Bab 2

Chelsea Arbiansyah point of view:

🦋🦋🦋

Malam itu juga, Enrico mengajakku pindah ke rumah nya. Aku membawa semua barang barangku ke dalam mobil nya. Mobil nya membawaku melewati jalan besar kemudian masuk ke salah satu jalan perumahan elite. Sebuah rumah besar bak istana yang pagar nya terbuka secara otomatis tanpa ada security yang membukakan pagar nya.

Wow, aku menatap takjub pagar ajaib tersebut, ternyata bukan pintu si doraemon saja yang ajaib tapi pagar rumah suamiku lebih ajaib lagi. Aku yang dari keluarga kalangan standart alias nggak bisa disebut kaya dan nggak bisa disebut miskin Cuma bisa mlongo menatap semua hal yang baru ku lihat seumur hidup. Ndeso! Bilang saja aku ndeso, memang iya aku ndeso!

Setelah memasuki pagar ajaib, mobil masih melaju melewati jalan yang lumayan panjang hingga sampailah kami di sebuah rumah bak istana. Sekali lagi aku hanya bisa melongo menutup mulutku nggak percaya. Aku menatap suamiku dengan gugup, tiba tiba wajah yang tadi terlihat hangat menjadi dingin seperti mayat.

“Turunlah,” kata nya datar membuka pintu nya dan meninggalkanku begitu saja.

Aku cepat cepat turun dan mencoba mengimbangi langkah nya masih menggunakan high heelsku yang cukup tinggi.

“Sayang, tunggu aku,” panggilku yang melihat nya semakin menjauh.

Dia berhenti dan menoleh kearahku sebentar dengan tatapan dingin nya.

“Berhentilah memanggilku sayang,” kata nya datar.

“A… apa maksudmu?” tanyaku bingung.

“Apa kamu pikir aku mau menikahimu?”

“Maksud nya? Aku masih belum paham,” tanyaku mencoba mencerna kata kata enrico.

“Dengarkan aku, aku menikahimu karena terpaksa,” kata nya seraya menghembuskan napas berat.

DEGG….

Hatiku rasa nya sudah bercampur aduk antara rasa tidak percaya, terkejut dan kecewa.

“Terpaksa?” tanyaku lirih hampir meneteskan airmata.

“Jangan menangis seperti itu di depanku supaya aku mengasihanimu,”

“Aku tidak ingin kamu kasihani,” kataku mulai mengusap air mataku dengan hati yang yang sudah pecah berkeping keping.

Baru saja aku merasakan kesenangan yang berlimpah tapi dengan cepat pula aku merasakan kesedihan yang dalam.

“Aku terpaksa menikahimu karena ibuku sakit,”

“Sakit? Bukan nya tadi beliau baik baik saja,” kataku dengan nada agak meninggi.

“Aku harus selalu menjaga suasana hati nya supaya ibuku bisa tetap sehat,” sahut nya.

“Lalu bagaimana denganku?”

“Pikirkan sendiri! Kenapa kamu mau menerima menikah dengan orang yang sama sekali belum kamu temui? Kamu tidak takut jika ternyata aku kejam?” Tanya nya tersenyum dingin.

“Kamu benar benar tidak punya hati,” kataku dengan air mata yang mulai meleleh lagi.

“Papamu yang meminta pada ibuku supaya aku menikahimu,”

“Kenapa tidak kamu tolak saja jika memang tidak mau,”

“Sudah ku bilang jika aku terpaksa agar penyakit ibuku tidak kambuh,” kata nya datar.

“Aku membencimu,” kataku terisak mulai menghentikan langkahku.

“Jangan coba coba kabur! Masuk!” perintah nya.

“Aku tidak mau!” kataku mulai terisak.

“Aku sudah berakting sejauh ini, jangan membuat aktingku sia sia,” katanya seraya menarik lenganku supaya aku ikut masuk ke rumah nya.

“Kamu bakat jadi actor!” kataku kesal seraya mengusap airmataku dengan satu tanganku.

🦋🦋🦋

Dia menjatuhkan badanku di sofa, ada 10 pembantu yang membungkuk di depan kami. Sekaya apa dia ini? Aku muak melihatnya, wajah yang tadi nya terlihat tampan berubah menjadi sangat jelek.

“Mulai sekarang kamu tinggal di sini dengan segala peraturan yang ku punya,” kata nya cepat.

“Apa maksudmu?”

“Kamu tidak gratis tinggal di sini, bukan nya kamu pengangguran? Kamu bisa menjadi pembantuku,” kata nya.

“Lalu apa guna nya pembantu sebanyak itu?” tanyaku bingung seraya menatap beberapa pembantu yang masih berbaris.

“Kamu ingin aku memecat mereka?” Tanya nya tersenyum.

“Ti… tidak, bukan begitu maksudku,” kataku gugup.

Matilah aku! Mana mungkin aku ingin mereka dipecat, ntar pekerjaanku jadi semakin banyak di rumah sebesar ini.

“Baiklah, pecat semua pembantu. Sisakan lima saja!” kata nya pada salah seorang lelaki tua yang setia berdiri di samping nya.

“Baik tuan,” kata laki laki paruh baya itu.

“Tapi aku tidak menyuruhmu memecat semua pembantu di sini!” kataku cepat.

“Jangan terlalu percaya diri, aku memecat nya bukan karena kamu. Memang aku sedang tidak membutuhkan nya saja,” kata nya santai.

“Kamu benar benar tidak punya hati,” gumamku.

“Ikuti semua peraturan selama kamu di sini. Tetaplah berakting menjadi istri sahku. Jangan urusi urusan pribadiku, jangan ikut campur dalam hal sekecil apapun. Kamu boleh tidur di kamar itu, kita tidur terpisah,” kata nya seraya menunjuk satu kamar untukku.

Aku hanya diam mendengarkan kata kata nya.

“Nanti Pak Monot akan menjelaskan apa saja pekerjaanmu di sini,” kata nya datar.

“Pekerjaan? Kamu menjadikanku pembantu?” tanyaku tak percaya.

“Sudah ku bilang tinggal di sini tidak gratis! Kamu harus membayar nya dengan bekerja sebagai pembantuku, kamu kan masih pengangguran,”

“Apa aku boleh bekerja?”

“Mau bekerja jadi apa? Kamu aja sarjana psikologi yang tidak pernah bekerja kan? Berkali kali gagal dalam melamar pekerjaan ke setiap perusahaan. Aku sudah membaca semua tentangmu,”

“Tapi apa aku boleh bekerja jika memang diterima di sebuah perusahaan?” tanyaku lagi.

“Boleh jika itu sebuah perusahaan terkenal, jika kamu bekerja di perusahaan biasa biasa saja tidak boleh. Aku nggak mau nama baikku tercoreng, masak istri dari seorang bos sepertiku harus bekerja jadi tukang cuci piring,”

“Apa beda nya dengan jadi pembantu di sini,” gumamku.

“Aku mendengar nya,” celetuk nya.

🦋🦋🦋

Aku hanya terdiam seraya mengedarkan pandanganku kearah lain.

“Pak monot, jelaskan pada nya apa pekerjaan nya,” kata enrico pada laki laki tua itu.

“Baik tuan,” kata lelaki tua itu.

Enrico meninggalkan kami menuju kamar nya. Pak monot mengajakku ke sebuah ruangan yang tertata rapi mirip ruang kerja papa tapi ini lebih besar ruangan nya. Lelaki tua itu terlihat sibuk dengan beberapa kertas yang ada di tangan nya.

“Kertas apa itu pak?” tanyaku.

“Ini pekerjaan yang sudah di tulis tuan untuk nona chelsea,”

“Untukku? Bahkan sudah ditulis di kertas itu?” tanyaku nggak percaya.

“Sudah diketik rapi, non,” kata pak monot sopan.

“Bahkan sudah diketik? Niat sekali dia,” gerutuku.

Pak monot hanya tersenyum melihatku yang terlihat sangat kesal.

“Jadi katakana saja apa yang harus ku lakukan, pak?” tanyaku langsung.

“Membangunkan tuan di pagi hari,” kata nya sopan.

“Apa dia tidak bisa bangun sendiri, dasar pemalas!” kataku kesal ingin memukul foto nya yang terpampang besar di tembok ruang ini.

“Kemudian menyiapkan baju tuan enrico,”

“Apa dia tidak bisa memilih baju sendiri,” gerutuku.

“Memasakkan tuan setiap hari dan membuatkan minum untuk tuan enrico,”

“Masak??? Apa tidak ada pembantu lain?”

“Ada, non. Nona chelsea hanya memasak untuk makanan yang akan dimakan oleh tuan enrico,” kata pak monot tersenyum.

“Dia benar benar ingin membuatku tak betah untuk tinggal di rumah ini kan pak? Tenang saja, lama lama aku juga akan pergi. Siapa yang betah hidup dengan orang songong seperti dia. Dasar pelit! Sombong! Tukang acting dan tidak punya hati!” umpatku kesal.

“Apa lagi tugas saya?” tanyaku kesal.

“Menghafal apa yang tuan suka dan tidak suka,” sahut pak monot.

“Untuk apa? Tidak penting sekali!”

“Saya hanya menyampaikan pesan, non,” kata nya seraya menundukkan badan nya sopan.

“Lalu apalagi?”

“Membersihkan kamar tuan enrico,”

“Bukan nya ada pembantu?” kataku semakin kesal.

“Tapi tuan enrico tidak mau jika kamar nya disentuh orang lain, non,”

"Huh! Baiklah baiklah… aku akan mencoba bertahan di rumah kutukan ini,” desisku kesal.

Dia benar benar akan menyiksaku!

Terimakasih sudah menyempatkan mampir ke novel ini ya 🙏😁

jangan lupa like, comment and vote ya guys 🙏😁

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Chelsea jika suatu saat kau tak sanggup lagi.. pergilah.

2023-08-04

0

Riska Wulandari

Riska Wulandari

karaktek Chelsea kayaknya menyenangkan...strong..

2021-12-21

0

Andi Fitri

Andi Fitri

ntar juga si suami laknat nyesal terus jdi bucin tingkat dewa.. 😃

2021-10-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!