Perempuan cantik memakai make-up tebal dengan pakaian yang sedikit terbuka mengekspos sebagian dada dan menampilkan lekuk tubuhnya berdiri dengan angkuhnya.
" Sepupu sudah berkali-kali aku mengatakan padamu menyerahlah ini sudah terlalu lama kamu bertahan Yang Mulia Permaisuri." dengan senyum seolah mengejek.
"Kamu!!!"
uhuk uhuk uhuk ah sakit yang menderanya seakan membakar jantungnya sakitnya menyerang dengan batuk mengeluarkan darah.
"Permaisuri". Ling ling mendekati junjungannya dengan khawatir. "Tenangkan dirimu Permaisuri, hamba mohon jaga emosi Yang Mulia". Ling Ling mengeluarkan air mata ia sangat sedih meliaat kondisi tuannya bagaimanapun kejam dan sadisnya Permaisuri namun Ling ling tak pernah sekalipun diperlakukan tidak adil oleh junjungannya. Ia hanya kejam pada lawan politik dan musuh-musuh suaminya. Cinta yang terlalu dalam pada akhirnya terbuang seperti angin yang berlalu seiring berjalannya waktu dan Kejayaan yang telah didapat Suami tuannya. Ia seperti sudah tak dibutuhkan lagi apalagi sudah 2 tahun ini tuannya sakit-sakitan dan tak kunjung sembuh walaupun sudah banyak tabib yang memeriksanya. Habis Manis Sepah dibuang barangkali itu pepatah yang cocok untuk tuannya itu.
"Kemarilah adikku, aku tahu kamu tak bermaksud seperti itu. Aku hanya ingin mengatakan pesan terakhirku. Mungkin dengan begini Tuhan akan mengampuniku dan memaafkan semua dosaku di masa lalu". permaisuri melirik sepupunya dengan tatapan pilu. Dari sorot matanya yang sendu tampak permaisuri seolah-olah ingin mengatakan pesan terakhirnya. Karena seperti yang diketahui banyak orang Permaisuri lumpuh jadi untuk menggerakkan tanganpun sulit apalagi kakinya. Karena yang berfungsi cuma tubuh bagian atasnya.
Tampak ragu dan berpikir. Tidak mungkinkan orang yang telah kritis seperti itu bisa mencelakainya bathin Mei Lan.
Mei lan pun mendekat..semakin mendekat
Lalu menundukkan kepalanya seperti akan mendengarkan apa permintaan terakhir Permaisuri.
Grebb
Permaisuri langsung mencekik leher Mei Lan dengan kuat.
"Aku tahu kau kan yang menyuruh orang setiap harinya meracuniku."
"Rasakan aku akan membawa serta dirimu ke neraka bersamaku ja..ng". Permaisuri mempererat genggaman tangannya yang saat ini mencekik wanita ular yang ada di hadapannya.
"Akkhhh..tolong aku bo..doh" ia mengisyaratkan pelayannya untuk membantunya.
Warna muka Mei Lan telah memucat dengan kuatnya cekikan dilehernya.
Pelayan selir agung yang berjumlah 2 orang tak mampu melepaskan genggaman sang Permaisuri. Mereka bahkan memukul-mukul tangan Permaisuri. Namun tak juga bisa menyelamatkan tuannya.
Akh..akh..akh
Sialan bagaimana dia bisa menggangkat tangannya padahal setiap hari dia meminum racun itu apalagi semua tabib menyatakan kalau dia sepenuhnya telah lumpuh namun apa ini bahkan sekarang ia mampu menggerakkan tangannya untuk mencekikku. bathin Mei Lan.
Kegaduhan itu diwarnai jeritan. tangisan bahkan Ling ling bahkan sang tabib pun ikut-ikutan merayu He Hua untuk menghentikan tindakan brutalnya itu.
"HENTIKAN!!!"
tiba-tiba Sang Kaisar telah berdiri menatap tajam Permaisurinya itu.
Permaisuri pun melepas cengkramannya.
Uhuk-uhuk...
"Yang Mulia, untunglah Yang Mulia datang kalau tidak entah bagaimana nasibku. Padahal aku hanya berniat untuk mengunjungi Kakak He Hua. Aku mengkhawatirkan keaadannya namun dia malah memperlakukan seperti ini".
Hiks...hiks...
"Sakit sekali leherku ini suamiku." selir Mei Lan menangis sambil mengusap-usap lehernya yang berwarna merah.
"Apa kau sudah gila Permaisuri, di saat kritismu bahkan kau akan menghabisi saudaramu sendiri!" seru Kaisar.
"Ha..ha..ha...Saudara ya. Yang Mulia Kaisar Suamiku, terima kasih berkenan datang untuk mengunjungi istrimu ini." sindir He Hua.
Permaisuri sudah hafal dengan permainan Mei Lan. Dengan tindakan brutalnya ini akan memaksa Sang Suami untuk turun langsung mengunjunginya. Bagaimana tidak tadi Mei Lan datang dengan 3 pelayan namun saat ia mencekiknya pelayan yang terlihat cuman 2 orang itu artinya Si Rubah itu sudah mengatur semuanya. Agar ada yang melaporkan kebengisannya. LICIK.
Tapi dengan begitu aku bisa bertemu dengan suamiku. Suami yang tidak mengharapkan istrinya lagi. Bathin He Hua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus sehat
2022-10-27
0
Dewi Ansyari
Kasihan He Hua di campakkan suaminya😔
2022-07-15
0
ᵇᵃˢᵉ™☕︎
Kaisar cem apa kek gt..
2022-05-27
0