TITIK TERENDAHKU
Clara Putri Wijayah
Nama aku Clara Putri Wijaya. Aku baru lulus Sekolah Menengah Atas. Aku sekarang lagi sibuk untuk mendaftar kuliah di salah satu universitas swasta di daerah aku. Aku adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Aku berasal dari keluarga sederhana, tidak terlalu kaya dan tidak terlalu miskin. Aku orangnya sangat ceria dan suka membantu. Sebelum aku masuk perguruan tinggi, aku disukai oleh seorang laki-laki. Apakah aku akan bertahan lama pacaran dengan orang itu? Hanya Tuhan yang tahu. Apa saja penderitaan yang aku alami ketika aku ketemu dengan laki-laki tersebut. Apa saja cobaan yang aku alami setelah aku mengenal laki-laki itu.
Dio Abimanyu
Dio adalah sosok pemuda yang sangat misterius. Aku tidak kenal dia siapa dan tidak tahu bagaimana kehidupannya. Tapi aku selalu ketemu dengannya, disaat aku selalu bersedih dan berputus asa. Dia selalu membantu aku dan menemani aku disaat aku terpuruk. Yang aku lihat dari penampilannya, dia bukan orang biasa.
Dia adalah orang yang berada dan pasti dia adalah orang yang selalu happy. Dia juga selalu berusaha untuk mengetahui masalah aku. Tapi aku tidak pernah mau menceritakan sama siapapun masalah aku. Apakah pemuda ini akan mampu menghapus masalalu aku dan menyelamatkan aku disaat aku mencapai titik terendahku?
Gilang
Gilang adalah seorang laki-laki yang menyukai aku. Awal aku kenal dia, aku hanya menganggap dia sebagai seorang kakak. Lama-kelamaan dia mengungkapkan perasaannya pada ku disaat aku mulai kuliah. Waktu aku menerimanya, aku belum punya perasaan apa-apa. Tapi dengan berjalannya waktu, aku semakin menyayanginya. Aku mempunyai sahabat kecil yang sangat dekat dengan ku. Jadi ketika kami bersama, kami seperti orang pacaran menurut orang-orang. Tapi kami tidak pernah pacaran, kita hanya sebatas sahabat. Tapi dia marah sama aku karena aku dekat dengan sahabat aku itu. Hanya karena alasan itu, dia memutuskan aku. Dengan berjalannya waktu, dia selalu kembali ingin dekat sama aku. Aku yang saat itu benar-benar mencintainya, selalu peduli sama dia. Tapi disaat aku terpuruk dan kehilangan semuanya, dia menjauh dari aku. Apakah laki-laki ini benar-benar mencintai aku apa tidak? Itu adalah pertanyaan yang selalu ada dalam hatiku.
\===========================
Clara dan Ani jalan-jalan pagi di sekitaran komplek perumahannya. Clara sedang main ponselnya, dia sedang berusaha menghubungi Iki sahabatnya.
“Ra, lo ngapain?” tanya Ani.
“Nih aku lagi menghubungi Iki, katanya semalam mau ikut kita jalan-jalan pagi” Clara masih fokus melihat ponselnya.
“Ara...” kata Ani.
Brak
Clara menabrak seseorang di depannya “maaf!” kata Clara.
Ponsel Clara jatuh dan orang itu mengambilnya “gak apa-apa” orang itu memberikan ponsel Clara.
Clara mengambilnya “terimakasih”.
Clara dan Ani langsung jalan tapi orang itu memberhentikan mereka “tunggu!”.
Mereka berdua berhenti dan sama-sama menoleh “iya, kenapa ya kak?” tanya Ani.
“Boleh kenalan gak, aku baru datang kesini” orang itu mengulurkan tangannya.
“Maaf” Clara menolak berjabat tangan “aku Clara dan ini sahabat aku Ani”.
“Salam kenal, gue Gilang” kata orang itu.
“Iya, kalau gitu kita pamit, assalamualaikum” Clara dan Ani meninggalkan orang itu. Kami kembali melanjutkan jalan pagi menuju taman terdekat.
“Ara, kenapa lo cuek amat sama tuh orang?” tanya Ani.
“Udahlah gak usah dibahas, lagian kita baru kenal juga kan. Ayo, Iki udah nunggu kita di taman” Clara berlari bersama Ani.
***
Gilang langsung ke rumahnya, di rumah orang tuanya dan adiknya sedang sarapan di meja makan. Gilang duduk disebelah adiknya “kak, kenapa gak mandi dulu?” tanya Putri.
“Ntar aja, kakak udah lapar” Gilang mengambil sandwich dan minum jus jeruk.
“Yah, kapan Putri bisa sekolah?” tanya Putri.
“Nanti ayah akan urus pindahan sekolah kamu, besok kamu sudah bisa sekolah lagi” jawab ayah.
“Emang berapa lama kita tinggal disini pi?” Gilang bertanya sama ayahi.
“Palingan satu tahun” jawab ayah.
“Apa ayah sama bunda gak capek kita pindah-pindah terus. Bagaimana dengan rumah kita disana dan perusahaan ayah disana?” Gilang sedikit kesal sama orang tuanya yang selalu pindah-pindah.
“Kita harus bisa mendapatkan saham dari Abimanyu Grup atau gak Dio Company. Sebab perusahaan kita membutuhkan itu sekarang” kata ayahi.
“Terus Gilang ngapain disini, cari kerja lagi. Kalau gak Gilang balik aja kesana mengurus perusahaan kita” Gilang mengajukan pendapat.
“Kamu kan bisa kerja dari sini, Lang” kata bunda.
“Terserah sama bunda dan ayah” Gilang meninggalkan mereka dan masuk ke kamarnya.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Erna Yunita
Bismillahirrohmanirrohim
2021-03-28
0