Merindukan putri nakal

Kediaman Alexander

Keluarga kecil John Alexander sedang berkumpul di meja makan untuk memulai sarapan pagi mereka. Mereka makan dengan tenang dan hening, hanya ada suara dentingan sendok dan piring.

Namun kali ini sarapan pagi itu terasa sangatlah berbeda. Biasanya setiap pagi di meja makan akan ada ocehan Sea, tapi untuk pagi ini dan sampai seterusnya ocehan itu tidak akan ada lagi.

Pagi itu nyonya Clara merasa tidak bersemangat. Makanan yang masuk kedalam mulutnya terasa hambar. Ia merindukan putri nakalnya. Biasanya setiap sarapan pagi putrinya duduk di sebelahnya, tapi kini kursi itu kosong tidak ada yang menempati.

"Apa bunda merindukan putri kita?" John angkat suara karena ia dapat melihat istrinya pagi itu tidak semangat seperti biasanya.

"Iya Ayah. Bunda merindukan gadis nakal itu. Bunda belum ikhlas untuk melepaskannya." Wajah Clara berubah menjadi sedih. Matanya sudah berkaca-kaca, perlahan airmata itu turun.

Kaiesar berdiri dari duduknya, berpindah posisi duduk di samping bundanya. Mengusap airmata wanita yang sangat di cintainya itu. Kaiesar tidak kuat jika melihat bundanya menangis, hatinya terasa sakit.

"Bunda jangan menangis. Kai akan menyuruh Sea untuk datang kemari." Kaiesar Mencoba merayu bundanya.

"Tapi tetap saja Kai, itu hanya sementara. Sea akan tetap pergi lagi." Tangis Clara semakin pecah, ia tidak bisa mengontrol emosinya dengan baik.

Kaiesar juga ikutan sedih, ia juga merasa kehilangan. Namun dengan sekuat tenaga ia menahan agar airmatanya tidak terjatuh. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan bundanya. Jujur saja Kaiesar juga belum rela melepas adik nakal kesayangannya itu.

Melihat istrinya semakin menangis, John menggeser kursinya agar lebih dekat lagi dengan Clara. Membawa wanita itu kedalam pelukanya dan mengusap-usap punggung istrinya.

"Jangan menangis sayang. Hatiku sangat sakit melihatnya."

"Hatimu tidak punya mata untuk melihatnya."Walaupun dalam keadaan menangis Clara masih bisa mengejek suaminya.

Clara membenamkan wajahnya ke dalam dada sang suami. Pelukan suaminya selalu saja terasa hangat. Clara sudah mulai mengontrol emosinya, tangisnya sudah mereda. Ia menatap suaminya, "Mengapa kamu begitu cepat menikahkan putri kita. Sea itu masih sangat muda, John. Putri kita wanita bebas, Ia belum mengerti tentang rumah tangga."

"Karena itulah aku menikahkannya, sayang. Sea bukan tidak mengerti tapi belum mengerti. Putri kita wanita cerdas, ia akan mudah belajar."

"Kamu tahu bagaimana putri kita, Jhon. Dia tidak suka menjalin sebuah hubungan. Bagimana jika suaminya tidak kuat dengan sifat putri kita? Aku takut rumah tangganya tidak bertahan lama."

"Gavarie lelaki yang tepat untuk putri kita. Aku sudah mengenal bagaimana pria itu. Gavariel pria berwawasan luas, penyabar, dan juga mandiri walaupun dia sedikit manja, tapi aku yakin dia pasti bisa merubah Sea kita menjadi wanita mandiri dan menjadi istri yang baik untuk suami. Kamu tenang saja sayang, Gavariel akan menjaga putri kita." John menjelaskan panjang lebar kepada istrinya.

"Itulah yang aku takuti, Gavariel pria sempurna. Dia tampan, baik, dan kaya, idaman para wanita. Aku takut dia berpaling dan menyakiti perasaan putri kita, John." Clara tidak sanggup melihat putri nakalnya tersakiti.

Clara sangat tahu bagaimana perasaan putrinya. Putrinya itu nakal akan tetapi hati putrinya selembut kapas. Putrinya akan mudah menangis bila hatinya tersakiti. Ia tidak ingin melihat putrinya bersedih, lebih baik ia melihat putrinya banyak bicara.

" Jika pria itu menyakiti Sea, aku yang akan menghajarnya dan akan membawa pulang putri kita kemari."

"Bunda tidak perlu berpikir macam-macam. Kai juga sudah mengenal Gavariel dengan baik. Dia pria baik tidak mungkin dia menyakiti perasaan Sea." Ucap Kaiesar. Dia juga mencoba membuat bundanya mengerti.

"Baiklah bunda percaya." Clara mencoba untuk percaya dengan omongan suami dan anaknya walaupun di dalam hatinya masih ada perasaan ragu.

"Lalu apa lagi yang bunda pikirkan?" Ucap Jhon karena ia masih melihat wajah keraguan dari istrinya.

"Ayah bagimana pun Sea masih 22 tahun. Umurnya masih cukup muda."

"Lalu apa yang salah bunda?" Tanya Kai.

"Bagimana jika Sea hamil di usia muda. Pasti dia tidak akan kuat dalam menjalaninya. Bunda tidak ingin melihat putri nakal bunda kesusahan menjalin hamil mudanya. Apalagi Sea masih kuliah."

Jhon dan Kaiesar terbelak mendengar ucapan dari Clara. Bisa-bisanya wanita itu berpikir sejauh itu. Baru saja semalam anaknya itu menilah, tidak mungkin secepat itu hasilnya.

" Ya Tuhan, bunda. Mengapa bunda bisa berpikir sejauh itu?" Ucap Kai.

"Bunda hanya khawatir saja Kai."

"Sayang, kamu tidak perlu khawatir akan hal itu. Putri kita tidak akan hamil secepat itu." Ucap Jhon.

"Darimana kamu tahu. Kamu bukan Tuhan,Jhon. Bisa saja hal itu terjadi." Clara yang menentang ucapan suaminya.

"Tidak sayang. Aku sudah bilang kalau aku sudah mengenal Gavariel lebih jauh. Dia tidak akan menghamili putri kita sebelum ia belajar."

"Maksud kamu Jhon? Aku tidak paham."

"Di luar sana mungkin menantu kita terlihat seperti pria dewasa pada umumnya. Pria normal yang menginginkan seorang wanita tapi itu hanya kebalikan saja. Nyatanya dia pria berbeda dari pria normal lainnya."

"Jangan terbelit-belit Jhon. Katakan saja intinya." Clara yang terlihat kesal karena suaminya menjelaskan terlalu lama.

"Menantu kita tidak mengerti tentang ****. Dia pria polos dan lugu tidak akan paham tentang hal itu."

"Kamu benaran, Jhon?" Tanya Clara yang mencoba memastikan kalau telinganya tidak salah dengar.

"Yang di katakan ayah benar bunda. Gavariel tidak mengerti tentang ****. Dia pria manja yang gila bekerja berkepribadian polos dan lugu hanya mengerti tentang bisnis dan ajaran agama. Ia sangat bodoh tentang hal bercinta." Kaiesar juga ikut menjelaskan sifat tersembunyi dari adik iparnya itu.

Clara mencernah ucapan dari suami dan anaknya. Otaknya berputar memikirkan ucapan dari kedua pria itu. Bibirnya melengkung sempurna, tersenyum lebar ketika sudah mengerti.

"Sekarang bunda mengerti mengapa kalian memaksa Sea untuk menikah dengan pria itu. Kalian berdua bersiaplah karena ia pasti akan datang dan menyerang kalian."

"Aku akan senang hati menyambutnya sayang." Ucap Jhon. Ia sudah membayangkan bagaimana putrinya itu akan menyerangnya. Membayangkan saja sudah membuat ia merinding.

"Hari ini nasib baik sedang bersama ku, bun. Hari ini Kai akan pergi ke luar kota semalam 4 hari, jadi Kai tidak akan mendapat serangan dari gadis nakal itu." Sungguh Kai sangat senang, ia tidak akan mendapat seranhan dari adiknya.

Di saat pesta pernikahan adiknya, Sekertarisnya memberi tahu bahwa Kai harus keluar kota selama 4 hari.

"Mengapa ayah tidak tahu, boy."

"Karena ayah tidak tanya."

"Dasar anak nakal, kau tidak berbeda jauh dari adikmu." Ucap Jhon sambil memukul lengan anaknya itu.

" Kamu dulu juga begitu, Jhon. Sangat nakal, jadi tidak salah anak-anakmu mengeikuti jejak kenakalan mu." Ucap Clara.

Kaiesar tertawa keras, ternyata jejak kenakalan dia dan adiknya mengikuti ayahnya.

Keluarga itu memberhentikan obrolannya dan melanjutkan sarapan mereka. Sarapan pagi mereka kali ini di isi oleh tangisan dan candaan yang di ciptakan oleh keluarga kecil itu.

Terpopuler

Comments

Saena r

Saena r

lah diajarin sama sea sendiri malah 😂

2022-07-14

0

SumaYani

SumaYani

Keluarga sea sangat harmonis

2021-12-25

0

sarah_Queen

sarah_Queen

hmmmm dalinh menyayangiii

2021-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Dansa
3 Wanita Mesum
4 Tidak Tahu cara melakukan
5 Merindukan putri nakal
6 Pria Cengeng
7 Perang Pengantin Baru
8 Bertemu keluarga suami
9 Kamar Suami
10 Anak Nakal
11 Nasehat Bunda
12 Suami manja
13 Makan malam
14 Permintaan Cerai
15 Menceritakan
16 Kembali beraktivitas
17 'Wanita Nakal Ini Istri Ku'
18 Drama Makan Siang
19 Balapan Liar
20 Ketahuan
21 Tidak Marah
22 Ungkapan Rasa
23 Isu Publik
24 Siapa?
25 Perasaan Luke
26 Calon Pelakor
27 Agresif
28 Kecil atau Besar?
29 Belajar pada ahlinya
30 Wanita licik
31 Istri VS Pelakor
32 Di ajarin Istri
33 Siang Pertama
34 Mengulang Kembali
35 Pamer
36 Hanya Tambahan
37 Mencari Model Baru
38 Gava Aneh
39 Perencanaan Natal
40 Misa Natal
41 Gava Ngambek
42 Untuk Gava
43 Pria Terlupakan 1
44 Pria Terlupakan 2
45 Perubahan
46 Kejutan
47 Butuh Saran
48 Visual
49 Dedek Bayi?
50 Setuju Pindah
51 Suami Sempurna
52 Kedatangan Bibi Juejen
53 Aksi Sea
54 Pertemuan
55 Juejen Mengacau
56 Wanita tua jatuh cinta
57 Sea Menghilang
58 Isak Tangis
59 Perintah
60 Terancam
61 Penyelamatan
62 Perawatan
63 Pembalasan
64 Kematian Thina
65 Kematian Bella
66 Calon Masa Depan Juejen
67 Tersadar
68 S2-BAB 1
69 S2-BAB 2
70 S2-BAB 3
71 S2-BAB 4
72 S2-BAB 5
73 S2-BAB 6
74 S2-BAB 7
75 S2-BAB 8
76 S2-BAB 9
77 S2-BAB 10 (Bumil Spyco )
78 S2-BAB 11(Si Perampok Kecil)
79 S2-BAB 12 (Penderitaan Rafael)
80 S2-BAB 13 (Hilang Lagi)
81 S2-BAB 14
82 S2-BAB 15
83 S2-BAB 16
84 S2 BAB 17
85 S2 BAB 18
86 S2 BAB 19 (End)
87 Pemberitahuan author
88 Bonchap 1
89 Bonchap 2
90 Bonchap 3
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Pernikahan
2
Dansa
3
Wanita Mesum
4
Tidak Tahu cara melakukan
5
Merindukan putri nakal
6
Pria Cengeng
7
Perang Pengantin Baru
8
Bertemu keluarga suami
9
Kamar Suami
10
Anak Nakal
11
Nasehat Bunda
12
Suami manja
13
Makan malam
14
Permintaan Cerai
15
Menceritakan
16
Kembali beraktivitas
17
'Wanita Nakal Ini Istri Ku'
18
Drama Makan Siang
19
Balapan Liar
20
Ketahuan
21
Tidak Marah
22
Ungkapan Rasa
23
Isu Publik
24
Siapa?
25
Perasaan Luke
26
Calon Pelakor
27
Agresif
28
Kecil atau Besar?
29
Belajar pada ahlinya
30
Wanita licik
31
Istri VS Pelakor
32
Di ajarin Istri
33
Siang Pertama
34
Mengulang Kembali
35
Pamer
36
Hanya Tambahan
37
Mencari Model Baru
38
Gava Aneh
39
Perencanaan Natal
40
Misa Natal
41
Gava Ngambek
42
Untuk Gava
43
Pria Terlupakan 1
44
Pria Terlupakan 2
45
Perubahan
46
Kejutan
47
Butuh Saran
48
Visual
49
Dedek Bayi?
50
Setuju Pindah
51
Suami Sempurna
52
Kedatangan Bibi Juejen
53
Aksi Sea
54
Pertemuan
55
Juejen Mengacau
56
Wanita tua jatuh cinta
57
Sea Menghilang
58
Isak Tangis
59
Perintah
60
Terancam
61
Penyelamatan
62
Perawatan
63
Pembalasan
64
Kematian Thina
65
Kematian Bella
66
Calon Masa Depan Juejen
67
Tersadar
68
S2-BAB 1
69
S2-BAB 2
70
S2-BAB 3
71
S2-BAB 4
72
S2-BAB 5
73
S2-BAB 6
74
S2-BAB 7
75
S2-BAB 8
76
S2-BAB 9
77
S2-BAB 10 (Bumil Spyco )
78
S2-BAB 11(Si Perampok Kecil)
79
S2-BAB 12 (Penderitaan Rafael)
80
S2-BAB 13 (Hilang Lagi)
81
S2-BAB 14
82
S2-BAB 15
83
S2-BAB 16
84
S2 BAB 17
85
S2 BAB 18
86
S2 BAB 19 (End)
87
Pemberitahuan author
88
Bonchap 1
89
Bonchap 2
90
Bonchap 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!