BAB 4

ESOK HARI

Setelah diijinkan bekerja di rumah Bram, Chatrine langsung teringat akan orang tuanya, dia mengambil ponsel yang ada di saku celananya dan menghubungi ibunya.

"Hallo mah"

"Hallo sayang, kau ada dimana sekarang?, Kenapa di depan rumah banyak wartawan? Apa kau terlibat masalah?"

"Wow mah tenang, aku baik-baik saja. Tapi untuk 2 bulan aku tidak bisa pulang ke rumah dulu, untuk menekan para wartawan itu"

"Lalu kau tinggal dimana sayang?"

" Mamah tidak perlu tahu, mamah juga tidak usah khawatir. Aku tidak terlibat skandal atau masalah apapun, aku hanya tidak suka waktu liburanku terganggu oleh para pencari berita itu" alasan Chatrine.

"Ya sudah, tapi kau harus terus memberi kabar kepada mamah ok"

"Siip, ya sudah Chat tutup dulu ya. da mah" Chatrine memutuskan panggilan telepon tersebut.

Kemudian dia beralih menghubungi Nathan di Inggris.

"Hallo Nath"

"Hooaamm, hallo siapa ini?" jawab Nathan tanpa melihat siapa yang ada di seberang telp.

"Ini aku Chatrine, apa kau sedang tidur?"

"Tentu saja aku sedang tidur, ini kan tengah malam" jawab Nathan malas.

"OH MY GOD, aku lupa. Sorry, kalau begitu aku telp lagi nanti ya"

"Tidak perlu, aku sudah tidak mengantuk"

"Maaf ya karena aku sudah mengganggu tidurmu" karena perbedaan waktu Indonesia dan Inggris adalah 16 jam maka bila di Indonesia jam 10 pagi di Inggris itu jam 2 dini hari.

"Its ok, kemana saja kau?, kenapa baru menghubungiku?. Aku pikir kau lupa padaku"

"Mana mungkin aku lupa padamu, aku hanya belum sempat. Oh ya apa wartawan masih datang ke apartemenku?"

"Sudah beberapa hari ini mereka tidak terlihat, mungkin karena tidak mendapat keterangan apapun akhirnya mereka memilih pergi"

"Oh baguslah kalau begitu. Tapi sekarang disini aku mulai dikejar oleh paparazi. Huh, kenapa sih aku tidak bisa tenang hanya untuk berlibur. Ini semua karena si Jack sialan"

"Lalu apa kau sudah ingin kembali!!"

"Tidak,,, aku masih akan tetap disini. Tapi untuk sementara waktu aku tidak bisa kemana-mana dengan bebas"

"Baiklah, tapi bila kau sudah ingin kembali segera kabari aku, agar aku bisa menyiapkan segala sesuatunya disini"

"Ok.. Thanks Nath"

"Ok.. Kau hati-hati disana"

"Siip, kalau begitu aku tutup telponnya ya"

Setelah itu Chatrine kembali mengerjakan tugas nya. ya walaupun dia seorang artis, tapi dia terbiasa untuk melakukan apapun sendiri. Termasuk dalam membersihkan rumahnya, dia hanya akan menggunakan Asisten rumah tangga bila dia sedang ada syuting yang mengharuskan dia menginap. Maka dari itu sekarang dia tidak begitu kaget menjadi pembantu rumah tangga, hanya saja jika disuruh memasak dia tidak terlalu suka karena mencium bau bumbu dapur.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sementara di perusahaan DIWANGGA GROUP

Terdengar sebuah panggilan telepon di sebuah ruangan.

"Bella ke ruangan saya sekarang" ucap Bram.

"Baik pak" lalu panggilan telepon terputus. Tak lama kemudianBella sampai diruang CEO.

"Bella, apa saja jadwalku hari ini?" Tanya Bram pada sekretarisnya.

"Hari ini bapak hanya akan melakukan meeting dengan para pemegang saham jam 10 nanti"

"Ok kau boleh pergi"

"Iya pak" Bella langsung kembali ke ruangan

Tak berapa lama Bram kemudian pergi untuk meeting, setelah 1,5 jam meeting selesai dan Bram kembali ke ruangannya. Lalu dia menelpon seseorang.

"Ke ruangan gue sekarang" telp langsung ditutup.

Sedangkan yang di seberang telp tidak berhenti mengumpat karena kesal akan tingkah laku Bram.

"Dasa anak demit, belum juga gue jawab udah main tutup aja telponnya. Kebanyakan makan lem kali dulunya jadi ngomongnya irit banget, ga bisa buka mulut. Duit irit sih bagus lah ini ngomong irit" umpat Sony Luxio, pria keturunan Spanyol lahir di Indonesia ini adalah teman sekaligus asisten Bram. Mereka bertemu saat kuliah di Inggris.

Terdengar suara ketukan pintu

"Masuk" ucap Bram.

Baru saja Sony masuk dan belum berbicara apapun, Bram sudah mengeluarkan omelannya.

"Lama amat sih lu, gue panggil dari tadi"

"Salah minum obat cacing lu ya, belum juga gue ngomong udah ngomel duluan. Kenapa suruh gue kemari, awas aja ya kalau ga penting" ucap Sony

"Hei, disini siapa bossnya?" tanya Bram

"elu"

"Yang bayar gaji lu siapa?"

"elu"

"Yang kasih kerjaan siapa?"

"elu"

"Jadi suka-suka gue dong, mau kasih kerjaan lu apa" ucap Bram sambil nyengir kuda.

"Ya.. ya.. ya... Boss selalu benar"

"Nah lu tau"

"Ya udah cepet ada apa?"

"Loh kok jadi lu yang ngomel sih!. Udah lupain, Oh ya jam makan siang gue langsung mau pulang"

"Trus?". tanya Sony.

"Udah"

"Gitu doang!"

Bram mengangguk, dan tersenyum mengejek merasa senang karena sudah membuat Sony kesal.

"Klo cuma gitu doang kan bisa langsung ngomong lewat telepon, gak perlu kesini"

"Klo gak begini, lu ntar makan gaji buta lagi"

"Lu pikir kerjaan gue ngerumpi doang disini"

"Terserah,, yang penting sekarang gue mau pulang" ya karena saat ini jam sudah menunjukan jam 11.30.

Setelah berkata demikian Bram langsung meninggalkan Sony yang masih terlihat kesal dan langsung menuju ke tempat parkir, dia langsung naik ke mobil dan bergegas melajukan mobilnya. Setelah 30 menit dia sampai di rumahnya, Chatrine terkejut karena dia tidak menyangka Bram akan pulang siang ini.

"Pak Bram sudah pulang? tanya Chatrine.

"Ya" jawab Bram singkat.

"Tapi masakan saya belum selesai"

"Lanjutkan saja" ucap Bram dan langsung menuju ke kamarnya. Ketika membuka pintu kamar dia terkejut karena letak barang-barang sampai sprei dan gorden di kamar berubah. Tadinya dia ingin marah, tapi diurungkan karena dia berpikir kamarnya yang sekarang jauh lebih hidup.

"Siapa yang melakukan ini?, apa mungkin Keke yang melakukan?, tapi kalau bukan dia siapa lagi, karena di rumah ini hanya ada aku dan dia" gumam Bram.

Karena penasaran Bram berteriak memanggil Keke.

"Ke... Keke" panggil Bram.

Chatrine yang sedang memasak mendengar Bram memanggil namanya itupun langsung berlari menaiki tangga ke lantai dua menuju kamar Bram, sampai-sampai dia lupa mematikan kompor.

"Ampun DJ udah kaya di hutan aja teriak-teriak" gerutu Chatrine Setelah sampai di kamar Bram.

"Iya pak, ada apa?" tanya Chatrine.

"Apa kau yang sudah merubah kamarku?" Tanya Bram dengan dingin dan datar

"Iya pak, saya minta maaf. Tadi waktu saya merapikan kamar anda, saya melihat sprei dan gorden kamar ini tidak cocok bila digunakan di kamar pria. Kemudian saya merubah posisi beberapa barang karena saya merasa tidak pas diletakkan seperti tadi"

"Kau tau, aku paling tidak suka ada orang yang menyentuh barang-barang pribadiku"

"Sekali lagi saya minta maaf pak"

"Tapi untuk kali ini ada pengecualian, karena aku sangat suka dengan hasil akhirnya"

"HAH" ucap Chatrine tak percaya, bersamaan dengan itu mereka mencium suatu aroma yang menyengat.

"Bau apa ini?" tanya Bram..

Chatrine kemudian tersadar dan langsung berlari ke dapur.

"Aaahhh, masakanku" ucap Chatrine.

"Dasar ceroboh" ucap Bram sambil tersenyum tipis

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ilan Irliana

Ilan Irliana

ciumn prtma di ambil Jack...mngkin cnt prtm'y bs di ambil Bram...hihi

2023-07-27

0

Kartika Patricia Arumwangi

Kartika Patricia Arumwangi

Gosonh kan g jdi mkn deh

2021-06-28

1

Lusi Yani

Lusi Yani

wkkkkkk

2021-04-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!