Di dalam kekosongan, tiba-tiba muncul satu tubuh yang sedang melayang-layang. Tak jauh dari tubuh itu berdiri 2 orang pemuda yang sebaya dengan tubuh yang melayang itu. Kedua orang itu tersenyum bahagia melihat orang yang sedang melayang di depan meraka.
Tang Xiao membelalakkan matanya. Dia begitu kaget ketika langit malam yang ia lihat berubah menjadi kekosongan. Kemudian dia melihat sekelilingnya. Dia masih belum sadar ada dua orang yang memperhatikannya dari jarak yang tak jauh darinya.
"Hah... Ini kah alam kematian? Sebuah tempat kosong tanpa batas, tempat pertama kali orang yang mati? Tapi kenapa aku tidak merasakan sakit? Bukannya kematian itu begitu menyakitkan dan menakutkan? Kenapa aku tak merasakannya? Yah... Yang penting aku sudah mati dan beruntung tak merasakan sakit seperti yang ditakutkan orang-orang. Sekarang lebih baik aku menunggu orang yang menjemput ku seperti yang aku baca dalam buku-buku." Ucap Tang Xiao sambil menghembuskan nafas berat.
"Tapi ini aneh, kenapa bekal yang aku bawa juga ikut bersamaku? Apa Tuhan sengaja membiarkanku membawa bekal supaya aku bisa memberikan ke pada orang yang menjemputku. Ya sudah lah.... Kalo ada yang datang, akan kuberikan milikku. Aku ingin cepat-cepat ke surga agar aku bisa menjumpai Ibuk dan bapak ku. Yah... Aku yakin akan berada di surga, karena aku tak berbuat kejahatan dalam hidupku. Aku juga tidak pernah menyakiti orang lain, dan juga tidak memendam rasa kebencian." Ucap Tang Xiao sambil melepaskan buntelan kain didanya itu.
Ucapan Tang Xiao tersebut didengar oleh dua sosok orang yang memperhatikannya dari tadi. Kedua sosok itu saling pandang dan tersenyum-senyum kemudian mengangguk bersama. Kemudian keduanya maju lalu berkata "Selamat datang kembali Tuan" Kedua orang itu berlutut sambil menangkupkan kedua tangganya di depan dada.
Tang Xiao menoleh ke arah suara tersebut. Dia mendapati dua orang yang sedang berlutut dan melihat ke arahnya sambil tersenyum hangat. Dia melihat dua orang itu sebaya dengan dirinya. Seseorang diantaranya memakai jubah emas dengan gambar naga yang meliuk-liuk, seolah ukiran tersebut hidup. Sedang yang seorang lagi memakai jubah hitam pekat tanpa corak. Warna hitam itu membuat Tang Xiao bergidik ketakutan. Seolah-olah jubah itu menyimpan aura kematian yang begitu pekat.
"Siapa kalian? Apakah kalian yang menjemputku dari alam kematian ini?" Tanya Tang Xiao takut-takut kepada kedua orang yang sedang berlutut di depannya.
Kini Tang Xiao telah berdiri tegak. sebelum berdiri, dia agak susah mengatur dirinya agar tidak melayang-layang.
"Tidak tuan. Kami bukan seperti yang Tuan maksud. Kami berdua adalah hamba Tuan yang mengabdi kepada Tuan. Dan alam ini bukan alam kematian. Ini adalah alam kosong. Salah satu alam dalam jiwa Tuan." Jawab laki-laki yang berpakaian hitam pekat.
"Apa? Kalian hambaku? Alam jiwaku? Apa maksud kalian dan siapa kalian ini sebenarnya?" Tanya Tang Xiao terkaget-kaget.
"Tuan, baiklah kami akan menjawabnya" Jawab laki-laki yang berbaju emas sambil menjentikkan jarinya.
Kliiikkk.....
Tiba-tiba saja muncul di hadapan Tang Xiao sebuah layar lebar, layar yang belum pernah dilihat Tang Xiao selama hidupnya. Tang Xiao tercengang melihat layar itu. Mulutnya terbuka lebar seakan-akan rahangnya akan jatuh.
Di dalam layar itu, kini tampak 9 makhluk transenden yang berdiri di atas tunggangan mereka masing-masing. Tunggangan yang begitu mengerikan. Masing-masing tunggangan memiliki rupa yang berbeda. Ada Singa Api bersayap berkepala 3. Ada burung Phoenix 4 elemen dengan 4 kepala. Ada juga Gagak Neraka Hitam yang tubuhnya mengeluarkan petir raksasa. Yang jelas tunggangan itu sangatlah besar. Dan yang paling mengerikan diantara tunggangan itu ada seekor Naga Berkepala 9. Masing-masing kepala mengeluarkan 9 elemen. Dan kepalanya pun terbuat dari 9 elemen itu. Naga itu juga mempunyai sepasang sayap yang sangat besar. Di atas punggung Naga itu berdiri seseorang dengan jubah emas yang sangat indah dan di kepalanya terdapat mahkota yang terbuat dari intan mutiara permata yaqut dan zabarjad. Di tengah mahkota itu terdapat permata merah yang memancarkan cahaya 9 warna.
Sosok manusia transenden itu berdiri di tengah 8 orang yang berdiri bersama tunggangannya masing-masing. Mereka berdiri Seolah-olah sedang menunggu sesuatu.
Tiba-tiba saja di depan mereka muncul portal yang sangat besar. Saking besarnya portal itu tidak bisa disebut raksasa. Portal itu muncul sejauh 10 mil dari tempat 9 makhluk transenden itu berdiri. Dari dalam portal itu muncul makhluk mengerikan yang sangat banyak. Makhluk yang mempunyai 2 kepala dan kepalanya itu dikelilingi mata berwarna merah darah tanpa pupil. Jumlah mata itu ada ratusan. Mulut makhluk itu sangat besar dengan empat taring berwarna hitam legam yang sangat besar. Tubuh bawah makhluk itu mirip laba-laba berkaki 8. Dan tubuh atasnya seperti kera hitam berbulu lebat dengan 8 buah tangan yang memegang senjata yang berbeda-beda. Makhluk yang keluar dari portal seperti gelombang tsunami. Sejauh mata memandang dipenuhi lautan makhluk itu. Jika dihitung secara kasar, jumlah makhluk itu sekitar 10 juta. Jumlah yang fantastis. Sungguh suatu invasi besar-besaran. Dan yang terakhir keluar dari portal itu 9 makhluk sejenis namun sangat besar. Sekitar 50 kali lipat besarnya makhluk yang keluar pertama tadi.
HAAIIKK.....
Tiba-tiba 9 sembilan makhluk raksasa yang paling belakang berteriak. 10 juta makhluk itu pun berlari kencang mengkhususkan senjata ke arah 9 manusia transenden tadi.
Sembilan manusia transenden itupun tersenyum lebar seakan telah menanti kejadian ini. Sembilan manusia transenden itupun tiba-tiba lenyap dari atas tunggangan mereka yang bergerak secepat kilat menyambut serangan 10 juta makhluk itu.
Tempat peperangan itu adalah dimensi kekosongan maha luas. Suatu dimensi sebelum memasuki dimensi 8 alam semesta.
Sembilan manusia transenden itu muncul tepat ditengah 10 juta makhluk menakutkan itu dan meledakkan sebagian kecil makhluk itu.
Peperangan pun meletus dengan dahsyat nya. Ledakan terjadi dimana-mana. Sembilan tunggangan itu pun ikut berperang mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat.
Peperangan terus berlanjut tanpa henti, tanpa jeda. Hingga tak terasa, peperangan telah berlangsung selama 100.000 tahun dan telah mencapai puncaknya. Tampak sembilan manusia transenden itu telah mencapai batasnya. Mereka telah sangat kelelahan, dan telah terluka cukup parah. Begitu juga tunggangan mereka yang telah berubah wujud menjadi manusia seperti tuanya.
Diantara 9 manusia transenden itu hanya ada satu yang masih mempunyai sisa sedikit tenaganya. Laki-laki itu bermahkota di atas kepalanya. Dia masih mampu berdiri tegak walaupun seluruh tubuhnya bergetar hebat dan darah mengalir dari mulutnya.
Sedangkan diantara 10 juta lebih makhluk aneh itu, kini hanya tinggal 3 saja. Itu pun dalam keadaan telah terpotong tangan dan kakinya hanya menyisakan sebagian saja. Sedangkan area peperangan itu dipenuhi mayat bergelimpangan. Darah sudah seperti lautan yang mengalir. Bau busuk begitu menusuk keluar dari mayat-mayat itu yang tak sempat disingkirkan.
3 makhluk aneh itu berjalan tertatih-tatih ke arah sembilan manusia transenden yang begitu kelelahan hingga tak mampu mengobati luka mereka sendiri. Jarak mereka tersisa 1 mil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments