Ep.2.Terkejutnya Haris.

Disebuah apartemen mewah, Haris tengah duduk bersandar pada sebuah sofa panjang, sembari menatap lekat kekasihnya.

" Kenapa kau menatapku terus Seperti itu?" Tanya Kenny, saat melihat tatapan Haris menatapnya dengan begitu lekat.

" Kenapa kau selalu menolak, jika aku mengajakmu menikah. Bukankah kita saling mengenal sudah cukup lama, bahkan hubungan kita bukan sekedar pacaran biasa, dan kita berdua sudah sering melakukan itu."

Tersenyum, sembari menghampiri kekasihnya.

" Sayang kau tau, akhir - akhir ini aku masih banyak kerjaan. Dan aku harus menghadiri peragaan busana diParis, dan aku menjadi tamu khusus oleh brand itu." Seru Kenny, sembari menatap lekat wajah tampan itu.

" Baiklah, aku akan mencoba untuk mengerti."Jawabnya, dengan menghembuskan nafas kasarnya.

" Oh iya, apakah Herry juga akan pergi? karena dia akan mengiringi saat para model berjalan diatas catwolk nanti

" Kenapa tiba - tiba kau menanyakan dia? " Tanya Haris, dengan tatapan penuh selidik.

Wajahnya berubah gugup, karena dia begitu mengagumi kepribadian Herry yang merupakan seorang musisi terkenal, dan sangat digandrungi wanita.

" Sayang.., aku ini adalah penggemar, saudaramu itu. Kau tau, lagu - lagunya selalu saja meledak dipasaran."

" Ya..ya.., aku tau. Siapapun pasti akan memujanya, termasuk adik Perempuanku, dan juga kedua orangtuaku." Jawabnya kesal.

Tersenyum, sembari menatap dalam kekasihnya.

" Ayolah Sayang, kenapa kau selalu saja cemburu pada adikmu Herry..?"

Membingkai senyuman kecil diwajah tampannya, yang mengandung arti tidak suka.

" Aku tidak cemburu, hanya aku selalu kesal jika Papa, dan Mama selalu membanding - bandingkan aku, dengannya."

Tersenyum, dan tidak menjawab pertanyaan kekasihnya, bibirnya mulai mengecup kembali bibir pria tampan itu, yang berakhir menjadi ciuman panas oleh keduanya.

*********

Kediaman Wilson.

Tatapan matanya menatap kedepan, sembari duduk sambil memijit - mijit pelan kakinya.

" Semoga saja aku bisa cepat berjalan. Aku sudah lelah memakai tongkat ini terus, aku juga lelah setiap berpapasan dengannya, dia selalu saja menghinaku, dan mengataiku hanya menyusahkan Bibi Ana, dia sangat tampan tapi kenapa kelakuannya begitu buruk, tidak seperti Herry, dan Riana saudara kembarnya, dan kenapa juga aku begitu mengaguminya." Gumamnya dengan mendengus kesal, karena teringat kembali hinaan Haris padanya.

" Apa yang kau pikirkan anakku..?" Pertanyaan seseorang, yang menyadarkan dia dari lamunan.

" Bibi Ana." Serunya, sembari menoleh pada wanita paruhbaya itu.

Menghampiri, sembari tersenyum.

" Apakah kau memikirkan perkataan Haris? yang selalu mengatakan kau menyusahkan Bibi..?"

Mengangguk lemah, sembari menatap dalam bolamata berwarna cokelat itu.

" Tidak usah dipikirkan perkataannya, kau sama sekali tidak pernah merepotkan Bibi. Kau tau..! kau adalah permata hatiku."

Tersenyum, sembari memeluk erat Ana.

" Terimakasih Bibi, aku sangat menyayangimu."Ucapnya, tersenyum.

" Bibi juga sangat menyayangimu Viviana." Jawab Ana, dengan membalas pelukan anak angkatnya.

Melihat pemandangan manis itu, dia hanya tersenyum.

Uhuk....

Uhuk...

Berpura - pura batuk, untuk mengejutkan mereka berdua.

" Herry.." Seru Vivian, dengan wajah sumringah.

" Nak Herry, kau sudah pulang..?" Tanya Ana.

" Semalam aku tiba di London, sekitar jam satu."

Meraih tongkatnya, berjalan menghampiri penyanyi terkenal itu.

" Apa itu Tuan Herry? apakah kau membawa sesuatu untukku lagi..?" Tanyanya, sembari menatap sebuah paperbag, dalam genggaman lelaki tampan itu.

" Sudah berapa kali aku bilang padamu Vivian, jangan panggil aku Tuan. Panggillah seperti biasa Riana memangilku." Ucapnya, dengan berpura - pura kesal.

" Tapi bagaimanapun kau adalah anak dari Tuan Henri, majikan Bibi Ana." Jawab menunduk.

" Ya sudah terserah kau saja, mau memangilku dengan apa. Saat aku konser diKorea kemarin, aku melihat sweater ini, sepertinya sangat cocok untukmu, dan aku memutuskan membeli untukmu. Bukankah sekarang sedang musim dingin, jadi sangat pas bukan?"

" Terimakasih Tuan Herry, kau sangat baik." Jawab Vivian, dengan meraih paperbag dari tangan Herry.

" Kalian berdua silahkan mengobrol, Bibi kedalam dulu." Pamit Ana.

" Iya Bibi."

" Oh..iya, bagaimana kakimu apakah sudah ada perkembangan? kata Bibi Ana, kalau selama ini kau sedang menjalani pengobatan, agar bisa berjalan kembali."

" Sudah Tuan Herry, kadang - kadang aku bisa melepaskan tongkatku, walaupun agak kesusahan, tapi aku sudah bisa berjalan sedikit - sedikit tanpa harus memegang tongkat."

" Benarkah? aku jadi turut senang dengarnya."

Memarkirkan mobil mewahnya,dan saat turun dari mobil, tatapan matanya tak sengaja mengkap sosok Vivian, dan Herry yang tengah berbincang, dan mereka tampak begitu bahagia.

Ntah kenapa ada rasa tidak suka dalam dirinya, hingga membuatnya memutuskan untuk menghampiri mereka berdua.

" Kapan kau datang Herry..?" Tanya Haris, yang mengejutkan Herry, dan juga Vivian.

Wajahnya menunduk seketika, saat tatapan mata itu, menatapnya dengan tatapan tajam.

" Semalam sekitar jam satu, aku tiba dari Korea."

" Apakah ada sesuatu hal penting? hingga kau harus bicara dengan gadis cacat ini..?"

Menghembuskan nafas kasar, sembari menatap tidak suka pada saudara laki-lakinya.

" Namanya Vivian, bukan gadis cacat. Dan kenapa kau suka sekali mengusiknya..? Kalau kau menyukainya kenapa tidak jujur saja, tidak perlu menghinanya seperti itu...!" Seru Herry, dengan raut wajah yang terlihat kesal.

Tawa keras langsung keluar dari mulutnya, saat mendengar ucapan Herry.

" Apa kau bilang..?! menyukainya..?! kau tau Herry, coba kau pandang dia baik - baik, apa istimewa wanita ini? sudah cacat, dan hanya bisanya merepotkan orang saja."

Mendengar hinaan Haris padanya, Vivian hanya bisa meneteskan airmata saja.

" Cukuupp...kau Haris!, kau sudah sangat keterlaluan..! apa kau lupa?! kalau Papa,dan Mama selalu mengajarkan kita untuk tidak merendahkan orang...!" Ucapnya, dengan volume suara mulai meninggi.

" Kau bahkan berani meneriaki aku Kakakmu, hanya karena wanita ini, apakah dia sudah mencuci otakmu..?"

Dia sudah tidak sanggup mendengar hinaan Haris padanya, ntah mendapat keberanian dari mana, hingga membuatnya berani menjawab lelaki itu.

" Saya memang hanya wanita cacat, dan selalu merepotkan. Setidaknya saya lebih punya harga diri dari kekasih anda Tuan Haris, setidaknya saya tidak melakukan hubungan itu diluar nikah.

Tuan Herry, saya permisi dulu. Dan terimakasih untuk sweaternya." Pamitnya, sambil berlalu begitu saja, meninggalkan kedua lelaki tampan itu.

Herry hanya tersenyum, saat melihat raut wajah Haris yang tampak begitu kesal.

" Aku rasa semua itu betul bukan?! biarpun dia seorang gadis cacat, dia lebih terhormat dari kekasihmu itu." Ucap Herry tersenyum, dengan berlalu pergi begitu saja.

" Awas kau Vivian, akan kubalas kau nanti..!" Gumamnya, dengan raut wajah yang begitu memerah.

Melangkahkan kaki, memasuki rumah mewahnya.

Dan saat sampai diruang tamu, dia berpapasan dengan Ayahnya, Henri Wilson.

" Kau dari mana saja..?!" Tanyanya, dengan sorot mata menatap tajam anak laki - lakinya.

" Aku baru saja pulang, dari apartemen Kenny Paa.."

Menghembuskan nafas dalam, sebelum mengutarakan keinginannya.

" Mau sampai kapan kau Seperti ini Haris..?! Ingat kalian berdua belum menikah...!"

Apakah dia sudah menyetujui, keinginanmu untuk menikahinya..?"

Menggeleng lemah, sembari menjawab.

" Belum Paa.."

" Baiklah Papa ingin kau menikahi Vivian, dan Papa akan melamar dia untukmu pada Bibi Ana."

" Apa...?! menikah dengan Vivian..?! apa aku tidak salah dengar Paa..!" Terkejutnya Haris, dengan bolamata membulat sempurna.

Terpopuler

Comments

Sugiyanto Samsung

Sugiyanto Samsung

hehe

2021-09-16

0

yumi chan

yumi chan

vsualnya bkin klpek2 thorr ...

2021-04-30

0

asridiani

asridiani

nyimak dl y Thor, Harris d bikin bucin k Vivian 🤭

2021-04-11

0

lihat semua
Episodes
1 Ep.1. Visual/ Mengagumi.
2 Ep.2.Terkejutnya Haris.
3 Ep.3.Melamar Vivian.
4 Ep.4.Menerima perjodohan.
5 Ep.5. Terkejutnya Daren.
6 Ep.6.Kepedulian Herry.
7 Ep.7.Menyampaikan pada Kenny.
8 Ep.8.Bisa berjalan.
9 Ep 9.Kejutan untuk Bibi Ana.
10 Ep.10. Pernikahan.
11 Ep.11. Mengetahui kebenaran.
12 Ep.12.Mengagumi.
13 Ep.13.Pergi kerumah.
14 Ep.14. Kenny.
15 Ep.15.Kesalnya, kenny
16 Ep16. Penasaran.
17 Ep.17.Mencari jawaban
18 Ep.18.Legah.
19 Ep.19.Mencari kerja.
20 Ep.20.Kekesalan Haris.
21 Ep.21.Cemburu.
22 Ep.22.Ingin bekerja.
23 Ep.23.Meminta ijin.
24 Ep.24.Mengagumi.
25 Ep. 25.Menggoda Haris.
26 Ep.26.Memberi waktu.
27 Ep.27.Penasaran James.
28 Ep.28.Menginap dihotel.
29 Ep.29.Gagal.
30 Ep.30.Harus menelpone.
31 Ep.31.Meminta bantuan Riana
32 Ep.32.Mengantar bekal.
33 Ep.33.Pergi kekedai.
34 Ep.34.Khawatir.
35 Ep.35.Ingin mengakhiri.
36 Ep.36.Posesif Tuanmuda.
37 Ep.37.Menemui Vivian.
38 Ep.38.Memanasi.
39 Ep.39.Kenny.
40 Ep.40.Kenny, dan Sean
41 Ep.41.Memutuskan.
42 Ep.42.Kenny Vs Vivian.
43 Ep.43.Tersebar.
44 Ep.44.Kedatangan Ana.
45 Ep.45. Kedatangan Sean.
46 Ep.46.Jumpa Pers
47 Epp.47.Kebohongan Kenny.
48 Ep.48.Kemarahan Henry
49 Ep.49.Rencana pergi keKorea.
50 Ep.50.Kegelisahan.
51 Ep.51.Berangkat keKorea.
52 Ep.52.Kedatangan Zain.
53 Ep.53.Kedatangan Zain. 2
54 Ep.54.Kesedihan Riana.
55 Ep.55.Rencana Haris, dan Zain.
56 Ep.56.Tiba di Paris.
57 Ep.57.Menemui Sean.
58 EP. 58. Mengetahui, kenyataan.
59 Ep.59. Mengatakan yang sebenarnya.
60 Ep.60.Merindukan.
61 Kedatangan Sean.
62 pengumuman.
63 Kebahagian Kenny.
64 Jumpa pers
65 Tiba diKorea.
66 Melepaskan kerinduan.
67 Bertemu, Park, dan Minha.
68 Bertemu, dengan orangtua kandung.
69 Kesedihan Ana.
70 Pesta dirumah Park.
71 Kebahagian haris, dan Vivian.
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Ep.1. Visual/ Mengagumi.
2
Ep.2.Terkejutnya Haris.
3
Ep.3.Melamar Vivian.
4
Ep.4.Menerima perjodohan.
5
Ep.5. Terkejutnya Daren.
6
Ep.6.Kepedulian Herry.
7
Ep.7.Menyampaikan pada Kenny.
8
Ep.8.Bisa berjalan.
9
Ep 9.Kejutan untuk Bibi Ana.
10
Ep.10. Pernikahan.
11
Ep.11. Mengetahui kebenaran.
12
Ep.12.Mengagumi.
13
Ep.13.Pergi kerumah.
14
Ep.14. Kenny.
15
Ep.15.Kesalnya, kenny
16
Ep16. Penasaran.
17
Ep.17.Mencari jawaban
18
Ep.18.Legah.
19
Ep.19.Mencari kerja.
20
Ep.20.Kekesalan Haris.
21
Ep.21.Cemburu.
22
Ep.22.Ingin bekerja.
23
Ep.23.Meminta ijin.
24
Ep.24.Mengagumi.
25
Ep. 25.Menggoda Haris.
26
Ep.26.Memberi waktu.
27
Ep.27.Penasaran James.
28
Ep.28.Menginap dihotel.
29
Ep.29.Gagal.
30
Ep.30.Harus menelpone.
31
Ep.31.Meminta bantuan Riana
32
Ep.32.Mengantar bekal.
33
Ep.33.Pergi kekedai.
34
Ep.34.Khawatir.
35
Ep.35.Ingin mengakhiri.
36
Ep.36.Posesif Tuanmuda.
37
Ep.37.Menemui Vivian.
38
Ep.38.Memanasi.
39
Ep.39.Kenny.
40
Ep.40.Kenny, dan Sean
41
Ep.41.Memutuskan.
42
Ep.42.Kenny Vs Vivian.
43
Ep.43.Tersebar.
44
Ep.44.Kedatangan Ana.
45
Ep.45. Kedatangan Sean.
46
Ep.46.Jumpa Pers
47
Epp.47.Kebohongan Kenny.
48
Ep.48.Kemarahan Henry
49
Ep.49.Rencana pergi keKorea.
50
Ep.50.Kegelisahan.
51
Ep.51.Berangkat keKorea.
52
Ep.52.Kedatangan Zain.
53
Ep.53.Kedatangan Zain. 2
54
Ep.54.Kesedihan Riana.
55
Ep.55.Rencana Haris, dan Zain.
56
Ep.56.Tiba di Paris.
57
Ep.57.Menemui Sean.
58
EP. 58. Mengetahui, kenyataan.
59
Ep.59. Mengatakan yang sebenarnya.
60
Ep.60.Merindukan.
61
Kedatangan Sean.
62
pengumuman.
63
Kebahagian Kenny.
64
Jumpa pers
65
Tiba diKorea.
66
Melepaskan kerinduan.
67
Bertemu, Park, dan Minha.
68
Bertemu, dengan orangtua kandung.
69
Kesedihan Ana.
70
Pesta dirumah Park.
71
Kebahagian haris, dan Vivian.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!