BAB 2

"I AM COMING INDONESIA"

Setelah tiba di bandara Soekarno Hatta, Chatrine langsung memberhentikan taksi. Kemudian dia langsung masuk ke dalam taksi setelah sang supir memasukan kopernya ke bagasi.

"Pak tolong antar ke jalan XXX"

"Iya mbak"

Sekitar 45 menit, akhirnya Chatrine tiba di depan sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah tapi bergaya minimalis dan bernuansa ala timur tengah, ya itu karena sang ibu yang berasal dari Turki menyisipkan sedikit sentuhan ala timur tengah, bertujuan agar dia tidak melupakan kebudayaan negara asalnya, walaupun kini dia sudah jarang kesana karena mengikuti sang suami. Sebelum Chatrine melangkah mendekati pagar tinggi rumah tersebut, dia menarik nafas panjang. Satpam yang melihat ada seseorang berdiri di depan pagar sontak langsung menghampiri.

"Maaf nona ada perlu apa ya?" Tanya satpam itu yang tidak tahu bahwa dia adalah anak dari pemilik rumah. Iya itu wajar karena Chatrine sudah lama sekali tidak pulang ke Indonesia karena sibuk dengan pekerjaan dan pendidikannya di Inggris

"Maaf pak, apa sang pemilik rumah ada?" jawab Chatrine ramah.

"Dengan siapa saya bicara?" tanya satpam lagi.

"Katakan saja seseorang dari jauh."

"Baiklah, tunggu sebentar saya akan sampaikan."

Satpam itu langsung beranjak masuk untuk menemui si pemilik rumah, dan ternyata mereka sedang berada di ruang keluarga.

"Permisi pak, bu, diluar ada yang ingin bertemu"

"Siapa?" tanya RANEX SYAHRIN dia adalah ibu Chatrine ( maklumlah ya dia kan dari Turki jadi namanya agak aneh gitu😁😁)

"Dia bilang seseorang dari jauh, dia seorang wanita muda yang cantik dan dia juga membawa koper"

"Wanita muda cantik dari jauh" RANEX menyipitkan matanya dan sejenak berfikir "Siapa dia?"

"Bagaimana Bu?, apa boleh masuk?"

"Bawa dia masuk"

"Baik Bu" Satpam itu langsung beranjak pergi menuju ke gadis tadi dan mempersilahkan dia untuk masuk.

Begitu gadis itu sampai di ruang keluarga, RANEX langsung berteriak histeris dan membuat SURYA ALAN SANTANA ayah dari Chatrine yang sedang asik membaca koran terkejut dan ikut melihat siapa yang datang.

"ASTAGA, Chatrine sayang kau datang. Kenapa tidak memberi kabar, mamah dan papah bisa menjemputmu di bandara" ucap Ranex sambil menciumi pipi Chatrine.

"Its ok mah, aku hanya ingin memberi kejutan kepada kalian"

"Gimana kabarmu nak?, semua baik-baik saja kan?" tanya sang papah.

"I am good, aku hanya bosan dengan kesibukanku dan sepertinya aku butuh rehat sejenak"

"Itu benar sayang, jangan terlalu terlena dengan pekerjaanmu. yang terpenting adalah kesehatan dan pendidikanmu" ucap Ranex.

"Yah i know"

"Apa kau sudah makan malam nak?" tanya papah

"Aku sudah makan di pesawat, aku hanya ingin istirahat"

"Ya istirahatlah"

"Aku kekamar dulu ya mah, pah"

≠\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Sinar matahari yang sudah mulai meninggi dan mencoba masuk melalui celah jendela, menandakan hari sudah berganti pagi. Namun sang pemilik kamar enggan beranjak dari ranjang empuknya dan masih setia bergumul dengan selimutnya. Sampai terdengar suara ketukan pintu yang akhirnya dengan terpaksa membangunkan dirinya.

"Sayang bangun sudah siang nak" ucap mamah yang berdiri di depan pintu kamar.

"Emmmm iya mah, aku masih lelah"jawab Chatrine dengan suara serak sehabis bangun tidur.

"Tapi kau harus sarapan dulu"

"Nanti aku kebawah, aku mau tidur lagi"

"Tidak bisa sayang, kau tidak boleh melewatkan sarapan, itu bisa mempengaruhi kesehatanmu. Mamah tidak mau itu" Tegas sang mamah.

"Baiklah mah, 10 menit lagi aku turun"

"Ok" kemudian mamah langsung pergi meninggalkan kamar Chatrine.

10 menit kemudian Chatrine turun dengan keadaan sudah rapih dan langsung menuju ke meja makan.

"Pagi pah, mah" Sapa Chatrine sambil mencium pipi kedua orang tuanya.

"Pagi sayang, cepat kau sarapan mamah tidak ingin kau sakit"

"Papah tidak ke kantor?" tanya Chatrine pada sang papah.

"Sebentar lagi nak, apa kau ingin ikut ke kantor?"

"Ah tidak"

"Kalau kau ingin pergi jalan-jalan, pak Rudi akan mengantarmu"

"Tidak usah pah, aku naik angkutan online saja agar lebih bebas karena aku ingin menikmati liburanku kali ini tanpa ada gangguan"

"Tapi sayang, bukankah lebih nyaman bila diantar supir" ucap mamah.

"Tidak apa-apa mah, kalian jangan khawatir"

"Ya sudah kalau begitu papah berangkat dulu ya, kau hati-hati ok"

"Siap komandan" Sambil mengangkat tangannya memberi hormat.

Setelah sesi sarapan dan mengobrol selesai, Chatrine segera beranjak untuk pergi.

"Mah aku pergi dulu ya"

"Iya sayang, kau hati-hati ya. Kalau ada apa-apa segera kabari mamah"

"Beres" sambil mengacungkan jempol "Bye mah"

Chatrine langsung memesan taksi online, setelah menunggu 10 menit akhirnya taksipun datang dan dia langsung naik ke mobil tersebut.

"Maaf pak, apa saya bisa menyewa mobil ini seharian penuh untuk mengantarkan saya berkeliling kota Jakarta" tanya Chatrine kepada si supir taksi.

"Bisa mbak, tapi lebih baik tidak usah lewat aplikasi"

"Oh ok,.kalau begitu saya cancel dulu"

"Ngomong-ngomong apa mbak turis?, tapi bahasa Indonesianya lancar!!"

"Saya orang Indonesia pak, hanya saja saya tinggal di Inggris dan sudah lama sekali saya tidak pulang ke Indonesia. Begitu kembali sudah banyak sekali perubahan, jadi saya agak sedikit lupa"

"Oh,, kalau begitu sekarang kita mau kemana?"

"Antarkan saya ke mall terbesar di kota ini"

"Baiklah kalau begitu kita ke mall TA, mall yang pernah menjadi gedung tertinggi di dunia"

"OK" ucap Chatrine dengan semangat.

Setibanya di sana, Chatrine turun dari mobil dengan menggunakan topi, kacamata hitam dan jaket kulit untuk menutupi identitasnya, dia takut ada paparazi yang melihatnya. setelah puas berkeliling dan berbelanja, waktu menunjukkan jam 3 sore, dan dia memutuskan untuk pergi ke tempat makan untuk menyumpal mulut cacing-cacing yang sedang berorasi di perutnya. setelah tiba di sebuah restoran dia langsung memesan makanan, ketika hendak mencari tempat duduk Chatrine melihat ada sesosok gadis belia sekitar berumur 19 tahun sedang menangis di salah satu kursi di pojok ruangan, kemudian Chatrine langsung menghampirinya.

"Hai, bisa aku duduk disini?"

gadis itu hanya mengangguk tanpa berbicara.

"Kenalkan aku Chate.... aku Keke" ucap Chatrine berbohong.

Tak berapa lama pesanan Chatrine datang, dan Chatrine melepaskan kacamata hitamnya karena dia ingin makan

"A..aku NINDI PRAJA DIWANGGA" ucap gadis itu.

"Sepertinya aku pernah mendengar nama itu" jawab Chatrine sambil terus berusaha berfikir.

"Aku juga seperti pernah melihat wajahmu, tapi dimana ya!!" ucap Nindy.

"Ah benarkah, mungkin karena wajahku pasaran" jawab Chatrine merendah.

Setelah berbicara panjang lebar, mereka merasa cocok untuk berteman walaupun umur mereka agak terpaut jauh tapi setidaknya Chatrine memiliki teman selama berada di Indonesia dan Nindypun yang memang sangat menginginkan seorang kakak perempuan, dia sangat senang bertemu dengan Chatrine dan dia menganggap Chatrine adalah kakaknya. Setelah jam menunjukkan jam 5 sore akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke rumah masing-masing dan mereka mengadakan janji untuk bertemu kembali.

Chatrine sangat senang hingga di sepanjang perjalanan dia tidak berhenti bernyanyi dan ketika turun dari mobil yang di sewanya, dia memberikan bonus yang banyak ke supir itu

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

MAAF YA BARU SEMPAT UP, KARENA KESIBUKAN AUTHOR MENGURUS DUA ANAK DAN BABY YANG BARU LAHIR. TAPI AKU MENYEMPATKAN UNTUK TETAP UPDATE.

CUMA MAU MENGINGATKAN, AGAR JEMPOL JANGAN LUPA BERGOYANG DENGAN MENEKAN TOMBOL LIKE DAN KOMEN, DAN SUDI KIRANYA MEMBERIKAN VOTE DAN MEMBERI RATING BAGUS

AUTHOR UCAPKAN TERIMA KASIH

LOPE YU MUAH❤❤❤

Terpopuler

Comments

Ita Aja

Ita Aja

kok nangis udh gedé

2021-06-06

2

Retno

Retno

bagus

2021-05-03

1

Whiteyellow

Whiteyellow

saling dukung jika berkenan

2021-04-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!