4. Pemakaman

Catatan Author :

Sebaiknya jangan dibaca pas malam. Author gak tanggung kalau habis baca ini gak bisa tidur 😬😱

Matahari sudah akan terbenam namun mata sayu He Hua belum juga terbuka. Jika dipikirkan memang aneh sudah 2 tahun ini racun hitam telah masuk ditubuhnya namun tubuhnya hanya kurus kering dan lumpuh. Jika itu orang lain pasti hanya 1 tahun saja tubuhnya akan kering, hitam dan jelas mati. Tubuh He Hua sungguh berbeda atau mungkin Tuhan belum berkehendak.

Kediaman He hua tampak sepi. Di sana hanya ada pelayan setianya dan pria paruh baya itu. Semenjak kejadian pagi itu sang tabib sibuk meramu obat, tangannya gemetaran, pikirannya melayang memikirkan dosa yang harus ia tanggung karena harus segera melenyapkan Permaisuri dan juga memikirkan persahabatannya dengan ibu kandung He Hua rasanya tak tega jika harus melenyapkan anak Sahabat baiknya itu tapi mau tidak mau ia harus patuh pilihannya cuman 2.. Melenyapkan atau Dilenyapkan.

Glek..

Susah payah ia menelan air ludahnya sendiri, tenggorokannya terasa tercekat. Keringat dingin membasahi keningnya bagaimanapun kini dia harus egois memikirkan nyawanya. Yang Mulia tidak akan mengampuninya jika dia menolak perintah Kaisar Agung itu.

Ramuan racun telah selesai ia buat, 1 botol berisi pil dan botol lainnya lagi berisi cairan.

Namun beberapa saat kemudian mata sang Tabib menggelap. Ia menyuruh pelayan He Hua untuk mengambil air.

Saat kondisi sudah aman ia menotok tubuh Permaisuri dan memasukkan pil obat ke dalam mulut He Hua.

Rencana berubah. bathin sang Tabib

Entah apa maksud Tabib itu. Saat Ling ling kembali, Tabib itu seolah-olah tidak melakukan apapun. Ling ling hanya melihat sekilas di meja ada 1 botol obat.

Lalu pelayan itu memberanikan diri bertanya

"Tuan Tabib obat apakah itu?"

"Itu bukan Obat melainkan racun." jawab Tabib dengan santai.

"Apa!!" mata Ling ling terbelalak ia tak berani mengatakan apapun lagi, tuannya sudah cukup menderita. Namun ini racun lagi. Tampaknya orang-orang Istana tidak mau waktu terbuang banyak hanya untuk memelihara sampah di halaman belakang.

Sambil berurai air mata Ling ling menangisi takdir tragis tuannya.

Tiba-tiba pintu kamar terbuka dengan keras. Beberapa pengawal bertubuh besar mengangkat peti panjang dan memaksakan peti itu masuk.

Ling ling terbelalak, i..ni..ini peti jenazah. bathinnya.

Mei lan masuk mengibaskan tangannya menyuruh semua pengawal kelur dan menyuruh beberapa pelayan dibelakangnya masuk dan pintu kamar ditutup.

Suasana hening dan mencekam.

"Tabib, aku membantumu membawakan Peti ini. Apakah kau sudah membantuku membereskannya?" kata mei lan dan melirik tubuh permaisuri.

"Saya.." belum selesai tabib itu menjawab terdengar suara erangan permaisuri pertanda ia baru bangun dari pingsannya.

"ssst...". perlahan permaisuri membuka mata sayunya.

"Nyonya...anda bangun." senyuman ling ling mengembang.

"Apa yang kau lakukan dari tadi tabib bodoh, lihat dia masih bisa membuka matanya." geram Mei Lan.

"Saya sudah melakukan semampu saya, tampaknya Tuhan masih belum berkehendak untuk mengambil nyawa beliau. Namun saya tetap menyiapkan apa yang Nyonya minta." sambil menyodorkan sebotol racun yang di atas meja.

"Bagus, Pelayan pegang tangan permaisuri, jika Tuhan tidak berkehendak ya.." seringainya

"Aku sendirilah yang akan mencabut nyawanya." lanjutnya dengan tersenyum jahat dan membawa botol racun di tangannya.

"Tidak".

"Tolong jangan kejam Nyonya, Permaisuri sudah cukup menderita. Kasihanilah beliau Nyonya." Ling ling bersimpuh memegang kaki Mei Lan.

"Kejam?? He..pelayan rendahan bukankah kau sendiri yang setiap harinya menaruh racun dalam makanannya, lalu siapa yang kejam?"

"Cepat menyingkirlah!!" teriak Mei Lan sambil menendang kepala Ling ling

Ling ling hanya diam dan hanya menundukkan kepalanya. Ia hanya bisa menangis bagaimanapun perbuatan kejamnya itu, karena ia terpaksa.

Para pelayan mendudukkan paksa He Hua dan memegang pergelangan tangannya.

He Hua menatap kecewa pelayannya. Air matanya meluncur begitu saja, hatinya begitu sakit, perih. Justru orang-orang terdekatnya lah yang menginginkan kematiannya.

"Ampuni hamba Permaisuri."

Ling ling berlutut dan menghantukkan keningnya di lantai.

"Hamba terpaksa, Nyonya Mei Lan menyekap orang tua hamba dan mengancam akan membunuh mereka jika tidak mau melakukan perintahnya." "Saya sungguh terpaksa." Isak Ling ling.

Mei Lan tak menghiraukannya. Yang ingin dia lihat saat ini mayat He Hua.

"Ayo minum." Mei Lan menarik dagu He Hua dan menekan mulutnya memaksanya menegak habis racun itu.

Isi botol telah habis tak bersisa.

"Beres..kan. haha..ha mati kau." Mei Lan dan pelayannya pergi menjauh. Mereka terkejut dengan reaksi racun kuat itu.

"Akh.." Jerit He Hua

Tubuhnya kejang-kejang, matanya seakan-akan keluar. Kulitnya melepuh seperti terbakar, sangking sakit yang teramat sangat He Hua menjambak-jambak rambutnya sendiri.

Begitu kejam, biadab, sadis perbuatan mereka.

Para pelayan Mei Lan bergidik ngeri dan menutup mulutnya melihat kejadian yang mengerikan itu.

Disela-sela teregangnya nyawanya ia mengutuk semua orang di kamar itu.

"Ka..lian ti..dak a..kan hi..dup ten..ang."

Tubuhnya berhenti kejang-kejang sampai kulitnya yang melepuh berubah kering sangat kering. Mata sayunya tertutup, mulutnya menganga dan mengeluarkan asap hitam.

Hening suasana kala itu.

Sampai Mei Lan berkata "Segera kabarkan pada Yang Mulia dan anggota kerajaan lainnya, permaisuri telah mangkat."

...........................

He Hua sang Permaisuri telah tiada. Tidak ada keluarga. Dan lagi pemakamannya sangat sangat sederhana dan ya... tak layak disebut Makam Permaisuri.

Tampak seorang gadis mendekati makam itu dan menangis tersedu-sedu.

"Hiks.. hiks nyonya..."

"Ampuni hamba nyonya. Hamba berdosa."

Tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahunya dan saat ia membalikkan tubuhnya ia begitu terkejut.

"Akh..."👻👻 jerit Ling ling

.....................

Sumber photo dari google. Cerita hanya untuk hiburan pembaca, mohon untuk bijak dalam membaca karena ini adalah murni berasal dari karangan, imajinasi dan pikiran author sendiri. Tindakan buruk tidak untuk dicontoh 😇. Mohon dukungannya ya dengan memberikan like dan votenya sebanyak - banyaknya ,🙏🙏 terima kasih banyak

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sabar

2022-10-27

0

ᵇᵃˢᵉ™☕︎

ᵇᵃˢᵉ™☕︎

🤔 apa yg terjadi dengan lingling

2022-05-27

0

Awwalun

Awwalun

sprti nya tabib itu melakukan rencana lain, bisakah obat itu menghidupkan kembali permaisuri. demi apapun kl permaisuri bs hidup lagi berharap tdk jatuh kembali ke pelukan raja biadab

2022-01-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Kematian Permaisuri
2 2. Kematian Permaisuri -2
3 Kematian Permaisuri -3
4 4. Pemakaman
5 5. Pemakaman -2
6 6. Hutan Sunyi
7 7. Hutan Sunyi -2
8 8. Hantu Dendam
9 9. Kebangkitan
10 10. Wajahku!
11 11. Wajahku part 2
12 12. Pemburu
13 13. Pemburu Part-2
14 14. Siapa
15 15. Kembali bertemu
16 16. Terlalu Menyakitkan!!
17 17. Tanah
18 18. Awal Baru
19 19. Chen Long
20 20. Kerajaan QIN
21 21. Suasana hati yang rumit
22 22. Dia
23 23. Keluar
24 24. Jujurlah
25 25. Awalnya
26 26. Hanya 1 Malam
27 27. Malam panjang
28 28. Rencana Audrey
29 29. Kelahiran Bayi aneh
30 30. Dia Ibuku
31 31. Maaf
32 32. Rumah Baru
33 33. Dengan senang hati
34 34. Dengan senang hati -2
35 35. Penyihir dari Barat
36 36. Sesuatu yang lain
37 37. Audrey Lao Ming
38 38. Permaisuri
39 39. Penggosip
40 40. Penyampai Pesan
41 41. Ji Sook
42 42. Terciduk
43 43. Nama Baru Kehidupan Baru
44 44. Guang
45 45. Hitam dan Putih Ke- 1
46 46. Hitam & Putih Ke-2
47 47. Ibu Kota
48 48. Kekhawatiran
49 49 Tangisan di tengah malam
50 50. Teror Tengah Malam
51 51. Tertangkap
52 52. Ibu
53 53. Hanya Kakak
54 54. Mengerlingkan Mata
55 55. Memberikan Penjelasan
56 56. Berita Pengangkatan
57 57. Salah sangka
58 58.Status mengejutkan!
59 59. Katakan aku harus bagaimana?
60 60. Perjodohan Fangyin
61 61. Pesan ke-2
62 62. Kepergian Nenek
63 63. Dia Pergi
64 64. Mendukungmu
65 65. Pembukaan toko dan rumah pengobatan gratis
66 66. Tidak sadarkan diri
67 67. Pemujaan Sesuatu yang lain
68 68. Putus Cinta
69 69. Pangeran Zhang
70 70. Penobatan
71 71. Pertemuan Pertama
72 72. Semua butuh waktu
73 73. Ijinkan Aku Mencintaimu
74 74. Bertemu
75 75. Dua mata pisau
76 76. Akhir yang tragis
77 77. Terungkap
78 78. Kecantikan yang memikat
79 79. Dicintai
80 80. Begitu Memukau
81 81. Mempermalukan
82 82. Tamparan untuk Permaisuri
83 83. Cemburu
84 84. Yang benar saja
85 85. Akupuntur
86 86. Pertemanan Biasa
87 87. Noda merah
88 88. Luka Goresan
89 89. Perempuan yang kuat
90 90. Pemberontak
91 91. Saudariku
92 92. Muka Rata
93 93. Kematian yang tertunda
94 94. Niat terselubung
95 95. Perintah Penangkapan
96 96. Jimat
97 97. Perang untuk penghianat kerajaan
98 98. Kapak
99 99. Tembok besar
100 100. Seraangg!!
101 101. Tercecer
102 102. Meleleh
103 103. Kekasihku
104 104. Identitas Hana
105 105. Merindukanku?
106 106. Kematian Hermosa
107 107. Dewan Perlindungan Kerajaan
108 108. Tempat Pembantaian
109 109. Suamiku, tolong aku!
110 110. Kemerdekaan
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Kematian Permaisuri
2
2. Kematian Permaisuri -2
3
Kematian Permaisuri -3
4
4. Pemakaman
5
5. Pemakaman -2
6
6. Hutan Sunyi
7
7. Hutan Sunyi -2
8
8. Hantu Dendam
9
9. Kebangkitan
10
10. Wajahku!
11
11. Wajahku part 2
12
12. Pemburu
13
13. Pemburu Part-2
14
14. Siapa
15
15. Kembali bertemu
16
16. Terlalu Menyakitkan!!
17
17. Tanah
18
18. Awal Baru
19
19. Chen Long
20
20. Kerajaan QIN
21
21. Suasana hati yang rumit
22
22. Dia
23
23. Keluar
24
24. Jujurlah
25
25. Awalnya
26
26. Hanya 1 Malam
27
27. Malam panjang
28
28. Rencana Audrey
29
29. Kelahiran Bayi aneh
30
30. Dia Ibuku
31
31. Maaf
32
32. Rumah Baru
33
33. Dengan senang hati
34
34. Dengan senang hati -2
35
35. Penyihir dari Barat
36
36. Sesuatu yang lain
37
37. Audrey Lao Ming
38
38. Permaisuri
39
39. Penggosip
40
40. Penyampai Pesan
41
41. Ji Sook
42
42. Terciduk
43
43. Nama Baru Kehidupan Baru
44
44. Guang
45
45. Hitam dan Putih Ke- 1
46
46. Hitam & Putih Ke-2
47
47. Ibu Kota
48
48. Kekhawatiran
49
49 Tangisan di tengah malam
50
50. Teror Tengah Malam
51
51. Tertangkap
52
52. Ibu
53
53. Hanya Kakak
54
54. Mengerlingkan Mata
55
55. Memberikan Penjelasan
56
56. Berita Pengangkatan
57
57. Salah sangka
58
58.Status mengejutkan!
59
59. Katakan aku harus bagaimana?
60
60. Perjodohan Fangyin
61
61. Pesan ke-2
62
62. Kepergian Nenek
63
63. Dia Pergi
64
64. Mendukungmu
65
65. Pembukaan toko dan rumah pengobatan gratis
66
66. Tidak sadarkan diri
67
67. Pemujaan Sesuatu yang lain
68
68. Putus Cinta
69
69. Pangeran Zhang
70
70. Penobatan
71
71. Pertemuan Pertama
72
72. Semua butuh waktu
73
73. Ijinkan Aku Mencintaimu
74
74. Bertemu
75
75. Dua mata pisau
76
76. Akhir yang tragis
77
77. Terungkap
78
78. Kecantikan yang memikat
79
79. Dicintai
80
80. Begitu Memukau
81
81. Mempermalukan
82
82. Tamparan untuk Permaisuri
83
83. Cemburu
84
84. Yang benar saja
85
85. Akupuntur
86
86. Pertemanan Biasa
87
87. Noda merah
88
88. Luka Goresan
89
89. Perempuan yang kuat
90
90. Pemberontak
91
91. Saudariku
92
92. Muka Rata
93
93. Kematian yang tertunda
94
94. Niat terselubung
95
95. Perintah Penangkapan
96
96. Jimat
97
97. Perang untuk penghianat kerajaan
98
98. Kapak
99
99. Tembok besar
100
100. Seraangg!!
101
101. Tercecer
102
102. Meleleh
103
103. Kekasihku
104
104. Identitas Hana
105
105. Merindukanku?
106
106. Kematian Hermosa
107
107. Dewan Perlindungan Kerajaan
108
108. Tempat Pembantaian
109
109. Suamiku, tolong aku!
110
110. Kemerdekaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!