TIT...TIIITTT...
BRAAAKKKK...
"Ah shit...aku menabraknya!!" Ucap seseorang.
Ia langkahkan kakinya menuju tempat seorang gadis yang ia tabrak.
"Ah...apa dia mati??" Ucapnya setelah dilihatnya gadis yang terbaring ditanah.
Pria tersebut memeriksa nadi gadis tersebut, setelah ia tahu nadi gadis tersebut masih berdenyut. Dengan segera ia gendong dan membawanya menuju rumah sakit.
Matahari terbit dengan sangat cantik, terdapat semburat jingga menghiasi langit. Burung-burung yang berkicau menandakan bahwa mereka bahagia dan menyambut pagi dengan gembira.
Seorang pria berlari masuk kedalam rumah sakit, setelah ia mendapat kabar bahwa bos nya mengalami kecelakaan. Ia segera menemuinya dan meminta penjelasan, ia mengira bahwa bos nya terluka. Padahal yang terluka adalah seorang gadis.
"Tuan...apa anda baik-baik saja??" Tanyanya penuh khawatir.
"Aku baik-baik saja, apa jadwalku padat??" Jawabnya ditambah dengan pertanyaan yang ia lontarkan.
Lantas sang sekertaris mengehela nafas lega. Ia bersyukur bos nya baik-baik saja, dan ia tak menyangka akan terjadi hal seperti ini.
"Tentu tuan, jam tujuh pagi anda harus berada dikantor untuk rapat bisnis!!" Jawabnya dengan lantang.
"Hmmm...aku akan pulang dulu, dan kau tunggu gadis itu sadar lalu tanyakan apa yang ia inginkan sebagai tanda permintaan maafku!!" Ucao pria tersebut memberi perintah kepada sekertarisnya.
"Baik tuan!!" Jawab sekertaris tersebut sembari membungkukkan badannya.
Beberapa jam berlalu...
Gaby terbangun dari tidurnya, ia merasakan pening yang sangat hebat. Gaby mencoba untuk duduk namun ia tak mampu, ia terlalu lemah untuk duduk. Sesaat seorang pria masuk ke dalam kamar Gaby, ia tersenyum hangat pada Gaby.
"Bagaimana keadaan nona??" Tanya pria tersebut.
"Badanku terasa lemas, tapi jauh lebih baik!!" Jawab Gaby membalas senyuman pria tersebut.
"Dimana aku, dan siapa kau??" Tanya Gaby setelah ia melihat kesekelilingnya.
"Nama saya Kangjian, namun nona dapat memanggil saya sekertaris Kang. Dan nona kini berada di rumah sakit!!" Jawab Kangjian lengkap.
"Rumah sakit??" Tanya Gaby masih kebingungan dengan kejadian tersebut. Kepalanya terasa amat pening, ia memegangi kepalanya sambil memijat-mijat kepalanya.
"Apa anda lupa dengan kejadian tadi pagi??" Tanya Kangjian memeriksa apakah Gaby hilang ingatan atau tidak.
"Aahhh..." Gaby mendesah karena kesakitan, ia mencoba mengingat kejadian yang diucapkan Kangjian barusan.
Sesaat ia tersadar dan kembali ingat dengan kejadian saat ia tertabrak.
"Ah saya ingat, apakah tuan yang telah menabrak saya??" Ucap Gaby.
Gaby memandang pria tersebut dengan seksama dan mimik wajah yang meneliti. Kangjian merinding melihat mimik wajah Gaby.
"Tidak bukan saya nona, tetapi atasan saya yang telah menabrak nona!!" Jawab Kangjian sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
--------
ATASANNYA BI LIKE: "NGADU AJA LO"
"Ah begitu ya!!" Ucap Gaby singkat, ia mengalihkan pandangannya ke arah luar jendela.
"Apakah nona membutuhkan sesuatu, atasan saya bilang jika nona membutuhkan uang atau yang lainnya katakan saja padaku!!" Sahut Kangjian, ia bingung mengapa Gaby terlihat sedih. Ia berpikir apakah Gaby marah terhadap atasannya dan ingin memenjarakannya.
"Nona apakah anda baik-baik saja??" Tanya Kangjian memastikan sekali lagi.
Gaby mengangguk tanda bahwa ia baik-baik saja, lantas Gaby kembali menatap Kangjian. Sementara itu Kangjian terlihat sangat antusias ia takut sekaligus penasaran, ia berdiri tegap seakan-akan ia siap menanggung segala resiko yang dilontarkan Gaby.
"Saya hanya membutuhkan sebuah rumah, apakah tuan dapat membantu saya??" Ucap Gaby dengan nada lirih, ia hampir menitikkan air matanya karena mengingat kembali kisahnya.
"Baiklah nona...dan panggil saya sekertaris Kang saja!!" Jawab Kangjian sembari sedikit membungkuk.
"Ah ya, siapa nama nona??" Tanya Kangjian, ia hampir terlupa menanyakan nama Gaby.
"Nama saya Gaby!!" Jawab Gaby dengan senyum manisnya dan keramahannya.
"Baiklah, dokter akan datang memeriksa keadaan nona. Setelah itu kita akan pergi melihat rumah untuk nona!!" Ucap Kangjian.
Gaby mengangguk paham kemudian Kangjian pergi memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Gaby.
"Ibu...aku akan segera kembali!!" Ucap Gaby lirih. Seketika air matanya jatuh, ia tak sanggup membendung lebih lama lagi.
Beberapa jam kemudian, Gaby pergi ke sebuah tempat. Tempat dimana ia akan mendapat rumah baru, entah ia harus senang atau tidak. Tapi yang pasti pikirannya tengah bernostalgia.
"Nah, nona kita telah sampai!!" Ucap Kangjian membuyarkan lamunan Gaby.
Gaby tersadar dari lamunannya ia mengangguk kecil seraya berkata "Ah ya!!"
"Nona...apakah anda tengah memikirkab sesuatu??" Tanya Kangjian penasaran, ia heran mengapa Gaby terus melamun sepanjang perjalanan. Bahkan bila ia bertanya Gaby hanya menjawabnya dengan singkat dan kembali kelamunannya.
"Aku hanya sedang mengingat kembali masa laluku!!" Jawab Gaby pelan.
"Ah baiklah, sepertinya anda memiliki masa lalu yang buruk!!" Ucap Kangjian sembari tersenyum hangat, ia berniat mengembalikan keceriaan Gaby.
"Terima kasih sekertaris Kang!!" Sahut Gaby membalas senyuman hangat Kangjian.
"Sudah menjadi tugas saya nona!!" Jawabnya dengan nada sopan.
"Mari silahkan masuk!!"
Gaby dan Kangjian masuk kedalam rumah tersebut, sebuah rumah mewah dengan halaman yang lumayan luas.
"Dapatkah aku tinggal disini sendirian??" Tanya Gaby dalam hati.
Kaki kecil Gaby melangkah masuk ke rumah tersebut, ia merasa lebih baik sekarang. Bahkan saat ini ia kembali seperti masa lalunya. Gaby yang baik, ramah, dan sopan santun tersebut. Gaby gadis lemah dan pendiam kini telah sirna, ia berjanji akan hidup lebih baik lagi.
"Nah, nona ini kamar anda. Saya juga sudah membelikan banyak pakaian untuk anda, saya tidak tahu ukuran pakaian anda. Maka dari itu saya membeli banyak pakaian dengan ukuran yang masing-masing beragam!!" Ucap Kangjian ketika mereka tiba di kamar Gaby.
"Baiklah, terima kasih sekertaris Kang!!" Sahut Gaby sambil tersenyum tulus, ia bersyukur dapat bertemu dengan Kangjian dan atasannya.
"Nah, ini Anny. Ia akan mengurusi rumah dan melayani anda, Anny adalah kepala pelayan di rumah atasan saya. Namun kini ia dipindahkan kesini untuk menemani anda, nona!!" Ucap Kangjian memperkenalkan Anny kepada Gaby.
Gaby mengangguk paham, ia kembali tersenyum sambil mengucapkan terima kasih.
"Nanti malam pukul delapan, atasan saya ingin menemui nona!!" Lanjut Kangjian.
"Iya baiklah, aku akan bersiap sebaik mungkin!!" Jawab Gaby agak gugup.
Beberapa jam kemudian, tampak hari yang sudah sore. Gaby tengah duduk diruang tv, ia sangat bosan duduk sendiri tanpa teman. Walau rasanya lebih nyaman dari yang dulu, namun tetap saja terasa sangat sepi. Ia tak punya teman, teman-temannya pergi menjauh darinya.
"Nona, apakah nona membutuhka sesuatu??" Tanya Anny, ia bingung harus berbuat apa agar Gaby dapat ceria.
"Tidak ada, hanya saja apakah anda dapat menemani saya??" Jawab Gaby meminta agar Anny menemaninya duduk sembari menonton tv.
"Panggil saya Bi Anny saja nona!!" Ucap Anny.
"Baiklah saya akan menemani nona menonton!!" Lanjutnya dengan senyum hangat.
"Nona...bolehkah saya bertanya??" Anny meminta izin untuk bertanya. Gaby menoleh sembari memiringkan kepalanya.
"Tentu saja, mengapa tidak boleh??" Jawab Gaby ramah.
"Apakah nona tidak punya keluarga??" Tanya Anny pelan.
Seketika raut wajah Gaby berubah, yang semula tersenyum hangat kini berubah menjadi senyum pahit. Keluarga?? Apa yang mampu ia jawab untuk mengisi pertanyaan tersebut?? Ia bahkan tak tahu keluarganya kini benar-benar keluarganya atau bukan. Ia tak mampu lagi membahas semuanya.
Air mata Gaby jatuh, ia kembali menangis. Gaby teringat akan masa lalunya yang begitu menyakitkan.
"Aa...apa aku salah bertanya??" Batin Anny merasa bersalah.
BERSAMBUNG...
WAKTUNYA KUIS SAYANG...
PERTANYAAN...
SIAPA NAMA LENGKAP GABY DAN ATASAN KANGJIAN??
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
HARTIN MARLIN
Gaby Debbara vernando yang ku ingat
2023-04-11
1
Rahma Nomnom Gowess
cerita nya gaje 😀😀
masa iya baru kenalll udhhh mnta rumahhh ...
2022-08-25
0
Noer Anisa Noerma
lanjuuut
2022-05-06
0