"waalaikumsallam"jawab orang yang ada disana bapak, ibu dan adik nya, serta lelaki dan wanita seumuran ibu bapak nya,
wanita paruh baya yang melihat tedi langsung berkaca kaca.
tedi mendekat ke arah kedua orang itu dan menyalami nya, karena sudah di biasakan oleh kedua orang tuanya untuk berbuat sopan pada orang yang lebih tua,
"ibu dan bapak ini siapa bu" tanya tedi, ibu dan ayah tak menjawab mereka hanya diam,
ibu paruh baya itu langsung memeluk tedi, "nak ini mama" ucap wanita itu memeluk tedi sambil terisak,
"mama? maksud nya apa ini?" tanya tedi bingung mendengar ucapan wanita yang sedang memeluk nya, "iya nak, mereka orang tua kamu" ucap ayah bersuara walau terasa berat untuk di ucapkan olehnya,
"mana mungkin orang tua ku cuma ayah dan ibu, jangan bercanda yah" ucap tedi yang mulai bingung,
"kenyataan nya memang seperti itu nak" ucap ayah menatap nanar tedi, "iya nak, maaf dulu kami ninggalin kamu, karena waktu itu keadaan yang memaksa kami untuk meninggalkan kamu" ucap pak feri membuka suara,
"nggak mungkin, orang tua ku cuma ayah dan ibu" ucap tedi tegas mulai tak suka dengan keadaan ini, "maaf kan kami nak" ucap ibu Siska sambil terisak, tedi langsung melangkah masuk ke dalam kamar meninggal kan mereka tanpa menjawab lagi,
tedi pergi karena merasa tak percaya dan merasa di permainkan oleh ibu dan ayah nya, akal sehat tedi belum bisa menerima ucapan mereka,
daripada ia mengamuk dan tak bisa mengontrol diri lebih baik ia menghindar, walau itu tak sopan sama sekali, tapi lebih tidak sopan ketika ia marah dan membentak orang tua,
"mungkin ini terlalu cepat untuk tedi" ucap ayah Dedi, "iya pak maafkan kami, terimakasih sudah merawat tedi dari kecil" jawab pak feri, "iya sama sama pak, nanti saya coba untuk menjelaskan ke tedi lagi" ucap ayah Dedi,
"saya tinggal sebentar pak, bu" ucap ibu yang mendapat anggukan, ibu langsung melangkah ke kamar tedi,
di dalam kamar tedi ibu sudah duduk di sebelah tedi dan memangku kepala tedi,
"nak, mungkin ini tak bisa kamu terima" ucap ibu yang sudah berada di dalam kamar tedi sambil mengelus pundak tedi,
"tidak Bu, aku tidak akan percaya begitu saja" jawab tedi, "kalau pun iya mereka orang tua kandung aku, tapi bagiku ibu dan ayah lah orang tua ku yang menyayangi ku sedari kecil, tidak dengan mereka yang meninggalkan ku sedari kecil" lanjut tedi pada ibu yang sedang mengelus kepalanya,
"tidak nak, mereka meninggalkan kamu sama ibuk dan bapak karena keadaan mereka waktu itu sangat mendesak mereka untuk meninggalkan kamu bersama kami. dulu mereka datang ke rumah ibu dengan wajah yang ketakutan dan menitipkan kamu bersama kami, karena mereka sedang diincar untuk dibunuh oleh kakak dari pak feri, papa kandung kamu. karena masalah entah apa masalah nya ibu tidak tahu, jadi mereka memikirkan kamu yang masih berusia 4 bulan takut terjadi hal yang tak diinginkan maka nya mereka memilih untuk menitipkan kamu bersama ibuk dan bapak, cobalah kamu maafkan mereka, bukan nya mereka ingin membuang kamu tetapi mereka ingin melindungi kamu karena mereka sangat menyayangi kamu" ucap ibu menjelaskan cerita Dimana saat tedi di titip kan oleh orang tua kandung tedi ke pada mereka,
tedi yang mendengar cerita ibu nya mulai sadar, "apakah benar seperti itu cerita nya bu" tanya tedi duduk tegap dan menatap ibu meminta jawaban, ibu mengangguk dan tersenyum, "ayo kita kedepan" ucap ibu mengajak tedi kedepan tempat ayah dan yang lain berkumpul,
mata Bu Siska berbinar ketika melihat tedi keluar dari kamar nya, tedi langsung duduk berhadapan dengan Bu Siska dan pak feri,
tedi hanya diam,
"maaf kan kami nak" ucap Bu Siska yang tak henti hentinya meminta maaf, "iya Bu, saya sudah tau alasan mengapa ibu dan bapak meninggalkan saya, maaf tadi saya sudah tidak sopan" jawab tedi, "apakah kamu sudah memaafkan kami nak" tanya pak feri,
tedi hanya mengangguk sambil tersenyum, "apakah kamu mau untuk ikut dengan kami nak" tanya pak feri, "maaf untuk itu saya tidak bisa, karena saya tidak mungkin meninggalkan ibu, ayah dan adik ku disini" jawab tedi,
"mereka akan ikut nak" ucap pak feri, "bagaimana apakah kamu mau untuk tinggal bersama dengan kami, semua memang terkesan mendadak, tapi kami ingin menebus kesalahan, kami ingin hidup bersama kamu nak" tanya pak feri,
"keputusan ada di tangan ayah" ucap tedi, meminta persetujuan ayahnya, "bagaimana pak, apakah bapak mau" tanya pak feri pada pak dedi, "kalau saya selama itu bisa membahagiakan keluarga saya, saya akan melakukan nya. kalau dengan ikut dengan bapak bisa membuat keluarga saya bahagia terutama anak saya, tentu saya akan ikut selama itu baik" jawab ayah mengangguk,
"Alhamdulillah, baik kalau begitu nanti malam kita akan berangkat ke Jakarta" ucap pak feri, "kalau nanti malam tidak mungkin pak, barang barang saya belum saya bereskan" ucap pak Dedi,
"bapak tenang saja barang bapak akan menyusul nanti orang saya yang akan membawa nya ke rumah saya" ucap pak feri, "baik pak saya ikut saja" jawab pak Dedi,
"nak, bolehkah mama memeluk mu" tanya Bu Siska ke tedi yang dapat anggukan dari tedi, "terimakasih nak kamu sudah memaafkan kami, mama harap kami bisa menebus kesalahan kami padamu" ucap mama Siska di pelukan tedi, masih dengan isakan bahagianya
"iya... m..ma" jawab tedi patah patah, Siska masih memeluk tedi, ibu dan ayah yang melihat tedi mulai bisa menerima keadaan merasa senang,
"assalamualaikum" ucap resa saat masuk ke dalam rumah yang melihat tedi lagi dipeluk oleh wanita seumuran ibu nya, "waalaikumsallam" ucap mereka serentak,
resa langsungnmenyalimi pak feri dan buk Siska, karena ajaran yang sudah di ajarkan ayah dan ibu nya jika ada tamu dirumah langsung menyalimi,
"ibu dan bapak ini siapa bu" tanya resa yang sudah duduk di sebelah ibu nya, menatap heran melihat tedi memeluk seorang wanita seusia ibu nya, "nanti ibu ceritain" jawab ibu Eli, resa hanya mengangguk, "sudah mau Maghrib ni tedi mandi sana ayah tunggu" ucap ayah Dedi,
tedi langsung melangkah masuk ke kamar untuk mandi, "boleh saya pinjam WC nya pak" tanya pak feri, "oh boleh pak, WC nya di belakang pak" ucap pak Dedi,
tedi dan pak Dedi sudah siap untuk berangkat ke masjid, "pak tunggu saya juga mau ke masjid" ucap pak feri yang baru ke luar dari WC, mereka pun pergi ke masjid ber tiga, dan dirumah tinggal para wanita,
"buk saya bantu ya" ucap Bu Siska, "nggak usah buk biar saya saja" tolak Bu Eli, "ngga papa Bu, saya seneng kalau di repotin" ucap Bu Siska, Bu Eli hanya bisa membiarkan dan mereka mulai memasak,
"Bu masak apa, eh ada Bu...." "siska" ucap Bu Siska sambil senyum, "iya, Bu siska" ucap resa cengengesan, "masak Kalio ayam" jawab ibu, "nama kamu siapa sayang" tanya Bu Siska, "resa Bu" ucap resa tersenyum mu malu,
"cantik, sama kaya ibu nya" puji Bu Siska, yang membuat resa tersenyum malu,
"Bu saya tinggal sebentar ya saya mau ke kamar dulu" ucap Bu Eli melangkah ke kamar, yang disusul resa dari belakang yang baru ke luar dari dapur,
"Bu, ibu Siska dan bapak bapak tadi itu siapa bu" tanya resa penasaran, "ya manusia lah" jawab ibu, "Bu aku serius" ucap resa cemberut, "sini kamu ibuk ceritain" ucap ibu menepuk kasur kosong di sebelah nya,
ibu Eli pun langsung menceritakan apa yang di ceritakan nya pada Geri tadi, resa yang mendengar cerita ibu nya sempat shock, "gitu cerita nya" ucap ibu, "masa sih bu" ucap resa,
"iya memang gitu, oh iya kita malam ini pindah ke jakarta" ucap ibu, "hah, ibu serius" tanya resa, "ya serius lah, kamu cari SMA di Jakarta aja" ucap ibu, "ayo kita kedepan nanti Bu Siska kelamaan nunggu" ucap ibu, mereka langsung melangkah keluar kamar menuju ke tempat Bu Siska duduk,
"maaf buk lama" ucap Bu Eli duduk di depan Bu Siska, "nggak apa apa buk" ucap Bu Siska, tak lama para lelaki sudah pulang dari masjid, "assalamualaikum" ucap mereka masuk,
"waalaikumsallam" jawab para perempuan dari dalam, "ayo makan, udah pada lapar kan" ajak Bu Eli, mereka langsung melangkah ke arah meja makan kecil yang dimiliki keluarga sederhana itu,
"maaf pak buk, meja nya kecil" ucap ayah, "nggak apa apa pak" jawab Bu Siska dan pak feri, mereka langsung mengambil nasi dan lauk nya, dan mulai menyiapkan nasi ke mulutnya.
Bersambung......
wassalam
Salam hormat saya
~Haf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Maria TR
ternyata ortu kandung yg datang...
2021-02-16
1