Mengguncang

Di dalam ruangan direktur, Reno menyampaikan rencana B dengan mengundang makan malam di rumah.

"Pa rencana A berhasil dengan mengetahui nama gadis itu, sekarang kita masuk ke rencana B untuk mengujinya, yaitu mengundang makan malam di rumah."

"Aku setuju jika mengundang makan malam, siapa tau jika Rendi melihat Cindi dia akan jatuh cinta dengannya." Ujar pak direktur itu.

"Bagaimana jika bapak saja yang mengundang Cindi makan malam di rumah, aku yakin jika bapak yang mengundang Cindi pasti dia akan menurut." Reno memberi saran ke bapak nya.

"Bapak akan melakukan tugas yang kedua, panggil Cindi menghadap ke ruang direktur sekarang." Kata pak direktur dengan semangat empat lima.

"Baik pak siap dilaksanakan," Reno berlalu pergi dari ruangan itu. Dan menanyakan staf kantor di mana ruang kerja kariawan yang bernama Cindi Alta funisa. Staf kantor lalu memberi tau ruang kerja Cindi

" Lantai tiga paling pojok pak," kata staf kantor.

"Ooh iya terima kasih yah?" Reno cepat-cepat turun ke lantai tiga paling pojok, dan masuk ke dalam ruangan saat semua lagi meeting.

Tok tok tok

Pemateri langsung terdiam, mendengar ada yang mengetuk pintu di tengah-tengah berjalannya meeting. Dia membuka pintu, betapa terkejutnya dia saat melihat yang datang adalah direktur ke 2 kantor ini.

"Silahkan masuk pak," karyawan itu mempersilahkan pak Reno masuk. Pak Reno masuk ke ruangan itu, semua kaget dan berharap tidak akan ada masalah dengan laporan yang mereka buat. Pak Reno langsung mencari Cindi, semua menoleh ke Cindi ketika pak Reno manatap ke arahnya.

Cindi sangat kaget sekaligus binggung harus bagaimana saat semua mata yang ada di ruangan juga ikut menatapnya.

Pak Reno tiba-tiba tersenyum dan menyampaikan maksud kedatangan dirinya.

Semua yang ada di ruangan itu semakin kebingungan.

"Boleh saya bicara sebentar kepada Cindi?"

Semua bersahutan "Boleh Pak," Cindi malah semakin khawatir jika dia dapat masalah tanpa dia sadari.

Dengan gugup Cindi bertanya "Apakah saya berbuat kesalahan pak?" Mendengar perkataan Cindi Pak Reno tersenyum.

"Tidak nak kamu sama sekali tidak berbuat kesalahan, jika tidak keberatan pak direktur ingin bertemu dengan mu."

"Oooh iya pak saya segera menyusul," kata Cindi berharap dia tidak akan dapat marah setelah di puji oleh pak direktur itu.

"Okey, kalian bisa melanjutkan meeting kalian, tapi Cindi izin dulu karena ada hal yang penting yang ingin di sampai kan Pak Direktur kepadanya."

"Baik pak, kami mengerti." Pak Reno dan Cindi keluar dari ruangan sedang meeting masih tetap berlanjut.

...🐼🐼🐼...

Di luar ruangan cindi bersama pak Reno berjalan naik ke lantai paling atas menggunakan tanggal lift, pak Reno melihat kekhawatiran di raut wajah Cindi.

"Nak Cindi jangan khawatir pak direktur cuma mau bertanya beberapa hal." Kata Pak Reno menenangkan Cindi, mendengar hal itu Cindi mulai tenang lagi

Sesampainya mereka di lantai paling atas Cindi dan pak Reno masuk ke ruangan yang sangat luas lebih luas dari ruangan lainnya.

didalam semuanya terlihat sangat lengkap.

Ada lemari, rak buku, sofa, meja yang sangat luas, kaligrafi, bahkan tempat tidur yang muat untuk satu orang tapi terkesan mewah dan elegan. Cindi sangat beruntung bisa langsung di undang oleh direktur itu untuk masuk ke dalam ruangan itu, sekaligus khawatir jika pak direktur tiba-tiba memarahinya tanpa dia tau alasannya.

Reno dan Cindi menghadap ke hadapan pak direktur, pak direktur menyapa Cindi dengan perkataan yang lemah lembut semua tidak seperti yang dia kira.

"Silahkan duduk nak, ada berapa hal yang ingin bapak sampaikan kepada kamu, jika kamu menyetujui nya bilang saja iya tapi kalau kamu tidak menyetujuinya bapak bisa apa."

"Apa itu pak, kalau saya bisa bantu pasti saya bantu pak." ujar Cindi kepada Pak Direktur.

"Pak direktur nanti malam mau mengajak nak Cindi untuk makan malam di rumah bapak, yah sebagai tanda kehormatan bapak karena berkat usulan presentasi kamu bisa membuka mata hati bapak."

"Terima kasih banyak Pak,"

"Jadi bapak ingin berterima kasih lewat undangan makan malam, kalau nak Cindi ada waktu sebentar malam pak Reno akan menjemput nak Cindi." kata pak direktur menawarkan Cindi untuk di jemput ples dapat makan malam gratis.

Karena merasa tidak enak dan tidak ingin menyinggung perasaan pak direktur akhirnya Cindi menyetujui undangan itu.

"Iya pa saya pasti datang," Ucap Cindi lantang.

"Kamu serius menerima tawaran bapak Nak," kata pak direktur tidak menyangka akan di terima.

"Iya pak," Ucap Cindi.

Pak Direktur dan pak Reno di dalam ruangan saling bertatapan dan tersenyum, karena rencana kedua mereka akhirnya berhasil.

"Okey kalau begitu Nak Cindi bisa kembali ke Ruang kerja, tapi jangan bilang-bilang sama yang lain, kalau ada yang tanya bilang saja kalau pak direktur menyuruh ku memperbaiki laporan di leptop bapak," nasehat Pak direktur kepada Cindi dan mempersilahkan nya untuk kembali ke ruang kerja.

Cindi keluar dari ruang itu dengan perasaan senang sekaligus binggung, diantara banyaknya karyawan di tempat ini hanya dialah yang di undang makan malam.

Yah tidak apalah lagian kan untuk rasa terima kasihnya tidak ada maksud yang lain. bisiknya dalam hati

Sepertinya di dalam ruang direktur Reno dan papanya sangat senang, dengan kompaknya dia bersorak gembira serasa dia seperti ada di jaman mudah saja.

"Yes," kata pak Reno diikuti dengan ayahnya.

"Yes, akhirnya kita berhasil." Kata ayahnya. seperti biasanya mereka berjoget-joget di dalam ruangan itu dengan perasaan bahagia karena tidak lama lagi Rendi akan di jodohkan.

"Pak tapi kalau Cindi tidak bahagia hidup dengan kepala batu itu bagaimana?" Ucap Reno khawatir.

"Bapak memutuskan matang-matang meski Reno tidak mencintainya tapi jika dia hidup seatap maka akan tumbuh benih-benih cinta dalam hatinya dengan sendirinya." Kata pak direktur mengenang masa mudahnya dulu.

"Kok bapak tau, jangan-jangan ibu dan bapak." Ucap Reno curiga dan mencoba mengintrogasi Ayahnya.

"Yah papa waktu mudah sangat nakal selalu main dengan anak-anak nakal, sampai nenekmu jadi khawatir akan kejadian yang menimpaku, akhirnya aku di nikahkan dengan anak teman papa yang ternyata teman papa juga, awalnya aku suka sama dia tapi dia tidak suka papa."

"Oh jadi ceritanya papa ini suka main kucing-kucingan yah pa," Tanya Reno dengan menggombal papanya.

"Yah bisa di bilang begitu sampe benda-benda di rumah hampir hancur semua nya, tapi pada akhirnya kami damai juga."

"Jadi kisah ini kisah antara benci dan cinta yah pa," Tanya Reno dengan tertawa, papanya hanya bisa tersenyum.

...🐼🐼🐼...

Terpopuler

Comments

Aris Pujiono

Aris Pujiono

hadir kak..salam dari sanubari

2022-01-07

0

B Na S Par

B Na S Par

Aku udah mampir yah Thor
maaf baru bisa kasih like segini dulu nanti dilanjutkan lagi kok 🙏😁

nyicil dulu ka😆

makasih yah udah mampir 🙏🙏🤗
aku udh fav juga, fav back yah ka🤗🤗😆
salam dari Menikahi Janda Muda 🤭🙏🙏

2022-01-03

0

BELVA

BELVA

mangatzxx
mampir jg di karya novel
#gadis imut diantara dua raja

mksh ya ka

2021-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pujian pak direktur
2 Rencana Perjodohan
3 Jam pulang
4 Di kantor
5 Mengguncang
6 Nasehat orang tua
7 Kisah Cinta Reno Dan Sinta
8 Tamu istimewa
9 Kedatangan nenek
10 Hari Wisuda Rendi
11 Periksa ke dokter
12 Di jemput papa
13 CEO Baru
14 Curhat Pak Direktur
15 Semakin curiga
16 Tempat les Annisa
17 Di rumah
18 Di Kantor
19 Jadi bahan sorotan di kantin
20 Mimpi buruk
21 Annisa hilang
22 Ibu syok
23 Kebenaran terungkap
24 Polisi ikut senang sekaligus kesal
25 Kantor
26 di rumah
27 Di taman
28 Kembali ke kantor
29 Di hari libur
30 Siapakah nenek Salimah
31 Rencana Reno dan pak direktur
32 Curhatan mereka
33 Panen di sawah
34 Air terjun.
35 Sarapan pagi
36 Rencana pesta perpisahan
37 Balik ke kota
38 Perbincangan perjodohan tiba
39 Nasehat papa
40 Konsultasi ke dokter
41 Tunangan tak terduga
42 Kejadian tak sengaja di mall
43 Berangkat ke kantor
44 Viral tunangan Rendi siapa?
45 Jalan-jalan bersama annisa
46 Pulang
47 Membalas Rendi
48 salah sangkah
49 Rahasia terbongkar
50 Ke rumah sakit
51 Siapakah denis?
52 Pengalaman denis di jepang
53 Keliling jakarta bersama Denis.
54 Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk
55 Berfoto bersama bird
56 Lanjut wisata ancol
57 Mencoba makanan laut serasa di bawah laut
58 Balik ke rumah sakit
59 Niat bersedekah dengan anak yatim.
60 belanja ke grosir mall
61 balik
62 Curhatan Cindi
63 Makan siang di kantin
64 Ke rumah sakit cek up
65 Macet di jalan
66 Jalan bareng Rendi
67 Ke toko perlengkapan nikah
68 Cindi dan rendi di tokoh
69 Kekesalan Rendi
70 Di mall sepanjang hari bersama ibu.
71 Perjalanan pulang
72 Kenapa mba lina menangis?
73 Pernikahan telah tiba
74 Mimpi buruk di rumah baru
75 Di meja makan.
76 Malam Tiba
77 cek up lagi
78 Cindi berusaha tabah
79 Pagi cerah tak secerah hati
80 Istri idaman Dokter ridho
81 Di restoran bersama dokter ridho
82 Berangkat ke tempat terapi
83 Rumah bu susi
84 kekesalan rendi
85 Belanjaan Cindi
86 Kebaikan hati Cindi
87 terdiam di meja makan
88 Mencari kegiatan lain
89 Drakor membuat cindi gila
90 Makan siang bersama
91 Joging di taman
92 Cindi dan rendi
93 Akur di saat Cindi sakit
94 Cindi Berusaha tegar
95 Kedatangan bi inem
96 Kejailan Reno
97 cerita kisah bi inem
98 Makan malam yang hening
99 Di malam hari
100 Kekhawatiran cindi
101 Hal yang tak diduga terjadi
102 Pagi hari telah tiba
103 Pagi yang cerah
104 Kecemasan cindi
105 Nonton bareng Rendi
106 Makanan siang telah datang.
107 masa lalu rendi
108 Kejailan cindi
109 Baper
110 Makan siang bersama
111 Kaget
112 Di dalam hutan gelap
113 Di buat baper balik
114 Makan malam bersama
115 Menyapa sang fajar
116 Pertemuan sahabat lama
117 Kebaikan hati cindi
118 menuju kantor
119 Di dalam kantor
120 Percakapan kedua bela pihak
121 Kebahagiaan bapak itu
122 kejadian di kafe
123 Kejailan Rendi di restoran.
124 Terlelap dalam malam yang panjang
125 sapaan manis tapi galak
126 Persiapan acara
127 Hari bahagia
128 Siapa kah nayla
129 malam yang melelahkan
130 Kedatangan Bu inem
131 Masa lalu
132 batas dari kesabaran bersandiwara
133 Amplop membawa bencana
134 Baikan lagi
135 Kejadian malam itu
136 operasi ibu bella
137 sang fajar menyapa
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Pujian pak direktur
2
Rencana Perjodohan
3
Jam pulang
4
Di kantor
5
Mengguncang
6
Nasehat orang tua
7
Kisah Cinta Reno Dan Sinta
8
Tamu istimewa
9
Kedatangan nenek
10
Hari Wisuda Rendi
11
Periksa ke dokter
12
Di jemput papa
13
CEO Baru
14
Curhat Pak Direktur
15
Semakin curiga
16
Tempat les Annisa
17
Di rumah
18
Di Kantor
19
Jadi bahan sorotan di kantin
20
Mimpi buruk
21
Annisa hilang
22
Ibu syok
23
Kebenaran terungkap
24
Polisi ikut senang sekaligus kesal
25
Kantor
26
di rumah
27
Di taman
28
Kembali ke kantor
29
Di hari libur
30
Siapakah nenek Salimah
31
Rencana Reno dan pak direktur
32
Curhatan mereka
33
Panen di sawah
34
Air terjun.
35
Sarapan pagi
36
Rencana pesta perpisahan
37
Balik ke kota
38
Perbincangan perjodohan tiba
39
Nasehat papa
40
Konsultasi ke dokter
41
Tunangan tak terduga
42
Kejadian tak sengaja di mall
43
Berangkat ke kantor
44
Viral tunangan Rendi siapa?
45
Jalan-jalan bersama annisa
46
Pulang
47
Membalas Rendi
48
salah sangkah
49
Rahasia terbongkar
50
Ke rumah sakit
51
Siapakah denis?
52
Pengalaman denis di jepang
53
Keliling jakarta bersama Denis.
54
Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk
55
Berfoto bersama bird
56
Lanjut wisata ancol
57
Mencoba makanan laut serasa di bawah laut
58
Balik ke rumah sakit
59
Niat bersedekah dengan anak yatim.
60
belanja ke grosir mall
61
balik
62
Curhatan Cindi
63
Makan siang di kantin
64
Ke rumah sakit cek up
65
Macet di jalan
66
Jalan bareng Rendi
67
Ke toko perlengkapan nikah
68
Cindi dan rendi di tokoh
69
Kekesalan Rendi
70
Di mall sepanjang hari bersama ibu.
71
Perjalanan pulang
72
Kenapa mba lina menangis?
73
Pernikahan telah tiba
74
Mimpi buruk di rumah baru
75
Di meja makan.
76
Malam Tiba
77
cek up lagi
78
Cindi berusaha tabah
79
Pagi cerah tak secerah hati
80
Istri idaman Dokter ridho
81
Di restoran bersama dokter ridho
82
Berangkat ke tempat terapi
83
Rumah bu susi
84
kekesalan rendi
85
Belanjaan Cindi
86
Kebaikan hati Cindi
87
terdiam di meja makan
88
Mencari kegiatan lain
89
Drakor membuat cindi gila
90
Makan siang bersama
91
Joging di taman
92
Cindi dan rendi
93
Akur di saat Cindi sakit
94
Cindi Berusaha tegar
95
Kedatangan bi inem
96
Kejailan Reno
97
cerita kisah bi inem
98
Makan malam yang hening
99
Di malam hari
100
Kekhawatiran cindi
101
Hal yang tak diduga terjadi
102
Pagi hari telah tiba
103
Pagi yang cerah
104
Kecemasan cindi
105
Nonton bareng Rendi
106
Makanan siang telah datang.
107
masa lalu rendi
108
Kejailan cindi
109
Baper
110
Makan siang bersama
111
Kaget
112
Di dalam hutan gelap
113
Di buat baper balik
114
Makan malam bersama
115
Menyapa sang fajar
116
Pertemuan sahabat lama
117
Kebaikan hati cindi
118
menuju kantor
119
Di dalam kantor
120
Percakapan kedua bela pihak
121
Kebahagiaan bapak itu
122
kejadian di kafe
123
Kejailan Rendi di restoran.
124
Terlelap dalam malam yang panjang
125
sapaan manis tapi galak
126
Persiapan acara
127
Hari bahagia
128
Siapa kah nayla
129
malam yang melelahkan
130
Kedatangan Bu inem
131
Masa lalu
132
batas dari kesabaran bersandiwara
133
Amplop membawa bencana
134
Baikan lagi
135
Kejadian malam itu
136
operasi ibu bella
137
sang fajar menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!