Nama aku Clara Putri Wijaya, aku dipanggil Clara kalau di sekolah. Sedangkan keluargaku dan orang terdekat sama ku sering memanggil ku Ara. Aku lebih suka di panggil Ara dari pada Clar. Ada juga yang memanggil aku Clar, tapi aku tidak suka. Lebih baik panggil nama lengkap aku saja.
Aku baru lulus dari Sekolah Menengah Atas, sekarang aku lagi sibuk untuk melanjutkan kuliah di universitas swasta di daerahku. Aku lulus di ‘Universitas Abimanyu’ dan kuliahnya masih lama. Aku liburan di rumah dengan menghabiskan waktu di toko kue mama aku.
Aku lahir dari keluarga sederhana dan berkecukupan. Papa ku bernama Wijayah dan mama aku bernama Susan. Papa mempunyai sebuah perusahaan arsitek yang dinamai ‘Wijaya Architect’. Mama aku mempunyai tokoh kue yang bernama ‘Cake & Bakery Ara’. Kenapa harus nama Ara? Karena semenjak mengandung aku, toko kue mama menjadi lebih laris dan banyak orang yang menyukainya. Makanya nama Ara diletakan di toko tersebut, itu pun sudah disetujui oleh papa dan kakak ku.
Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak pertama ku bernama Beni Putra Wijayah. Aku memanggilnya dengan sebutan ‘Abang’. Abang dulunya tidak kuliah, karena abang tidak ada keinginannya untuk kuliah waktu itu. Papa sama mama sudah memaksa abang tapi abang memang tidak menginginkannya. Karena abang tidak ingin kuliah, jadi papa memberikan modal kepada Abang untuk membuka usaha.
Abang lulusan dari Sekolah Menengah Kejujuran dengan jurusan otomotif. Jadi abang membuka usaha bengkel otomotif. Beberapa tahun bengkel tersebut jalan dan menjadi berhasil. Abang akhirnya membuka bengkel tersebut lebih besar lagi, yang dinamai ‘Ben Otomotif Bengkel’. Sampai sekarang bengkel tersebut berkembang dengan sangat maju.
Kakak kedua ku bernama Rana Putri Wijaya. Aku memanggilnya dengan sebutan ‘Kakak’. Kakak kuliah dengan jurusan kedokteran, satu tahun kuliahku jalan kakak wisudah. Tiga tahun aku kuliah kakak juga memutuskan untuk menikah dengan seorang pekerja kantoran. Nama suami kakak adalah ‘Mas Reza’. Mas bekerja di perusahaan ‘Corporation Textile’, dia disana sebagai manager. Setelah kakak wisudah, kakak bekerja di sebuah rumah sakit swasta terkenal yaitu ‘R.S. Abimanyu’.
Selama liburan aku membantu mama di toko kue. Aku di toko juga belajar bagaimana cara membuat kue, menghias kue, dan juga pernah jadi pelayan. Selama aku lakukan itu aku sangat happy, aku bisa mengetahui bagaimana susahnya mencari uang. Aku juga tidak sendiri biasanya belajar disana, kadang-kadang aku bersama Ani sahabat aku, kadang aku bersama Melia sepupu aku.
Aku mempunyai sahabat dari kecil yaitu Ani dan Iki. Kita lahir di tahun yang sama, besar bersama, main bersama, dan sekolah bersama. Kita hanya berpisah disaat mau kuliah, sebab kita mengambil jurusan berbeda-beda. Kita ke sekolah selalu berangkat bareng dan pergi kemanapun bersama. Diantara kami bertiga, aku sangat dekat dengan Iki. Kita selalu bercanda berdua dan orang-orang selalu menganggap kita pacaran. Tapi kita tidak lebih dari seorang sahabat, mungkin karena kita dekat dari kecil makanya kita kelihatan seperti itu.
Selain bersama sahabatku, aku juga sering pergi kemana-mana bersama dengan sepupu aku. Kita berbeda lima tahun tapi kita seperti sebaya. Sebab kita saling nyambung kalau cerita maupun curhat. Dia selalu curhat sama aku mengenai pacarnya, dia juga senang kalau curhat sama aku karena katanya selalu dapat solusi kalau curhat dengan aku.
***
Clara dan sahabatnya jalan kaki pulang sekolah. Kalau ke sekolah mereka pergi dan pulangnya menggunakan Bus. Dari rumah mereka jalan kaki menuju halte dan dari halte mereka juga jalan kaki menuju komplek perumahan mereka. Mereka satu komplek tapi berbeda blok. Mereka jalan masuk menuju komplek, tiba-tiba di persimpangan ada mobil yang mengklakson mereka dengan sangat kencang.
“Woi...” teriak mereka.
Orang yang mengklakson memberhentikan mobilnya “tunggu, gue tahu itu mobil siapa” kata Clara.
“Siapa Ra?” tanya Iki.
Orang itu keluar dari mobil, ternyata dia adalah Rana “kakak...” teriak mereka.
Rana menghampiri kita “jam segini kalian baru pulang sekolah?”.
Mereka semua tersenyum “senyum-senyum, pasti kalian pergi main kan!”.
“Hehe iya kak” jawab Ani.
“Kebiasaan, gak pulang dulu malah kelayapan” Rana marah.
“Kak, mobil baru ya!” Iki mengalihkan pembicaraan.
“Lo ya emang bisa kalau mengalihkan pembicaraan itu. Kakak tanya apa, lo jawab apaan” ucap Rana.
“Itu mobil pacarnya Ki, mereka ganti mobil” Clara yang menjawab.
“Udah sore, ayo ikut kakak. Nanti kakak antar pulang ke rumah masing-masing” ajak Rana.
Mereka langsung masuk mobil Rana dan Rana mengantar Ani sama Iki dulu ke rumah mereka.
Ani turun duluan “makasih ya kak Rana. Ra, Ki, gue duluan ya”.
“Iya” jawab Clara sama Iki.
Setelah Ani, Iki turun “makasih kak Rana, Ara”.
“Iya Ki” jawab Clara sama Rana.
Kemudian Clara sama Rana langsung menuju rumah. Sampai di rumah kita langsung masuk kamar masing-masing untuk bersih-bersih.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments