Suasana pagi yang ceria tak seceria wajah gadis cantik berpakaian kasual yang sedang celingak celinguk macam anak ilang .
Berada ditempat antah berantah membuatnya hampir frustasi , sudah setengah jam dia berjalan kesana kemari mengitari gedung-gedung tinggi diseputaran Universitas Mahameru , kampus seluas kurang lebih 4 Hektare ini cukup menguras tenaga bila dijelajahi dengan modal sepasang kaki .
" Ampun dach , nich kampus kenapa seluas ini sich , mana gedungnya sama semua bentuk dan catnya bikin puyeng aja , lagian nich denah bukannya membantu malah tambah bikin pusing ." gerutu gadis cantik berkuncir ekor kuda bernama Kanaya Kilau Senja , nafasnya sudah hampir mendekati lowbeat .
Sekali lagi dipandanginya kertas ukuran folio ditangannya , berusaha mencari titik utama denah tersebut .
" Ngga ngira nich kampus luas bener , kirain cuman SMK aku aja yang paling luas seIndonesia raya ." Kanaya kembali melangkahkan kakinya mengikuti keterangan denah ditangannya.
Wajah - wajah asing banyak ditemuinya , dari mulai wajah songong , sok artis , kutu buku sampe kutu kumpret dan sialnya satu pun dari wajah itu tidak ada yang dikenalnya .
Kanaya teringat sebuah pepatah jadul yang masih eksis sampe jaman milenium yaitu Malu Bertanya Kesasar di tukang Siomay .
Kanaya memberanikan diri mendekati sekumpulan orang yang kalau dilihat dari jas yang mereka pakai mereka seperti mahasiswa .
" Emm , permisi maaf mas mba , saya mau nanya ." sapa kanaya setelah dekat .
" Ya , mau nanya apa ? Kalau nanya nama ama nope gue mending loe batalin dech karna gue nggak minat ngejawabnya ." sahut mahasiswa bertubuh tegap namun narsis .
Kanaya melongo mendengar kalimat narsis cogan didepannya .
" Kalo mau tanya - tanya mending loe ke Bagian Informasi dech atau kesatpam kampus ." sahut Mahasiswa berkata mata yang terlihat pintar .
" Kamu Maba ya , Fakultas apa ?." tanya mahasiswi cantik berkulit putih mengenakan higheels 7 centi dengan rok line 5 centi diatas lutut .
Modis sich tapi kok ngga pas ya , seperti mau pergi kondangan bukan belajar .
" IBukan mbak , saya ..." belum selesai kalimat tanya dari Kanaya , mahasiswi didepannya sudah memotong .
" Eittt jangan panggil saya mbak , emang kapan saya pacaran ama mas kamu , lagian panggilan mbak itu biasa untuk pembokat ."
Kanaya menggaruk tekuknya yang tiba-tiba gatal .
" Maaf kak , saya mau nanya gedung Fakultas Teknik mesin yang mana ya kak ?." Kanaya berusaha bersikap sopan dan jadi anak baik , sebenernya dia sudah kesal level dewa .
" Oh anak teknik , kalau gitu gue bisa bantuin ." sahut mahasiswa dengan model rambut ala boyband korea .
Kanaya tersenyum lebar , karena uapayanya tidak sia-sia , dengan serius Alma menunggu arahan dari seniornya itu .
" Kamu metu kono ,belok kiri trus lurus wae , nga usah pake spion karena bikin sakit hati ." jawaban cowo bergaya Kpop itu ternyata diluar ekspetasi , Kanaya semakin melongo dibuatnya .
Gaya Kpop tapi kenapa larinya malah koplo , itu yang dikatakan barusan kan lirik lagunya Cak Nan yang Kartoyono Medot Janji .
Ya elahhh kirain dirinya aja yang suka koplo ternyata virus koplo udah nyampe ke metropolitan .
Ngga mau semakin ambyar akhirnya Kanaya memutuskan untuk kembali menyusuri jalan kenangan mencari gedung Fakultas Teknik yang misterius .
" Ini Gedung Teknik Sipil , berarti setelah ini pasti ada gedung Teknik Mesin ." Kanaya membaca tulisan gede di Dinding Gedung bercat abu-abu dengan semangat dia melangkahkan kakinya yang udah hampir lemas , berlari lari kecil menyusuri koridor antara Teknik Sipil , Geotermal , Elektro , Arsitektur dan Teknik Komputer .
Suara ponsel menghentikan langkahnya , Kanaya segera merogoh kantong celana jeans hitamnya mengambil benda pipih serba pintar itu , nama Reta tertera di layar birunya ponselnya .
" Nay kamu dimana , acara perkenalan udah hampir dimulaib."
" Aku nyasar Ret , sekarang aku ada dikoridor Fakuktas Jurusan Mesin ."
" Ya ampun Kanaya Kilau Senja kamu kok lemot banget sich kenapa ngga telp aku ." cerocos Reta bagai petasan banting .
" Maaf aku panik dan buru-buru."
" Sekarang posisi kamu dimana? "
" Di teknik elektro. "
" Ya udah sekarang loe cari tangga dideket fakultas teknik komputer , trus loe naik kelantai dua ruang 3FTM, cepetan ngga pake lama ."
" iya iya aku segera kesana ."
Segera Kanaya menutup ponselnya dan mencari tangga yang dimaksut Reta , akhirnya ketemu tapi Kanaya dibuat tertegun , kenapa musti naik tangga kenapa nga pake lift biar mudah dan cepat atau kalau tidak ada lift conveyor juga ngga masalah .
Langkahnya baru menapaki 10 anak tangga seperti hitungannya , ketika bunyi notifasi ponsel menganggu konsentrasinya , Kanaya dengan cepat membuka ponselnya tampa sadar pijakan kakinya tidak sempurna menginjak anak tangga diatasnya ,
Akibatnya sangat fatal , gadis itu terjatuh dengan sukses , dia terguling dan mendarat kelantai dengan posisi nyungsep .
" Patah nich bahuku , ampun dech sakitnya ." Kanaya meringis menahan sakit pada bahu kanannya , dia menekuk kedua lututnya menundukkan badannya seperti orang sedang melakukan gerakan sujud , menahan rasa nyeri dibahu dan pinggangnya .
" Tiduran dilantai yang berdebu mengundang ribuan bakteri masuk kedalam tubuh ." suara berat dan sedikit serak terdengar dari belakang tubuhnya , Kanaya tetap tak bergeming , menghiraukan suara berat pria dibelakangnya .
" Lagi nyari apa? duit recehmu jatuh , nich saya kasih aja ." suara itu kembali terdengar dan kali ini sukses membuat Kanaya mengangkat kepalanya dengan sedikit emosi.
" Bapak jangan sembarangan ya menghina orang tampa fakta yang benar , saya abis jatuh dari tangga pak bukan cari receh , lagian buat apa saya cari receh , saya punya banyak pak sekaleng biscuit kong ghuan dikamar kost saya ." sahut Kanaya dengan emosi , pria didepannya hanya diam tampa ekpresi wajahnya datar seperti triplek .
" Kalau jatuh mendaratlah dengan baik sehingga tidak cidera ." sahutnya cuek tampa berniat menolong Alma yang masih meringis menahan sakit.
Dikira lagi akting apa , yang namanya musibah siapa yang bisa nolak , jatuh ya jatuh aja masa kudu pake slow mation kayak film matrix .
Kanaya mengacungkan tinjunya saat pria itu melewati dirinya , sebelum menaiki tangga pria itu berbalik dan menatap Kanaya dengan sinis .
" Lain kali kalau jatuh pastikan ikat pinggang kamu terkait dengan kuat , sehingga daleman pink kamu tak terlihat ." ucapnya lalu segera menaiki tangga .
Ikat pinggang , daleman pink ?? Opo maksute .
Kanaya berpikir sesaat sebelum panik melandanya , ikat pinggang daleman pink , apakah maksut orang itu celana saya melorot ?
Bola mata Kanaya membola segera dia menundukkan kepalanya dan melihat celana jeans yang dia pake baik - baik saja , dan dia tidak pakai ikat pinggang karena celana jeans yang dipakai menggunakan karet dipinggangnya .
" Sompret !!! Demi bumi dan langit dosa apa yang kulakukan sehingga mendapat cobaam seperti ini beneran halu tuch orang ." runtuk Kanayaa dalam hati, dengan rasa kesal dan sakit dibahunya Kanaya melanjutkan menuju lantai 2 , letak kelasnya berada .
" Lagian kenapa juga aku jadi panik gitu , kan aku nga pake daleman pink , apes ketemu ama mahluk gesrek kayak gitu , cakep sich iya tapi sapa tau itu cuman topeng buat nutupi wajah devilnya ." gerutu Kanaya sembari kembali menapaki tangga seribu untuk bisa mencapai kelasnya.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
ziyad keren
ceritanya beda yaa
2022-09-07
0
@vivianaavatara🖤
iya Thor bkin pusing tau nggk
2021-06-10
0
Riea Sukaenah
ini th Kanaya stw Yue ayse
2021-05-23
0