Setelah 1 minggu dari ujiannya, "Yas gw telepon HRD gimana ngomongnya?"
Iya sangat cemas dengan hasil ujiannya karena takut tidak lulus.
"Bilang aja mau tanya hasilnya Mba, lulus apa nggak! Gitu aja susah bener!" jawab Iyas sambil bersungut.
"Oh gitu ya Mba, jadi saya lulus ya terus bisa ajuin uang transport ya?" kata Tari sambil menggigit-gigit ujung kukunya.
"Iya mba, silahkan!" kata HRD nya di ujung telepon.
"Oke deh, makasih" kata Tari seraya menutup gagang telepon cabangnya.
Setelah itu Iyas langsung memberikan kertas untuk Tari menulis besaran uang transport yang akan di reimbursenya dan menanda tangani kertas itu selaku pimpinan. Sambil memberikan kertas tersebut dan memberikan tatapan tajam pada Tari.
Tari yang sadar akan hal itu akhirnya bertanya pada Iyas, "muka ditekuk aja kenapa sih Yas? Emang gw ada salah ya sampe di jutekin dari tadi pagi sampe sore begini!" kata Tari sambil menulis kertas yang tadi diberikan kepada Iyas.
Iyas memang agak kesal dengan Tari sejak tadi malam saat akan pulang kerja, dia melihat Tari ditunggu seorang lelaki di depan cabang tempat kerjanya dan ternyata itu pacar Tari yang baru saja jadian beberapa minggu yang lalu.
Flashback On
"Perasaan di depan ada cowok perhatiin ke sini mulu deh" ucap Joni sambil menunjuk seorang cowok yang menggunakan sweater abu-abu di depan tokonya.
"Nggak tau, ga kenal gw," kata Iyas sambil mengangkat kedua bahunya.
"Terima kasih pak!" kata Tari setelah selesai melayani customernya.
"Tari kenal cowok di depan itu ga pake sweater abu-abu?" tanya Joni lagi kepada Tari sambil menunjuk ke arah laki-laki itu dengan matanya.
"Mana? Yang lagi duduk itu ya?" kata Tari sambil menunjuk laki-laki itu.
"Hmmm...kaya....Ardy?" sahut Tari,
"Kok tuh orang bisa disini ya?" gumam Tari dalam hati.
"Kenal ya?" kata Iyas lagi membuyarkan lamunan Tari yang sedang berfikir bagaimana bisa Ardy ada disini.
"Kenal...itu...cowok gw, tapi gw ga minta jemput, kok bisa ada disini ya bilang juga enggak dia" kata Tari sambil menjelaskan
"Ya mana tau!! Ya udah buruan beres-beres bentar lagi pulang!" jawab Iyas sebal setelah mendengar penjelasan Tari kalau itu adalah pacarnya.
Setelah itu mereka beberes dan mematikan semua peralatan periksa, komputer dan juga lampu tokonya.
Sesampainya di luar, "Tari lu duluan aja, kunci gw aja yang bawa kan gw besok masuk juga, yang libur kan Joni. Kesian cowok lu udah nunggu lama tuh!" kata Iyas agak ketus.
Tari yang tak sadar akan hal itu hanya mengiyakan saja dan langsung bergegas pulang dengan kekasihnya. Iyas tak tau perasaan apa yang ada di dalam dadanya, mendengar penjelasan Tari tadi membuatnya agak marah dan kesal hampir saja marahnya meledak karena mendengar penjelasan Tari, tapi buru-buru ia meredakannya dengan berpikir bahwa Tari bukan siapa siapanya. Akhirnya Iyas pun pulang dengan gontai seperti tak semangat.
Flashback Off
"Gw nggak apa-apa kok, sorry ya kalau jadi nggak enak ke lu nya, lagi ada masalah aja dikit nih" jawab Iyas
Kemudian Iyas melihat lagi ke arah Tari yang sedari tadi sudah selesai menulis di kertas dan tengah menaruh kertas itu ke sebuah amplop.
"Iya ga apa, santai aja, kaya sama siapa aja lu. Oh iya Yas nanti malem pulangnya berengan ya, nanti kita makan nasgor dulu di tempat biasa, mau ga?" tanya Tari.
"Emangnya cowok lu nggak jemput? Bisa aja lu mau nyogok gw biar mau nganterin lu!" sahut Iyas sambil memegang dadanya yang bergemuruh lagi seketika ingat kalau Tari sudah punya kekasih,
"gw kenapa sih nih" gumam Iyas dalam hati.
"Terserah deh mau bilang nyogok, anggep aja traktiran gw lulus ya, soalnya gw udah di telepon lagi sama HRD buat training lagi nih...trus ditanyain mau di tempatin ke luar pulau yang mana...gw aja masih ga tau nih mau maju apa kaga, bingung!" jawab Tari menjelaskan sambil sedikit menekuk mukanya yang ingat kalau sudah waktunya bersiap untuk pergi ke luar pulau sesuai perjanjian kontrak kerjanya.
Jam menunjukkan pukul 9 malam. Iyas, Tari dan Rudi pun bergegas pulang.
"Duluan ya," kata Rudi sambil melambaikan tangannya pada Iyas dan Tari yang ada disebelah motornya.
"Iya hati-hati Rud," kata Tari.
"Ayo Tari," lalu dengan sigap Tari langsung naik ke motor Iyas dan berpegangan pada pinggang Iyas yang ada di depannya.
"Jadi nih makan nasgornya Tar?" tanya Iyas memastikan
"Jadi dong, gw udah laper nih" jawab Tari sambil memegang perutnya yang sudah keroncongan.
Setelah melaju 30 menit akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
" Pak nasi gorengnya 2 ya, kaya biasa." kata Tari pada penjual nasi goreng tempat langganannya.
"Iya neng, pedes kan?" kata pak penjual sambil menyiapkan bahan yang akan di buat.
" Iya pak" sahut Tari.
"ditunggu ya neng" kata bapak penjual itu lagi.
"Kita duduk sini aja ya" kata Iyas sambil menarik sebuah kursi untuk didudukinya.
"Iya terserah Yas" sahut Tari sambil menarik kursi di depan Iyas.
"Eh kata lu HRD udah telpon lu lagi mau nyuruh training? Kok cepet banget ya? Emang kapan di teleponnya?" tanya Iyas yang sudah tidak sabar mendengar jawaban Tari
"Iya Yas, tadi pas lu lagi istirahat gw di telepon, di bilangin siap-siap nanti mau di panggil training lagi karena sebentar lagi jadwal angkatan gw yang ke luar pulau, gitu katanya HRD." menjelaskan seperti apa yang diucapkan oleh HRD tadi siang.
"Berarti Rudi sebentar lagi dong kan duluan dia, kapan katanya training lu?" kata Iyas lagi semakin penasaran
"Nah itu gw juga ga tau Yas"
"Ini neng, mas nasi gorengnya," kata Bapak penjual seraya meletakkan 2 piring nasi goreng pesanan Iyas dan Tari.
"Ya udah makan dulu lah," ucap Iyas sambil mulai menyendokkan nasi goreng ke mulutnya.
"He-eh" kata Tari sambil juga menyendokkan nasi gorengnya. 30 menit Iyas dan Tari disana sambil bercanda dan sesekali mereka terlihat berpikir serius, entah apa yang mereka bicarakan sampai bisa mengerutkan kening mereka bersamaan.
Akhirnya mereka pun bergegas kembali melanjutkan perjalanan mereka setelah selesai membayar pesanannya. "Udah Tar?" kata Iyas memastikan kalau Tari sudah siap melanjutkan perjalanan pulangnya,
"He-eh, udah nih, yok!" jawab Tari sambil mengambil ancang-ancang akan berpegangan di pinggang Iyas. Setelah di jalan Iyas pun memecah keheningan antara mereka
"Langsung kan ke rumah lu Tar?" kata Iyas memastikan lagi
"Iyalah, emang mau kemana lagi udah malem Yas," sahut Tari sambil melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam.
"Ya kali mau beli cucur dulu hahaha" jawab Iyas sambil menunjuk ke arah tukang cucur yang berjajar menjajakan makanannya.
Mereka memang melewati pasar besar Kramat Jati yang selalu
beroperasi 24 jam, saat pagi sampai siang disana menjual berbagai macam sayuran, buah, ayam dan ikan. Namun saat malam disana menjual ikan ikan segar yang baru turun dari laut dan juga banyak jajanan tradisional seperti cucur, kue putu ayu dan lainnya.
Setelah 10 menit mereka sampai di depan gang rumah Tari dan melajukan motor agak pelan karena banyak polisi tidur disana, setelah 5 menit akhirnya mereka sampai di depan rumah Tari. Tari kemudian turun dan langsung berbalik hendak langsung ke rumah namun di tahan oleh Iyas
"Tar sebentar deh," kata Iyas sambil mencekal pergelangan tangan Tari.
"Iya Yas kenapa?" jawab Tari sambil mencoba melepas tangan Iyas.
"Besok kan libur, ada acara ga?" tanya Iyas.
"Ada yas...mau pergi." kata Tari sambil memainkan rambutnya
"Kenapa?" sambung Tari lagi.
"Nggak deh, nggak jadi, nggak kenapa-kenapa" kata Iyas lagi sambil mencoba membelokkan motornya karena akan segera pulang.
"Ya udah gw pulang ya" kata Iyas sambil berlalu pergi.
Belum sempat Tari menjawab Iyas sudah tidak ada dihadapannya lagi.
"Ya udah, kenapa sih tuh anak, agak aneh" gumamnya dalam hati sambil menggaruk-garuk rambutnya yang tidak gatal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
༄👑💗e¢¢e ρтħš αямч💗👑࿐
hasil ujian
2021-02-14
1
R.F
semangat up. 2 like, rate bintang 5 + vote meski hanya satu biji
jangan lupa like balik ya
Istriku mantanku
Terpaksa menikahinya
2021-01-10
2