CHAPTER 4 - SARAPAN BERSAMA

Malam sudah berganti, tak terasa kumandang adzan sudah mulai berlantun di pagi shubuh ini, suara penghuni rumah pun belum begitu terdengar, mungkin baru Mama Tari yang bangun.

Dan kini Tari pun sudah mulai bergeliat, mengucek mata, dilihatnya jam dinding tepat di depannya sambil terbaring di tempat tidur,

" Udah pagi ya, perasaan tidur baru sebentar," gumam-gumam Tari. Sambil menyibak selimut Tari beranjak turun dari tempat tidur, pergi ke kamar mandinya yang ada di dalam kamar, dan kemudian kembali lagi ke kamar setelah wudhu dan menunaikan sholat Shubuhnya.

Setelah itu ia merapikan tempat tidurnya, melipat selimut dan turun ke dapur untuk membantu mamanya, sehari-hari Tari masih melakukan rutinitas yang sama, karena sang Mama biasanya agak sibuk dengan membantu sang ayah yang akan pergi bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta.

Setelah urusan dengan sang ayah selesai mamanya akan sibuk lagi dengan hal lain, yaitu menyiapkan keperluan sang cucu untuk mandi dan lain-lain.

Kakak Tari adalah seorang wanita karir, yang sebulan lalu baru saja melahirkan, karena dirumahnya tidak ada yang membantu jadilah kakak Tari pindah sementara ke rumah mamanya lagi untuk beberapa bulan ke depan sampai anaknya agak besar dan bisa ditangani oleh baby sitter.

Jadilah pagi hari sang mama menjadi lebih padat ketimbang biasanya. Tapi mereka semuapun menikmatinya begitu juga dengan Tari, disaat sedang tidak bekerja dan tidak keluar Tari banyak menghabiskan waktu bersama sang keponakan yang lucu dan menggemaskan itu.

Sudah jam 7 sekarang, saatnya Tari mandi untuk bersiap masuk bekerja lagi setelah kemarin libur dan bersenang-senang. Tari mandi seperti biasa 30 menit dan bersiap-siap.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.45 pagi, sudah terdengar deru suara motor.

"Kayanya Iyas udah sampai deh" Tari mengira-ngira, karena biasanya mereka memang berangkat pukul 8 pagi.

Tak berapa lama kemudian ada mama yang mengetuk pintu kamar Tari,

"Sayang ada temannya tuh di bawah, katanya mau jemput" mama Tari sambil sedikit berteriak agar Tari cepat menyelesaikan persiapannya.

Selang berapa menit, ceklek. Daun pintu sudah terbuka, Tari sudah siap dengan baju kerjanya, dengan senyuman termanisnya untuk menyambut hari.

"Sudah siap sayang? Temannya udh nunggu tuh, kasian." ucap Mama Tari sambil berjalan menuju tangga beriringan dengan Tari.

"Iya Ma, Tari ajak sarapan ya", sambil langsung mendahului mamanya saat sudah di anak tangga terakhir.

Tari langsung bergegas menuju pintu depan dan kemudian dilihatnya Iyas sedang duduk di kursi yang ada di teras rumah. Begitu terdengar ada suara langkah kaki sontak Iyas pun menoleh,

"Ayo Tari, mau jalan jam berapa kita?" ucap Iyas sambil menunjuk jam tangannya gemas dengan Tari yang masih belum berniat berangkat sepertinya.

"Haha, kita sarapan dulu yuk Yas, biar lu nggak usah sarapan di cabang kaya biasa" sambil menoleh ke arah dapur melihat mamanya tengah menyiapkan piring untuk mereka.

"Ayo Yas Mama udah siapin tuh, nggak boleh nolak rezeki loh!" ucap Tari sambil menyiapkan sepatu, tas,juga sweaternya ke meja makan. Akhirnya mau tidak mau Iyas pun menyusul ke dalam dan menuju meja makan.

Tari mengambilkan piring, mengisinya dengan nasi goreng untuk Iyas secukupnya, dan menaruhnya di depan Iyas. Dan mengambil piring lagi, mengisinya lagi dengan nasi goreng untuknya sendiri.

Kemudian mereka sarapan bersama dan konsentrasi dengan piring masing-masing, sehingga makanan merekapun kandas dengan cepat, selain itu mereka pun merasa di buru waktu takut terlambat, maklum Jakarta kan sarangnya macet.

Setelah selesai merekapun berpamitan kepada Mama Tari. Mencium punggung tangan mamanya dan mencium pipi kanan kiri mamanya dan kemudian diikuti juga oleh Iyas mencium punggung tangan Mama Tari.

Kemudian mereka menaiki motor dan melaju ke arah jalan membelah kepadatan kota Jakarta. Di jalan pun beberapa kali mereka berhenti karena lampu merah, riuhnya kepadatan kota ini seakan tidak pernah mati apalagi saat jam sibuk seperti sekarang.

Setelah satu jam akhirnya mereka sampai di Mall tempat mereka bekerja. Masih sepi hanya terlihat beberapa security dan cleaning service yang tengah membersihkan lantai. Tari tersenyum dengan beberapa cleaning service yang dikenalnya dan berbasa basi kepada mereka.

Setelah sampai di toko mereka tidak bisa langsung masuk karena yang memegang kunci yaitu Rudi belum datang, jadilah mereka berdua menunggu di tempat duduk yang ada disamping toko mereka.

"Tar jadi kemarin pergi sama cowok lu ya yang lu bilang ada acara?" kata Iyas memulai pembicaraan.

"Iya Yas, hehe" jawab Tari sambil nyengir kuda

"Kira gw ada acara apaan, arisan keluarga gitu" kata Iyas lagi kali ini sambil merengut.

"Haha, kaga Yas. Kalau acara keluarga kaya gitu mah nggak pas Senin dong, tapi Minggu!" jawab Tari memberi informasi.

"Iya juga ya, soalnya tanggalan di rumah gw itu merahnya kalau pas gw libur aja Tar," Iyas pun berkomentar sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Lu udah kenal berapa lama sama cowok lu Tar?" tanya Iyas ingin tahu

"Belum lama sih Yas, kenapa?" Tari balik bertanya

"Jadi belum tau dong dia sebenarnya kaya gimana?" tanya Iyas lagi penuh selidik

"Maksudnya Yas?" Tari balik bertanya lagi

"Nggak kok. Nanti juga lu tau sendiri Tar!" ucap Iyas sambil tersenyum kecut

Tak lama Rudi pun datang tanpa basa basi dengan Tari dan Iyas ia pun langsung menuju rolling door tokonya dan berniat membuka gembok rolling door tersebut.

Ceklek..ceklek...sreeekkkk

Pintu rolling door sudah terbuka naik ke atas setengah, lalu Rudi langsung masuk diikuti oleh Iyas dan Tari yang masuk, kemudian menutup lagi rolling door tersebut sampai bawah karena masih ada waktu setengah jam untuk mereka bersih-bersih toko dulu.

Iyas menuju komputer untuk menghidupkannya agar mereka bisa absen dengan finger print, ketika sudah terbuka layar absen Iyas memanggil mereka agar ikut absen juga. Setelah itu Tari kembali menyapu, Rudi mengambil air untuk mengepel lantai dan Iyas mengelap kaca. Begitulah mereka satu tim yang selalu bekerja sama saat akan buka toko.

Jam menunjukkan pukul 10 pagi waktunya untuk mereka buka toko dan mall pun sudah mulai kelihatan ada beberapa pengunjungnya. Rolling door pun dinaikkan habis sampai ke atas sehingga toko mereka langsung terbuka dan terlihat apa-apa saja yang mereka jual disana.

"Eh Yas mana liat jadwal training dong, buka email!" seru Tari antusias

"Ya ampun Tari nanti dulu masih pagi, gw pembukuan dulu"

"Sini mending lu liatin gw" jawab Iyas yang sedang sibuk dengan kertas-kertas di depannya.

"Dih ngapain liatin lu! Rajin banget!" Tari sewot

"Tari pagi-pagi udah sewot aje, buat semangat Tar...hahah" goda Rudi

"Ampun nih anak, ge-eran lu! Bukan liat gw, maksudnya liat gw pembukuan"

"Kan lu besok training sistem gini, pembukuan dan lain - lain, biar sambil gw ajarin jadi besok lu ga melongo kaya anak gallery!" seru Iyas memberi penjelasan

"Oohh!!" Tari hanya ber-oh dan langsung menuju Iyas di depan komputer.

Setelah selesai menjelaskan kepada Tari tentang pembukuan Iyas pun memberitahu cara masuk email cabang mereka dan kemudian di carilah jadwal training Tari.

"Ih kenapa harus besok sih, kan gw libur, mau main sama Gilang!" Tari bersungut-sungut

"Nah siapa lagi tuh Gilang? Selingkuhan lu ya Tar? Udah punya cowok juga!" Iyas memberondong semua pertanyaan dengan sewot kepada Tari

"Itu..." belum selesai Tari bicara sudah dipotong

"Tau lu Tar parah masa udah ada 2 cowok aja! Jiwa jomblo gw meronta nih, satu cewek aja gw belum punya!" Rudi menyela tak kalah sewot

Karena kesal sudah dipotong saja ucapannya akhirnya Tari menjitak kepala Rudi,

"Siapa yang punya 2 cowok?" jawab Tari sambil berkacak pinggang

"Lu berdua belum tau aja udah pada komen! Gilang itu keponakan gw, umurnya aja belum baru sebulan!" Tari menjelaskan sambil menahan kesal.

"Ooohhh..." jawab Iyas dan Rudi berbarengan.

"Makanya tanya dulu, main nyamber aja lu pada!" jawab Tari lagi sewot

"Hemm" jawab mereka lagi berbarengan kemudian mereka saling berbisik-bisik entah apa yang mereka bisikkan Tari pun tak ambil pusing.

Jam sudah menunjukkan jam 1 siang Tari pun izin untuk makan siang bersama teman tenant lainnya. Mereka berencana makan di rumah makan dekat mall saja agar bisa cepat sholat dan masuk lagi ke toko.

"Sayang lagi apa? Udah istirahat belum?" pesan dari Ardy

"Ini aku baru istirahat sayang, maaf ya baru balas soalnya nggak boleh pegang ponsel kalau lagi jam kerja" balas Tari

"Iya nggak apa kok. Ya udah kamu makan ya yang banyak biar isi tenaga, aku kerja lagi ya, aku udah lewat jam istirahat soalnya" balasan Ardy

"Iya sayang" balas Tari

Setelah Tari selesai makan dan sholat ia pun masuk lagi ke cabang untuk bergantian dengan yang lainnya. Begitu juga saat memasuki waktu sholat Ashar maupun Maghrib mereka izin sholat bergantian ke musholla mall.

Terpopuler

Comments

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐

Sarapan bersama

2021-02-16

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 CHAPTER 1 - HASIL UJIAN
3 CHAPTER 2 - PERGI KENCAN
4 CHAPTER 3 - KENYATAAN PAHIT
5 CHAPTER 4 - SARAPAN BERSAMA
6 CHAPTER 5 - TRAINING
7 CHAPTER 6 - DIJEMPUT
8 CHAPTER 7 - PERIHAL MUTASI
9 CHAPTER 8 - TOLONG JAGA DIA
10 CHAPTER 9 - PERCAYA PADAKU
11 VISUAL CAST
12 CHAPTER 10 - TRAINING LAGI
13 CHAPTER 11 - KEPUTUSAN MUTASI
14 CHAPTER 12 - KELUARGA WIRYATAMA
15 CHAPTER 13 - SUASANA HANGAT KELUARGA
16 CHAPTER 14 - MAKAN BERSAMA TEAM
17 CHAPTER 15 - KEHILANGAN
18 CHAPTER 16 - WELCOME TO JAMBI
19 CHAPTER 17 - TEMAN BARU
20 CHAPTER 18 - MULAI LDR
21 CHAPTER 19 - MAKAN BESAR
22 CHAPTER 20 - DI TEMPAT BARU
23 CHAPTER 21 - KARAOKE BARENG
24 CHAPTER 22 - TELEPON PENTING
25 CHAPTER 23 - KENYATAAN SEBENARNYA
26 CHAPTER 24 - PULANG
27 CHAPTER 25 - LAPORAN KELVIN
28 CHAPTER 26 - PESTA PERNIKAHAN
29 CHAPTER 27 - TEMPAT FAVORIT
30 CHAPTER 28 - BACK TO JAMBI
31 CHAPTER 29 - PERASAAN INI
32 CHAPTER 30 - BUTUH KEPASTIAN
33 CHAPTER 31 - MULAI ADA PENGGANGGU
34 CHAPTER 32 - PAGI YANG INDAH
35 CHAPTER 33 - JALAN JALAN SORE
36 CHAPTER 34 - SORE YANG INDAH
37 CHAPTER 35 - MUNGKINKAH JATUH CINTA?
38 CHAPTER 36 - MALAM YANG BAHAGIA
39 CHAPTER 37 - CANDLE LIGHT DINNER
40 CHAPTER 38 - KE TOKO RAMA
41 CHAPTER 39 - SEMUA BAIK-BAIK SAJA
42 CHAPTER 40 - ISENG DAN JAIL
43 CHAPTER 41 - JANJI RAMA
44 CHAPTER 42 - KAMU SEGALANYA
45 CHAPTER 43 - PERSIAPAN TRAINING
46 CHAPTER 44 - CEMBURU
47 CHAPTER 45 - GO TO PALEMBANG
48 CHAPTER 46 - KHAWATIR
49 CHAPTER 47 - RESTU
50 CHAPTER 48 - WELCOME TO PALEMBANG
51 CHAPTER 49 - JALAN-JALAN MALAM
52 CHAPTER 50 - KUNJUNGAN
53 CHAPTER 51 - MAKAN SPESIAL
54 CHAPTER 52 - OBAT TIDUR
55 CHAPTER 53 - MALAM ITU
56 CHAPTER 54 - GEGAR OTAK
57 CHAPTER 55 - KEDATANGAN BANG EDO
58 CHAPTER 56 - SIASAT FAIZ
59 CHAPTER 57 - INGATAN TARI
60 CHAPTER 58 - TUKAR PENDAPAT
61 CHAPTER 59 - PERTIMBANGAN
62 CHAPTER 60 - MENGINGAT LAGI
63 CHAPTER 61 - MENEPATI JANJI
64 CHAPTER 62 - SURAT PERJANJIAN
65 CHAPTER 63 - KEDATANGAN SAHABAT
66 CHAPTER 64 - KEPULANGAN ORANG TUA
67 CHAPTER 65 - MENJENGUK
68 CHAPTER 66 - KEJUTAN
69 CHAPTER 67 - SALAH PAHAM
70 CHAPTER 68 - KEJUTAN RAMA
71 CHAPTER 69 - SEMUA TENTANG KAMU
72 CHAPTER 70 - MEMANDANG LAUT
73 CHAPTER 71 - KETEMU CAMER
74 CHAPTER 72 - UNGKAPAN PERPISAHAN
75 CHAPTER 73 - TERIMA KASIH
76 CHAPTER 74 - PUTUSAN MUTASI
77 CHAPTER 75 - MAKSI BARENG
78 CHAPTER 76 - PERPISAHAN DENGAN CAMER
79 CHAPTER 77 - ALBUM KENANGAN
80 CHAPTER 78 - EXPLODING BOX
Episodes

Updated 80 Episodes

1
PROLOG
2
CHAPTER 1 - HASIL UJIAN
3
CHAPTER 2 - PERGI KENCAN
4
CHAPTER 3 - KENYATAAN PAHIT
5
CHAPTER 4 - SARAPAN BERSAMA
6
CHAPTER 5 - TRAINING
7
CHAPTER 6 - DIJEMPUT
8
CHAPTER 7 - PERIHAL MUTASI
9
CHAPTER 8 - TOLONG JAGA DIA
10
CHAPTER 9 - PERCAYA PADAKU
11
VISUAL CAST
12
CHAPTER 10 - TRAINING LAGI
13
CHAPTER 11 - KEPUTUSAN MUTASI
14
CHAPTER 12 - KELUARGA WIRYATAMA
15
CHAPTER 13 - SUASANA HANGAT KELUARGA
16
CHAPTER 14 - MAKAN BERSAMA TEAM
17
CHAPTER 15 - KEHILANGAN
18
CHAPTER 16 - WELCOME TO JAMBI
19
CHAPTER 17 - TEMAN BARU
20
CHAPTER 18 - MULAI LDR
21
CHAPTER 19 - MAKAN BESAR
22
CHAPTER 20 - DI TEMPAT BARU
23
CHAPTER 21 - KARAOKE BARENG
24
CHAPTER 22 - TELEPON PENTING
25
CHAPTER 23 - KENYATAAN SEBENARNYA
26
CHAPTER 24 - PULANG
27
CHAPTER 25 - LAPORAN KELVIN
28
CHAPTER 26 - PESTA PERNIKAHAN
29
CHAPTER 27 - TEMPAT FAVORIT
30
CHAPTER 28 - BACK TO JAMBI
31
CHAPTER 29 - PERASAAN INI
32
CHAPTER 30 - BUTUH KEPASTIAN
33
CHAPTER 31 - MULAI ADA PENGGANGGU
34
CHAPTER 32 - PAGI YANG INDAH
35
CHAPTER 33 - JALAN JALAN SORE
36
CHAPTER 34 - SORE YANG INDAH
37
CHAPTER 35 - MUNGKINKAH JATUH CINTA?
38
CHAPTER 36 - MALAM YANG BAHAGIA
39
CHAPTER 37 - CANDLE LIGHT DINNER
40
CHAPTER 38 - KE TOKO RAMA
41
CHAPTER 39 - SEMUA BAIK-BAIK SAJA
42
CHAPTER 40 - ISENG DAN JAIL
43
CHAPTER 41 - JANJI RAMA
44
CHAPTER 42 - KAMU SEGALANYA
45
CHAPTER 43 - PERSIAPAN TRAINING
46
CHAPTER 44 - CEMBURU
47
CHAPTER 45 - GO TO PALEMBANG
48
CHAPTER 46 - KHAWATIR
49
CHAPTER 47 - RESTU
50
CHAPTER 48 - WELCOME TO PALEMBANG
51
CHAPTER 49 - JALAN-JALAN MALAM
52
CHAPTER 50 - KUNJUNGAN
53
CHAPTER 51 - MAKAN SPESIAL
54
CHAPTER 52 - OBAT TIDUR
55
CHAPTER 53 - MALAM ITU
56
CHAPTER 54 - GEGAR OTAK
57
CHAPTER 55 - KEDATANGAN BANG EDO
58
CHAPTER 56 - SIASAT FAIZ
59
CHAPTER 57 - INGATAN TARI
60
CHAPTER 58 - TUKAR PENDAPAT
61
CHAPTER 59 - PERTIMBANGAN
62
CHAPTER 60 - MENGINGAT LAGI
63
CHAPTER 61 - MENEPATI JANJI
64
CHAPTER 62 - SURAT PERJANJIAN
65
CHAPTER 63 - KEDATANGAN SAHABAT
66
CHAPTER 64 - KEPULANGAN ORANG TUA
67
CHAPTER 65 - MENJENGUK
68
CHAPTER 66 - KEJUTAN
69
CHAPTER 67 - SALAH PAHAM
70
CHAPTER 68 - KEJUTAN RAMA
71
CHAPTER 69 - SEMUA TENTANG KAMU
72
CHAPTER 70 - MEMANDANG LAUT
73
CHAPTER 71 - KETEMU CAMER
74
CHAPTER 72 - UNGKAPAN PERPISAHAN
75
CHAPTER 73 - TERIMA KASIH
76
CHAPTER 74 - PUTUSAN MUTASI
77
CHAPTER 75 - MAKSI BARENG
78
CHAPTER 76 - PERPISAHAN DENGAN CAMER
79
CHAPTER 77 - ALBUM KENANGAN
80
CHAPTER 78 - EXPLODING BOX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!