Di kantor

Rendi masuk ke dalam kantor semua mata tertuju padanya terutama para wanita.

"Bukankah dia anak pak direktur?" kata salah satu karyawan kantor.

"Iya, aku rasa dia sangat tampan, dia sangat mirip salah satu artis Korea loh."

Rendi yang mendengar pujian itu dengan cueknya berjalan di dekat para gadis itu. Para wanita teriak histeris, ketika Rendi melewati mereka semua.

"Wooooahhh ganteng sekali dia,"

Wanita-wanita di kantor mulai histeris. Rendi lalu masuk ke dalam ruangan direktur itu, papanya sangat kaget melihat kedatangan anaknya di kantor itu.

"Rendi bukannya kamu kuliah hari ini?" Tanya papanya.

"Iya pa, aku cuma datang ke sini untuk meminta tanda tangan papa." papanya sempat kaget Rendi tidak bicara kasar lagi kepadanya.

Rendi memberi kan berkas yang berisi laporan, kepada papanya untuk persetujuan laporan. Pak Direktur mengambil laporan itu dan menandatangani berkas yang di serahkan anaknya.

"Makasih yah pa," kata Rendi dan tersenyum kepada papanya. Lalu keluar dari ruangan itu dengan perasaan santai.

Pa direktur sudah terbiasa dengan sikap anaknya itu, tapi dia masih bersyukur karena Rendi masih mau senyum kepada papanya.

Anak itu ternyata masih belum bisa merubah sikap keras kepalanya. pak direktur hanya bisa memaklumi Rendi.

Keluar dari ruangan lagi-lagi Rendi jadi bahan perbincangan para wanita kantor, tapi seperti biasanya dia hanya berjalan dengan santainya keluar kantor.

Yah, walaupun Rendi itu playboy tapi dia sangat tidak suka dengan wanita yang terlalu genit. sebagai laki-laki yang normal pasti akan merasa risih dengan wanita yang genit. makanya jika Rendi pilih pacar dia juga liat siap yang dia temani pacaran apa dia cantik, apa dia baik, apa dia bisa memahami sikap nya, tapi sebagian wanita yang dia temui rata-rata matre.

Rendi hanya menghilangkan rasa kebosanan hingga dia harus Gonta ganti pacar, tapi Rendi tidak pernah mau merusak wanita paling cuma ciuman makan malam bersama, kerja tugas bareng tertawa bareng, gitu aja untuk happy happy fun saja. Untuk membuat sakit hati nya di masa lalu terobati, jadi dia terpaksa Gonta ganti pasangan jika dia bosan yah dia sengaja cari masalah dan ganti lagi.

...🐼🐼🐼...

"Cindi kamu sibuk saat ini?" tegur atasan Cindi.

"Tidak kok kak," ucap Cindi dengan yakin.

"Bantu aku dulu kerja laporan yang bagian ini, biar aku yang kerja lainnya." Kata atasan nya dan menjelaskan beberapa hal yang harus di perbaiki.

"Apakah kamu sudah mengerti?"

"Iya kak," kata Cindi sopan.

"Makasih yah nak, sudah membantu saya memperbaiki laporannya."

"Iya kak apa salahnya kita saling membantu dalam keadaan darurat." Ucap Cindi kepada atasannya, dia hanya tersenyum.

Cindi mengerjakan laporan yang harus di perbaiki itu, dengan sangat teliti dan cepat, alhasil pekerjaan nya bisa selesai dengan cepat dan tepat.

Atasan yang meminta tolong ke Cindi kaget, dan terkagum-kagum akan kejeniusan anak itu.

Atasan itu namanya Lina, dia sudah sangat lama kerja di kantor ini, Lina sudah menikah satu tahun yang lalu dan kebetulan dia anak direktur kantor.

"Apakah sudah selesai semua?" Tanya Lina.

"Iya kak, semuanya sudah beres, kakak boleh periksa kalau masih ada yang mau di perbaiki kakak bisa panggil aku untuk memperbaiki laporannya."

"Okeh makasih yah,"

"Sama-sama kak," Kata Cindi dan tersenyum ke kak Lina.

"Ooh iya kamu mau turun di kantin?" Tanya kak Lina kepada Cindi.

"Iya kak, kakak mau titip?

"Tidak usah, kakak sudah mau selesai sedikit lagi."

"Kalau begitu aku turun duluan yah kak?"

"Ooooh iya, kamu makan sendiri di kantin?"

"Tidak kak aku bersama pacarku."

"Ooooh, kalau begitu kakak pesan saja deh."

"Kakak mau pesan apa? Tanya Cindi.

"Aku pesan gado-gado saja yah nak?"

"Siap kak," kata Cindi dan memberi hormat kepada Kak Tina. Kak Tina mencubit lembut pipi Cindi saking gemesnya dengan kelucuan anak itu, Cindi hanya tersenyum, dan keluar dari ruangan itu.

Cindi turun ke kantin, perutnya benar-benar lapar sampai mengeluarkan suara khas orang lapar.

(Kroook, kroook, kroook, kroook

Aduuuuh perut aku bunyi lagi, aku kan malu kalau ada yang dengar. bisik nya dalam hati. Sesampainya di kantin tanpa pikir panjang dia memesan makanan dan duduk di meja makan dengan tenang.

Bayu kemana yah, apa dia ke kantor atau tidak, di ruangan kerja juga tidak ada, dari pada aku mikirin dia aku makan saja yang benar. perutku dari tadi sudah keroncongan minta jatah makan.

Cindi makan dengan lahapnya sekali-kali mengecek ponsel hp nya berharap Bayu akan menghubungi nya duluan. Tapi harapan nya selalu mengecewakan, mungkin dia terlalu berharap sehingga sudah sangat sering di kecewa kan.

Setelah lama berfikir Cindi memutuskan untuk menghabiskan makannya dan kembali ke ruangan, karena kak Tina sudah menunggunya dari tadi.

Entah kenapa aku jadi sering malu jika harus menghubungi Bayu duluan rasanya canggung sendiri.

...🐼🐼🐼...

Setelah menghabiskan makan siang, Cindi berlari-lari kecil menaiki tangga. Tanpa sadar dia menabrak seseorang yang tidak lain anak pak direktur kantor.

Aduh aku bisa mati kalau tau aku yang menabraknya, dia kan anak direktur perusahaan ini

Cindi berharap pak Reno tidak akan mengenali wajahnya tapi itu semua hanyalah kebodohannya, Pak Reno bahkan sangat mengenal wajah dia setelah dia kemarin membawakan presentasi di ruang rapat. Melihat Cindi tunduk Pak Reno menegur nya pelan.

"Kenapa kamu tertunduk? ayolah angkat wajahmu." kata Pak Reno kepada Cindi dengan perkataan lembut. Jika Rendi yang dia tabrak maka dia akan di caci habis-habisan olehnya.

"M... maaf Pak saya tadi buru-buru." ujar Cindi terbata-bata.

"Ooooh kamu buru-buru kalau begitu lanjutkan perjalanan nya." ucap Pak Reno dengan sopan.

"Makasih Pak," kata Cindi. dia beruntung menabrak orang yang tepat jika dia menabrak orang yang bermulut pedas habislah dia. cindi berlalu meninggalkan pak Reno tapi tiba-tiba Pak Reno memanggilnya.

"Hey, siapa nama lengkap kamu nak?" teriak Pak Reno tidak peduli orang-orang di sekitar nya menatapnya seakan mereka lah yang di panggil.

Cindi berbalik "Nama saya Cindi Alta funisa pak, kata cindi heran.

"Oooh iya," okey lanjutkan perjalanan mu. kata Pak Reno melihat tingkah Cindi yang masih berdiri mematung di sana.

Okey setelah mengetahui namanya maka dia akan melanjutkan rencana selanjutnya.

Okey rencana Awal mengetahui namanya berhasil sekarang kita akan lanjut ke rencana selanjutnya.

Reno yang tadinya mau turun malah putar balik dan masuk ke ruang direktur untuk memberi tahu ayahnya usulan rencana selanjutnya yang akan dia buat. Dia bergumam senang dalam hatinya sampai tak sabar ingin ketemu papanya.

Terpopuler

Comments

Syafira

Syafira

semangat 💪😊🥰

2022-01-17

0

Aris Pujiono

Aris Pujiono

ayo semangat

2022-01-06

0

~🌹eveliniq🌹~

~🌹eveliniq🌹~

nyicil baca ya salam dari find the Perfect Love 💕

2022-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pujian pak direktur
2 Rencana Perjodohan
3 Jam pulang
4 Di kantor
5 Mengguncang
6 Nasehat orang tua
7 Kisah Cinta Reno Dan Sinta
8 Tamu istimewa
9 Kedatangan nenek
10 Hari Wisuda Rendi
11 Periksa ke dokter
12 Di jemput papa
13 CEO Baru
14 Curhat Pak Direktur
15 Semakin curiga
16 Tempat les Annisa
17 Di rumah
18 Di Kantor
19 Jadi bahan sorotan di kantin
20 Mimpi buruk
21 Annisa hilang
22 Ibu syok
23 Kebenaran terungkap
24 Polisi ikut senang sekaligus kesal
25 Kantor
26 di rumah
27 Di taman
28 Kembali ke kantor
29 Di hari libur
30 Siapakah nenek Salimah
31 Rencana Reno dan pak direktur
32 Curhatan mereka
33 Panen di sawah
34 Air terjun.
35 Sarapan pagi
36 Rencana pesta perpisahan
37 Balik ke kota
38 Perbincangan perjodohan tiba
39 Nasehat papa
40 Konsultasi ke dokter
41 Tunangan tak terduga
42 Kejadian tak sengaja di mall
43 Berangkat ke kantor
44 Viral tunangan Rendi siapa?
45 Jalan-jalan bersama annisa
46 Pulang
47 Membalas Rendi
48 salah sangkah
49 Rahasia terbongkar
50 Ke rumah sakit
51 Siapakah denis?
52 Pengalaman denis di jepang
53 Keliling jakarta bersama Denis.
54 Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk
55 Berfoto bersama bird
56 Lanjut wisata ancol
57 Mencoba makanan laut serasa di bawah laut
58 Balik ke rumah sakit
59 Niat bersedekah dengan anak yatim.
60 belanja ke grosir mall
61 balik
62 Curhatan Cindi
63 Makan siang di kantin
64 Ke rumah sakit cek up
65 Macet di jalan
66 Jalan bareng Rendi
67 Ke toko perlengkapan nikah
68 Cindi dan rendi di tokoh
69 Kekesalan Rendi
70 Di mall sepanjang hari bersama ibu.
71 Perjalanan pulang
72 Kenapa mba lina menangis?
73 Pernikahan telah tiba
74 Mimpi buruk di rumah baru
75 Di meja makan.
76 Malam Tiba
77 cek up lagi
78 Cindi berusaha tabah
79 Pagi cerah tak secerah hati
80 Istri idaman Dokter ridho
81 Di restoran bersama dokter ridho
82 Berangkat ke tempat terapi
83 Rumah bu susi
84 kekesalan rendi
85 Belanjaan Cindi
86 Kebaikan hati Cindi
87 terdiam di meja makan
88 Mencari kegiatan lain
89 Drakor membuat cindi gila
90 Makan siang bersama
91 Joging di taman
92 Cindi dan rendi
93 Akur di saat Cindi sakit
94 Cindi Berusaha tegar
95 Kedatangan bi inem
96 Kejailan Reno
97 cerita kisah bi inem
98 Makan malam yang hening
99 Di malam hari
100 Kekhawatiran cindi
101 Hal yang tak diduga terjadi
102 Pagi hari telah tiba
103 Pagi yang cerah
104 Kecemasan cindi
105 Nonton bareng Rendi
106 Makanan siang telah datang.
107 masa lalu rendi
108 Kejailan cindi
109 Baper
110 Makan siang bersama
111 Kaget
112 Di dalam hutan gelap
113 Di buat baper balik
114 Makan malam bersama
115 Menyapa sang fajar
116 Pertemuan sahabat lama
117 Kebaikan hati cindi
118 menuju kantor
119 Di dalam kantor
120 Percakapan kedua bela pihak
121 Kebahagiaan bapak itu
122 kejadian di kafe
123 Kejailan Rendi di restoran.
124 Terlelap dalam malam yang panjang
125 sapaan manis tapi galak
126 Persiapan acara
127 Hari bahagia
128 Siapa kah nayla
129 malam yang melelahkan
130 Kedatangan Bu inem
131 Masa lalu
132 batas dari kesabaran bersandiwara
133 Amplop membawa bencana
134 Baikan lagi
135 Kejadian malam itu
136 operasi ibu bella
137 sang fajar menyapa
Episodes

Updated 137 Episodes

1
Pujian pak direktur
2
Rencana Perjodohan
3
Jam pulang
4
Di kantor
5
Mengguncang
6
Nasehat orang tua
7
Kisah Cinta Reno Dan Sinta
8
Tamu istimewa
9
Kedatangan nenek
10
Hari Wisuda Rendi
11
Periksa ke dokter
12
Di jemput papa
13
CEO Baru
14
Curhat Pak Direktur
15
Semakin curiga
16
Tempat les Annisa
17
Di rumah
18
Di Kantor
19
Jadi bahan sorotan di kantin
20
Mimpi buruk
21
Annisa hilang
22
Ibu syok
23
Kebenaran terungkap
24
Polisi ikut senang sekaligus kesal
25
Kantor
26
di rumah
27
Di taman
28
Kembali ke kantor
29
Di hari libur
30
Siapakah nenek Salimah
31
Rencana Reno dan pak direktur
32
Curhatan mereka
33
Panen di sawah
34
Air terjun.
35
Sarapan pagi
36
Rencana pesta perpisahan
37
Balik ke kota
38
Perbincangan perjodohan tiba
39
Nasehat papa
40
Konsultasi ke dokter
41
Tunangan tak terduga
42
Kejadian tak sengaja di mall
43
Berangkat ke kantor
44
Viral tunangan Rendi siapa?
45
Jalan-jalan bersama annisa
46
Pulang
47
Membalas Rendi
48
salah sangkah
49
Rahasia terbongkar
50
Ke rumah sakit
51
Siapakah denis?
52
Pengalaman denis di jepang
53
Keliling jakarta bersama Denis.
54
Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk
55
Berfoto bersama bird
56
Lanjut wisata ancol
57
Mencoba makanan laut serasa di bawah laut
58
Balik ke rumah sakit
59
Niat bersedekah dengan anak yatim.
60
belanja ke grosir mall
61
balik
62
Curhatan Cindi
63
Makan siang di kantin
64
Ke rumah sakit cek up
65
Macet di jalan
66
Jalan bareng Rendi
67
Ke toko perlengkapan nikah
68
Cindi dan rendi di tokoh
69
Kekesalan Rendi
70
Di mall sepanjang hari bersama ibu.
71
Perjalanan pulang
72
Kenapa mba lina menangis?
73
Pernikahan telah tiba
74
Mimpi buruk di rumah baru
75
Di meja makan.
76
Malam Tiba
77
cek up lagi
78
Cindi berusaha tabah
79
Pagi cerah tak secerah hati
80
Istri idaman Dokter ridho
81
Di restoran bersama dokter ridho
82
Berangkat ke tempat terapi
83
Rumah bu susi
84
kekesalan rendi
85
Belanjaan Cindi
86
Kebaikan hati Cindi
87
terdiam di meja makan
88
Mencari kegiatan lain
89
Drakor membuat cindi gila
90
Makan siang bersama
91
Joging di taman
92
Cindi dan rendi
93
Akur di saat Cindi sakit
94
Cindi Berusaha tegar
95
Kedatangan bi inem
96
Kejailan Reno
97
cerita kisah bi inem
98
Makan malam yang hening
99
Di malam hari
100
Kekhawatiran cindi
101
Hal yang tak diduga terjadi
102
Pagi hari telah tiba
103
Pagi yang cerah
104
Kecemasan cindi
105
Nonton bareng Rendi
106
Makanan siang telah datang.
107
masa lalu rendi
108
Kejailan cindi
109
Baper
110
Makan siang bersama
111
Kaget
112
Di dalam hutan gelap
113
Di buat baper balik
114
Makan malam bersama
115
Menyapa sang fajar
116
Pertemuan sahabat lama
117
Kebaikan hati cindi
118
menuju kantor
119
Di dalam kantor
120
Percakapan kedua bela pihak
121
Kebahagiaan bapak itu
122
kejadian di kafe
123
Kejailan Rendi di restoran.
124
Terlelap dalam malam yang panjang
125
sapaan manis tapi galak
126
Persiapan acara
127
Hari bahagia
128
Siapa kah nayla
129
malam yang melelahkan
130
Kedatangan Bu inem
131
Masa lalu
132
batas dari kesabaran bersandiwara
133
Amplop membawa bencana
134
Baikan lagi
135
Kejadian malam itu
136
operasi ibu bella
137
sang fajar menyapa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!