BAB 5

MOHON DUKUNGANNYA KAKAK.

LIKE, VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA ❤️❤️😘😘😘😘😘😍😍😍

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

2 minggu sudah Chatrine menjalani pekerjaannya menjadi pembantu, semua dikerjakan dengan suka rela dan tanpa hambatan. Lagi pula Bram bukan tipe orang yang banyak maunya, yang terpenting semua dikerjakan dengan baik maka dia pun tidak ingin ambil pusing. Dalam 2 minggu ini, Chatrine belum pernah keluar dari rumah itu dan dia juga tidak pernah melihat orang lain yang datang berkunjung ke rumah itu, dan pagi ini aktivitas dilakukan seperti biasa.

Jam menunjukkan pukul 06.30 pagi, sebentar lagi Bram keluar dari kamarnya untuk sarapan. Saat Chatrine sedang menyiapkan sarapan di meja terdengar derap langkah kaki yang menandakan Bram sudah datang untuk sarapan.

"Pagi pak" ucap Chatrine.

"Iya pagi"

Ketika Chatrine ingin kembali ke dapur Bram memanggilnya.

"Ke."panggil Bram.

"Iya pak"

"Temani aku sarapan"

"Tapi pak"

"Sudah duduk" ucap Bram tidak ingin di bantah.

"Baik pak"

"Jangan panggil aku pak, aku seperti sudah mempunyai 2 anak"protes Bram.

"Lalu saya harus panggil apa?. Mas, akang, den, tuan, juragan, kakak, aki, abang"

Bram terkekeh "Ternyata kau lucu juga ya, menurutmu aku lebih cocok dipanggil apa?"

"Juragan, ah tidak cocok itu seperti pria tua berkumis tebal yang galak.

Emm kalau aden, kok seperti anak ABEGEH ya.

Coba akang, jika menyebut seperti itu aku seperti sedang merayu.

Nah abang deh, kalau itu mah panggilan sayang buat pemuas perut. Lalu apa dong?" Chatrine tampak berpikir.

"Berpikirlah sambil makan, agar lebih fokus"ucap Bram.

"Tidak, saya nanti saja dibelakang" jawab Chatrine sambil terus berfikir.

"Bagaimana kalau mas?" tanya Bram.

"Mas, mas Bram. Boleh juga lebih familiar, ya sudah kalau begitu saya akan panggil mas Bram" Setelah itu Chatrine ingin beranjak pergi, tapi sebelum sempat beranjak.

"Ke." panggil Bram.

"Ya pak eh mas"

"Sebenarnya dari mana asalmu?" tanya Bram.

"A,,,,aku dari kampung mas" jawab Chatrine gugup.

"Tapi wajah dan penampilanmu tidak seperti gadis kampung"

"Memang wajah dan penampilanku kenapa?"

"Kau itu lebih cocok menjadi seorang nona muda atau mungkin jadi artis"

"Ah yang bener!, berarti aku bisa dong menjadi model" tanya Chatrine bohong.

"Wajah dan tubuhmu sangat mendukung, kesempatan mu sangat besar, lagi pula sepertinya wajahmu tidak asing, aku seperti pernah melihatmu"

"Oh, mungkin karena wajahku ini pasaran, kalau orang kampung bilang MUKA OBRALAN" jawab Chatrine asal.

"Muka obralan?" tanya Bram.

"Iya, karena barang obralan itu harganya murah jadi banyak yang beli dan dapat ditemui dimana-mana seperti wajahku"

"Haha bisa aja"

Chatrine tertawa "Wah ternyata mas Bram bisa lucu juga ya" Chatrine kembali tertawa.

Ditengah asik tertawa, dia baru sadar Bram menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, Chatrine langsung berhenti tertawa.

"Maaf mas" ucapnya menunduk.

Tak lama kemudian mereka dikejutkan dengan suara seseorang.

"Hallo baby, long time no see, i Miss u so much my prince" sapa seorang wanita.

Bram dan Chatrine langsung menoleh ke asal suara.

"Nadhine" ucap Bram kaget.

Chatrine memperhatikan wanita itu dengan seksama "Siapa wanita ini, dia cantik, sexy, pakaian modis dan terlihat seperti nona muda. Mungkin dia pacar mas Bram!!, wah boleh juga seleranya" batin Chatrine.

Dia langsung merapikan meja makan dan berlalu menuju ke dapur berniat tidak ingin mengganggu.

"Siapa dia baby?" tanya Nadhine sambil mendekat ke Bram.

"Dia asistenku, Kapan kau kembali dari New York?"tanya Bram dengan nada datar.

"Baru saja, aku sengaja tidak memberi kabar, aku ingin memberikanmu surprise"

"Lalu kenapa kau langsung datang kemari?" tanya Bram dengan dingin.

"Aku ingin menginap disini" Jawab Nadhine enteng sambil melingkarkan tangannya ke leher Bram dan duduk di pangkuan Bram.

"Menginap!, apa kau tidak salah. Kita ini bukan suami istri" sarkas Bram.

"Oh come on babe, aku kan tunangan mu dan kita akan segera menikah" ucap Nadhine sambil tangannya menyelusuri setiap inci wajah Bram.

Lama kelamaan Bram merasa jengah dengan tindakan Nadhine yang terlalu agresif.

"Hentikan Nadhine jaga kelakuanmu, jika kau ingin menginap disini akan aku ijinkan tapi hanya untuk satu malam, setelah itu kau bisa kembali ke apartemenmu. Sekarang aku akan berangkat ke kantor" ucap Bram dan langsung beranjak pergi tanpa menghiraukan perkataan Nadhine yang tampak tidak terima dengan keputusan Bram.

"Hei kau cepat angkat koperku dan bawa ke kamar Bram" ucap Nadhine pada Chatrine.

"Kamar mas Bram?"

"Iya, apa kau ada masalah?"

"Tidak ada" jawab Chatrine malas.

"Kalau begitu cepat bawa"titah Nadhine.

Karena Chatrine sedang tidak ingin menambah masalah, maka dengan terpaksa Chatrine membawa koper itu.

"Tunggu" ucapnya lagi.

"Apa lagi?"jawab Chatrine malas seraya membalikan badannya.

"Sepertinya wajahmu tidak asing, kau itu seperti?"

"Seperti apa?" tanya Chatrine dengan ketus.

"Lupakan saja, cepat bawa koperku. Aku sangat lelah dan ingin istirahat" ucap Nadhine sambil berjalan mendahului Chatrine.

Chatrine langsung berbalik arah dan membawa koper itu.

"Shit, nyi pelet jika aku bukan dalam mode penyamaran sudah habis kau" umpat Chatrine lirih.

Setelah itu Chatrine langsung melanjutkan bersih-bersih karena nanti siang dia akan pergi ke supermarket untuk belanja kebutuhan yang stoknya kian menipis.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=≠\=\=\=

Di kantor Bram

Jam menunjukkan pukul 11 siang, setelah menyelesaikan rapat dengan divisi pelaksanaan kegiatan, Bram terpikir membuka tampilan CCTV yang ada di rumahnya. Karena saat ini dirumahnya ada Nadhine, Bram khawatir Nadhine akan melakukan hal yang aneh-aneh.

Yang pertama kali ditampilkan adalah CCTV kamar tamu karena dia berpikir Wanita itu akan tidur di kamar tamu.

"Loh, kamar tamu kosong. Tadi Nadhine bilang akan menginap, tapi kenapa tidak ada, apa dia tidak jadi menginap. Syukurlah kalau begitu" ucap Bram.

Kemudian dia membuka tampilan CCTV kamarnya, dia yakin Chatrine sedang membersihkan kamarnya. Dia ingin melihat bagaimana cara kerja Chatrine yang terlihat lebih cocok jadi nona muda. Tapi alangkah terkejutnya Bram, karena yang dia lihat dikamar itu Nadhine yang sedang memakai baju sehabis mandi.

"Kenapa dia tidur di kamarku dan kenapa pula dia memakai bajunya disitu tidak di walk in closet, SIAL" umpat Bram.

Kemudian dia langsung membuka semua tampilan CCTV rumahnya, dia mencari dimana Chatrine dan sedang mengerjakan apa.

"Nah itu dia, sedang apa ditaman belakang dan kenapa dia memakai Hoodie di siang bolong begini. Juga tidak ketinggalan topi dan memakai kacamata hitam." Bram bertanya- tanya sendiri.

Bram langsung menghubungi asisten gandanya itu.

"Hallo, gue kirim gambar ke email lu. Cari tau tentang identitasnya jangan sampai ada yang terlewat" perintah Bram.

"Tapi gue dapat bonus kan"jawab Sony.

"Dasar asisten matre"

"Realistis boss."

"Besok liat rekening lu" panggilan langsung diputus oleh Bram.

"Dasar boss ga ada akhlak, main matiin aja telponnya. But its ok lah yang penting dapat bonus" ucap Sony

Terpopuler

Comments

Saras Wati

Saras Wati

artis internasional kok dilawan.....kecil lah

2021-07-24

1

Kartika Patricia Arumwangi

Kartika Patricia Arumwangi

Mantapp udh ada aroma sang antagonist nihh yukkk mampir jg keceritaku

2021-06-28

1

Ayank Ryeoun

Ayank Ryeoun

5 Like akak lanjutkan❤❤❤.

salam dari karyaku.
TERPAKSA MENIKAHI SI ANAK MAMI

CINTAKU PEMBUNUH KEKASIHKU❤

2020-11-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!