"Pa Cindi jadi di jemput yah," telpon Cindi.
"Iya sayang papa sudah jalan menuju kantor kamu," jawab Papanya.
"Cindi tunggu di parkiran yah Pa." ucap Cindi di telpon.
Iya iya, Menutup telepon.
Beberapa menit kemudian mobil menghampiri Cindi, seorang pengemudi menyapa.
"Cindi... ayo naik." kata sang pengemudi yang ternyata dia papanya, Cindi bahkan tidak menyadari kehadiran papanya.
"Papa sudah datang, aku tidak menyadarinya."
"Bagaimana kamu mau liat papa datang, papa perhatikan dari jauh kamu sibuk dengan handphone mu."
"Maaf deh pa," Cindi meminta maaf kepada papanya lalu masuk ke dalam mobil.
Mobil melaju meninggalkan kantor yang sangat besar dan terkenal itu. Cindi sungguh beruntung bisa kerja di tempat itu dan bisa akrab dengan beberapa orang-orang didalam. walau tidak semua orang baik di dalam kantor itu tapi cindi hanya bisa memaklumi mereka.
"Pa, tadi Cindi presentasi di kantor."
"Terus, kamu di tertawa kan?"
"Tidak kok pa, aku malah dapat sambutan yang bagus dari semua orang di ruang rapat."
"Terus direktur nya bilang apa?"
"Yah direktur nya muji Cindi Pa, katanya aku membawa presentasi dengan sangat baik tanpa menyinggung orang-orang yang ada di dalamnya."
"Bagus dong, itu artinya kamu akan dapat bonus nantinya kalau kamu bisa lebih baik dari kemarin presentasi di depan orang-orang banyak."
"Iya Pak, aku akan belajar lebih giat lagi untuk tampil lebih baik." kata Cindi dengan semangat yang berkobar-kobar.
"Nanti deh papa ajari caranya supaya kamu juga bisa naik jabatan."
"Padahal Cindi tidak mikir sampe ke situ loh pa."
"Memang pikiran mu sekarang tidak sampai di situ tapi kalau kita bisa naik jabatan gajinya juga semakin besar loh," nasehat Papa.
"Iya deh, Cindi mau naik jabatan atas restu papa."
"Gitu dong itu baru anak papa."
Sampai di rumah Cindi mencium tangan ibunya dan berlari masuk ke kamar, Ibunya sempat keheranan apa yang membuat anak itu jadi semangat bukanya tadi pagi dia bermalas-malasan bangun.
"Pa ada apa sama Cindi kok kayaknya suasana hatinya sekarang jadi lebih baik dari sebelumnya." tanya mama kepada papa nya Cindi. Papa yang mendengarnya mendekati istrinya dan mencium keningnya.
"Dia senang hari ini karena presentasi nya berhasil membuat semua orang terkejut." kata Papa.
"Jangan-jangan dia buat masalah lagi di kantor." ucap Wina dengan nada yang sangat khawatir, tiba-tiba saja Cindi datang entah dari mana mengagetkan mereka.
"Bu, ibu tidak usah mengkhawatirkan presentasi Cindi, karena ibu yang mengajari aku dengan sopan santun alhasil aku dapat pujian dari rekrut perusahaan besar itu." Celoteh Cindi lalu mengambil apel di meja makan dan mengunyah nya dengan perasaan yang sangat senang.
Yah menjadi orang baik bagiku itu hal yang mudah, cukup aku jaga sikap saja. bisik nya pada hati kecilnya.
Ibu yang mendengar berita itu hanya bisa mengelus dada tanda kekhawatiran nya sudah hilang.
...🐼🐼🐼...
Di rumah mewah itu terlihat seorang pria dengan santai mengunyah makanan dengan memegang handphone di tangan kiri nya.
"Sayang kamu makan dulu sebentar lagi main handphone nya," nasehat ibu Rendi.
"Iya... iya," kata Rendi dengan sopan kepada ibunya dia meletakkan ponselnya di meja dan melanjutkan makan nya.
"Nak hari ini kamu mau ke kampus?" tanya Hajra.
"Iya Bu Rendi kan sekarang sudah mau di wisuda S2 nya." ucap Rendi kepada ibu yang selalu membelanya jika papa memarahinya.
Di bandingkan sama papanya Rendi lebih dekat dengan ibunya, itu karena dari kecil papanya sangat sibuk di kantor. Hanya hari libur papanya bisa kumpul sama keluarga dengan waktu yang lama.
Sekarang papanya sudah sangat tua tapi Rendi belum juga mau menikah, baginya pernikahan harus di pertahankan. Hanya saja sampai saat ini Rendi belum benar-benar bisa suka sama perempuan lain. Setelah di tinggal nikah sama mantan nya membuatnya menjadi Playboy di kampus dan Gonta ganti pasangan.
Ibunya sudah sering menasehatinya tapi Rendi tidak mau mendengar siapa pun jika membahas tentang banyaknya perempuan yang dia gandeng di luar sana.
Karena sikap keras kepalanya itu membuat ayahnya sering memarahi nya, di umurnya yang sudah masuk 27 tahun dia masih juga menggandeng perempuan lain.
Rendi punya tiga saudara kakak pertamanya bernama Reno kakak keduanya bernama Lina dan kakak ketiga bernama sandi. dia sendiri anak bungsu semua ke tiga saudara nya semuanya sudah nikah. Tinggal dirinya yang masih bujangan, Rendi sudah sering di kenalkan sama cewek oleh ketiga saudaranya tapi hal itu membuatnya muak dan ingin memilih sendiri seperti apa orang yang cocok untuk dirinya namun faktanya dia malah menjadi Playboy di kampus.
Ibunya selalu berkata kepada Rendi "Rendi kamu jangan permainkan banyak wanita nak, menikah lah cari yang baik mampu menjagamu dan memahami mu." tapi Rendi hanya menganggukkan kepala setiap ibunya menasehatinya, seakan dia iyakan tapi masih tetap melakukan nya.
...🐼🐼🐼...
Rendi meninggalkan rumah itu dan menaiki mobil sport ke kampus, sesampainya di kampus semua wanita selalu memandang dirinya seakan ingin memilikinya, itu karena Rendi punya segalanya yang di inginkan wanita mana pun harta, ketampanan, dan body yang keren. Setiap dia berjalan mampu membuat wanita mana pun akan menatapnya sehingga dia sangat populer di kampus meski dia terkenal playboy di kampus tapi masih banyak juga wanita yang mau.
"Hai Rendi," sapa Windi, mendengar hal itu Rendi hanya tersenyum kecil dan berlalu dari hadapan Windi
"Iihhhh kok dia tidak menyapa balik," kesal Windi dalam hati.
Windi gadis yang cukup seksi yang mampu membuat mata siapa pun akan terpanah, wajah yang indah dan suka menggunakan baju super ketat membuatnya menjadi primadona kampus. Tapi Rendi tidak pernah menyukai Windi itu karena dia tidak suka wanita yang terkesan menggunakan baju terbuka.
Rendi hanya pacaran sama perempuan yang tidak terlalu terbuka dan memiliki wajah yang mempesona. Bagi Rendi perempuan yang masih mampu menjaga tubuhnya dia yang mampu menjaga keluarganya di hari esok. Rendi Sangat tidak suka dengan wanita yang berpenampilan seperti Windi memakai baju terbuka ke kampus, memperlihatkan sedikit dadanya yang terbuka itu.
Seperti kebiasaan Rendi pulang kampus maka dia akan menggandeng pacar baru nya lagi, untuk makan di restoran. Yang menjadi pacar Rendi sebenarnya sangat beruntung, lagian Rendi rasa mereka semua hanya menginginkan uangnya bukan karena benar-benar tulus, jadi Rendi akan membelikan apa yang pacarnya inginkan selama tidak berlebihan.
Yah mau gimana lagi itu bahkan sudah seperti identitas dirinya sendiri kepada para wanita yang di jadikan kekasihnya.
...🐼🐼🐼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Syafira
Cindy di ajarin untuk jadi yang terbaik sama papah nya semangat Cindy aku mendukungmu 💪💪💪🥰🤭
2022-01-17
0
Aris Pujiono
hadir lagi thor
2022-01-05
0
Mei Shin Manalu
Semangat
2021-01-04
0