RASA YANG MENUSUK HATI

...****...

"Ra, sebenernya lu sama Bintang beneran pacaran apa engga? Sorry kalau gue lancang, tapi kayanya ada yang aneh! Dan gue gak tahan buat gak nanya,"

Vania menatap Ara serius, saat itu bel pulang telah berbunyi dan sebagian siswa siswipun sudah mulai meninggalkan sekolah.

Ara meletakan buku bukunya kedalam tas sambil menghela napas panjang. Dia tahu, tak ada gunanya menyembunyikan apapun dari Vania, lambat laun dia harus cerita juga. Cerita yang sebenernya terjadi antara dia dan Bintang.

"Van, sebenernya gue sama Bintang cuman pacaran bohongan,"

"Apa!!!!" Vania benar-benar kaget.

"Iya Van.." Ara tertunduk lesu.

"Kenapa Ra? kok bisa sih?" Vania menatap Ara dengan tatapan kaget sekaligus penasaran. Dia gak mau menghakimi sebelum mendengar cerita lengkapnya dari Ara.

Ara menyenderkan punggungnya ke kursi. Ditatapnya Vania sabahatnya. Ya udahlah ceritain aja semua, toh Vania sahabatnya ini, pasti bisa menjaga rahasianya.

"Iya Van, sebenernya karna suatu kejadian, gelang kesayangan gue gak sengaja jatoh, dan sialnya yang nemuin gelang itu ya sitangki air itu.."

"Terus? hubungannya sama pacaran bohongan apa Ra?" Vania jadi tak sabaran.

"Ya, itu. Sebagai gantinya kalau mau gelang gue kembali, gue harus bantuin dia jadi pacar bohongannya.."

Vania kehilang kata-kata, dia bener bener gak nyangka cowok kaya si Bintang yang pendiam itu ternyata aslinya jahat juga. Padahal dia juga sebelumnya jadi salah satu Fansnya Bintang. Ah, ternyata jangan mudah tertipu tampang rupawan!

Dia merasa kesal mendengar cerita Ara, kenapa hanya gara gara gelang harus jadi pacar bohongan segala. Pasti ada alasan lain juga. Namun dia tak berani bertanya lebih jauh.

"Kenapa Lo gak nolak aja Ra! apa gue harus nemuin si Bintang itu buat minta gelang lu, masa mau balikin gelang aja harus pake syarat segala, dia pikir dia itu siapa!" Vania jadi emosi, dikepalnya kedua tangannya sambil ngoceh-ngoceh kedepan pintu. Gadis berambut pendek itu benar benar sedang dikuasai amarah.

"Jangan Van, biar ini jadi urusan antara gue sama si tangki air aja, please jangan ikut campur karna bakal runyam urusannya!" Ara mencegat tangan Vania sambil memasang tampang memelas.

"Ra, inget ya kalau dia sampe bikin Lo susah kasih tu gue, ok?" Vania memegang bahu sahabatnya.

"Makasih ya Van udah mau dengerin cerita gue, gue minta jaga rahasia ini, jangan sampe ada siapapun yang tau,"

"Iya, tapi sampai kapan Ra Lo mau pura-pura pacaran sama dia?"

"Dia minta waktu sebulan Van,"

"Apa?sebulan? Gila kali ya itu si Bintang gak mikirin perasaan lu apa, seenaknya aja jadi orang!"

Vania mulai emosi lagi.

"Gue gak apa-apa Van. Yang penting gelang dari bokap bisa balik, itu satu satunya hadiah terakhir dari bokap, apapun bisa gue lakuin buat dapetin gelang itu lagi, termasuk jadi pacar bohongannya si tangki air,"

Raut muka Ara tiba tiba berubah jadi sedih, Vania jadi tak tega. Didekapnya sahabatnya itu sambil diusapnya perlahan untuk menenangkan Ara. Vania tahu, Ara paling melow kalau sudah menyangkut Almarhum Bapaknya.

Tanpa Ara dan Vania sadari, diluar kelas, dibalik jendela ada seorang siswi sedang mengintip percakapan mereka. Ya, tak lain dia adalah Tata

"Oh, jadi mereka cuman Bohongan"

Tata tersenyum penuh makna

Ara melangkah ke arah parkiran, dilihatnya bintang sudah menunggunya didepan mobilnya sembari tersenyum ke arahnya. Ah, andai senyum itu tulus dan bukan sedang pura-pura.

ketika ara hendak mendekati bintang, tiba tiba saja Tata menghampiri bintang.

"Bii gue boleh nebeng gak? soalnya gilang lagi ada kelas tambahan, gue udah bilang kok tadi sama dia"

Bintang menatap ke arah Ara seolah olah memberikan isyarat agar Ara cepat melangkah kesampingnya.

Ara yang paham langsung otewe nempel disamping Bintang.

"Eh ada ara, mmm.. loe tadi psti dengerkan gue mau ikut nebeng Bintang, itupun kalau loe juga ijinin ra" Tata tersenyum ke ara sambil melirik balik ke arag Bintang, dia berharap bisa ikut nebeng mobil Bintang agar dapat menyelidiki ucapan ara dan Vania dikelas tadi, untuk apa Bintang dan Ara pura pura pacaran segala? ada rahasia apa diantara mereka? Tata benar benar penasaran, apa ada sangkut pautnya dengan dia.

Bintang menggenggam tangan Ara dengan mesra sambil mengusap poni Ara. "sayang kita jadikan nyari novel yang kamu mau baca? duh Ta sorry banget nih kayanya gak bisa deh, soalnya gue sama Ara udah janjian mau pergi"

"ya kan ra?" Bintang mempererat pegangan tangannya, karna Ara begitu telmi dan masih tak bisa mengikuti alur cerita bohongan yang dibuat Bintang.

Tata melirik ke arah Ara yang masih planga plongo gak mengerti.

"Ouh ya, kalian mau nyari novel apa Ra? mau nyari dimana emang?" Tata masih mencoba menyelidiki

sengaja bertanya kepada Ara, karna memang Ara yang terlihat masih kebingungan

"Kita mau ke toko buku langganan kita berdua Ta, sorry banget ya lo gak bisa ikut, mending lo ikut Gilang pulang aja, mungkin dia nyariin lo"

Bintang menatap sinis kearah depan mobil dan ternyata Gilang memang sedang berdiri disana.

Gilang berjalan kearah mereka sembari mengernyitkan dahinya "Kalian lagi ngumpul disini, gue cariin lo ke kelas tadi gak ada Ta, gue gak jadi ada kelas tambahan"

Tata langsung memegang lengan Gilang sembari tersenyum

"Oh yaudah kalau gitu kita balik aja yuk" Sikapnya benar benar berubah 180 derajat, kenapa saat tidak ada Gilang kesannya Tata benar benar agresif kepada Bintang ya, tapi setelah ada Gilang dia malah keliatan sok acuh gitu. Ah, mungkin itu hanya perasaan Ara saja.

Bintang segera meninggalkan Gilang dan Tata. Dirangkulnya Ara, lalu dibukakannya pintu mobil untuk Ara.

Gilang masih memandangi mereka dengan tatapan yang sama, penuh tanda tanya. Sedangkan Tata terlihat jelas raut kesal dari wajah cantiknya.

Ara menghela nafas panjang. Haduh apesnya, kenapa dia harus kebawa bawa diantara drama dua kakak beradik ini. menjengkelkan, kalau bukan karna Gelang itu. rasanya dia pengen cepet cepet menghilang dari sana.

Bintang menjalankan mobilnya menuju pasar tradisional menuju toko buku langganannya.

Sesampainya disana, Bintang hanya diam, sambil berkeliling mencari cari buku novel. Ara bingung juga, dia jarang ke toko buku karna emang dia gak hobi baca. "Lo mau nyari buku apa sih? "

Bintang hanya menoleh sesaat tapi tak ada jawaban. Lagi lagi selalu begitu. kalau mereka hanya berdua saja, Bintang memang pada dasarnya irit banget kalau soal ngomong.

Ah, sudahlah masa bodo.

"Gue liat liat ya kedalem, kali aja nemu jodoh, eh maksudnya nemu buku yang bagus" Canda ara yang gak bikin Bintang menoleh sedikitpun. Heuh lupa dia kalau cowok disampingnya ini emang dingin sedingin es mamboo. yaudahlah masa bodo juga Ara sudah tidak peduli.

Ara menelusuri lorong perpus, dilihatnya buku-buku dirak dengan sesekali dibukanya lalu dibalikannya lagi ke rak. dia menoleh keatas rak, dilihatnya satu buku berjudul 'DIET ITU MUDAH'. Dia hendak mengambil buku itu tapi tangannya tak sampai. Dilihatnya ada bangku kecil yang memang disediakan untuk mengambil buku dirak paling atas. Ara naik keatasnya dan mencoba menggapai buku itu. Ketika hendak berjinjit tiba tiba salah satu kakinya terpeleset.

Ara tak mampu menyeimbangkan badannya sehingga ia akan terjatuh kebelakang dan BRUUGHHH akhirnya Ara jatuh juga, bukan kelantai melainkan kedalam pelukan Bintang. Ternyata bintang sudah berada dibelakang Ara sejak tadi.

Ara terkejut, lagi lagi bau parfum manis itu, lagi lagi Bintang menolongnya dan lagi lagi debaran sialan ini, huft.

Bintang menurunkan tubuh Ara sambil menatapnya tajam.

"Lo ada hobi lain gak selain jatoh kepangkuan gue? " Bintang menyipitkan matanya.

"Muju buseet pede banget lo Tangki air, gue emang kepeleset tadi, mana gue tau lo ada dibelakang gue" gerutu Ara kesal.

"sensi amat sih lo, gue cuman becanda lagi" Bintang mengambilkan buku yang hendak Ara ambil tadi.

" DIET? " bintang menatap ara dari ujung kepala sampai kaki sembari tersenyum

"Gak usah diet dietan, badan lo udah kaya triplek mau setipis apa lagi?"

"APAAA!!! maksud lo gue kerempeng gitu"

Ara melotot sambil mencubit lengan bintang

"Aw sakiiit sakiit ampuun, iya iya maaf gue cuman becanda lagi"

Bintang meringis kesakitan lalu dipegangnya tangan Ara untuk menghentikan cubitan gadis itu.

Ara tersentak ketika pergelangan tangannya tenggelam dalam tangan bintang, genggaman tangan itu begitu hangat, sangat kontras dengan kepribadiannya yang dingin. Ara dan bintang saling menatap, tanpa sadar seorang pengunjung toko buku berdiri diantara mereka.

"Misi ya dek saya mau lewat kesitu" ucap seorang bapak sambil menunjuk ke arah lemari yang dihalangi oleh mereka berdua. hal itu menghentikan lamunan Ara dan bintang, Ara jadi salting, sementara bintang kembali diam menjadi batu es yang dingin dan tanpa ekspresi.

"Huh hampir copot jantungku" Gumam Ara pelan.

Hari itu mereka pulang lebih sore setelah makan lebih dulu, seperti biasa Bintang sudah ijin lebih dulu kepada ibunya Ara sehingga Ara tak punya alasan menolak ajakan Bintang meski mereka berdua tadinya hanya beralasan pergi ke toko buku untuk menghindari tata, nyatanya Bintang memang benar benar mengajak Ara pergi ke toko buku. Awalnya Ara kaget, dia tak menyangka cowok sedingin Bintang hobi sekali membaca, lebih lebih buku novel romantis. Banyak hal tak terduga yang dia ketahui tentang Bintang, entah kenapa dia mulai penasaran akan sosok cowok tampan disampingnya ini.

"Kenapa lo? terpesona sama gue? baru sadar gue ganteng? " Ucap bintang sambil tetap fokus menyetir.

Ara kaget, dia tak sadar terus memperhatikan si Bintang.

"Pede banget lo, gue cuman gak habis pikir, cowok kaya lo hobi baca novel romantis" Ara mengalihkan pembicaraan.

"Kenapa? apa cowok gak boleh baca novel? "

"Gak juga sih"

"Betewe lo udah baca novel yang waktu itu gue kasih? " tanya bintang penasaran, karna sepertinya cewek disampingnya ini gak hobi baca buku.

"Belum, gue lupa dan belum sempet baca juga sih"

ucap ara santai.

"Kapan kapan kalau lo ada waktu lo baca ya"

"Oke" jawab ra singkat tanpa bertanya lagi kenapa bintang menyuruhnya membaca novel berjudul BUNGAKU itu.

...***...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!