Wanita Cantik itu kembali menangkap kata - kata yang sempat kabur disebabkan oleh semprotan disinpektan dari Laki-laki yang ada di hadapannya yang merupakan bosnya sendiri. Disusunnya kembali agar menjadi satu rangkaian cerita yang menarik hati bosnya agar tak terkena semprotan kembali. Terlihat Wanita cantik itu menarik nafas dengan halusnya.
" Begini Tuan, ada seorang Gadis yang bernama Lika ingin bertemu dengan Pemilik Mobil B XXX. Bukankah mobil tersebut milik anda?" Wanita cantik itu memulai pembicaraan.
" Iya betul, mobil tersebut memang milik saya, Emang ada apa?" tanya tuannya wanita cantik itu.
" Begini Tuan, Lika menemukan barang yang tergeletak begitu saja di pasir yang lokasinya tidak jauh dari mobil Tuan, Karena itulah Lika ingin bertemu langsung dengan pemilik mobil ataupun penumpang mobil tersebut guna menanyakan perihal kepemilikan barang yang ditemukan. Apakah diperkenankan untuk bertemu dengan Tuan?" Wanita cantik itu menjelaskan dan sekaligus menanyakan kesediaannya untuk bertemu dengan Lika.
"Suruh saja dia menemui gue." Perintahnya dengan datar tanpa senyum. Sedari tadi wanita cantik itu tidak melihat senyum bersahabat dari bosnya.
" Baiklah saya permisi." Pamitnya kemudian. Wanita cantik itu undur diri dari hadapan Laki - laki yang terlihat angkuh bin sombong, eh sama aja.
" Cakep sih, kebule - bulean gitu tapi angkuhnya yang super duper Nauzubillah," gumannya pelan takut Tuannya mendengarnya.
Lika masuk ke Bungalow Pribadi milik Tuan Reynand Putra Ardiaz setelah dipersilahkan oleh wanita cantik tadi, Lika berjalan pelan menghampiri tuan yang terlihat sedang duduk di sofa.
" Assalamu'alaikum warahmatullah." salamnya, namun tak ada jawaban. Lika kembali mengulang salamnya namun tetap tak ada jawaban.
"Astaghfirullah, mungkin bukan muslim." batin Lika. Tak menunggu berapa lama dari arah kamar keluar wanita cantik yang umurnya sudah mau beranjak ke arah lima puluh tahunan yang terlihat masih awet muda nan cantik.
" Wa'alaikumus salam. Jawab Wanita Paruh baya itu.
"Astaga Reynand apa kamu budeg? Apa kamu kagak bisa membalas salam? Eh malah diem saja tidak membalas salam orang," omel wanita paruh baya itu kepada putranya. Wanita yang terlihat masih cantik dan awet muda tersebut adalah Ibunda Reynand Putra Ardiaz bernama Marisa Ardiaz.
Kewajiban bagi muslim mengucapkan salam baik saat masuk atau keluar rumah maupun bertemu kerabat. Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala melarang umat Islam masuk ke rumah orang lain sebelum mengucapkan salam. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman dalam surat An-Nur ayat 27. Yakni : " Wahai orang - orang yang beriman! Janganlah kalian memasuki rumah yang bukan rumah kalian sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya."
Selain keutamaan salam juga diriwayatkan dalam sebuah hadist dengan derajat Muttafaq 'alaih dari Abdullah bin Amr bin al-ash.
"Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shollallahu alaihi wasallam, Islam apakah yang paling baik? " Beliau Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam menjawab, ' Engkau memberi makan, dan mengucap salam kepada orang yang kamu kenal maupun orang yang tidak kamu kenal."
Ibu Marisa menatap tamunya yang masih saja berdiri tak bergerak. Ibu Marisa seakan mengenali Gadis berhijab tersebut. Beliau kemudian menghampiri Gadis berhijab yang tak lain adalah Lika.
" Lika, Nak Lika, kan?" tanya Wanita itu memastikan.
Lika tersenyum, " Nggih Bu, Tiang Lika yang tadi menawarkan kain tenun," jawab Lika sopan. ( Nggih artinya iya dan Tiang artinya saya, bahasa halusnya atau bahasa madya dari bahasa sasak ).
Lika tidak menyangka bahwa Ibu Marisa masih mengingatnya.
"Jadi ada perlu apalagi? Apa mau membagikan permen gula aren lagi, permen gula arennya enak lo! Bikin body Ibu rasanya seger," kata ibu marisa bercerita panjang lebar.
"Ayo sini duduk, jangan berdiri disitu aja." Dengan ramahnya Ibu Marisa mempersilahkan Lika duduk disalah satu sofa yang ada di ruangan tersebut. Lika melangkah kearah sofa, baru saja hendak duduk dia baru menyadari keberadaan seorang Laki-laki yang dipanggil Reynand. Laki-laki itu sedang santainya duduk di sofa sambil tak berkedip menatap layar Handphone-nya dan jari - jarinya sibuk menari indah pada qwerty.
" Kau!" teriak Lika tidak sadar. Dia segera menutup mulut menahan malu. "Ah mulut ini tidak sopan banget malah teriak." gerutu Lika. Dia memang kaget tapi tidak harus teriak kali kayak liat cowok tampan, Gadis tenun itu membatin.
"Astaghfirullah, apa tadi cowok tampan?" Lika menggeleng-gelengkan kepalanya menolak.
" Lu! ah telat nulisnya padahal samaan kagetnya. Dimaklumi aja deh hehehe.
"Jadi cewek yang namanya Lika Liku itu Lu?" tanya Reynand yang terlihat kaget. " Ngapaen Lu kesini, mau minta uang untuk dibagi - bagi lagi kan?" lanjutnya ketus.
" Astaghfirullah, pikirannya jelek melulu dari tadi perlu diruqiah kayaknya nih! Tuan Reynand yang sombong suka tak menabung siapa juga yang mau minta sedekah. saya kesini mau bertemu dengan pemilik Mobil Plat B XXX." Lika menjelaskan maksud kedatangannya.
"Itu Mobil gue, kenapa lu? pingin ngerasain gimana rasanya naik mobil mewah dengan harga milyaran, iya kan? Bilang saja kagak usah malu-malu, palingan Lu kagak pernah naik mobil mewah, iya kan?" Ledek Reynand.
"Astaghfirullah makhluk kasar, siapa juga mau naik mobil anda, alergi saya, saya sukanya naik pohon kelapa," jawab Lika meladeni ocehan Tuan Reynand yang tak berfaedah. " Ini orang sombongnya parah banget, kenapa juga ketemu cowok ini sih?" gerutu Lika dalam hati.
" Apa Lu bilang, makhluk kasar? bener - bener berani ya ngatain gue dengan sebutan itu." bentak Reynand.
"Saya beranilah, ngapaen juga takut. Emang bener kan bahwa anda makhluk kasar, atau jangan - jangan anda bukan makhluk kasar tapi makhluk halus, ya?, iiih itu baru ngeri, takut saya kalau yang itu mah," sahut Lika sambil meledek, terlihat wajah pura-pura takut.
Rona muka Tuan Reynand berubah merah kayak udang yang baru selesai direbus. Dia tidak menyangka ada seorang Gadis dengan beraninya menyahutinya.
Terdengar suara tawa renyah yang sedari tadi hanya diam menyaksikan keributan di hadapannya. Tawa itu berasal dari Wanita Paruh baya.
"Kalian berdua lucu, baru bertemu udah berantem." Ibu Marisa berusaha menengahi, kalau tidak bakalan berlanjut berepisode.
"Mommy, Putra Mommy yang tampan ini sedang dibuly malah diketawain," ucap Reynand minta dikasihani.
"Jadi ada apa nak Lika?" tanya Ibu Marisa mengalihkan keributan yang dilakukan oleh putranya dengan Lika.
"Maaf sebelumnya Ibu Marisa, apa ada kehilangan sesuatu?" tanya Lika membuka pembicaraan.
Ibu Marisa tampak berpikir, mengingat-ingat apakah dia merasa kehilangan sesuatu. "Sebentar, Ibu kedalam dulu." Ibu Marisa bangkit dari duduknya berjalan menuju kamar. Tak lama kemudian Ibu Marisa kembali duduk sambil membawa Tas yang dibawa tadi waktu duduk di pantai. Ibu Marisa memeriksanya dan memastikan bahwa tak ada barang yang hilang.
"Tidak ada yang hilang, lengkap Nak Lika mungkin Alisa, coba Ibu tanyakan dulu." Ibu Marisa kembali berjalan kearah kamar Putrinya.
"Eh Lu, kenapa kagak dikasik aja barang yang Lu temuin, kagak usah bikin Mommy gue repot kesana kemari buat mastiin ada barangnya yang hilang," Ujar Reynand kesal.
"Lu Pura-pura, kan? mau deketin keluarga gue? modus, Lu mau maling, kan? ngaku Lu!" berondong Reynand dengan kata pedasnya. Kata-kata itu berhasil mengalahkan sambel cengeh.
" Astagfirullah."
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Coba deh perhatikan lagi cara pemakaian kalimat tag
"-------,"
"-------."
2020-12-16
3