Malam sudah berganti, tak terasa kumandang adzan sudah mulai berlantun di pagi shubuh ini, suara penghuni rumah pun belum begitu terdengar, mungkin baru Mama Tari yang bangun.
Dan kini Tari pun sudah mulai bergeliat, mengucek mata, dilihatnya jam dinding tepat di depannya sambil terbaring di tempat tidur,
" Udah pagi ya, perasaan tidur baru sebentar," gumam-gumam Tari. Sambil menyibak selimut Tari beranjak turun dari tempat tidur, pergi ke kamar mandinya yang ada di dalam kamar, dan kemudian kembali lagi ke kamar setelah wudhu dan menunaikan sholat Shubuhnya.
Setelah itu ia merapikan tempat tidurnya, melipat selimut dan turun ke dapur untuk membantu mamanya, sehari-hari Tari masih melakukan rutinitas yang sama, karena sang Mama biasanya agak sibuk dengan membantu sang ayah yang akan pergi bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.
Setelah urusan dengan sang ayah selesai mamanya akan sibuk lagi dengan hal lain, yaitu menyiapkan keperluan sang cucu untuk mandi dan lain-lain.
Kakak Tari adalah seorang wanita karir, yang sebulan lalu baru saja melahirkan, karena dirumahnya tidak ada yang membantu jadilah kakak Tari pindah sementara ke rumah mamanya lagi untuk beberapa bulan ke depan sampai anaknya agak besar dan bisa ditangani oleh baby sitter.
Jadilah pagi hari sang mama menjadi lebih padat ketimbang biasanya. Tapi mereka semuapun menikmatinya begitu juga dengan Tari, disaat sedang tidak bekerja dan tidak keluar Tari banyak menghabiskan waktu bersama sang keponakan yang lucu dan menggemaskan itu.
Sudah jam 7 sekarang, saatnya Tari mandi untuk bersiap masuk bekerja lagi setelah kemarin libur dan bersenang-senang. Tari mandi seperti biasa 30 menit dan bersiap-siap.
Jam sudah menunjukkan pukul 7.45 pagi, sudah terdengar deru suara motor.
"Kayanya Iyas udah sampai deh" Tari mengira-ngira, karena biasanya mereka memang berangkat pukul 8 pagi.
Tak berapa lama kemudian ada mama yang mengetuk pintu kamar Tari,
"Sayang ada temannya tuh di bawah, katanya mau jemput" mama Tari sambil sedikit berteriak agar Tari cepat menyelesaikan persiapannya.
Selang berapa menit, ceklek. Daun pintu sudah terbuka, Tari sudah siap dengan baju kerjanya, dengan senyuman termanisnya untuk menyambut hari.
"Sudah siap sayang? Temannya udh nunggu tuh, kasian." ucap Mama Tari sambil berjalan menuju tangga beriringan dengan Tari.
"Iya Ma, Tari ajak sarapan ya", sambil langsung mendahului mamanya saat sudah di anak tangga terakhir.
Tari langsung bergegas menuju pintu depan dan kemudian dilihatnya Iyas sedang duduk di kursi yang ada di teras rumah. Begitu terdengar ada suara langkah kaki sontak Iyas pun menoleh,
"Ayo Tari, mau jalan jam berapa kita?" ucap Iyas sambil menunjuk jam tangannya gemas dengan Tari yang masih belum berniat berangkat sepertinya.
"Haha, kita sarapan dulu yuk Yas, biar lu nggak usah sarapan di cabang kaya biasa" sambil menoleh ke arah dapur melihat mamanya tengah menyiapkan piring untuk mereka.
"Ayo Yas Mama udah siapin tuh, nggak boleh nolak rezeki loh!" ucap Tari sambil menyiapkan sepatu, tas,juga sweaternya ke meja makan. Akhirnya mau tidak mau Iyas pun menyusul ke dalam dan menuju meja makan.
Tari mengambilkan piring, mengisinya dengan nasi goreng untuk Iyas secukupnya, dan menaruhnya di depan Iyas. Dan mengambil piring lagi, mengisinya lagi dengan nasi goreng untuknya sendiri.
Kemudian mereka sarapan bersama dan konsentrasi dengan piring masing-masing, sehingga makanan merekapun kandas dengan cepat, selain itu mereka pun merasa di buru waktu takut terlambat, maklum Jakarta kan sarangnya macet.
Setelah selesai merekapun berpamitan kepada Mama Tari. Mencium punggung tangan mamanya dan mencium pipi kanan kiri mamanya dan kemudian diikuti juga oleh Iyas mencium punggung tangan Mama Tari.
Kemudian mereka menaiki motor dan melaju ke arah jalan membelah kepadatan kota Jakarta. Di jalan pun beberapa kali mereka berhenti karena lampu merah, riuhnya kepadatan kota ini seakan tidak pernah mati apalagi saat jam sibuk seperti sekarang.
Setelah satu jam akhirnya mereka sampai di Mall tempat mereka bekerja. Masih sepi hanya terlihat beberapa security dan cleaning service yang tengah membersihkan lantai. Tari tersenyum dengan beberapa cleaning service yang dikenalnya dan berbasa basi kepada mereka.
Setelah sampai di toko mereka tidak bisa langsung masuk karena yang memegang kunci yaitu Rudi belum datang, jadilah mereka berdua menunggu di tempat duduk yang ada disamping toko mereka.
"Tar jadi kemarin pergi sama cowok lu ya yang lu bilang ada acara?" kata Iyas memulai pembicaraan.
"Iya Yas, hehe" jawab Tari sambil nyengir kuda
"Kira gw ada acara apaan, arisan keluarga gitu" kata Iyas lagi kali ini sambil merengut.
"Haha, kaga Yas. Kalau acara keluarga kaya gitu mah nggak pas Senin dong, tapi Minggu!" jawab Tari memberi informasi.
"Iya juga ya, soalnya tanggalan di rumah gw itu merahnya kalau pas gw libur aja Tar," Iyas pun berkomentar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Lu udah kenal berapa lama sama cowok lu Tar?" tanya Iyas ingin tahu
"Belum lama sih Yas, kenapa?" Tari balik bertanya
"Jadi belum tau dong dia sebenarnya kaya gimana?" tanya Iyas lagi penuh selidik
"Maksudnya Yas?" Tari balik bertanya lagi
"Nggak kok. Nanti juga lu tau sendiri Tar!" ucap Iyas sambil tersenyum kecut
Tak lama Rudi pun datang tanpa basa basi dengan Tari dan Iyas ia pun langsung menuju rolling door tokonya dan berniat membuka gembok rolling door tersebut.
Ceklek..ceklek...sreeekkkk
Pintu rolling door sudah terbuka naik ke atas setengah, lalu Rudi langsung masuk diikuti oleh Iyas dan Tari yang masuk, kemudian menutup lagi rolling door tersebut sampai bawah karena masih ada waktu setengah jam untuk mereka bersih-bersih toko dulu.
Iyas menuju komputer untuk menghidupkannya agar mereka bisa absen dengan finger print, ketika sudah terbuka layar absen Iyas memanggil mereka agar ikut absen juga. Setelah itu Tari kembali menyapu, Rudi mengambil air untuk mengepel lantai dan Iyas mengelap kaca. Begitulah mereka satu tim yang selalu bekerja sama saat akan buka toko.
Jam menunjukkan pukul 10 pagi waktunya untuk mereka buka toko dan mall pun sudah mulai kelihatan ada beberapa pengunjungnya. Rolling door pun dinaikkan habis sampai ke atas sehingga toko mereka langsung terbuka dan terlihat apa-apa saja yang mereka jual disana.
"Eh Yas mana liat jadwal training dong, buka email!" seru Tari antusias
"Ya ampun Tari nanti dulu masih pagi, gw pembukuan dulu"
"Sini mending lu liatin gw" jawab Iyas yang sedang sibuk dengan kertas-kertas di depannya.
"Dih ngapain liatin lu! Rajin banget!" Tari sewot
"Tari pagi-pagi udah sewot aje, buat semangat Tar...hahah" goda Rudi
"Ampun nih anak, ge-eran lu! Bukan liat gw, maksudnya liat gw pembukuan"
"Kan lu besok training sistem gini, pembukuan dan lain - lain, biar sambil gw ajarin jadi besok lu ga melongo kaya anak gallery!" seru Iyas memberi penjelasan
"Oohh!!" Tari hanya ber-oh dan langsung menuju Iyas di depan komputer.
Setelah selesai menjelaskan kepada Tari tentang pembukuan Iyas pun memberitahu cara masuk email cabang mereka dan kemudian di carilah jadwal training Tari.
"Ih kenapa harus besok sih, kan gw libur, mau main sama Gilang!" Tari bersungut-sungut
"Nah siapa lagi tuh Gilang? Selingkuhan lu ya Tar? Udah punya cowok juga!" Iyas memberondong semua pertanyaan dengan sewot kepada Tari
"Itu..." belum selesai Tari bicara sudah dipotong
"Tau lu Tar parah masa udah ada 2 cowok aja! Jiwa jomblo gw meronta nih, satu cewek aja gw belum punya!" Rudi menyela tak kalah sewot
Karena kesal sudah dipotong saja ucapannya akhirnya Tari menjitak kepala Rudi,
"Siapa yang punya 2 cowok?" jawab Tari sambil berkacak pinggang
"Lu berdua belum tau aja udah pada komen! Gilang itu keponakan gw, umurnya aja belum baru sebulan!" Tari menjelaskan sambil menahan kesal.
"Ooohhh..." jawab Iyas dan Rudi berbarengan.
"Makanya tanya dulu, main nyamber aja lu pada!" jawab Tari lagi sewot
"Hemm" jawab mereka lagi berbarengan kemudian mereka saling berbisik-bisik entah apa yang mereka bisikkan Tari pun tak ambil pusing.
Jam sudah menunjukkan jam 1 siang Tari pun izin untuk makan siang bersama teman tenant lainnya. Mereka berencana makan di rumah makan dekat mall saja agar bisa cepat sholat dan masuk lagi ke toko.
"Sayang lagi apa? Udah istirahat belum?" pesan dari Ardy
"Ini aku baru istirahat sayang, maaf ya baru balas soalnya nggak boleh pegang ponsel kalau lagi jam kerja" balas Tari
"Iya nggak apa kok. Ya udah kamu makan ya yang banyak biar isi tenaga, aku kerja lagi ya, aku udah lewat jam istirahat soalnya" balasan Ardy
"Iya sayang" balas Tari
Setelah Tari selesai makan dan sholat ia pun masuk lagi ke cabang untuk bergantian dengan yang lainnya. Begitu juga saat memasuki waktu sholat Ashar maupun Maghrib mereka izin sholat bergantian ke musholla mall.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
Sarapan bersama
2021-02-16
1