Misi baru.

"Ya ampun Qilla mana sih lama banget dandan nya," gerutu Derandra yang sedari tadi melihat ke arah jam tangannya.

"Dady Abang ikut yah mau liat tim junior basket Abang disekolah," ucap Rendy.

"Iya terserah kamu, tapi ini Qilla nya mana lama banget." Derandra mengembuskan nafas pelan.

"Lah belum selesai juga tu anak dandan nya perasaan pas makan tadi udah siap deh dia." Sambil melihat kearah jam dihandphone nya.

Baru lah di omongin ternyata Qilla sudah keluar dari rumah nya dan langsung menuju ke mobil.

Rendy yang melihat Qilla sudah keluar dari rumah langsung menunjuk kearahnya "Nah itu dia orangnya Dad," ujar Rendy.

"Heh kemana aja sih lo baru selesai dandan aja lama banget, kasihan tu Dady mau buru-buru pergi."

"Yaelah Bang lebay banget cuman bentar kok gak lama, ni lipstik gw ilang pas makan tadi rambut gw juga berantakan jadi gw ke kamar dulu mau benerin rambut sama lipstik gw gak sampai satu jam juga nunggu," ucap Qilla panjang lebar.

"Ehh udah-udah masih pagi juga pada berantem pusing ni Dady dengernya, Rendy gak usah mulai buat keributan duluan," ucap Derandra agak tegas.

Qilla seketika menahan tawanya, karena dia melihat raut wajah Rendy yang begitu lucu kalau sedang di marahi.

"Kamu juga Qilla lama banget dandannya, udah ditelponin orang ni Dady kebiasaan banget ngaret waktu." Tak hanya Rendy, Qilla juga ikut kena marah oleh Dady nya.

Semua terdiam, selama perjalanan tidak ada yang memulai percakapan duluan. (Emang kalau Dady udah marah dahh ngalah semua tu, takut semua sama Dady wkwk).

Perjalanan yang membosankan menurut Qilla tidak ada yang menarik, dari pada seperti ini mending dia kebutik Momy nya siapa tau bisa jadi model untuk baju keluaran baru dan bisa nambah uang jajan.

Akhirnya mobil Alphard tersebut memasuki wilayah sekolah, Qilla kagum dengan sekolah milik keluarganya, dekorasi yang bernuansa minimalis namun mewah.

"Ayo turun, kalian mau ikut keruangan Dady atau mau lihat-lihat sekolahnya?" tanya Derandra sambil membenarkan dasi.

"Qilla mau lihat-lihat sekolahnya Dad, bosen kalo di ruangan Dady," jawab Qilla Sambil memakai parfum.

"Nah kalo gitu lo ikut gw," ajak Rendy sambil membuka pintu.

"Kalo gitu Dady duluan yah," ucap Derandra sambil mengelus kepala Qilla.

"Bang gw udah cantik belom?" tanya Qilla memperhatikan penampilannya.

"Iya lo mau gimana modelnya udah cakep, kalo gak cakep berarti bukan adek gw," jawab Rendy berjalan duluan.

"Yee sekate-kate lu, eh tungguin woi," ujar Qilla sambil menyusul Rendy.

Mereka melewati koridor sekolah, banyak sekali yang memperhatikan mereka terutama Qilla. Wajar saja ini kali pertama Qilla berkunjung, terakhir kali Qilla kesini sebelum sekolah ini di buka yah masih proses pembangunan.

"Kak Rendy"

"Aaa senyumnya manis banget"

"Kak foto dong"

"Ih sapa tu deket-deket gebetan gw"

"Cihh sok cantik banget"

"Hallo cantik, bagi wa dong"

Begitulah sautan murid-murid di sepanjang jalan.

Qilla menatap Rendy mengisyaratkan bahwa ada yang mengejeknya Rendy yang paham dengan raut wajah Qilla langsung menasehati.

"Udah gak usah di dengerin, mereka gak tau siapa lo," tegas Rendy sambil menggenggam tangan Qilla.

"Bang kita duduk di situ yok," ajak Qilla untuk duduk di pinggir lapangan yang memang sudah disediakan tempat duduk.

Mereka duduk bersama sambil melihat kearah lapangan yang terdapat tim basket sedang latihan.

"Woi lo semua sini kumpul," isyarat Rendy untuk mengumpulkan tim adik kelasnya.

"Bang gw mau ke toilet bentar yah," ujar Qilla meminta izin.

"Iya tau kan tempatnya, mau gw temenin gak," ucap Rendy Sambil menyisir rambutnya.

"Gak usah elah gw gak bakal ilang disini," jawab Qilla sambil melenggang pergi.

Sedari tadi anak-anak basket hanya mendengarkan pembicaraan mereka.

"Bang sapa tu, bening bener dah," ujar Radit sambil melihat Qilla dari kejauhan.

"Adek gw napa naksir lu."

"Hehe gak bang nanya doang, kali aja bisa dapet," ucap Radit sambil menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Haduh ini ke kanan atau kiri ya, kok gw agak lupa," ucap Qilla yang sedang kebingungan.

"Nyari apa yaa?" tanya seorang murid siswa perempuan.

"Ehh emm ini saya mau cari toilet dimana yaa? saya agak lupa soalnya," jawab Qilla dengan terbata-bata.

"Ooh toilet, ayok ikut saya." Tiba-tiba tangan Qilla langsung ditarik oleh anak perempuan tersebut.

"Nah disini toilet perempuan nya, mau saya tungguin atau saya tinggal?" tanya seorang anak perempuan itu lagi.

"Eh makasih loh udah dianter kesini, tinggal aja gak papa kok."

"Yaudah saya duluan yaa," ucap seorang anak perempuan itu

"Eh tunggu nama kamu siaa....paaa.." Baru saja Qilla ingin menanyakan nama, tapi anak perempuan itu sudah pergi begitu saja.

"Baru aja gw mau kenalan eh udah nyelonong pergi, yaudah deh nanti kalau ketemu lagi gw tanyain namanya," ucap Qilla manolog.

Sesampainya di toilet Qilla mendengar suara tertawa sangat kencang. Qilla pun langsung mendatangi suara tertawa tersebut.

"Ehhh adek kelas lo jangan sok cantik ya emang lo siapa sok deketin Revan lagi, ngaca dong muka pas-pasan kaya lo gak cocok ya sama Revan," ujar Gishel sambil menyiram seorang anak perempuan lugu seperti menyiram sebuah tanaman.

Qilla yang geram tadi pun langsung menghampiri dan menyiram kembali Gishel.

Gishel terlihat nampak sangat marah, pasalnya disekolah ini tidak ada yang berani mendekati ataupun melawan seorang Gishel.

"Ehh siapa lo hah beraninya ya lo nyiram gw kaya gini, lo gak tau gw siapa disini," ujar Gishel sambil melihat dari ujung kepala sampai kaki Qilla heran.

"Apa lo hah? lo siapa emang disini? Sekolah ini punya bapak lo apa? beraninya sama yang beginian lemah lo cuman karena cowo aja lo kaya gini," jawab Qilla tak kalah sengit.

"Oh lo jangan-jangan anak baru ya disini, jangan macem-macem ya lo sama gw disini awas lo, kalau bukan karena lo anak baru dah gw bales lo, gw pastiin lo gak bakal tenang sekolah disini karena lo udah ganggu gw!" jawab Gishel dengan penuh amarah dan langsung meninggalkan Qilla dan seorang anak perempuan tersebut.

"Kamu gak papa kan? atau dia udah pukul kamu? atau ada luka? kita ke UKS aja ya," tanya Qilla cemas.

"Ehh gak papa kok kak aku udah biasa di giniin, lagian kakak kok mau sih nolongin aku dari Gishel," ujar anak perempuan itu.

"Ya masa kamu di gituin aku gak nolongin, udah-udah gak usah dibahas mending kamu genti deh pakaian kamu dari pada masuk angin oh iyaa ini aku ada jaket pakai aja," ucap Qilla sambil memberikan sebuah jaket untuk anak perempuan itu.

-

Selamat membaca:)) Jangan lupa di vote, like, komen, dan dijadiin favorit kalau kalian suka sama ceritanya ya! terimakasih🤗

Terpopuler

Comments

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir disini jugaa 🤗
semangatt yaa
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari saling support thorr ❤️
thanks

2021-03-12

0

Melin Marlina

Melin Marlina

lanjut teruss

2020-11-14

2

lihat semua
Episodes
1 Hari yang paling sial.
2 Suasana baru.
3 Misi baru.
4 Hal yang tak terduga.
5 Dia lagi?
6 Penyamaran dimulai.
7 Perdebatan.
8 Sisi yang berbeda.
9 Siaga satu.
10 Ada apa dengan dirinya?
11 Lagi dan lagi.
12 Perasaan apani?
13 Fans.
14 Fakboy
15 Toko cute
16 Bersamamu
17 Bertingkah aneh
18 Meresahkan
19 Berbuat ulah
20 Sebuah rencana
21 Hal yang membingungkan
22 Perjodohan?
23 Jamuan makan malam
24 Suatu alasan
25 Hati yang luluh
26 Timbulnya kecurigaan?
27 Biang onar
28 Kecemasan
29 Kebohongan
30 Ketemuan
31 Mungkinkah?
32 Dinner pertama
33 Terungkap
34 Terheran?
35 Jago basket
36 Sombong
37 Kerja sampingan?
38 Caperr
39 Salah tingkah
40 Ngedate?
41 Cafe Senja
42 Cafe Blue Sun
43 Berhati mulia
44 Bertemu lagi
45 Berbuat ulah lagi!
46 Memanas?
47 Mulai ada rasa?
48 Memberi pelajaran!
49 Tak habis pikir
50 Rapat
51 Ada apa?
52 Di terima kerja?
53 Jamuan keluarga
54 Ada Gishel?
55 Lembur
56 Pulang
57 Inget batasan
58 Di hukum
59 Hal yang mengejutkan
60 Dipermalukan
61 Keterpurukan
62 Panik!
63 Hampir terbongkar
64 Tunangan?
65 Masih bersembunyi
66 Kenapa ada mereka?
67 Masalah besar
68 Sedikit terbuka
69 Beban
70 Apa lagi ini
71 Keberuntungan
72 Sangat aneh
73 Keributan yang fatal
74 Ketakutan
75 Kesalahan yang fatal
76 Ulah apa lagi!
77 Hari yang melelahkan
78 Packing
79 Buru-buru
80 Keseruan di Perjalanan
81 Telah sampai
82 Saingan Revan
83 Pesta bisnis
84 Pesta yang mewah
85 Kesenangan
86 Kecapekan
87 Balkon hotel
88 Rasa yang belum terungkap
89 Arah yang sama
90 Hanya imajinasi
91 Hati yang berkata
92 Pemotretan di pantai
93 Hampir terseret ombak
94 Ombak yang kuat
95 Akan ada cerita diantara mereka
96 Cemburu?
97 Hal yang disepelehkan
98 Rasa dan logika
99 Rasa dan logika
100 Heboh
101 Kecurigaan
102 Sudah sembuh?
103 Kembali bersemi
104 Apa maksudnya?
105 Hati yang bimbang
106 Bertukar makanan
107 Eskrim coklat
108 Baru menyadari
109 Kenyataan
110 Cobaan apa ini!
111 Kesiangan
112 Otw pulang
113 Kejolak yang menyala
114 Semua akan membaik
115 Toko kue
116 Berat bila dirasakan
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Hari yang paling sial.
2
Suasana baru.
3
Misi baru.
4
Hal yang tak terduga.
5
Dia lagi?
6
Penyamaran dimulai.
7
Perdebatan.
8
Sisi yang berbeda.
9
Siaga satu.
10
Ada apa dengan dirinya?
11
Lagi dan lagi.
12
Perasaan apani?
13
Fans.
14
Fakboy
15
Toko cute
16
Bersamamu
17
Bertingkah aneh
18
Meresahkan
19
Berbuat ulah
20
Sebuah rencana
21
Hal yang membingungkan
22
Perjodohan?
23
Jamuan makan malam
24
Suatu alasan
25
Hati yang luluh
26
Timbulnya kecurigaan?
27
Biang onar
28
Kecemasan
29
Kebohongan
30
Ketemuan
31
Mungkinkah?
32
Dinner pertama
33
Terungkap
34
Terheran?
35
Jago basket
36
Sombong
37
Kerja sampingan?
38
Caperr
39
Salah tingkah
40
Ngedate?
41
Cafe Senja
42
Cafe Blue Sun
43
Berhati mulia
44
Bertemu lagi
45
Berbuat ulah lagi!
46
Memanas?
47
Mulai ada rasa?
48
Memberi pelajaran!
49
Tak habis pikir
50
Rapat
51
Ada apa?
52
Di terima kerja?
53
Jamuan keluarga
54
Ada Gishel?
55
Lembur
56
Pulang
57
Inget batasan
58
Di hukum
59
Hal yang mengejutkan
60
Dipermalukan
61
Keterpurukan
62
Panik!
63
Hampir terbongkar
64
Tunangan?
65
Masih bersembunyi
66
Kenapa ada mereka?
67
Masalah besar
68
Sedikit terbuka
69
Beban
70
Apa lagi ini
71
Keberuntungan
72
Sangat aneh
73
Keributan yang fatal
74
Ketakutan
75
Kesalahan yang fatal
76
Ulah apa lagi!
77
Hari yang melelahkan
78
Packing
79
Buru-buru
80
Keseruan di Perjalanan
81
Telah sampai
82
Saingan Revan
83
Pesta bisnis
84
Pesta yang mewah
85
Kesenangan
86
Kecapekan
87
Balkon hotel
88
Rasa yang belum terungkap
89
Arah yang sama
90
Hanya imajinasi
91
Hati yang berkata
92
Pemotretan di pantai
93
Hampir terseret ombak
94
Ombak yang kuat
95
Akan ada cerita diantara mereka
96
Cemburu?
97
Hal yang disepelehkan
98
Rasa dan logika
99
Rasa dan logika
100
Heboh
101
Kecurigaan
102
Sudah sembuh?
103
Kembali bersemi
104
Apa maksudnya?
105
Hati yang bimbang
106
Bertukar makanan
107
Eskrim coklat
108
Baru menyadari
109
Kenyataan
110
Cobaan apa ini!
111
Kesiangan
112
Otw pulang
113
Kejolak yang menyala
114
Semua akan membaik
115
Toko kue
116
Berat bila dirasakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!