Malam yang indah dengan gemerlap lampu dan dekorasi bunga yang cukup menawan. Para tamu undangan semakin banyak berdatangan.
Sepasang pengantin berdiri di depan kue tart pengantin yang cukup indah. Mereka akan memetong kue itu secara bersamaan di depan para tamu. Suasana malam itu semakin romantis dengan alunan musik yang terdengar sangat merdu. Gava dan Sea saling bersuapan kue tart yang saja mereka potong.
Setelah acara potong kue, kini tiba waktunya acara untuk berdansa dengan pasangan masing-masing.
Sea menatap pria yang ada di hadapannya, pria yang telah menjadi suaminya, "Ingin berdansa?"
Dengan cepat Gavariel menjawab, "Tidak, terimakasih."
"Oh baiklah" Sea langsung meraih tangan suaminya. Gava terkejut, ia mengikuti langkah wanita yang menarik tangannya itu.
Ditengah keramaian Sea langsung membawa Gava untuk ikut berdansa, dengan sigap ia menarik tangan kekar Gava untuk melingkarkan pada pinggang langsingnya dan ia juga melingkarkan tangannya ke leher sang suami.
"Apa yang kamu lakukan, saya sudah bilang tidak ingin berdansa." Dengan rajut wajah kesal terkesan imut, Gava menatap wanita yang ada di hadapannya. Ia ingin melepas lingkaran tangannya tapi dengan cepat Sea menahannya.
"Huts,,, Ikuti dan nikmati saja." Sea meletakan jari telunjuk di bibir seksi gava. Ia kembali melingkarkan tangannya keleher Gava.
Dengan terpaksa, Gava mengikuti kemauan wanita itu. Dia terdiam saja sembari mengikuti gerakan langkah kaki Sea. Tubuh mereka saling berhadapan dan bergerak sesuai irama musik.
Sea menatap wajah tampan sang suami dengan alis yang tebal dan tajam, bulu mata yang lentik, rahang tegas, kulit putih dan mulus serta bibir merah berisi sangat seksi. Bahkan bibir Sea tidak semerah itu, ia menjadi iri.
Sangat tampan
Dengan tersenyum, Sea mendekatkan tubuhnya dengan pria yang ada di hadapannya itu.
Melihat kelakuan Sea, Gava semakin tidak bisa berkata-kata, dia sangat gugup dan sedikit risih. Jujur saja baru kali ia bisa sedekat ini dengan wanita apalagi wanita itu sangat cantik. Kini tubuhnya merasa gerah karena tidak bisa mengendalikan dirinya lagi, "jangan terlalu dekat, sebaiknya berikan sedikit jarak."
"Kenapa? Ini sangat romantis dan aku suka seperti ini."
Gava mundur satu langkah untuk mengisahkan jarak, "Saya tidak pernah dengan wanita dengan jarak sedekat ini."
" Benarkah? Wah berarti aku wanita beruntung." Sea semakin menggoda pria itu dengan cepat ia memeluk erat tubuh Gava hingga kini jarak mereka tidak ada lagi.
Gava merasa jantungnya berdetak semakin kencang merasa bingung harus berbuat apa, wanita di hadapannya itu sekarang mengendalikannya. Ia takut Sea mendengar detakan jantungnya yang begitu kuat. Baru kali ini Gava merasakan sensasi seperti ini.
"Hei jangan seperti ini. Lihat semua orang melihat ke arah kita." Benar saja semua pasang mata melihat ke arah mereka. Melihat keromantisan yang di ciptakan oleh sepasang pengantin itu.
"Biarkan saja. Mereka juga mengerti."
Gave merasa jengah, ia mendorong tubuh Sea hingga pelukan itu terlepas, "jangan menguji kesabaranku,nona."
"Aku bukan Nona mu, aku istrimu." Ucap Sea dengan nada menggoda, entah kenapa dia sangat suka menggoda pria itu, kini menggoda suami akan menjadi hobi baru dalam hidupnya. Sea menatap sang suami dengan senyuman yang sulit di artikan.
Sea kembali mendekatkan tubuhnya, dengan gerakan lembut bibirnya mulai menyentuh bibir Gava yang sejak tadi cukup menggoda. Memberi ******* kecil pada bibir padat nan berisi itu.
Mata Gava membulat sempurna, tubuhnya mendadak kaku saat merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya. Hanya diam tidak membalas ciuman bibir itu. Ciuman pertamanya telah hilang, di rebut oleh wanita yang berstatus istrinya.
Bibirku tidak perjaka lagi
Lagi-lagi sorak tepuk tangan terdengar dengan begitu meriah. Dansa sepasang pengantin baru itu memang sedari tadi telah di saksikan oleh semua tamu undangan.
Sea melepas ciumannya, " Huh kenapa tidak di balas"
"Kau!!" Dengan suara pelan tapi penuh dengan penekanan, Gava menatap garang wanita itu. Wajahnya seketika memerah menahan amarah dan malu yang kini bercampur menjadi satu.
"Iya" Bukanya takut, Sea terlihat sangat santai. Dia sama sekali tidak takut dengan wajah garang yang di tunjukan suaminya itu, baginya wajah garang itu terkesan lucu dan menggemaskan. Mencubit gemas kedua pipi itu, " Kau sangat mengemaskan".
Gava sudah tidak tahan lagi melihat tingkah wanita itu, ia berbalik dan meninggalkan istrinya yang masih berada di tengah kerumunan semua tamu.
"Hei mau kemana?"Teriak Sea.
Gava seakan mendadak tuli, ia tidak mendengar teriakan wanita itu. Ia terus berjalan menjauh dari kerumunan itu.
"Suami saya orangnya cukup pemalu, jadi harap di maklumi." Sea menjelaskan kepada para tamu yang melihat adegan istri yang di tinggal suami di tengah para kerumunan, "Terimakasih telah menyaksikan acara dansa kami. Silahkan kembali menikmati pestanya." Sea mengejar sang suami yang telah hilang dari penglihatannya.
Sea terus mencari Gava telah cukup lama ia mencari kebedaraan pria itu hingga ia melihat suaminya sedang mengobrol oleh 4 pria dan 2 wanita. Ia mendekati suaminya," Akhirnya aku menemukanmu. Jangan pergi lagi aku belum siap menjadi janda."
"Jangan ganggu saya sebelum saya benar-benar membuatmu menjadi janda."
" Huh kejam sekali, tapi aku suka."
"Dasar gila"
"Ya aku memang gila, gila karena mu."
Perdebatan mereka di saksikan oleh teman-teman Gava, "Ehem maaf menengahi. Silahkan lanjutkan persebatan kalian di dalam kamar, karena bukan kalian aja yang berada di sini."
" Oh maaf, aku baru menyadarinya." Ucap Sea sambil tersenyum.
"Maaf teman, wanita ini selalu saja mengganggu dan membuat ku pusing."
"Ya baiklah Kita belum kenalan nona. Perkenalkan nama saya Jefan Ardiansyah." Jefan seorang Ceo dan juga teman bisnis Gava sambil mengulurkan tangannya.
" Sea Caroline" balas Sea.
"Selamat atas pernikahan mu Nona Sea. Saya Justin Coshlin."
"Terimakasih, Tuan Justin"
"Perkenalkan Nona Sea, saya Sarah Queena"
"Salam kenal Nona Sarah."
"Perkenalkan Nona saya Juan Crishtian."
"Sea, salam kenal Tuan Juan"
"Thina Vivina"
"Sea"
" Kamu beruntung sekali Gav, punya istri
seperti bidadari. Selamat atas pernikahan mu Nona. Perkenalkan nona cantik, saya Satria Hottland" Ucap Satria seorang ceo sekaligus sahabat dari Gava.
" Terimakasih Tuan Satria. Anda juga tampan tapi masih jauh lebih tampan suami ku."
Setelah berkenalan mereka berbincang sembari bercanda layaknya sedang berkumpul di sebuah cafe yang begitu heboh tanpa memperdulikan keadaan. Walaupun mereka baru saja kenal, tapi mereka suka cukup lumayan akrab.
Tapi tidak dengan Gava yang tidak bersemangat sama sekali, ia hanya memasang wajah masam karena Sea selalu menempel kepadanya. Dia merasa risih tapi ia harus bersabar dan menjaga image di depan para temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Happy♡~
biasanya suami yg sering goda istrinya yg masih polos.. Ini kebalikannya wkwkw 🤣🤣🤣😆
2021-06-05
1
hanna
yang ada di pikiranku sekarang ngebayangin mereka berdua itu dj push sm baifern
2021-04-26
0
DN96 (Aries)
Wow
Istri nyosor di hadapan banyak orang 😱😱😱
'Hot Young Mom and King Mafia'
2021-03-29
1