"Terima kasih banyak pak, aku sangat senang mendengar nya." kata Cindi dengan senang dengan rasa hormatnya dia menyalami pak direktur dengan menundukkan kepala dan meletakkannya di dahinya.
Pak Direktur sangat terkejut dan kagum melihat tata Krama tinggi yang dimiliki Cindi.
"Ibumu sangat pintar mengajarkan kamu sopan santun kepada yang lebih tua nak, dia sudah berhasil mengajarkan putrinya cara berterima kasih, meminta maaf, dan menghargai orang lain." Ucap Pak Direktur memberi penilaian sikap Cindi.
"Terima kasih banyak pak aku terharu baru pertama kali ada orang lain yang memujiku dan memberiku nasehat seperti ini, selama ini hanya papa dan mama lah yang memberi nasehat."
"Iya sama-sama nak," kata Pak Direktur dan memukul pundak Cindi dengan pelan untuk mempertahankan kebaikan hatinya.
Pak direktur memiliki anak bungsu yang masih kuliah tapi keras kepalanya minta ampun selalu membawa perempuan ke rumah dan sangat keras kepala jika di tegur. pak direktur sudah sangat capek untuk menasehati anak bungsunya itu.
Setiap melihat kenakalan anak itu rasa sakit kepalanya akan kembali sakit, dengan memijat-mijat kepalanya yang mulai pusing seorang karyawan cowok masuk membawah beberapa laporan untuk di setujui.
"Maaf pak mengganggu ini laporan yang bapak akan tanda tangan untuk penyetujuan dalam investasi kerja sama."
"Apakah kamu sudah cek dengan siapa kita akan berhadapan."
"Iya pak," kata karyawan.
"Simpan saja di meja, kamu pintar memijit?" tanya pak direktur.
"Iya pak bisa," jawab karyawan itu.
"Kepala bapak sangat sakit, bisa kah kamu memijit kepala bapak?" kata pak direktur.
"Kalau kamu capek kamu bisa keluar, kalau bapak tertidur nanti."
"Iya Pak," kata karyawan itu dengan sopan.
Karyawan itu dengan sedikit gugup mendekati pak direktur dan memijit kepalanya dengan sangat hati-hati. pijatan itu mampu menenangkan pikiran pak direktur sampai membuatnya tertidur pulas di dalam ruangan itu.
...🐼🐼🐼...
Melihat pak direktur tertidur karyawan itu dengan hati-hati keluar ruangan Tanpa membangunkan pak direktur.
Di dalam semua sibuk dengan tugas mereka masing-masing terutama Cindi, dia sangat sibuk membuat laporan baru.
Pacar cindi yang bernama Bayu masuk ke ruangan itu. "Ehhhhhm Cindi sayang kamu belum selesai mengerjakan laporan?" kata Bayu pacar Cindi di kantor.
"Belum, ini baru juga mau selesai tinggal keterangannya."
"Okey aku tunggu yah," kata Bayu.
"Siip deh," jawab Cindi singkat.
Bayu termaksud salah satu karyawan di kantor itu, dia pacar cindi tapi selama ini Cindi tidak tau apa sebab Bayu mau pacaran sama dia. karena Cindi termaksud orang yang rajin dan pintar di kantor, itulah yang membuat Bayu tertarik padanya untuk memanfaatkan kepintaran yang dimilik Cindi.
Kalau dia tidak bisa mengerjakan laporan yang di suruh buat, dia akan meminta Cindi membuatkannya. Kalau ada waktu yah Cindi buat tapi kalau lagi sibuk dia cuma mengoreksi saja apa yang bagus dan tidak.
"Tapi Cindi tidak pernah tau semua, setau dia Bayu sangatlah tulus dan menghargai perasaan nya seperti dia sangat menghargai perasaan Bayu. Yah namanya juga laki-laki apa lagi Cindi sekarang mulai sibuk dengan urusan kantor di bandingkan dengan Bayu.
Cindi selesai membuat laporan dan menyimpannya, setelah itu baru lah dia dan bayu turun ke kantin untuk makan siang. Makanan di kantin itu seperti di restoran tapi harganya terjangkau dan berkualitas juga.
"Kita makan di pojok sana saja yah," ajak Cindi kepada Bayu.
"Yah aku terserah kamu, aku ikut saja." Mereka memesan makanan dan duduk di kursi pojok dekat tembok.
"Sayang kok tadi malam kamu tidak angkat telpon ku?" Tanya Bayu kepada Cindi.
"Aku tadi malam kerja laporan yang mendadak di kasih, jadi aku tidak sempat mengecek handphone ku." jawab Cindi.
"Ooooh, kok kamu akhir-akhir ini kerja banyak laporan?" Tanya Bayu.
"Yah karena mungkin akhir-akhir ini di kantor banyak kerja sama dengan perusahaan lain." Seharusnya kan Bayu tidak usah cemas lagian kan dia cuma main-main tapi entah kenapa kesibukan membuatnya jadi reseh sendiri kepada Cindi.
Setelah makan siang di kantin Cindi dan Bayu kembali ke ruangan masing-masing.
"Dah, mau ku jemput sebentar?"
"Tidak usah sayang, papa akan menjemput ku." Mendengar perkataan Cindi, Bayu cuma mengangguk saja lagian dia selama ini hanya memanfaatkan kebaikan dan kepolosan nya.
...🐼🐼🐼...
Di dalam ruangan pak direktur sudah bangun. rupanya dia tertidur sangat lama jika di liat karyawan lain bisa malu.
Reno masuk ke dalam ruangan pak direktur, Reno salah satu anak pak direktur yang sangat tampan dan baik hati. Meski Reno sudah menikah tapi masih banyak juga perempuan yang genit sama dia, jika dapat perempuan seperti itu hanya bisa menggelengkan kepala.
"Papa baru bangun yah?" tanya anak nya itu.
"Bapak sangat mengantuk nak," kata Reno.
"Reno mengerti kok, seharusnya papa mendengarkan perkataan Reno bapak istirahat saja di rumah, biar Reno saja yang lanjut usaha dan jasa bapak.
Mendengar perkataan Reno pak direktur tersenyum, dan berkata kepada Reno. "Nak kamu masih perluh belajar banyak hal di kantor ini kamu masih muda ikutilah jejak papa dan belajar lah seperti bapak nak." Kata Pak direktur itu.
"Iya pak Reno pasti akan mengikuti langkah bapak," kata Reno kepada papa nya.
"Papa ingat sama gadis yang tadi pagi presentasi?" tanya Reno.
"Iya Papa ingat, memang ada apa sama wanita itu?" tanya pak direktur.
"Pak Rendi selama ini selalu buat kekacauan di rumah, bagaiamana kalau kita jodohkan saja Rendi dengan gadis tadi." Perkataan Reno membuat pak direktur harus memikirkan masa depan Cindi dengan anaknya.
"Papa mikirin apa? aku yakin kalau dia bersama gadis itu ibu tidak perluh khawatir lagi dengan keadaan Rendi." usul Reno kepada papanya.
"Kayaknya usulan kamu ada benarnya juga yah," kata pak direktur kepada Reno.
"Iya dong pa, aku yakin Rendi pasti tidak mau dengan gadis yang tadi pagi itu," kata Reno khawatir kalau Rendi malah menolaknya.
"Tenang, bapak punya ide sekarang." Dengan raut wajah yang tenang tapi terlihat bahagia.
"Ide apa pa?" Tanya Reno.
"Kita ajak Rendi jalan-jalan terus kita ajak dia ke rumah gadis itu, yah nanti di sana kita bicara kepada bapaknya."
"Yah itu juga ide yang bagus, aku yakin kalau Rendi mengikuti kemauan mama dia akan mengikuti perjodohan ini."
"Iya kamu pintar juga yah nak," puji pak direktur kepada Reno.
"Itu artinya kita menipu Rendi dengan perjodohan ini pa,"
"Tapi usulan kamu bagus loh nak,"
"Hahahaha, Iya dong kan papa yang ajarin," Canda Reno.
"Pak kita Tos dulu biar lebih okey."
"Tos, kata pak direktur." Mereka berjoget-joget di ruang itu layaknya ketika pak direktur masih mudah.
...🐼🐼🐼...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Syafira
aku hadir
2022-01-17
0
Aris Pujiono
jangan mau dijofohkan cindi
2022-01-04
0
Intanksm98
tetap memilih kata, antara papa dan bapak kak. soalnya, beda2.
2021-02-27
1