Akhirnya film yang mereka tontonpun sudah selesai.
"Kita kemana dulu honey? Aku masih belum lapar nih" kata Tari sambil menggandeng tangan Ardy.
"Hmm..mau ke area bermain dulu nggak?" tanya Ardy sambil berfikir. "Boleh-boleh, aku juga udah lama nggak main disana terakhir waktu sama kakak aku" ucap Tari sambil menarik Ardy agar cepat sampai ke depan lift.
Setelah mereka turun 2 lantai akhirnya mereka sampai di area bermain, mereka pun mengisi saldo kartu dan mulai berfikir apa permainan yang pertama kali akan dimainkan. Akhirnya mereka bermain shot gun, mereka bersebelahan untuk bermain bersama dan menyelesaikan misi.
Setelah selesai dengan shot gun mereka bermain pancingan, mereka pun bersebelahan lagi, setelah itu mereka bermain bola basket, dan lagi-lagi mereka bersebelahan, tertawa bersama dan melepas penat mereka memang sangat membahagiakan, sampai salah satu bola milik Tari terpantul keluar arena, saat hendak mengambil ternyata sudah ada yang memberhentikan dan mengambil bola tersebut, Tari kaget saat melihat orang yang memegang bolanya,
"Iyas, kok bisa kebetulan disini sih? Sama siapa lu?" sambil memgambil bola dari tangan Iyas.
"Sama temen SMA gw" jawab Iyas sambil menunjuk ke arah salah satu permainan yang ada 3 orang laki laki disana.
"Lu sama siapa kesini, tau gitu bareng gw aja tadi" sambung Iyas.
"Hehe sama..." belum sempat selesai menjawab Tari sudah dikagetkan oleh suara laki-laki dibelakangnya.
"Udah ketemu bolanya sayang?" ucap Ardy sambil berlari kecil menuju Tari.
"Udah kok nih" jawab Tari sambil tersenyum ke Ardy.
"Eh Yas kenalin, cowok gw, gw kesini sama dia tadi" ucap Tari menjawab pertanyaan Iyas barusan.
"Iyas" sambil mengulurkan tangan, "Ardy" sambil membalas uluran tangan Iyas.
"Ya udah gw kesana lagi ya sama teman-teman gw" sambung Iyas sambil menunjuk ke arah yang sama seperti sebelumnya.
"Eh iya Yas, ya udah gw juga duluan ya" kata Tari sambil siap-siap berjalan menuju arah pintu keluar arena permainan.
Saat akan kembali bersama teman-temannya Iyas merasakan persaan tidak enak dihatinya, sakit seperti ditusuk-tusuk jarum, "gw kenapa sih, perasaan kok tau cowoknya Tari aja gini amat ya" gumamnya dalam hati.
"Ah biarin aja kali ya, perasaan nggak enak aneh kali ya, atau mungkin mau ada apaan nanti, bukan karena Tari kan, biasa aja kan" gumamnya lagi dalam hati.
Akhirnya Iyas pun sampai ke tempat teman-temannya dan langsung ikut bermain dengan mereka.
Sementara sekarang ini Tari sudah berada di food court mall ini yaitu di lantai atas arena permainan tadi.
"Mau pesen apa honey?" tanya Tari sambil melihat buku menu.
"Aku pesennya mie goreng ajalah honey, minumnya es teh manis" jawab Ardy.
"Aku mie tiauw aja honey, minumnya lemon tea" kata Tari sambil menutup buku menu di meja mereka
Ardy memanggil salah satu pelayan dan memesan makanan dan minuman mereka. Tak perlu menunggu lama pesanan mereka pun sampai, setelah Tari sudah memegang sendok dan garpu untuk makan ternyata ponselnya berbunyi, ada pesan masuk, "Besok bareng gw ya, gw jemput jam 8 di rumah lu" ternyata balasan dari Iyas.
"Okeh" Tari pun langsung mengirim pesan tersebut dan tidak ada balasan lagi, akhirnya Tari pun mulai memakan makanannya sampai kandas.
Setelah itu mereka bergegas untuk pulang ke rumah, baru beberapa menit perjalanan Tari memecah keheningan, "Sayang, besok aku nggak usah diantar ya, barengan Iyas besok soalnya." Tari menjelaskan dengan nada rendah dengan maksud agar Ardy tidak marah dengannya karena Tari menolak secara halus.
"Kok malah sama dia sih honey, kan pacar kamu itu aku, nggak boleh ya aku antar kamu?" bertanya balik, lebih tegas tentunya agar Tari mau menimbang tawarannya.
"Nggak usah lah honey, lagian kalau jam 9 takut terlambat, aku kan sama Iyas nggak apa biar kamu nggak terlambat kerja besok. Ya ya ya, ga apa ya," sambil mengedipkan matanya mulai memelas agar lolos izinnya.
"Ya udah nggak apa deh, tapi kabarin aku ya, kapan berangkat, kapan sampainya, biar aku nggak khawatir" akhirnya Ardy mengalah.
"Okeh boss!" seru Tari sambil mengangkat kedua ibu jarinya ke depan wajah Ardy agar dilihat olehnya.
Tak berapa lama sampailah mereka di rumah Tari. Mereka turun dari motor, Ardy mengantar Tari sampai ke rumahnya,
"Kamu langsung istirahat ya sayang, biar nggak terlambat besok, udah malam nih!" ucap Ardy sambil melirik jam di tangannya.
"Iya sayang, makasih banyak ya buat malam ini" ucap Tari lagi sambil memegang tangan Ardy.
"Ya udah masuk sana!" Ardy menyuruh Tari untuk masuk terlebih dahulu, Tari pun mengangguk dan langsung melangkah ke dalam namun baru 2 langkah dipanggil lagi oleh Ardy,
"Sayang" Tari pun menoleh dan berjalan lagi ke arah Ardy,
"Kenapa?" tanya Tari heran.
"Ada yang lupa nih!" Ardy sambil tersenyum dan menyuruh Tari mendekat dengan lambaian tangannya, dan "cup" ciuman mendarat di kening Tari.
Yang mendapat seranganpun kaget bukan main sampai merona merah pipinya.
"Ya udah sayang masuk ya aku juga pulang" seru Ardy sambil menyalakan mesin motornya.
Akhirnya Tari pun masuk melangkah ke dalam rumah, membuka pintu yang belum terkunci dan menutupnya lagi dan menguncinya. Kemudian baru terdengar suara motor berjalan menjauh, tanda Ardy sudah melaju meninggalkan rumahnya.
"Oh senangnya hari ini bisa senang-senang sama pacar hehe, kapan lagi ya bisa gini lagi" gumam Tari dalam hati. Kemudian beranjak menaiki tangga menuju kamarnya di lantai 2 dengan hati senang riang dan gembira.
Sementara itu di luar rumah Tari ada seorang pengendara motor yang sedari tadi Tari dan Ardy pulang melihat adegan mereka di depan rumah Tari tadi.
"Sial, katanya baru tapi udah mesra banget gitu, itu kan cowok yang pernah di ceritain sama sohib gw! Ya udahlah kita liat aja sampai mana permainannya" Iyas ternyata yang mengintip Tari dan Ardy sedari tadi dari balik pohon rindang di seberang jalan rumah Tari.
Mereka pun tidak tau kalau Iyas ada disana. "Kok perasaan gw begini banget ya, pahit banget rasanya, sakit!" gumamnya dalam hati. "Ya udahlah mudah-mudahan lu bahagia ya Tari, gw ikut seneng kalau lu juga seneng" ucap Iyas tulus sambil tersenyum. Kemudian ia menyalakan mesin motornya dan melaju kendaraannya menuju rumahnya di tengah kegelisahan hatinya yang belum tentu sepenuhnya ia bisa ikhlaskan.
Tapi kenyataan berkata lain semoga Iyas juga mendapat jodoh yang baik untuknya.
_______________________
Hai readers semua dukung novel pertama aku ini yaa...semoga kalian suka. Vote Like dan Komen yaa...semoga bisa kasih yang terbaik buat kalian semua. Terima kasih banyak buat yang udah mau baca dan dukung aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
syafridawati
aku mamapir dengan like dan fav saling dukung ya di novel lelakimu makasih
2021-07-29
0
Bunda lolita
penasaran🤔🤔🤔 perkenalax Tari dg Ardy thor...kok g diceritain.
tetap semangat ya.💪💪💪
2021-07-02
0
.👄.
ngapa jadi penguntit lu yas? samperin aja sih biar lgsg ribut😅😅😅
2021-02-25
1