendekati Tang Xiao dan menyerahkan satu kantong berisi kepingan koin emas, perak dan perunggu.

"Tuan Muda, maaf kami hanya bisa memberikan ini. Semoga dengan ini, perjalanan Tuan Muda bisa lancar." Tang Xiao menerima kantung itu dengan berat hati.

"Paman sekalian, terima kasih telah membantuku selama ini, membantu dengan sembunyi-sembunyi pasti berat untuk Paman sekalian. Maaf aku yang tak bisa membalas kebaikan Paman sekalian. Paman sekalian dengan ini aku mohon ijin pergi" Tang Xiao menundukan badan kemudian dia berbalik dan menuju ke belakang Sekte. Saat itu suasana hampir tengah malam. Rembulan bersinar cerah di angkasa. Gemintang menghiasi langit malam itu. Sekte sendiri telah sepi. Hanya terdengar suara jangkrik malam.

Tang Xiao bergegas keluar melalui jalan rahasia yang kini dilewatinya. Setelah sampai diluar pondok, dia bergegas lari ke arah selatan Sekte. Setelah sekitar 2 jam berlari, kini Tang Xiao berdiri tegak. Di depannya telah ada jurang sedalam 200 meter. Jurang itu biasanya menjadi tempat pembuangan mayat aliran hitam yang mati di sekitar sekte. Jika seseorang jatuh ke jurang itu dan tidak memiliki ilmu meringankan tubuh serta tenaga dalam yang cukup, maka bisa dipastikan orang itu akan mati. Dasar jurang itu sangat curam hingga sangat jarang orang mendekatinya.

Tang Xiao menatap langit malam. Dia tersenyum. Air mata kembali mengalir di wajahnya yang kini penuh luka goresan. Bagi yang melihat wajahnya akan merasa ngeri tersendiri. Tang Xiao teringat masa-masa kecilnya yang begitu indah. Juga dia teringat masa bersama orang tua angkatnya dan kedua Kakek Neneknya.

Cerita.......

Dengarlah ceritaku

Seorang yatim piatu penuh duka

Hidup dalam bayang neraka

Hari-hari begitu berat

Hanya mereka segelintir

Memanusiakan manusia

Cukuplah disini derita ku.

Setelah berpuisi singkat itu, tanpa basa basi, Tang Xiao melompat ke jurang itu. Dengan cepat tubuhnya turun ke bawah. Tang Xiao melompat dengan wajah menatap angkasa. Topengnya telah lepas, namun bundelan kain yang dibawanya masih mengikat di dadanya. Tang Xiao tersenyum lebar.

'Ayah Ibu, aku akan segera menyusul kalian. Maafkan aku yang tak bisa membalaskan dendam kalian.' Ucap Tang Xiao dalam hatinya.

Namun, tanpa dia sadari sebuah portal terbentuk di dasar jurang sebelum dia melompat. Portal yang berwarna emas itu naik ke atas mendekati tubuh Tang Xiao yang sedang melayang jatuh ke bawah.

Swooshhh....

Portal itu menelan tubuh Tang Xiao tanpa disadarinya. Secepat tubuh Tang Xiao lenyap dari udara secepat itu juga portal itu hilang.

Lalu sebuah suara terdengar

"Selamat datang Tuan"

..._____________________...

Jangan lupa krisan, Like Vote dan Komen ya.😁😁🙏🙏

Terpopuler

Comments

Bang Fuadi

Bang Fuadi

lanjut sudah saya like dan tare

2020-11-15

3

$0|4®

$0|4®

lanjut

2020-11-14

2

lihat semua
Episodes
1 CH 1. TAKDIR
2 CH. 2. BUNUH DIRI
3 CH. 3. SANG PEMUSNAH
4 CH. 4. PILIHAN DAN KEPUTUSAN
5 CH. 5. KEBANGKITAN
6 CH. 6. KELUARGA & TINGKAT KULTIVASI
7 CH. 7. HARTA & KEKAYAAN
8 CH. 8. PERSAHABATAN
9 CH. 9. PERTEMUAN.
10 CH. 10. ROH TERKUTUK
11 CH. 11. DEWA IBLIS
12 CH. 12. KULTIVATOR VS PENDEKAR
13 CH. 13. MENJADI KULTIVATOR
14 CH. 14. BANTAI SEMUA
15 CH. 15. MUSNAHKAN!!
16 CH. 16. PANEN RAYA
17 CH. 17. ARAY PELINDUNG & PENGUTUK
18 CH. 18. HOLOGRAM
19 CH. 19. MASA LALU MONICA
20 CH. 20. RASA YANG BELUM PERNAH ADA
21 CH. 21. KOTAK PANDORA
22 CH. 22. NAGA PERMATA
23 CH. 23. PERTEMPURAN
24 CH. 24. PLANET ORION
25 CH. 25. SIMBOL-SIMBOL DAN MANTRA SUCI
26 CH. 26. SANG ABSOLUT
27 CH. 27. KAISAR SURGA
28 CH. 28. ADAM, ANDREW DAN VICTORIYA
29 CH. 29. PERJALAN TANG XIAO
30 CH. 30. JUMINTEN VS PAIJO
31 CH. 31. KEHANCURAN PLANET ORION
32 CH. 32. RACUN HATI {Season 2}
33 CH. 33. Dunia Yang Menarik
34 CH. 34. PERSIAPAN PEPERANGAN
35 CH. 35. NIAT PEDANG
36 CH. 36. TETUA GUMEI
37 CH. 37. GAGAK PENGUASA
38 CH. 38. BANDIT GUNUNG
39 CH. 39. LEMBAH DAWAI
40 CH. 40. CERITA ANDRI
41 CH. 41. MAKAN MALAM SEDERHANA
42 CH. 42. KUTUKAN LEMBAH DAWAI
43 CH. 43. Tiga Pemuda Dari Surga
44 CH. 44. PENGUTUK JIWA
45 CH. 45. Gurun Fajar Merah
46 CH. 46. ANGGUR BULAN PERINDU
47 CH. 47. BADAI GURUN
48 CH. 48. ISTANA MERAH
49 CH. 49. TAMU TIDAK DIUNDANG
50 CH. 50. AKAR ROH SURGAWI
51 CH. 51. The Sword Array Of A Hundred Judgemen
52 CH. 52. TRANSFORMATION VAJRA DEMON
53 CH. 53. TANG XIAO ADALAH BEBAN?
54 CH. 54. CERITA DENAS
55 CH. 55. SENYUMAN DENAS
56 CH. 56. RANTAI JIWA
57 CH. 57. DIVINE EMPEROR BODY
58 CH. 58. BULAN TAK BERSEMI
59 CH. 59. CERITA BURUNG GAGAK
60 CH. 60,1. LOVE SCENE
61 CH. 60,2. LOVE SCENE : SWORD DANCE
62 CH. 61. ANCIENT DIVINE BEINGS
63 CH. 62. TWO DRAGON
64 CH. 63. FORBIDDEN KINGDOM
65 CH. 64. KUTUKAN FORBIDDEN KINGDOM
66 CH. 65. SERBA-SERBI
67 CH. 66. FORGETTEN LOVE
68 CH. 67. KERAJAAN TERSEMBUNYI
69 CH. 68. AN INCIDENT
70 CH. 69. KRISTAL SALJU ABADI
71 CH. 70. BABAK ELIMINASI
72 CH. 71. SILVIE & RIRIN
73 CH. 72. PRIMORDIAL WORLD
74 CH. 73. IDENTITAS DENAS
75 CH. 74. CINTA INI TIDAKLAH SALAH KARENA AKU BENAR-BENAR MENCINTAIMU
76 CH. 75. THE GUARDIAN OF GALAXI
77 CH. 76. BUKU KUNO
78 CH. 77. MENGANGKAT MURID
79 CH. 78. MURID SI DEWA PEDANG
80 CH. 79. Pertandingan Tang Xiao
81 CH. 80. ALTAR PENYEMBAHAN
82 CH. 81. AKSI XIAO LONG
83 CH 82. PERASAAN ARYA
84 CH. 83. PENGHIANATAN
85 CH. 84. GRAND FINAL
86 CH. 85. HEAVENLY DEMON
87 CH. 86. MEMBAYAR HUTANG
88 CH. 87. PUING-PUING
89 CH. 88. KEMENANGAN
90 CH. 89. RAS PETARUNG
91 CH. 90. PENYERAHAN HADIAH
92 CH. 91. TANG XIAO DIJODOHKAN??
93 CH. 92. RINDU
94 CH. 93. NEGOISASI
95 CH. 94. MENANGKAP TIKUS
Episodes

Updated 95 Episodes

1
CH 1. TAKDIR
2
CH. 2. BUNUH DIRI
3
CH. 3. SANG PEMUSNAH
4
CH. 4. PILIHAN DAN KEPUTUSAN
5
CH. 5. KEBANGKITAN
6
CH. 6. KELUARGA & TINGKAT KULTIVASI
7
CH. 7. HARTA & KEKAYAAN
8
CH. 8. PERSAHABATAN
9
CH. 9. PERTEMUAN.
10
CH. 10. ROH TERKUTUK
11
CH. 11. DEWA IBLIS
12
CH. 12. KULTIVATOR VS PENDEKAR
13
CH. 13. MENJADI KULTIVATOR
14
CH. 14. BANTAI SEMUA
15
CH. 15. MUSNAHKAN!!
16
CH. 16. PANEN RAYA
17
CH. 17. ARAY PELINDUNG & PENGUTUK
18
CH. 18. HOLOGRAM
19
CH. 19. MASA LALU MONICA
20
CH. 20. RASA YANG BELUM PERNAH ADA
21
CH. 21. KOTAK PANDORA
22
CH. 22. NAGA PERMATA
23
CH. 23. PERTEMPURAN
24
CH. 24. PLANET ORION
25
CH. 25. SIMBOL-SIMBOL DAN MANTRA SUCI
26
CH. 26. SANG ABSOLUT
27
CH. 27. KAISAR SURGA
28
CH. 28. ADAM, ANDREW DAN VICTORIYA
29
CH. 29. PERJALAN TANG XIAO
30
CH. 30. JUMINTEN VS PAIJO
31
CH. 31. KEHANCURAN PLANET ORION
32
CH. 32. RACUN HATI {Season 2}
33
CH. 33. Dunia Yang Menarik
34
CH. 34. PERSIAPAN PEPERANGAN
35
CH. 35. NIAT PEDANG
36
CH. 36. TETUA GUMEI
37
CH. 37. GAGAK PENGUASA
38
CH. 38. BANDIT GUNUNG
39
CH. 39. LEMBAH DAWAI
40
CH. 40. CERITA ANDRI
41
CH. 41. MAKAN MALAM SEDERHANA
42
CH. 42. KUTUKAN LEMBAH DAWAI
43
CH. 43. Tiga Pemuda Dari Surga
44
CH. 44. PENGUTUK JIWA
45
CH. 45. Gurun Fajar Merah
46
CH. 46. ANGGUR BULAN PERINDU
47
CH. 47. BADAI GURUN
48
CH. 48. ISTANA MERAH
49
CH. 49. TAMU TIDAK DIUNDANG
50
CH. 50. AKAR ROH SURGAWI
51
CH. 51. The Sword Array Of A Hundred Judgemen
52
CH. 52. TRANSFORMATION VAJRA DEMON
53
CH. 53. TANG XIAO ADALAH BEBAN?
54
CH. 54. CERITA DENAS
55
CH. 55. SENYUMAN DENAS
56
CH. 56. RANTAI JIWA
57
CH. 57. DIVINE EMPEROR BODY
58
CH. 58. BULAN TAK BERSEMI
59
CH. 59. CERITA BURUNG GAGAK
60
CH. 60,1. LOVE SCENE
61
CH. 60,2. LOVE SCENE : SWORD DANCE
62
CH. 61. ANCIENT DIVINE BEINGS
63
CH. 62. TWO DRAGON
64
CH. 63. FORBIDDEN KINGDOM
65
CH. 64. KUTUKAN FORBIDDEN KINGDOM
66
CH. 65. SERBA-SERBI
67
CH. 66. FORGETTEN LOVE
68
CH. 67. KERAJAAN TERSEMBUNYI
69
CH. 68. AN INCIDENT
70
CH. 69. KRISTAL SALJU ABADI
71
CH. 70. BABAK ELIMINASI
72
CH. 71. SILVIE & RIRIN
73
CH. 72. PRIMORDIAL WORLD
74
CH. 73. IDENTITAS DENAS
75
CH. 74. CINTA INI TIDAKLAH SALAH KARENA AKU BENAR-BENAR MENCINTAIMU
76
CH. 75. THE GUARDIAN OF GALAXI
77
CH. 76. BUKU KUNO
78
CH. 77. MENGANGKAT MURID
79
CH. 78. MURID SI DEWA PEDANG
80
CH. 79. Pertandingan Tang Xiao
81
CH. 80. ALTAR PENYEMBAHAN
82
CH. 81. AKSI XIAO LONG
83
CH 82. PERASAAN ARYA
84
CH. 83. PENGHIANATAN
85
CH. 84. GRAND FINAL
86
CH. 85. HEAVENLY DEMON
87
CH. 86. MEMBAYAR HUTANG
88
CH. 87. PUING-PUING
89
CH. 88. KEMENANGAN
90
CH. 89. RAS PETARUNG
91
CH. 90. PENYERAHAN HADIAH
92
CH. 91. TANG XIAO DIJODOHKAN??
93
CH. 92. RINDU
94
CH. 93. NEGOISASI
95
CH. 94. MENANGKAP TIKUS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!