Dia lagi?

Sekarang Qilla, Rendy dan Derandra sedang dalam perjalanan pulang. Mereka asik dengan dunianya masing-masing, Rendy fokus pada game online nya, Derandra sedang meneliti berkas dan file kantornya, sedangkan Qilla sibuk dengan layar gadgetnya.

"Wihh ini keren juga ni, eh tapi ini juga bagus mana lagi diskon beh mantep ni," ujar Qilla monolog.

"Apaan yang bagus?" tanya Rendy yang masih fokus dengan gamenya.

"Nih gw lagi liat barang-barang baru yang gw kemarin belom sempet beli," jawab Qilla memberitahu.

"Emang lo mau beli apaan, belanja mulu emang gak capek apa?" tanya Rendy sambil melirik gadget Adiknya itu.

"Gw itu kemarin mau beli tas hologram kaya ini, tapi kemarin kehabisan, kan berguna buat gw fashion show," jelas Qilla panjang lebar.(Wah udah kayak mtk yah gusy hehe).

"Ooh gicu," jawab Rendy sambil memajukan bibirnya.

Qilla seketika melihat barang-barang nerd seperti kaca mata bulat, sepatu dan tas yang diperhatikan lumayan ucul.

"Kayak nya bagus juga deh kalo gw besok ke sekolah pakek ginian," ujar Qilla monolog.

"Pak Kasep (supir keluarga Derandra)."

"Iya Non?"

"Pak berhentiin mobilnya didepan situ yah, soalnya Qilla mau belanja," ucap Qilla sambil menunjuk jalan.

"Siapp Non,"

"Kamu mau beli apa lagi sih Qilla?" tanya Derandra dengan serius.

"Qilla mau beli perlengkapan buat besok Dad," jawab Qilla sambil memelas.

"Ya udah hati-hati mau ditungguin apa pulang naik taxsi?"

"Emm naik taxsi aja deh," jawab Qilla.

Qilla membuka pintu mobil nya tersebut tepat didepan mall "Kamu beneran pulangnya mau naik taxsi? Atau dijemput aja sama Rendy? tanya Derandra lagi kepada Qilla.

"Engga perlu kok Dad udah nanti Qilla naik taxsi aja yaa," jawab Qilla tersenyum manis.

"Yaudah kamu hati-hati ya, Dady duluan dah Sayang," ujar Dady sambil melambaikan tangan nya.

"Dah Dady."

Qilla pun langsung masuk ke dalam mall tersebut untuk mencari barang yang ingin dia pakai ke sekolah besok. Pertama-tama Qilla membeli sebuah baju yang cukup besar, lalu dia membeli sebuah kaca mata bulat dan sebuah tas. Terakhir Qilla pergi ke salon untuk memotong poni nya.

Dia berjalan sambil memeriksa semua belanjaan yang dia beli cukup banyak untuk keperluan nerd nya. Tak sengaja dia menabrak seseorang hingga semua belanjaan nya terjatuh.

"Ehh ya ampun, yahh jatuh dehh." Qilla segera mengambil semua belanjaan nya yang terjatuh tersebut sesudah itu dia berdiri dan melihat siapa seseorang yang tak sengaja dia tabrak.

Dan ternyata Revan, seorang yang paling dia benci sejak awal bertemu "Ya ampun ternyata lo! Kenapa gw sial banget sih kalau ketemu sama lo! Lo itu ya harusnya jalan tu lihat-lihat juga kek gak liat gw banyak belanjaan gini? Bukannya bantuin buat ambil belanjaan yang jatuh diem aja lo kayak patung," celoteh Qilla panjang lebar sambil menatap Revan dengan tajam.

"Malah diem ni anak, heh suara lo abis? Atau lo bisu hah?" Kali ini Qilla memilih untuk diam dan biarkan Revan berbicara.

"Udah?" tanya Revan singkat lalu meninggalkan Qilla.

Rasanya Qilla ingin memakan hidup-hidup Revan, pasalnya Qilla ngomel-ngomel panjang lebar cuma dijawab singkat padat dan abis itu nyelonong pergi.

Qilla tak terima dia pun langsung mengejar Revan lalu menahan tangan Revan "Heh, lo tu ya main pergi aja orang gw lagi ngomong itu dengerin respon kek ini nyelonong pergi aja lo," ujar Qilla dengan sangat marah.

"Lo kan udah selesai ngomel-ngomel nya yaudah gw tinggal pergi aja," jawab Revan dengan santai sambil melipat kedua tangannya di dada.

Qilla menghembuskan nafas kasar, "Lo tu ya! Bukannya minta maaf susah ya buat ngomong maaf aja dari kemarin juga."

"Yang salah siapa yang minta maaf siapa," ujar Revan membuang muka.

"Maksud lo gw yang salah?" tanya Qilla sambil meletakkan kedua tangannya di pinggang.

Revan menaikkan kedua bahunya dengan acuh lalu meninggalkan Qilla.

"Hehh kebiasaan lo ya gw belom selesai ngomong lo main pergi aja," celoteh Qilla.

"Astaghfirullah sabar Qilla..." Qilla pun memutuskan untuk tidak mengejar Revan lagi, bisa-bisa dia jadi gila jika bertemu dengan Revan terus.

Tak lagi memperdulikan Revan Qilla langsung pergi ke salon untuk membentuk poni nya.

Dia ingat bahwa disamping butik Momy nya terdapat salon yang sangat bagus kebetulan salon tersebut milik teman Momy nya, Qilla pun memutuskan untuk pergi kesana.

Sesampainya di salon, Qilla di sambut baik oleh teman Momy nya tersebut "Ehh Qilla apa kabar udah lama gak ketemu, Qilla mau perawatan ya? Ayok sini masuk," ajak Viola kepada Qilla.

"Hai Tante alhamdulillah Qilla baik kok, emm engga Tante Qilla cuma mau potong poni Qilla yang panjang ini loh tante."

"Duhh kenapa di potong? padahal cantik kan gini loh," ujar Viola.

"I-iya Tante Qilla cuma mau kaya orang yang lagi tren-tren gitu loh Tante pakai poni di tengah," jawab Qilla sambil menampakkan deretan giginya.

"Ooh kebiasaan deh kamu dari dulu tu suka ngikutin yang lagi tren-tren sekarang," ucap Viola sambil tertawa.

"Nahh Qilla poninya udah jadi, gimana suka?" tanya Viola sambil merapikan poni Qila.

"Emm gimana ya kok kaya ada yang salah deh," jawab Qilla sengaja ngerjain Viola.

"Loh emang apa yang salah Qilla? Bentuk poni nya atau gimana?" tanya Viola cemas.

"Ehh engga kok Tante bagus hehe," ucap Qilla sambil tersenyum lebar.

"Kamu ini gak berubah yah jail nya," tutur Viola mencubit pipi Qilla yang gembul.

"Tan udah malem ternyata, Qilla pulang yah," pamit Qilla.

"Pulangnya sama siapa Qilla?" tanya Viola.

"Qilla udah pesen taxsi kok Tan," lanjut Qilla sambil melenggang ke luar.

"Nah itu taxsi nya," ucap Qilla langsung menghampiri mobil berwarna putih itu.

****

"Pah lama banget Qilla, ini udah jam tujuh," Renata mencemaskan putri kesayangannya, sambil melihat jam tangannya.

"Tenang Mom tadi Rendy udah nanya Qilla, dia lagi otw pulang katanya," ucap Rendy menenangkan Renata.

Ding Dong..... Ding....Dong....

Suara bel rumah milik keluarga Derandra berbunyi menandakan bahwa ada orang di depan.

"Huhhh...lama banget si, mana lagi penghuni rumah ini," celoteh Qilla sambil membawa barang belanjaannya.

"Nah pulang juga kan tu anak," ucap Rendy sambil membuka pintu.

"Huu lama, Assalamualaikum semuaa," jawab Qilla lalu nyelonong masuk kerumah lalu mengucap salam dengan semangat 45.

"Sayang kok belanjaan nya lama banget Momy khawatir ni," ujar Renata sambil beranjak dari sofa.

"Hehe biasa Mom kan Qilla kalo belanja suka lama, tadi juga sekalian mampir ke salon Tante Viola," jawab Qilla sambil menggaruk belakang kelapa yang tidak gatal.

"Ooh jadi poni baru ni, gak ngajak Momy buat nyalon," ucap Renata sambil merapikan poni baru Qilla.

"Qilla lupa hehe, Mom Qilla keatas yah mau mandi sama sholat," pamit Qilla lalu pergi menuju kamarnya.

Sesampainya dikamar Qilla langsung mandi dan sholat, setelah itu Qilla duduk di balkon kamar nya sambil ditemani bakso bakar yang sudah dibuat Renata untuk cemilan malam.

"Oh iya gw lupa buat ngapelib Bunda Gelis ni," ucap Qilla dan langsung menelfon Bunda Gelis.

Mengapa Qilla memanggilnya dengan sebutan Bunda?

Yahh karna dulu waktu Qilla umur 5 tahun Qilla sering bermain dan di asuh oleh Buk Gelis kalau Derandra dan Renata sedang bekerja.

Buk Gelis adalah istrinya Pak Kasep, mereka memiliki anak perempuan bernama Laila yang seumuran juga dengan Qilla.

"Assalamualaikum Bunda Gelis"

"Waalaikumsalam Neng Qilla," jawab seseorang di sebrang sana.

"Bunda besok teh bawak in Kk sama KTP nyak anterin kerumah aing, pagi-pagi yah Bunda," jawab Qilla sambil mengunyah bakso bakar.

"Aduh buat naon iye teh?"

"Udah Bunda Gelis nurut aja, gak usah banyak tanya deh," tutur Qilla dengan semangat.

"Iya-iya besok pagi Bunda anterin," jawab Buk Gelis.

"Bun gimana kabar Lala Doremi, dia masih suka makan rambut nenek?" tanya Qilla antusias.

"Laila atuh neng, eleh masih itu mah tiap sore suka jajan rambut nenek"

"Bun omongin ke Lala, ntar rambut nenek jadi botak kalo dia kerokin terus hahaha," ucap Qilla diiringi gelak tawa.

"Ihh Neng Qilla mah, yaudah Neng Bunda mau lanjut bikin donat ini buat jualan besok," pamit Buk Gelis.

"Iya deh bye bun assa.. Dihh udah di matiin," celoteh Qilla lalu melanjutkan sesi celamilannya.

-

Selamat membaca:)) Jangan lupa tinggalkan Vote, like, dan kalau kalian suka jadiin Favorit juga supaya Author makin semangat bikin ceritanya!! Author juga butuh saran ni kalau masih banyak yang salah, Terimakasih🤗

Terpopuler

Comments

Atika Mustika

Atika Mustika

Aku mampir thor membawa jejak.
Feedback ya. Di tunggu lho. 😁😁😁

2021-01-06

0

Ade Yayuk

Ade Yayuk

Haii kakak.
Mampir nich...,
Siap menyimak..🥰🥰🥰

Sukses selalu Dalam berkarya.
Tak lupa Like 👍👍👍 Dariku..

2021-01-01

0

Diah Fiana

Diah Fiana

5 like mampir 😘

2021-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 Hari yang paling sial.
2 Suasana baru.
3 Misi baru.
4 Hal yang tak terduga.
5 Dia lagi?
6 Penyamaran dimulai.
7 Perdebatan.
8 Sisi yang berbeda.
9 Siaga satu.
10 Ada apa dengan dirinya?
11 Lagi dan lagi.
12 Perasaan apani?
13 Fans.
14 Fakboy
15 Toko cute
16 Bersamamu
17 Bertingkah aneh
18 Meresahkan
19 Berbuat ulah
20 Sebuah rencana
21 Hal yang membingungkan
22 Perjodohan?
23 Jamuan makan malam
24 Suatu alasan
25 Hati yang luluh
26 Timbulnya kecurigaan?
27 Biang onar
28 Kecemasan
29 Kebohongan
30 Ketemuan
31 Mungkinkah?
32 Dinner pertama
33 Terungkap
34 Terheran?
35 Jago basket
36 Sombong
37 Kerja sampingan?
38 Caperr
39 Salah tingkah
40 Ngedate?
41 Cafe Senja
42 Cafe Blue Sun
43 Berhati mulia
44 Bertemu lagi
45 Berbuat ulah lagi!
46 Memanas?
47 Mulai ada rasa?
48 Memberi pelajaran!
49 Tak habis pikir
50 Rapat
51 Ada apa?
52 Di terima kerja?
53 Jamuan keluarga
54 Ada Gishel?
55 Lembur
56 Pulang
57 Inget batasan
58 Di hukum
59 Hal yang mengejutkan
60 Dipermalukan
61 Keterpurukan
62 Panik!
63 Hampir terbongkar
64 Tunangan?
65 Masih bersembunyi
66 Kenapa ada mereka?
67 Masalah besar
68 Sedikit terbuka
69 Beban
70 Apa lagi ini
71 Keberuntungan
72 Sangat aneh
73 Keributan yang fatal
74 Ketakutan
75 Kesalahan yang fatal
76 Ulah apa lagi!
77 Hari yang melelahkan
78 Packing
79 Buru-buru
80 Keseruan di Perjalanan
81 Telah sampai
82 Saingan Revan
83 Pesta bisnis
84 Pesta yang mewah
85 Kesenangan
86 Kecapekan
87 Balkon hotel
88 Rasa yang belum terungkap
89 Arah yang sama
90 Hanya imajinasi
91 Hati yang berkata
92 Pemotretan di pantai
93 Hampir terseret ombak
94 Ombak yang kuat
95 Akan ada cerita diantara mereka
96 Cemburu?
97 Hal yang disepelehkan
98 Rasa dan logika
99 Rasa dan logika
100 Heboh
101 Kecurigaan
102 Sudah sembuh?
103 Kembali bersemi
104 Apa maksudnya?
105 Hati yang bimbang
106 Bertukar makanan
107 Eskrim coklat
108 Baru menyadari
109 Kenyataan
110 Cobaan apa ini!
111 Kesiangan
112 Otw pulang
113 Kejolak yang menyala
114 Semua akan membaik
115 Toko kue
116 Berat bila dirasakan
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Hari yang paling sial.
2
Suasana baru.
3
Misi baru.
4
Hal yang tak terduga.
5
Dia lagi?
6
Penyamaran dimulai.
7
Perdebatan.
8
Sisi yang berbeda.
9
Siaga satu.
10
Ada apa dengan dirinya?
11
Lagi dan lagi.
12
Perasaan apani?
13
Fans.
14
Fakboy
15
Toko cute
16
Bersamamu
17
Bertingkah aneh
18
Meresahkan
19
Berbuat ulah
20
Sebuah rencana
21
Hal yang membingungkan
22
Perjodohan?
23
Jamuan makan malam
24
Suatu alasan
25
Hati yang luluh
26
Timbulnya kecurigaan?
27
Biang onar
28
Kecemasan
29
Kebohongan
30
Ketemuan
31
Mungkinkah?
32
Dinner pertama
33
Terungkap
34
Terheran?
35
Jago basket
36
Sombong
37
Kerja sampingan?
38
Caperr
39
Salah tingkah
40
Ngedate?
41
Cafe Senja
42
Cafe Blue Sun
43
Berhati mulia
44
Bertemu lagi
45
Berbuat ulah lagi!
46
Memanas?
47
Mulai ada rasa?
48
Memberi pelajaran!
49
Tak habis pikir
50
Rapat
51
Ada apa?
52
Di terima kerja?
53
Jamuan keluarga
54
Ada Gishel?
55
Lembur
56
Pulang
57
Inget batasan
58
Di hukum
59
Hal yang mengejutkan
60
Dipermalukan
61
Keterpurukan
62
Panik!
63
Hampir terbongkar
64
Tunangan?
65
Masih bersembunyi
66
Kenapa ada mereka?
67
Masalah besar
68
Sedikit terbuka
69
Beban
70
Apa lagi ini
71
Keberuntungan
72
Sangat aneh
73
Keributan yang fatal
74
Ketakutan
75
Kesalahan yang fatal
76
Ulah apa lagi!
77
Hari yang melelahkan
78
Packing
79
Buru-buru
80
Keseruan di Perjalanan
81
Telah sampai
82
Saingan Revan
83
Pesta bisnis
84
Pesta yang mewah
85
Kesenangan
86
Kecapekan
87
Balkon hotel
88
Rasa yang belum terungkap
89
Arah yang sama
90
Hanya imajinasi
91
Hati yang berkata
92
Pemotretan di pantai
93
Hampir terseret ombak
94
Ombak yang kuat
95
Akan ada cerita diantara mereka
96
Cemburu?
97
Hal yang disepelehkan
98
Rasa dan logika
99
Rasa dan logika
100
Heboh
101
Kecurigaan
102
Sudah sembuh?
103
Kembali bersemi
104
Apa maksudnya?
105
Hati yang bimbang
106
Bertukar makanan
107
Eskrim coklat
108
Baru menyadari
109
Kenyataan
110
Cobaan apa ini!
111
Kesiangan
112
Otw pulang
113
Kejolak yang menyala
114
Semua akan membaik
115
Toko kue
116
Berat bila dirasakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!