Apa bedanya Dekan dan Netizen ? Hanya pada penyebutannya saja karena persamaannya mereka sama-sama selalu benar ."
Mahasiswa kecewa kepentok tugas
_______________________________________
Benar kata pak haji rhoma irama , begadang itu tidak ada manfaatnya kecuali kalau ada perlunya .
Apalagi buat jomblo seperti dirinya.
Gara-gara battle game Mobike Lagend dengan Febian akhirnya Kanaya melewatkan sholat subuh . Dengan gerakan super cepat seperti si Inuyasa pendekar samurai mengalahkan musuhnya , Kanaya menyelesaikan mandinya , berpakaian lalu segera menjalankan Sholat subuh di pukul setengah tujuh pagi.
Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali, tapi kalau keseringan terlambat bisa kena catat malaikat Atid sebagai umat yang tidak taat aturan, wuihh serem.
Setelah merapikan mukena juga tempat tidurnya, Kanaya memasukkan buku dan alat tulis juga laptop tak lupa tumbler kedalam tas.
Untuk urusan dandan dia cukup pakai deodorat dan sedikit parfum wangi vanilla keleher dan dadanya , memoles bedak dan lipglose tampa warna agar bibirnya tidak kering dan wajahnya tidak terlihat pucat dan kucel seperti kertas ujian .
Tidak berani memakai make up selain males kena omelan dekan killer juga karena dia tidak bisa memakai peralatan kecantikan seperti itu.
Dia lebih memilih membuat garis di atas kertas kalkir daripada dialisnya karena selalu tidak simetris.
Setengah berlari Kanaya menuruti tangga kamar kostnya yang berada dilantai dua , segera berlari keluar pintu gerbang karena abang ojol pake seragam hijau yang dipesannya sudah menunggu.
" Maaf pak nunggu lama ."sapa Kanaya pada bapak - bapak pengenudi ojol itu , bapak itu mengangguk .
" Tidak apa neng . Ini helmnya. "
Kanaya menerima helm dari bapak itu sembari tersenyum, "so sweet banget sih bapak, baru juga ketemu sudah disuruh pakai helm couple, " ucap Kanaya sembari meringis lalu naik ke boncengan bapak itu .
" Ayo pak ."
Tak lama motor matic itu pun melaju menjauhi tempat kost Kanaya menuju ke jalan raya yang ramai.
" Kampus Mahameru lewat gerbang barat atau timur neng ?." tanya bapak itu ditengah suara motor yang menderu .
" Gerbang Timur ya pak ." sahut Kanaya mantap karena kemarin setelah selesai pelejaran dan sebelum pulang dia sempat mampir ke pos jaga, pak security memberitahukan jalur tercepat untuk menuju fakultasnya, sehingga tidak perlu lagi memutari area kampus yang luas itu.
" Pak bisa cepeten ngga , saya udah mau telat ini ." seru Kanaya saat dirasakannya motor berjalan dengan kecepatan standart sementara dia butuh kecepatan super untuk bisa segera sampai dikelasnya sebelum pukul 8 pagi , bapak itu hanya berdehem tetap pada kecepatan yang sama .
" Jalanan macet neng , kalau lewat jalan tikus muternya jauh banget ." sahut bapak ojol itu santai .
" Pak biar saya aja yang bawa motornya , saya beneran butuh cepet ini ." Kanaya terpaksa sedikit berteriak karena helm yang dipakainya .
" Nggak bisa neng , neng kan penumpang saya ." sahut bapak itu.
" Nggak apa pak , anggap saja saya anak yang lagi nganter bapaknya kerja ." bujuk Kanaya pantang nyerah , ya lebih baik merayu bapak ojol daripada diusir dari kelas oleh pak Kaliandra si Black Devil karena terlambat .
" Tetap nggak bisa neng ." bapak itu tetep keukeuh pada pendiriannya .
Kanaya hampir saja kehilangan kesabaran , hingga akhirnya jurus pamungkas pun dia dikeluarkan ,
"Gini aja dech pak ongkosnya saya tambahin jadi dua kali lipat , tapi saya yang bawa motornya ."
Akhirnya bapak itu setuju dan menepikan motornya , tampa bicara lagi Kanaya langsung mengambil kendali motor skuter matic itu dan segera menarik gas melaju dijalan yang padat , Kanaya melarikan motornya bak pembalap GP meliuk - liuk diantara mobil - mobil yang frustasi karena terhalang macet , dua lampu merah sudah diterjangnya , sementara bapak ojol dibelakangnya memegang erat jaket Kanaya .
" Neng jangan kenceng - kenceng bawa motornya ."
" Ini nggak kenceng kok pak ." sahut Kanaya cuek.
Ya itu kata Kanaya, tapi coba saja lihat di spidometernya jarum kecepatan menunjuk angka 80km dijalan yang sedikit lenggang .
Bagai pembalap melihat bendera finish yang dikibarkan Kanaya menghitung sisa waktu untuk melampaui lampu hijau sebelum berganti menjadi merah .
Ditariknya gas semakin kebelakang dan akhirnya dia berhasil melewati lampu merah didetik ke 58 sebelum berganti menjadi merah , banyak pengendara lain dibuat darah tinggi olehnya .
Akhirnya mereka sampai di pintu gerbang sebelah timur kampus Mahameru tepat pukul tujuh lewat tujuh belas menit .
Kanaya menarik rem motor dengan rapat yang mengakibatkan dirinya terdorong kedepan , sehingga dadanya menghantam stang motor , lumayan sakit terasa .
Kanaya segera turun lalu menyodorkan selembar 50 rb kebapak ojol dan sebotol kecil air mineral dari dalam tasnya .
Wajah bapak ojol itu masih pucat , namun dia berusaha tersenyum menerima lembar biru dari Kanaya ,
" Kembaliannya 20 ribu neng ." ucap bapak itu sembari mengulurkan uang 20 rb kearah Kanaya , namun Kanaya langsung mendorong kembali tangan bapak itu .
" Untuk bapak saja , itung-itung sebagai ucapan terima kasih bapak sudah menjadikan saya pembalap ." sahut Kanaya lalu mengenbalikan helm milik bapak ojol dan bergegas berlari memasuki pintu gerbang kampusnya .
Kanaya melirik jam G Shock dilengan kirinya , angka menunjukkan 07. 51 masih ada waktu 9 menit untuk menjadi pelari spring agar nyampe dikelasnya .
" Luar biasa , selain hobi bergulingan ditangga , dan menyium lantai ternyata kamu hobi juga balapan liar menerobos lampu merah ." tegur sebuah suara yang langsung memghentikan langkah Kanaya menuju tangga .
Kanaya segera menoleh kebelakang dan bola mata nya menangkap sosok mahluk tampan tapi nyinyir sudah berdiri didepannya dengan stelan serba hitam seperti orang yang sedang berkabung dan tas punggung dipundaknya .
" Memangnya bapak liat saya jadi pembalap ." Kanaya nyengir dan bertanya dengan bodoh .
Pak Kaliandractersenyum sinis lalu berkata dengan datar , " Tentu saja saya melihat , kamu hampir membuat saya tabrakan ." sahutnya lalu berjalan melewati Kanaya yang melongo begitu saja .
****
Mata kuliah Gambar Mesin sebenarnya mata kuliah yang asik dan penting tapi karena pengajarnya si pria tampan tapi jutek akhirnya mata kuliah yang seharusnya asik menjadi sangat tidak asik .
" Pagi ." sapa Kaliandra Bumi Kanigara menyapa mahasiswanya yang setengah hidup , lalu dia menuju meja didepan kelas , dan mulai memgabsen .
" Sebelum saya membuka materi , saya mau kalian mengisi kuis terlebih dahulu ." ucap Pak Alan sembari menuju ke whitebroad dan mulai menuliskan sesuatu .
Semua mahasiswa dibuat terpana oleh perkataan sang dekan barusan.
Dan semakin terpana ketika membaca pertanyaan kuis yang ditulis sang Dekan .
Tahapan dalam menyelesaikan suatu masalah adalah :
Masalah apa ? Masalah hidup ? Kalau itu nggak ada jawaban yang baku dihadapi saja dengan senyuman seperti lirik lagunya Dewa 19 .
" Hadapi dengan senyuman, apa yang terjadi, biar terjadi. "
Tiba-tiba di otaknya muncul lirik lagu tersebut dab membuat otak Alma langsung blank sama seperti lainnya , "Nich dosen ngigau atau salah minum obat sich,atau over dosis obat? " guman Kanaya sedikit lesu.
Dipertemuan awal kemarin 60 menit hanya diisi dengan omelan sang dosen dan 40 menit sisanya di isi dengan pengenalan program saja.
" Jangan banyak tanya segera kerjakan waktu kalian 10 menit untuk menjawab ." suara pak dosen terdengar lagi membuat semua yang ada diruangan itu kalang kabut .
Kanaya memandang kosong kertas folio didepannya , dia tidak tau kalimat apa yang ditulisnya , dia menoleh kekiri kekanan , kebelakang dan kedepan seperti gerakan senam maumere tapi semua wajah yang dilihat sama bingungnya dengan dirinya .
" Waktunya habis , ketua kelas tolong kumpulkan jawabannya ." perintah pak dosen mutlak , dengan sedikit lesu Fabian yang bertanggung jawab sebagai kormat mengumpulkan kertas jawaban dari tangan temannya dengan tidak rela .
"Nay loe sudah belum ." Fabian berdiri didepan Kanaya tangannya mengantung .
" Bentar ." sahut Kanaua dengan frustasi akhirnya dia menuliskan kata Kentir dikertas folionya dan memberikannya ke Febian yang sudah mirif debtcolector .
" Ada yang mau menjawab pertanyaaan ini didepan ?." tawar sang Dosen sambil tersenyum tipis sambil matanya menatap kearah Kanaya yang dengan santainya meletakkan dagunya diatas meja .
Kanaya balas menatap mata sang dosen kalau saja dalam kondisi normal jujur senyum sang dosen bagai oase digurun pasir , tapi kenyataannya senyum sang dosen lebih mirif senyum malaikat pencabut nyawa yang biasa terganbar dibuku komik.
" Apakah saya sedang mengajar anak SD yang hanya bisa diam ?." suara nyaring sang dosen tak membuat mahasiswanya bergeming .
Lalu sang dosen menulis jawab dari kuis yang dia tulis sebelumnya .
Masalah-Model-Algoritma-Program-Eksekusi-hasil .
Suara Koor terdengar meraung pilu , sang dosen hanya tersenyum sinis .
"Saya akan memeriksa hasil jawaban kalian siapa tau saya beruntung menemukan mahasiswa cerdas disini ." sementara sang dosen fokus dengan lembaran kertas folio didepannya , mahasiswa juga fokus dengan ngobrol masing - masing .
" Kenapa satu pun tidak ada yang tepat ." omel pak Alan ," Kanaya bisa kamu jelaskan kenapa jawaban kamu seperti ini ? Apa artinya Kentir ?." suara galak pak Kaliandra membuyarkan lamunan Kanaya tentang nikmatnya makan bakso Cak Min dipengkolan ujung kampusnya .
Kanaya tergagap sesaat , sementara teman-temannya sibuk menahan tawa .
"Kentir itu artinya hebat pak ." sahut Kanaya asal , pak Kaliandra pun mengeryitkan keningnya tanda dia bingung .
" Hubungannya dengan pertanyaan kuis saya apa ?."
" Ada hubungannya , pertanyaan kuis bapak sangat hebat membuat saya bingung mau jawab apa ."
" Kan sudah jelas pertanyaan saya ."
" Kalau sudah jelas ngapain saya bingung pak , disitu bapak tidak mencantumkan kata masalah dalam sisi teknis tapi hanya menulis masalah saja , sementara masalah kan banyak pak ."
" Memangnya saya mengajar anak SD atau SMP yang selalu disampaikan diawal kalau saya mengajar mata kuliah apa ? Gunakan otak dikepala kamu untuk berpikir bukan untuk tidur ." jawaban pedas sang dosen pun keluar membuat mood Kanaya yang tadinya sempat bagus jadi hancur seperti gelas duralex .
" Saya ingin tau , apakah kanu tidak salah jurusan ." pertanyaan pak dosen bagi Alma mengandung penghinaan.
" Tentu saja saya tidak salah pilih jurusan pak , saya mengisi pilihan jurusan saya dengan benar Pak , yaitu Teknik Mesin Produksi ." sahut Kanaya mulai kesal .
" Lalu apa yang kamu tau soal jurusan kamu ."
" Dijurusan ini kita bisa membuat atau merancang mesin untuk produksi ."
" Hanya itu ?."
" Tidak pak, Teknik mesin yang saya tau merupakan bidang keilmuan yang mempelajari prinsip dasar fisika untuk analisis, desain, manufaktur, dan memelihara sebuah sistem mekanik. Secara umum atau garis besar ilmu Teknik Mesin terdiri dari Perancangan Mekanik dan Konstruksi, Proses Manufaktur dan Sistem Produksi, Konversi Energi, dan Metalurgi."
Jawaban Kanaya membuat Pak Kaliandra sedikit tertegun .
" Baguslah ternyata kamu tidak salah pilih jurusan ." akhirnya sahutnya sinis.
Kanaya tersenyum miring ,"Enak saja, apa anda pikir saya bego , jawaban seperti itu kan bisa didapat dari internet , mbah google loh serba tau ."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mis F
"Apa artinya kentir ???" 🤣🤣🤣
authornya ngelawak
2021-04-24
0
Anonim1788
gokil
2021-04-01
0