Bab 5 ( Hanya Bercanda )

Setelah kejadian memalukan siang itu, kecanggungan jelas nyata dari sikap keduanya. Hanya saja Alex yang lebih kentara memperlihatkannya, sementara Pandan yang memang dasarnya tak banyak bicara hanya mengeluarkan suara jika Alex bertanya padanya.

Disinilah mereka saat ini, disupermarket untuk berbelanja kebutuhan dirumah. Alex tampak memasukkan barang-barang yang ia butuhkan ke dalam troly, sementara Pandan diam seribu bahasa, mengikutinya dari belakang.

"Ada yang mau kamu beli?" tanya Alex yang sadar Pandan belum mengambil apapun sedari tadi.

"Ehm ... aku mau roti," jawabnya tanpa ekspresi seperti biasa.

"Ya sudah, ambil yang banyak untuk persediaan kita dirumah. Tenang saja, aku yang bayar semua. Ambil apapun yang kamu mau," ucap Alex sembari melihat-lihat mie instan yang berderet dengan berbagai macam rasa.

"Iya." Pandan kemudian mencari-cari letak barang yang ia cari. Senyum tipis langsung terbit dibibirnya kala menemukan deretan pembalut yang berjejer dengan berbagai merk diatas rak. Tanpa pikir panjang ia mengambil cukup banyak pembalut dan kemudian kembali memasukkannya ke dalam troly yang didorong oleh Alex.

Alex melongo.

"Bukannya kamu bilang ingin beli roti?" Jangan-jangan ini yang dimaksud roti olehnya? Batin Alex.

"Ini rotinya," jawabnya Pandan cuek.

"Cih." Alex berdecih kecil. Bilang saja mau beli pembalut kenapa harus bilang mau beli roti, pikirnya aneh. "Kenapa belinya banyak sekali?"

"Buat persediaan ki-ta," jawab Pandan dengan wajah tanpa dosa.

"Apa?!" Alex ternganga. Persediaan kita katanya? Cih ...."

"Kamu sendiri yang bilang tadi," ucapnya mengingatkan.

"Hei, aku kira yang kamu maksud itu ... bukan pembalut." Alex menggeram mengecilkan suaranya agar tidak menjadi pusat perhatian sekitar. "Memangnya aku laki-laki apaan pakai barang begini?" Alex melirik pembalut diatas troly dengan mimik jijik. "Astaga ...."

"Ya sudah, biasa saja ...," ucap Pandan dengan raut wajahnya yang menyebalkan menurut Alex. Diliriknya gadis desa yang sedang melihat-lihat barang-barang dirak itu.

"Ya sudah biasa saja." Alex menirukan gaya bicara Pandan dengan memenye-menyekan bibirnya.

Mereka melanjutkan berbelanja. Pandan mengambil beberapa barang yang memang benar-benar dibutuhkannya. Membuat Alex cukup takjub karenanya, padahal ia sudah beberapa kali menawarinya untuk mengambil apapun yang ia suka, seperti camilan atau biskuit dan lain sebagainya, tapi gadis itu menolaknya.

Sebelum pulang ke rumah, Alex lebih dulu mengajaknya makan siang disebuah restoran tak jauh dari supermarket. Baru kemudian mampir ke sebuah pusat perbelanjaan yang tak jauh dari sana. Pandan mengikuti saja kemanapun Alex membawanya. Tidak pernah bertanya dan bicara, kecuali Alex yang bertanya lebih dulu.

Ya Tuhan, hanya karena aku menginginkan seorang istri yang tidak cerewet lalu Kau kirimkan padaku istri yang irit bicara seperti ini? Wahh ... sebenarnya ini anugerah atau musibah? Batin Alex.

"Pilih," ucap Alex ketika memasuki sebuah toko pakaian. Pandan tak menjawab malah menatap Alex dengan ekspresi yang sulit Alex baca.

"Hei, aku melakukan ini bukan karena menganggap penampilanmu seperti pembantu Nona ...." Alex coba-coba menebak apa yang gadis itu pikirkan.

"Bajuku sudah banyak," jawab Pandan kemudian.

"Ya ... anggap saja ini hadiah dariku," bujuk Alex.

"Tapi aku tidak ulang tahun." Ya ampun, ekspresi Pandan benar-benar membuat Alex gemas setengah mati.

"Memangnya kalau memberi hadiah harus menunggu ulang tahun?" tanya Alex geli sendiri. "Ya sudah ... anggap saja ini pemberian dari suami untuk istri tercintanya," ujar Alex sengaja menggoda sembari melirik Pandan yang nyatanya sama sekali tak terpengaruh oleh gombalannya, gadis itu begitu "cool" sama sekali tak merubah ekspresinya.

Astaga ... ini gadis desa, ibunya ngidam es batu apa bagaimana dulu bisa punya anak dingin seperti ini? Biasanya kalau wanita lain pasti akan tersenyum malu-malu dengan wajah merona-rona begitu kan kalau mendengar laki-laki mengatakan hal yang manis-manis. Alex menggeleng-gelengkan kepalanya frustasi.

"Mbak ... pilihkan baju yang bagus buat Mbak ini, ya ...," ucap Alex kemudian pada penjaga toko.

"Baik, Pak," jawab penjaga toko itu. Sembari menunggu mereka duduk disofa tunggu yang ada disana. Sampai kemudian datang seorang wanita yang menghampiri keduanya.

"Alex," panggil wanita itu. Alex yang sedang sibuk dengan ponselnya mendongakkan kepalanya.

"Oh, Hai Fan," sapa balik Alex dan mereka langsung cipika cipiki. Pandan melirik adegan itu bersamaan Alex yang melirik ke arahnya. Tapi kemudian Pandan melengos lebih dulu dan kembali melihat smartphonenya.

"Kamu apa kabar?" tanya wanita itu dengan begitu hebohnya.

"Baik," jawab Alex tersenyum ramah, lalu duduk kembali. Wanita itu pun ikut duduk disebelah Alex dengan posisi yang begitu intim sampai Alex merasa tak nyaman sendiri. Sementara Pandan acuh seperti orang asing diujung sofa. Tak memedulikan reunian pasangan mantan kekasih yang menurut indera pendengarannya hanya pacaran selama tiga hari itu. Sampai kemudian penjaga toko datang dan memberikan total yang harus Alex bayarkan.

"Kamu beli baju sebanyak ini buat siapa?" tanya wanita bernama Fani yang masih belum ngeh akan kehadiran Pandan disana.

"Buat ... dia," jawab Alex menunjuk pada Pandan yang hanya mengangguk sopan pada Fani. Sementara Fani tampak memindai Pandan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Persis seperti yang dilakukan Bella sebelumnya. Tapi dasarnya Pandan acuh, ia tak peduli dan tetap pada ketenangannya.

"Siapa kamu?" tanyanya pada Alex.

"Temanku," jawab Alex setelah berpikir kilat.

"Oh, kirain. Ah, jelas dia bukan type kamu banget ... hahaha," ucapnya kemudian seolah Pandan tak ada diantara mereka. Alex melirik Pandan, takut wanita itu tersinggung karena Fani tak jauh dari Bella yang jika bicara sering ceplas-ceplos. Tapi Pandan tampak tak terganggu. Tapi entah didalam hatinya, bisa saja nanti dirumah ia mengajaknya berperang lagi.

Mereka sampai di rumah tepat pukul empat sore. Keduanya bersama-sama membereskan barang belanjaan yang terdiri dari berkantung-kantung plastik itu.

"Kamu cari apa?" tanya Alex yang melihat Pandan sedang mecari sesuatu diantara kantung belanjaan mereka.

"Roti," jawab Pandan dan Alex langsung paham kali ini. Ia ikut membantu mencari.

"Memang mau buat sekarang?" tanya Alex.

"Iya."

"Kamu sedang datang bulan memangnya?"

"Iya."

"Sejak kapan?"

"Sudah tiga hari."

"Hah?" Alex mengeryitkan dahinya.

"Kenapa?" Pandan menatap Alex heran.

"Kalau kamu sedang datang bulan ... kenapa mengajakku ... melakukan itu?" tanya Alex dengan malu.

"Kapan aku mengajakmu?" tanya Pandan dengan tenangnya. Padahal Alex malu sekali saat menanyakannya.

"Semalam, tadi siang ...." Alex mengingatkan. Tapi Pandan malah tersenyum membuat Alex kebingungan.

"Kenapa malah tersenyum?" Feeling Alex mulai tidak enak. Meskipun senyuman Pandan begitu manis.

"Hahaha ...." Kini Pandan malah tertawa, membuat Alex ternganga melihatnya.

"Ya ampun ... Padahal aku cuma bercanda saja." Pandan menggeleng-gelengkan kepalanya dengan senyum geli.

"Apa?" Alex lagi-lagi dibuat shock.

Bercanda katanya?! Dengan wajahnya yang serius itu dia bilang BERCANDA? teriak batin Alex.

"Dasar laki-laki mesum," lirih Pandan tapi masih bisa didengar jelas oleh Alex yang semakin shock. Gadis itu melenggang begitu saja, meninggalkan Alex dengan kejengkelannya.

Mesum?! Aku? Wahhh ... aku bahkan sudah melihat dengan jelas dadanya itu dan dia bilang hanya bercanda?!

Arghhhttt!!!

***

Jangan lupa

Like

Komen

Vote

❤❤❤

Terpopuler

Comments

Febri Ana

Febri Ana

ha ha ngakak aku thor lucu bingit

2022-05-29

0

Moelyanach

Moelyanach

wkwkwkwkwk tepal cool pandan😂😂😂

2022-02-06

0

Moelyanach

Moelyanach

😂😂😂😂😂😂😂😂

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 (Gara-Gara Google Map)
2 Bab 2 ( Aku Ingin Tidur denganmu )
3 Bab 3 (Mau minum apa?)
4 Bab 4 ( Melayani Suami )
5 Bab 5 ( Hanya Bercanda )
6 Bab 6 ( Apa Kamu Manusia? )
7 Bab 7 ( Aku Laki-Laki Normal )
8 Bab 8 ( Ajakan Kencan )
9 Bab 9 ( Suaminya Aku Sendiri )
10 Bab 10 ( Bukannya Tadi Sudah )
11 Bab 11 ( Aku Juga Mau)
12 Bab 12 ( Suamiku Sayang )
13 Bab 13 ( Memberikannya Sebelum Kamu Pergi )
14 Pengumuman
15 Bab 14 ( ENTAH APA YANG MERASUKIMU? )
16 Bab 16 ( Tuan Alex )
17 Bab 17 ( Cacing Kepanasan )
18 Bab 18 ( Berikan Semua Hartamu! )
19 Bab 19 ( Kasbon dikantor Sendiri )
20 Bab 20 ( Rasa Bersalah )
21 Bab 21 ( Wanita Lain )
22 Bab 22 ( Aku Mengantuk )
23 Bab 23 ( Bau Rokok )
24 Bab 24 ( Makan yang Banyak )
25 Bab 25 ( Bidadari )
26 Bab 26 ( Menjaga Hati )
27 Bab 26 ( Rocker Dadakan )
28 Pengumuman Visual
29 Bab 29 ( Rindu )
30 Bab 30 ( Karyawan Baru )
31 Bab 31 ( Pelangi diatas Danau )
32 Bab 32 ( Dipukul Dimana? )
33 Bab 33 ( Menginginkannya )
34 Bab 34 ( Berpisah Sejenak )
35 Bab 35 ( Masa Lalu Ibu)
36 Bab 36 ( Berkumpul dengan Keluarga )
37 Bab 37 ( Ingin Sendiri )
38 Bab 38 ( Kenapa? )
39 Bab 39 ( Kekecewaan yang menguap )
40 Bab 40 ( Ada Apa? )
41 Bab 41 ( Aku Harus Bagaimana? )
42 Bab 42 ( Memilih )
43 Bab 43 ( Siapa Dia? )
44 Bab 44 ( Perasaan Hancur )
45 Bab 45 ( Menjadi Istrimu yang Sesungguhnya )
46 Bab 46 ( Dunia Milik Kita Berdua )
47 Bab 47 ( Menginginkannya lagi )
48 Bab 48 ( Rencana Bulan Madu )
49 Bab 49 ( Saat Berkumpul )
50 Bab 50 ( Buktikan Kesetiaanmu )
51 Bab 51 ( Butuh Sandaran )
52 Bab 52 ( Percaya )
53 Bab 53 ( Perasaan aneh )
54 Bab 54 ( Tawanya )
55 Bab 55 ( Rasanya )
56 Bab 56 ( Gaya Baru )
57 Bab 57 ( Kesal )
58 Bab 58 ( Sikap Pandan )
59 Bab 59 ( Tetap Setia )
60 Bab 60 ( Rencana Bulan Madu )
61 Bab 61 ( Percobaan Terakhir? )
62 Bab 62 ( Obat perangsang )
63 Bab 63 ( Harus bagaimana? )
64 Bab 64 ( Hadiah Terindah )
65 Bab 65 ( Bertengkar )
66 Bab 66 ( Cemburu again )
67 Bab 67 ( Pulang Kampung )
68 Bab 68 ( Malam Mencekam )
69 PENGUMUMAN
70 Bab 70 ( ENDING )
71 Pengumuman
72 SEASON 2 ( KEPUTUSAN )
73 SEASON 2 ( AWAL MULA )
74 SEASON 2 ( Ayo Membuat Anak yang Lucu )
75 SEASON 2 ( JIKA SUDAH TIDAK PERAWAN? )
76 SEASON 2 ( Bertemu )
77 SEASON 2 ( TENTANG OLIVIA )
78 SEASON 2 ( MULAI BEKERJA )
79 SEASON 2 ( Bagaimana kalau hamil? l
80 SEASON 2 ( CEMBURU BUTA )
81 SEASON 2 ( Jodoh yang Baik )
82 SEASON 2 ( SYARAT )
83 SEASON 2 ( KECEWA )
84 SEASON 2 ( Maukah menikah dengan saya? )
85 SEASON 2 ( PILIH SIAPA )
86 SEASON 2 ( CEMBURU )
87 SEASON 2 ( Cantik )
88 SEASON 2 ( Ke Rumah )
89 SEASON 2 ( ULANG TAHUN )
90 SEASON 2 ( Acuh )
91 SEASON 2 ( GALAU )
92 SEASON 2 ( DILEMA )
93 SEASON 2 ( MUAL )
94 SEASON 2 ( Jujur )
95 SEASON 2 ( Dimana Olivia? )
96 SEASON 2 ( TOLONG )
97 SEASON 2 ( Tak Percaya diri )
98 SEASON 2 ( GANTI RUGI )
99 SEASON 2 ( FAKTA )
100 SEASON 2 ( Duka )
101 SEASON 2 ( BERSAMAMU )
102 SEASON 2 ( RAGU )
103 SEASON 2 ( TIDAK TEPAT )
104 SEASON 2 ( GARA-GARA ZACK )
105 SEASON 2 ( MALAM KEDUA )
106 SEASON 2 ( ANAK )
107 SEASON 2 ( KEMESRAAN PASUTRI )
108 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Bab 1 (Gara-Gara Google Map)
2
Bab 2 ( Aku Ingin Tidur denganmu )
3
Bab 3 (Mau minum apa?)
4
Bab 4 ( Melayani Suami )
5
Bab 5 ( Hanya Bercanda )
6
Bab 6 ( Apa Kamu Manusia? )
7
Bab 7 ( Aku Laki-Laki Normal )
8
Bab 8 ( Ajakan Kencan )
9
Bab 9 ( Suaminya Aku Sendiri )
10
Bab 10 ( Bukannya Tadi Sudah )
11
Bab 11 ( Aku Juga Mau)
12
Bab 12 ( Suamiku Sayang )
13
Bab 13 ( Memberikannya Sebelum Kamu Pergi )
14
Pengumuman
15
Bab 14 ( ENTAH APA YANG MERASUKIMU? )
16
Bab 16 ( Tuan Alex )
17
Bab 17 ( Cacing Kepanasan )
18
Bab 18 ( Berikan Semua Hartamu! )
19
Bab 19 ( Kasbon dikantor Sendiri )
20
Bab 20 ( Rasa Bersalah )
21
Bab 21 ( Wanita Lain )
22
Bab 22 ( Aku Mengantuk )
23
Bab 23 ( Bau Rokok )
24
Bab 24 ( Makan yang Banyak )
25
Bab 25 ( Bidadari )
26
Bab 26 ( Menjaga Hati )
27
Bab 26 ( Rocker Dadakan )
28
Pengumuman Visual
29
Bab 29 ( Rindu )
30
Bab 30 ( Karyawan Baru )
31
Bab 31 ( Pelangi diatas Danau )
32
Bab 32 ( Dipukul Dimana? )
33
Bab 33 ( Menginginkannya )
34
Bab 34 ( Berpisah Sejenak )
35
Bab 35 ( Masa Lalu Ibu)
36
Bab 36 ( Berkumpul dengan Keluarga )
37
Bab 37 ( Ingin Sendiri )
38
Bab 38 ( Kenapa? )
39
Bab 39 ( Kekecewaan yang menguap )
40
Bab 40 ( Ada Apa? )
41
Bab 41 ( Aku Harus Bagaimana? )
42
Bab 42 ( Memilih )
43
Bab 43 ( Siapa Dia? )
44
Bab 44 ( Perasaan Hancur )
45
Bab 45 ( Menjadi Istrimu yang Sesungguhnya )
46
Bab 46 ( Dunia Milik Kita Berdua )
47
Bab 47 ( Menginginkannya lagi )
48
Bab 48 ( Rencana Bulan Madu )
49
Bab 49 ( Saat Berkumpul )
50
Bab 50 ( Buktikan Kesetiaanmu )
51
Bab 51 ( Butuh Sandaran )
52
Bab 52 ( Percaya )
53
Bab 53 ( Perasaan aneh )
54
Bab 54 ( Tawanya )
55
Bab 55 ( Rasanya )
56
Bab 56 ( Gaya Baru )
57
Bab 57 ( Kesal )
58
Bab 58 ( Sikap Pandan )
59
Bab 59 ( Tetap Setia )
60
Bab 60 ( Rencana Bulan Madu )
61
Bab 61 ( Percobaan Terakhir? )
62
Bab 62 ( Obat perangsang )
63
Bab 63 ( Harus bagaimana? )
64
Bab 64 ( Hadiah Terindah )
65
Bab 65 ( Bertengkar )
66
Bab 66 ( Cemburu again )
67
Bab 67 ( Pulang Kampung )
68
Bab 68 ( Malam Mencekam )
69
PENGUMUMAN
70
Bab 70 ( ENDING )
71
Pengumuman
72
SEASON 2 ( KEPUTUSAN )
73
SEASON 2 ( AWAL MULA )
74
SEASON 2 ( Ayo Membuat Anak yang Lucu )
75
SEASON 2 ( JIKA SUDAH TIDAK PERAWAN? )
76
SEASON 2 ( Bertemu )
77
SEASON 2 ( TENTANG OLIVIA )
78
SEASON 2 ( MULAI BEKERJA )
79
SEASON 2 ( Bagaimana kalau hamil? l
80
SEASON 2 ( CEMBURU BUTA )
81
SEASON 2 ( Jodoh yang Baik )
82
SEASON 2 ( SYARAT )
83
SEASON 2 ( KECEWA )
84
SEASON 2 ( Maukah menikah dengan saya? )
85
SEASON 2 ( PILIH SIAPA )
86
SEASON 2 ( CEMBURU )
87
SEASON 2 ( Cantik )
88
SEASON 2 ( Ke Rumah )
89
SEASON 2 ( ULANG TAHUN )
90
SEASON 2 ( Acuh )
91
SEASON 2 ( GALAU )
92
SEASON 2 ( DILEMA )
93
SEASON 2 ( MUAL )
94
SEASON 2 ( Jujur )
95
SEASON 2 ( Dimana Olivia? )
96
SEASON 2 ( TOLONG )
97
SEASON 2 ( Tak Percaya diri )
98
SEASON 2 ( GANTI RUGI )
99
SEASON 2 ( FAKTA )
100
SEASON 2 ( Duka )
101
SEASON 2 ( BERSAMAMU )
102
SEASON 2 ( RAGU )
103
SEASON 2 ( TIDAK TEPAT )
104
SEASON 2 ( GARA-GARA ZACK )
105
SEASON 2 ( MALAM KEDUA )
106
SEASON 2 ( ANAK )
107
SEASON 2 ( KEMESRAAN PASUTRI )
108
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!