GADIS KECIL KESAYANGAN CEO
Suasana hari yang begitu cerah, tampak seorang gadis kecil sedang menunggu lampu hijau menyala. Namun ia masih sibuk dengan ponselnya.
TING...
Lampu hijau menyala, kerumunan orang yang ingin menyeberang pun berhamburan. Dan gadis kecil tersebut ikut menyeberang lalu masuk kesebuah gedung perusahaan.
"Permisi...apakah tuan Davie ada di ruangannya??" Tanya gadis tersebut kepada salah seorang karyawan.
"Ten...tentu nona, tapi!!" Jawab karyawan tersebut namun terhenti, ia tak berani mengatakan yang sebenarnya.
Gadis itu tak perduli dengan ucapan karyawan tadi. Ia dengan cepat berlari menaiki tangga, dan ketika sampai di tempat yang dituju.
BBBRRRAAKK...
Dengan kasarnya gadis kecil tersebut menendang pintu, dan terukirlah sebuah senyuman sinis. Hatinya seketika terluka, ia tak sanggup lagi membendung air matanya. Gadis kecil tersebut keluar dengan perasaan hancur, ia meninggalkan calon tunangannya yang tengah bermesraan dengan kakak tirinya.
Air mata terus jatuh, ia tak sanggup menahan segalanya.
"Untuk apa aku hidup, jika semua orang hanya ingin mempermainkan ku!!" Batin gadis tersebut.
Sore hari ia sampai dirumahnya, ia tampak begitu lelah dengan kantung mata yang sembab. Bukannya disambut dengan baik, gadis tersebut malah mendapat tamparan pedih dari ayah kandungnya.
"Anak tidak tahu diuntung!!" Tegasnya, ia menampar terus menerus pipi gadis tersebut.
"Dasar, sudah dibesarkan dan kau malah seperti ini??" Ucapnya lagi dengan amarah yang memuncak.
"Ayah sudahlah, mungkin Gaby tak berniat seperti itu!!" Lerai kakak tiri Gaby.
Gaby adalah gadis cantik berusia 18 tahun dan ia memiliki sifat yang ramah dan baik hati, namun ia berubah ketika ibunya meninggal dan ayahnya menikah lagi. Diketahui bahwa ibu Gaby telah bunuh diri, namun Gaby tak percaya dengan cerita yang dilontarkan ayahnya. Saat itu Gaby menginjak usia yang ke sepuluh tahun, ia hidup tanpa kasih sayang semenjak ibundanya meninggal.
Zelinda adalah kakak tiri Gaby, ia adalah gadis yang sangat sombong dan selalu iri dengan apa yang didapatkan Gaby. Ia juga selalu menyiksa Gaby ketika ayahnya tiada dirumah.
Davie calon tunangan Gaby yang dijodohkan dengannya. Zelinda telah lama memendam rasa pada Davie, sehingga ia sering menggoda Davie dan menjauhkannya dari Gaby.
"Apa salahku, ayah??" Gaby mulai bersuara, ia tak sanggup lagi menahan kesabarannya. Sudah cukup lama ia bersabar dan menahan lukanya sendiri.
"Beraninya kau melawanku!!" Tegas ayahnya dan mendaratlah satu tamparan lagi.
"Ayah, sampai kapan ayah akan memperlakukanku seperti ini, apa ayah lupa amanat dari ibu??" Ucap Gaby yang kini mulai marah dengan segala kenangan pahitnya.
"Jika memang aku anak yang tak berguna, lebih baik aku pergi!!" Lanjut Gaby dengan berurai air mata.
"Apa, pergi??" Tegas sang ayah.
"Iya, batalkan saja pertunanganku dengan kak Davie dan jodohkan saja kak Linda dengannya!!" Jawab Gaby dengan nada bicara yang tegas.
"Dan ingat ini, aku akan kembali namun bukan dalam diriku yang sekarang!!" Setelah berkata demikian, Gaby pergi meninggalkan rumah tersebut.
"Hahaha...pergi sana jauh-jauh, jangan pernah kau menginjak rumah ini lagi!!" Batin Linda dengan senyum puas.
Gaby berjalan menyusuri jalanan yang mulai sepi, tak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Rintikan hujan mulai membasahi tubuhnya, namun ia tak peduli dengan keadaan cuaca saat ini. Ia terus berjalan dambil menangis, terlalu banyak luka yang ia pendam. Dan kini keluarlah sudah kehidupan yang penuh dengan kekerasan dan air mata.
Langkah Gaby terhenti di depan TPU, tempat dimana ibunya tinggal. Ia kembali melangkah dengan pandangan yang kabur akibat air mata. Ia terduduk disamping makam ibundanya, ia usap pelan batu nisannya kemudian kembali menangis setelah terhenti sesaat.
Ia menangis dan menangis, mengeluarkan segala beban hidupnya. Melepas segala luka dihatinya, menghilangkan seluruh rasa sakit dihatinya.
"Ibu...kenapa ibu pergi..."Ucapnya lirih bagai tak ada suara sama sekali, hujan yang begitu deras membuat suara Gaby tak terdengar.
Ia kembali terisak, Gaby menangis menatap batu nisan ibundanya.
"Ibu...ibu...kenapa.." Ucapnya sambil terisak.
"KENAPA HARUS AKU YANG TERLUKAAAAA!!" Gaby berteriak, hanya dengan teriakan itulah yang membuatnya merasa tenang dan lebih baik.
"Ibu...ibu kenapa pergi..." Gaby kembali menangis, hanya menangis yang dapat ia lakukan. Ia tak punya siapa pun lagi, ia juga tak memiliki rumah saat ini.
"Ibu...kenapa...kenapa...hiks..hiks.."
"Ibu...hiks...bawa aku pergi...hiks..."
"Aku...tak ingin...tak ingin lagi hidup ibuuuu..." Gaby terus menangis, ia menangis meratapi nasib malangnya.
"Bawa aku bersamamu ibu...hiks...hiks..."Ucap Gaby, ia begitu lelah dengan kehidupannya saat ini. Ia tak tahu hatus apa lagi, apa yang mampu ia lakukan. Ia hanyalah seorang gadis kecil yang lemah, bahkan keluarganya pun menjauhinya. Kemana kaki kecilnya akan melangkah, dikana tempat yang dapat ia jadikan perlindungan. Siapa yang mampu membawanya pulang dan melindunginya, akankah ada seseorang yang mampu membawanya pulang dan melindungi dirinya yang begitu lemah??
Gaby tertidur setelah ia cukup banyak menangis, ia lelah bahkan saat tidur pun ia masih terisak dan mengeluarkan air mata. Ia tidur diatas makam ibundanya, hanya tempat itulah yang dapat ia jadikan perlindungan.
Pagi yang terlihat masih gelap, Gaby terbangun dari tidurnya. Ia mengusap-usap matanya, mencoba mengembalikan pandangannya.
"Aiihh...apakah aku tidur disini??" Ucap Gaby sembari melihat kesekelilingnya.
"Ibu...apakah aku harus menyusulmu??" Tanya Gaby kepada ibundanya dengan tatapan sendu.
Entah benar atau tidak, tapi tampaklah seorang wanita cantik turun dari langit dan menghampiri Gaby. Ia tersenyum penuh kehangatan, Gaby menatapnya dengan tak percaya.
"Anakku..." Ucap wanita tersebut, lantas Gaby berlari kepelukan wanita tersebut.
"Ibu...apakah ibu akan membawaku bersamamu??" Ucap Gaby sambil menitikkan air matanya. Entah ia harus senang atau sedih, ia senang karena melihat ibundanya kembali. Namun ia juga sedih, jika ia mengingat kembali kisahnya.
"Tidak sayang...kau masih harus tetap hidup!!" Jawab sang ibu dengan lembut, ia usap puncaj kepala putrinya seraya menyemangatinya.
"Ingatlah, sepahit apapun kehidupanmu, kau harus tetap hidup dan merubah segalanya. Kau harus kembali bangkit dan yakin bahwa kau bisa merubah nasibmu. Ibu akan selalu ada disampingmu, walaupun kita tak mungkin dapat bersama!!" Lanjut sang Ibu dengan lembutnya.
Gaby kembali menangis, entah kenapa ia menangis. Namun hati kecilnya menginginkan ia untuk menangis.
"Tetaplah hidup anakku!!" Setelah berkata demikian, sang ibunda kembali ke tempat asalnya. Namun tiba-tiba saja Gaby kembali terbangun.
"Aiihh...bukankah aku sudah bangun??" Ucapnya bingung dengan kejadian yang ia alami.
Gaby mengingat kembali ucapan ibundanya, kemudian ia mengepalkan tangannya dan bangkit berdiri.
"Aku berjanji akan tetap hidup...Ibu!!" Ucap Gaby dengan mantap, ia akan melangkah keluar dari kehidupannya yang begitu pahit.
"Aku akan membalaskan dendamku, dan mencari tahu tentang kematian ibu!!" Lanjutnya kemudian Gaby keluar dari TPU.
Hari yang masih begitu gelap, Gaby berjalan seorang diri. Ia tak tahu kemana kakinya akan melangkah, namun ia hanya ingin pergi dan mencari tempat untuknya tinggal. Pandangan Gaby kabur, begitu banyak kabut yang menyelimuti jalanan. Pantas saja, semalam hujan deras sehingga membuat air menguap dan akhirnya menjadi kabut.
Tampak sorot lampu mobil yang menerangi penglihatan Gaby sampai ia tak dapat melihat dengan jelas. Suara klakson dari mobil membiat kepalanya pening. Ditambah dengan benturan keras dari sesuatu yang membenturnya membuatnya hilang kendali dan akhirnya terjatuh ketanah.
Seseorang keluar dari mobil, ia melihat Gaby tengah terbaring ditanah. Apa yang membuatnya terbaring?? Siapakah ia yang keluar dari mobil??
Baca kisah lengkapnya ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Alifah Azzahra💙💙
Mampir yah Thor 🥰
2024-11-24
0
HARTIN MARLIN
Assalamualaikum hai 🖐🖐 salam kenal dari ku
2023-04-11
1
susi 2020
😍🥰
2023-01-27
1