Tap tap tap ...
Aku memperhatikan langkah kakiku sendiri di tengah dinginnya pagi di bulan januari ini. Aku menyembunyikan kedua telapak tanganku di saku jaket yang ada di pinggangku. Aku berjalan di atas trotoar yang sangat sepi pagi ini.
Bagus juga, karena aku benci keramaian yang ada di pagi hari. Itu membuatku bosan dan memperkuat rasa malasku. Setelah beberapa saat yang melelahkan ini akhirnya aku sampai di toko buku langgananku.
'Toko Houta'
Begitulah tulisan yang terpampang di atas pintu toko yang tak terlalu besar itu. Tanpa pikir panjang aku segera masuk ke toko itu.
Bau penghangat udara, aroma kertas kertas buku yang khas. Suara keramaian toko seperti biasa. Rak rak buku yang berbaris rapi, novel dan komik komik terkenal yang dipajang paling depan di rak itu. Aku berharap suatu saat karyaku bisa berada di sini.
Ah ... pasti cuma mimpi ...
Aku segera menuju ke mesin ATM yang ada di ujung ruangan toko ini. Setelah mengambil sebagian dari uang kiriman ibu, aku segera menghidupkan ponsel ku.
{Makasih bu, aku dah ambil kiriman nya} pesan yang biasa aku kirim setelah mengambil uang bulanan yang ibu kirimkan padaku.
"Sekarang ..."
Aku berbalik dan melihat lihat novel yang terpajang rapi di rak rak buku. Aku bukan lah orang yang menilai karya sastra dari sampulnya. Aku pasti membuka dan membacanya beberapa detik terlebih dahulu.
Novel mana yang menurutku punya cerita dan penulisan kata yang bagus, itulah yang aku pilih. Aku sangat hati hati jika memilih novel atau komik, apa lagi itu untuk adik perempuanku.
"Hmm kayaknya ini bagus," gumamku setelah menemukan pilihan yang cocok untuk dibaca adik perempuanku itu.
Aku pun masuk ke barisan orang orang yang ingin membayar buku yang mereka beli di kasir. Aku mengantre dibelakang gadis rambut hitam panjang. Berbeda dengan ku yang membawa satu novel saja, dia membawa tumpukan buku yang lumayan banyak untuk ia bawa sendiri.
Cih ... peduli amat ...
Setelah penantian panjang, ya walau pun hanya beberapa menit. Aku berhasil membawa pulang novel yang Hanabi minta. Aku segera melangkah kan kaki ku untuk kembali pulang ke rumah dan berlindung dari dingin yang menyerang ini.
Greek ...
Aku membuka pintu depan rumah perlahan dan masuk ke rumah.
"Met dateng kak!! mana novel ku?" Tanya Hanabi yang berlari dari kamar nya dan menghampiri ku dengan senyumannya itu.
"Nih ...," aku memberikan novel yang barusanku beli itu.
"Whoa ... kenapa kakak tau novel ini yang aku pengen?!" Hanabi menatap novel itu dengan matanya yang berbinar.
Syukurlah dia suka ...
"Ya udah ... kakak ke kamar dulu ya ...", aku segera menaiki tangga dan masuk kembali ke markasku yaitu kamarku sendiri.
"Met pagi kakak ku tersayang!!" kata Raku dengan senyuman ejekannya yang terbaring di ranjang kamarku.
Laki laki rambut coklat dan bola matanya yang juga coklat itu adalah Hideko Raku. Sahabat ku sejak SD dulu, walau aku tak suka bergaul, tapi entah kenapa dia bisa akrab dengan diriku ini.
"Ngapain dah di kamar ku?" aku sudah malas mengatasi sifat sahabatku ini. Entah bagaimana caranya dia selalu bisa masuk ke kamarku tanpa sepengetahuanku.
Jika ditanya pasti jawabannya adalah.
"Sudah kubilang aku ini adalah ninja ... wehehe," ucapnya sombong menunjuk dirinya sendiri dengan ibu jarinya.
"Huff ... terserah," aku melepas jaketku dan kembali menggantungkannya di paku yang ada di pintu kamarku.
"Kenapa penutupan tahun kemarin gak ikut oi?" Tanya Raku.
Pesta tutup tahun di sekolah di adakan setiap akhir tahun untuk merayakan kelulusan dan tahun baru. Karena aku sudah putus asa dengan masa depanku yang suram ini, aku tak lagi peduli dengan sekolahku.
Aku sengaja tak ikut acara acara yang tak penting. Dan bahkan terkadang aku bolos sekolah dan hanya tidur di rumah.
"Males ...", jawabku lalu duduk di bangku yang ada di depan meja komputerku.
Komputer yang ada di atas meja samping meja belajarku ini sering aku gunakan untuk mengunggah novel karanganku ke web pribadi atau sosial media lainnya. Dan tak jarang juga aku bermain game di sini jika tak punya inspirasi.
"Hoi hoi ... males males palamu ...", Raku memukul kepalaku dari belakang dengan wajah kesalnya.
"Apa kamu tau kamu masuk di kelas apa?" Lanjutnya bertanya.
Karena tak mengikuti acara tutup tahun sekolah, aku jadi tak melihat pengumuman pembagian kelas. Tahun lalu aku berada di kelas 1F dan mungkin tahun ini bisa berubah dan teman teman seisi kelasku pun pasti berbeda.
"Hmm ... besok tinggal liat mading kan beres," ucapku lalu menekan tombol on di CPU komputerku.
"Huff ... ya udah aku pulang dulu," Raku langsung melompat keluar dari jendela kamarku yang berada di lantai dua ini.
Cih ... kebiasaan maling ...
Raku sudah biasa melompat dari ketinggian. Dari dulu ia terobsesi pada ninja hanya karena video game yang pertama kali ia mainkan.
Aku sedikit merasa malu memiliki teman yang sifatnya kekanak kanakan sepertinya. Ya walau begitu dia tetap lah temanku, aku sudah bersyukur dia bisa menerima diriku sebagai temannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 217 Episodes
Comments
Zoel Zack
Klo aku mau pilih novel sesuai genre yg aku suka, soal tulisan atau penulisan kata sih gk masalah yg penting jalan cerita nya yg menarik
2022-10-22
0
Z Channel
nolep
2020-10-01
0
KarinaNatasya
sugoii
2020-05-23
1