Lika Asyik menikmati Es Jeruk yang dipesannya, sesekali dia mengibas tangannya kearah wajahnya. "Panas banget," gumannya pelan. Menandakan hari menjelang siang. Lika meninggalkan warung setelah dia menghabiskan Es jeruk dan membayarnya.
Lika menuju kearah parkir, dilihatnya parkiran belum terlalu rame mungkin mereka belum mau pulang padahal hari sudah menjelang siang. Hanya beberapa orang yang terlihat meninggalkan pantai. Lika menuju motornya, dilihatnya mobil super mewah keluar dari parkiran dengan Plat B XXX yang terpampang disana. Lika melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti. Namun baru saja melangkah, langkahnya kembali terhenti ketika pandangannya menangkap sesuatu yang berkilauan. Dia jongkok sambil meletakkan tas yang berisi dagangannya diatas pasir. Lika mengambil benda yang tergeletak begitu saja diatas pasir, benda tersebut ternyata sebuah gelang. Lika mengamati gelang tersebut yang terlihat cantik.
"Masha Allah cantiknya pasti ini harganya mahal." Lika kembali mengamati gelang yang ada di tangannya dengan teliti.
"Astaghfirullah, ini kan berlian," teriak Lika kaget setelah menyadari bahwa gelang yang dipegangnya adalah gelang berlian. Terlihat tangan Lika gemetaran, dia menoleh ke kanan, ke kiri dan juga ke belakang. Lika mengamati sekelilingnya terlihat beberapa orang namun tidak memperhatikan apa yang dilakukannya.
"Aman," ucap Lika Lega.
"Pasti yang punya tidak menyadari kalau gelangnya terjatuh," guman Lika pelan takut ada yang mendengarkan. Gelang itu dimasukkan ke dalam tas tenunnya, ditempatkan di Kantong khusus agar mudah mencarinya dan tentu saja aman.
Lika segera menuju Motor maticnya. Menaruh tas besar yang berisi barang dagangannya di jok penumpang, dia mengikat menggunakan tali tambang dikaitkan ke sisi lain agar barang dagangannya aman sedangkan tas ranselnya ditaruh didepan. Lika segera melesat keluar dari parkiran.
"Semoga tidak keburu jauh." guman Lika berharap. Lika berusaha mengejar mobil mewah yang dilihatnya tadi. untungnya dia memiliki daya ingat yang kuat tanpa sengaja menghafal plat mobil mewah tadi. Lika yakin pasti gelang tersebut milik salah satu penumpangnya, karena gelang itu terjatuh tepat di dekat mobil yang dia lihat tadi.
Beberapa menit Lika melakukan pengejaran. Lika melihat mobil mewah berwarna silver memasuki area hotel. Lika segera mengarahkan motornya kearah hotel dan menuju area parkir yang berbeda dengan parkiran mobil. Lika menitipkan barang dagangannya di pos Satpam. Lika menuju kearah mobil mewah berwarna silver incarannya kemudian memotretnya.
Lika menuju kearah Loby Hotel, dilihatnya ada Pegawai Hotel yang berdiri didepan pintu masuk. Lika menghampiri untuk menanyakan perihal pemilik mobil mewah yang dilihatnya.
"Permisi, maaf Pak mau nanya, saya sedang mencari pemilik mobil silver plat B XXX, saya lihat mobil ini masuk ke area hotel ini, mungkin saja pengunjung hotel ini, Apa Bapak mengetahui siapa yang punya?" tanya Lika menyebutkan nomer Plat B tersebut sambil memperlihatkan gambar Mobil yang di difhotonya tadi.
"Saya tidak tahu, saya baru saja masuk, saya orang baru mbak," jawab Pegawai Hotel itu setelah melihat gambar mobil yang dimaksud.
"Saya tanyakan dulu sama rekan saya mungkin dia tahu," Lanjut Pegawai Hotel. Dia segera menghampiri rekannya yang berdiri tidak jauh darinya.
Rekannya tersebut memperhatikan fhoto mobil yang ada di Handphone Lika
"Ini sepertinya mobil Tuan Reynand Putra Ardiaz, pemilik Hotel," jawab Rekan Pegawai Hotel tempat Lika bertanya.
"Emangnya ada apa mbak menanyakan pemilik mobil ini?" Pegawai Hotel itu menanyakan tujuan Lika.
" Apa si Rey? siapa tadi? susah menyebutnya." tanya Lika
" Reynand Putra Ardiaz," sahut Pegawai Hotel itu memperjelas.
" Iya, nama itu, apa dia sudah menikah?" Lika malah bertanya kembali tidak menjelaskan perihal maksud kedatangannya.
" Pingin dikasik tahu pake banget atau pake tempe aja." Pegawai Hotel malah mengajak Lika bercanda. sedangkan Pegawai yang satunya hanya senyum-senyum.
" Tiang serius niki, dendek tenyak tiang bejorak. arak perlunk kance sak epean mobil niki, penting gati nih! ( Saya sedang serius, jangan ajak bercanda, ada perlu dengan pemilik mobil ini, penting? )." Lika menjawab keluar jurus sasaknya.
" hehehe." Pegawai itu cengengesan.
"Kalau masalah Tuan Reynand sudah menikah atau belum saya kurang tahu, tapi menurut gosip yang beredar Tuan Reynand masih bujang." Pegawai itu akhirnya menjelaskan.
"Sebenarnya ada apa mbak? nanya tentang Tuan Reynand." terlihat Pegawai Hotel yang satunya mulai curiga lantaran dari tadi bertanya tanpa memberikan penjelasan tentang urusannya dengan Tuan Reynand.
"Begini, saya tadi menemukan barang, barang tersebut milik perempuan karena itulah saya menanyakan itu. saya mau memastikan apakah barang tersebut milik salah satu penumpang dari Mobil yang di kendarai Laki-laki yang bernama Reynand itu." Lika menjelaskan.
"Memangnya barang apa? Bisa diserahkan pada keamanan disini," Saran Pegawai Hotel itu.
" Maaf Pak, saya tidak bisa memberitahu barang apa dan saya juga tidak bisa menyerahkan begitu saja pada petugas keamanan disini. Belum tentu mereka pemiliknya. Saya ingin memastikan terlebih dahulu biar saya tidak salah," ucap Lika menjelaskan.
"Kedua Pegawai tersebut mengerti, salah satu diantara mereka masuk ke dalam sebuah ruangan terlebih dahulu meminta Lika untuk menunggu di Loby, Lika duduk di sofa yang tersedia.
Tidak butuh lama menunggu, dari aràh ruangan yang tidak jauh dari tempat Lika duduk terlihat seorang wanita cantik yang bertubuh tinggi langsing nan seksi menghampirinya, dibelakangnya mengekor Pegawai Hotel tadi. Pegawai Hotel itu memperkenalkan Gadis Berhijab yang tak lain adalah Lika dan memberi tahu tujuannya untuk bertemu dengan pemilik mobil mewah yang berplatkan Jakarta. Setelah menjelaskan Pegawai Hotel itu kembali ke posisi kerjanya.
Lika menjelaskan kembali kepada Wanita cantik perihal dirinya yang mencari pemilik mobil mewah tersebut dan meminta untuk bertemu secara langsung. Setelah beberapa menit mereka berdua terlibat pembicaraan kemudian wanita cantik itu setuju untuk mempertemukan Lika dengan pemilik mobil mewah yang tak lain adalah bosnya sendiri pemilik Hotel Ardiaz.
Lika mengikuti langkah kaki wanita cantik, entah apa jabatannya sehingga setiap tamu yang ingin bertemu dengan pemilik hotel ini harus mengikuti kemana arahnya berjalan.
Beberapa menit kemudian sampailah mereka disebuah Bungalow yang terlihat indah dan mewah. "Oh ternyata hotel ini ada Bungalownya juga." Lika terkagum - kagum akan keindahan dan kemewahan arsitekturnya. Lika terlihat gawah ( gawah artinya hutan, bisa juga diartikan kampungan ). Lika tersadar ketika diteriaki oleh kata hatinya "Kayak tidak pernah ngeliat Bungalow aja.
"Astaghfirullah," ucap Lika beristigfar.
"Kenapa Mbak kok istigfar?" tanya wanita cantik yang ada disampingnya.
"Tidak ada apa-apa," jawab Lika kembali ke mode normal.
Terlihat Wanita cantik itu mengetuk pintu, tidak lama kemudian ada seseorang membuka pintu dan mempersilahkan wanita cantik itu untuk masuk sementara Lika disuruh menunggu di luar oleh wanita cantik itu dengan memberinya isyarat.
"Apa ada hal penting? Kalau tidak ada yang penting dan tidak ada hubungannya dengan Hotel jangan temui saya," ucap seseorang itu ketus.
Wanita cantik itu menarik nafas kasar "Belum apa-apa sudah kena semprot disinfektan. Kalimat yang ingin saya ucapkan pada kabur semua, kan?" Wanita cantik itu ngomong sendiri dalam hati.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Ade Juariyah
aku mampir ceritanya serru nich
2021-02-24
1
Caramelatte
semangat thor!
Salam dari "Belong to Esme"
2020-12-04
1
🍾⃝Tᴀͩɴᷞᴊͧᴜᷡɴͣɢ🇵🇸💖
Emang wanita cantik itu siapa yaa
2020-11-27
3