Episode 2

Baru aja Lika menikmati keberuntungannya, tanpa angin, tanpa sebab, tanpa pengumuman terlebih dahulu tiba - tiba aja seseorang menabraknya. Walah remnya blong!

Bruuuuk." Seperti itu bunyinya.

" Astaghfirullah. Kau bisa jalan ndak? main nabrak aja, kalau jalan tuh lihat jalanannya pake mata, lihat ada orang ndak di hadapannya," omel Lika. Gadis itu sibuk memungut dagangannya yang berserakan.

Cowok yang diomelin cuek saja, berlalu dari hadapan Gadis berhijab yang tengah sibuk memungut barang dagangannya. Melirik pun tidak apalagi membantu.

" Eh kau, diam di tempat kalau tidak saya pastiin nih peluru mendarat di kepalamu. Jangan salahkan saya kalau sampai benjol ke belakang," ancam Lika berharap cowok itu menurutinya.

Lika mengambil ketapel dari kantong gamisnya, Ketapel tersebut seakan menjadi sahabat baiknya. Sahabat yang akan bersedia membantu mengganggu burung-burung yang sedang bermesraan. Ngiri dengan kebersamaan mereka yang setiap hari bertengger pada pohon mangga miliknya.

Melihat buruannya cuek saja, dengan cekatan Lika mengarahkan busur ketapelnya ke arah kepala cowok itu.

Tepat sasaran kepala cowok itu terkena Permen Gula Aren yang dijadikan peluru.

"Kena kamu, Lika dilawan," celoteh Lika bahagia setelah berhasil membuat noda pada rambut cowok itu.

Cowok itu berbalik arah, terlihat pada raut wajahnya memerah seperti samben colet ala Erni. ( Erni itu Penyanyi Lokal yang mempopulerkan lagu berjudul Sambel colet ). Dia membawa permen gula aren yang nempel di bajunya. Entah bagaimana caranya permen gula aren meluncur begitu saja jatuh ke baju Laki-laki itu padahal awalnya terkena bagian kepalanya, seharusnya gula aren itu nyangkut di rambut dan membentuk sarang burung kutilang.

"Apa rambutnya ada perosotan ya?" batin Lika terlihat bingung.

" Lu, berani-beraninya ngotorin baju gue dengan permen najis gini. Lu tau nggak .... ?"

" Enggak!" Potong Lika sambil menggeleng - gelengkan kepala.

" Siapa yang nyuruh Lu potong omongan gue," umpat Laki-laki itu tambah kesal.

"Lah tadi nanya, kan? iya saya jawab," balas Lika tak mau kalah.

"Gadis ini beraninya!" umpat Laki-laki itu.

"Lu tau gak, ini baju gue harganya mampu beli dagangan kamu yang banyaknya sekota ini, bisa ganti gak?" sambung Laki-laki itu menyombongkan diri.

" Lasingan kau yang salah kok malah sombong, saya tidak pernah nanya berapa harga kaos yang dipakai tidak penting banget. Saya cuma minta kau bertanggungjawab pada nasib dagangan saya, karena membuat dagangan saya pada kotor semua," jawab Lika datar, dia berusaha menahan diri untuk tidak emosi. "Jangan sampai kepancing ama umpannya," pikir Lika berusaha tenang.

" Berapa?" Cowok itu mengeluarkan dompetnya kemudian mengambil semua isinya eh maksudnya uangnya saja bukan termasuk kartu-kartunya.

" Kau, saya tidak minta diganti dengan uang, simpan saja uangnya saya bisa nyari sendiri." sambar Lika sebelum uang itu beralih ke tangannya atau malah dilempar seperti adengan di FTV.

"Gawah!" batin Lika.

"Saya hanya ingin kau minta maaf, itu aja tidak susah, kan?"

Bukannya meminta maaf, Laki-laki itu melemparkan uangnya kearah Lika setelah itu berlalu begitu saja. "Dasar cewek udik, palingan Lu doyan ama duit segepok." Batin tuh cowok sinis.

Cowok itu menoleh kearah Gadis berhijab. Dia menikmati pemandangan yang menerbitkan senyum devilnya. Dilihatnya Gadis berhijab yang tak lain Lika sibuk memungut satu persatu uang yang berserakan.

" Dasar cewek munafik, pakaiannya aja alim tapi hatinya gila harta juga." hatinya bersorak seakan merasa menang.

Lika berhasil mengumpulkan uang yang dilemparkan oleh pemiliknya. Dia berjalan menghampiri cowok yang tengah sibuk bermonolog.

" Saya tidak butuh uang, saya hanya butuh permintaan maaf dari anda. Nih uangnya." Lika menjelaskan kemudian menarik tangan Laki-laki kemudian menaruh uang pada tangannya yang terbuka.

" Ini uang ganti dari kata permintaan maaf gue, gue paling anti yang namanya minta maaf sama orang, alergi gue," sahut Laki-laki itu terdengar sombong.

" Ini ambil palingan Lu suka." Laki-laki itu kembali memberikannya kepada gadis berhijab yang nampak pada raut wajahnya menahan kekesalan.

Lika berusaha menyabarkan diri sembari mengelus dadanya dan beristigfar melihat kelakuan dari Laki-laki itu.

"Kalau saja saya tidak sabar orangnya mungkin sudah dari tadi saya bejet mukanya sampai halus terus saya jadikan makanan Ikan ******," bisik Lika dalam hati.

"Siapa namanya?" Lika bertanya setelah berhasil menenangkan dirinya.

"Tuh kan, ujung-ujungnya mau kenalan, Sorry ya Gue milih-milih mana cewek yang gue ajak kenalan kagak kayak Lu kampungan," jawab Laki-laki sombong itu tidak mau menyebutkan namanya.

"Dasar Laki-laki tidak punya akhlak, siapa yang ngajak kenalan. saya juga ogah kali kenalan sama andas," sahut Lika tegas.

Karena udah jenuh harus meladeni Laki-laki yang tak dikenalnya. Lika mengeluarkan jurus sedekahnya.

" Perhatian-perhatian, Inaq, Amaq semeton jari silaq pade ngumpul lek derigi, arak sedekah ekan hamba Allah, ndek mele tetaok pasengannya ( Perhatian-perhatian Ibu, Bapak, saudara silahkan berkumpul disini ada sedekah dari hamba Allah yang tidak mau ditahu namanya )." Lika membuat pengumuman. Pengumumannya tersebut membuat pengunjung pantai mengalihkan perhatian mereka. Orang-orang datang menghampiri Lika, kemudian Gadis tenun itu memberikan uang tersebut kepada mereka masing-masing satu lembar.

"Uang ini dari Laki-laki berkaos biru, berkacamata hitam yang berdiri disana, bilang makasi sama dia," ucap Lika mengarahkan mereka.

Sementara itu Laki-laki berkaos biru berkacamata hitam yang seketika itu menjadi pusat perhatian terlihat bengong dengan apa yang dilakukan Gadis berhijab. Dia tidak sadar kalau sudah dikelilingi emak-emak, adek, kakak dan cewek-cewek alay.

" Makasi Mas, boleh foto tidak?" Terlihat beberapa cewek mengambil gawai-nya kemudian berselfi ria, ada juga yang mencubitnya "Wah gantengnya, cubit ah bikin gemes." terdengar celotehan dari mereka yang terkagum-kagum dengan ketampanan Laki-laki itu.

Laki-laki itu hanya diam tak menanggapi. Dia jengah dengan situasi yang kini tengah dihadapinya.

"Nih ganti rugi saya atas kaos yang udah saya kotorin, saya minta maaf," kata Lika tulus meminta maaf karena sudah mengotori kaos mahal cowok tersebut dengan Permen Gula Arennya. "Maaf juga karena saya sedekahkan uangnya, semoga saja menjadi berkah dan diridhoi oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," lanjut Lika dengan lembutnya.

Lika meninggalkan tempat tersebut sambil menenteng barang dagangannya. Lika tidak perduli dengan Laki-laki itu yang masih saja dikerumuni semut eh salah maksudnya cewek-cewek alay. Terdengar masih saja ada yang berkata kagum kepada Laki-laki itu. kagum dengan ketampanan dan kedermawanannya, menurut mereka. Bayangkan saja Laki-laki itu mau berbagi uang kepada mereka.

Sementara itu Laki-laki berkaos biru, berkacamata hitam dengan rambut sebahu yang diikat terlihat kesal dengan aksi para wanita yang masih tidak menyerah untuk mencoba menggoda dan mengajak kenalan.

"Dasar cewek kampungan, awas saja kalau ketemu lagi gue cebur lu ke laut biar jadi santapan Nyale," umpatnya kasar. Dia segera berlalu meninggalkan kerumunan para emak - emak dan para gadis dengan cueknya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Caramelatte

Caramelatte

jangan kasi kendor thorr
semangat terosss

2020-12-04

1

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖

Lucu lika ama tuh cowok

2020-11-18

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Epesode 4
5 Epesode 5
6 Episode 6
7 Epesode 7
8 Episode 8
9 Epesode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Epesode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28. Visual
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62.
63 Episode 63.
64 Episode 64.
65 Episode 65.
66 Episode 66.
67 Episode 67.
68 Episode 68.
69 Episode 69.
70 Episode 70.
71 Episode 71.
72 Episode 72.
73 Episode 73.
74 Episode 74.
75 Episode 75.
76 Episode 76
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79.
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episide 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90.
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 95 Bonus
98 Episode 95 Bonus 2
99 Episode 95 Bonus 3
100 Session 2. Gadis untuk Sang Duda (1).
101 Session 2. Gadis untuk Sang Duda (2)
102 Session 2. Gadis Untuk Sang Duda (3)
103 Pengumuman.
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Epesode 4
5
Epesode 5
6
Episode 6
7
Epesode 7
8
Episode 8
9
Epesode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Epesode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28. Visual
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62.
63
Episode 63.
64
Episode 64.
65
Episode 65.
66
Episode 66.
67
Episode 67.
68
Episode 68.
69
Episode 69.
70
Episode 70.
71
Episode 71.
72
Episode 72.
73
Episode 73.
74
Episode 74.
75
Episode 75.
76
Episode 76
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79.
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episide 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90.
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 95 Bonus
98
Episode 95 Bonus 2
99
Episode 95 Bonus 3
100
Session 2. Gadis untuk Sang Duda (1).
101
Session 2. Gadis untuk Sang Duda (2)
102
Session 2. Gadis Untuk Sang Duda (3)
103
Pengumuman.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!