Bab 5. Dia Yanah

Yanah ,teman Jumali sejak SMA, tepatnya dia dulu adalah pacar pertama Jumali sejak SMA.

Dia pernah menikah namun akhirnya bercerai karena perselingkuhan suami dg wanita lebih muda. Yanah memilih menjanda hingga kini.

Yanah sangat dekat dengan Bu Nur ibu Jumali. Bahkan mereka sempat berhubungan kembali setelah istrinya meninggal, Bu Nur sangat gembira jika Yanah menjadi istri Jumali, tapi mereka tidak lebih daripada teman lama.

Jumali memilih gadis muda yaitu Rosida meski dia harus menggadaikan satu petak sawahnya demi restu seorang Bapak Masnun.

Yanah juga dekat dengan istri Jumali. Jadi faham betul dg permasalahan keluarga itu, termasuk gairah **** Jumali yg membuat istrinya kualahan, dari curhat istrinya lah mendengar semuanya.

Yanah pernah menyarankan kepada istrinya agar Jumali beristri lebih dari satu, tapi belum sempat terlaksana hingga istrinya meninggal dunia.

Yanah orang yg pandai bergaul, termasuk Zarima yg cerewet suka iri hati saja bisa cocok dengan Yanah dan anaknya. Bu Nur dan Zarima tdk menyukai Rosida , juga menyayangkan sikap Jumali yg hanya memenuhi keinginan sendiri memilih gadis perawan, dan menganggap Rosida hanya menginginkan kekayaan Jumali saja.

Tiga bulan menjadi istri Jumali, Rosida merasakan seperti tinggal di dalam neraka. Dia tdk boleh keluar rumah kecuali bersama Jumali atau Zarima. Tinggal di dalam rumah tanpa kegiatan positif membuatnya sangat bosan dan setres, keinginannya hanya satu "pulang"

Rosida sering jatuh sakit. Suatu hari demam tinggi sampai mengigau. Dokter pribadi Jumali memeriksa " Dia kelelahan, dan butuh istirahat" kata dokter kepada Mbok Ni pembantu rumah itu.

Jumali sedang bisnis luar kota.

Saat itulah Yanah datang, kebetulan dia memang ingin menjenguk Bu Nur, karena lama tak tak datang sebelum dan setelah acara pernikahan itu.

"Bagaimana kabarnya Bu ?" sapa Yanah kepada Bu Nur yg terbaring di kamar tidurnya " Maaf Bu, Yanah tdk bisa datang di pernikahan Jumali, ada tugas penting di luar kota."

"Baik Yanah..., gak apa-apa, ini td dokter barusan memeriksa, katanya kondisiku lebih baik." Bu Nur memaparkan.

"Ini td dokter juga sekalian mengobati Rosida , dia sakit sejak sejak tiga hari yg lalu" kata Zarima.

"Bolehkah aku menjenguknya Zarima ?...Aku ingin berkenalan dengannya".

"Tentu saja kak Yanah " jawab Zarima.

Beberapa menit berselang setelah berbincang dg Zarima, Yanah minta diantar ke kamar Rosida.

Disana tampak Rosida terbaring lemah terjaga sendirian.. " Ros...kenalkan ini Kak Yanah, teman mas Jumali." Rosida mencoba duduk dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman dg Yanah.

"Tidak apa-apa berbaring saja jika tidak kuat."

Rosida tampak pucat, pandangan matanya kosong seperti ada keputusasaan dlm dirinya. Yanah seorang aktifis perempuan, dia kuliah di jurusan psikologi, hatinya seperti tergugah dan iba melihat ketidakberdayaan gadis malang ini.

" Zar...tolong ambilkan bubur seperti punya ibuk tadi, aku coba menyuapinya." Zarima memanggil mbok Ni dan memintanya mengambil bubur di dapur dan diantarkan ke kamar Rosida. " Ibuuk..." Salsha memanggil. Yanah hanya tinggal berdua bersama Rosida dalam kamar.

Satu suapan bubur dari Yanah membuatnya meneteskan air mata, dia teringat ibunya.

"Tidak apa-apa menangislah !"

suapan berikutnya Rosida sudah tdk mampu lagi menelan, tenggorokannya seperti tercekat, banyak hal yg ingin dia katakan namun hanya tertahan dalam tenggorokan.

"Ini kartu namaku, hubungi aku jika kamu ingin berbincang atau membutuhkan pertolongan, simpan baik-baik,jangan sampai suamimu tahu aku memberikan nomor HPku !"

"Rosida mengangguk lemah."

"Baiklah Ros...semoga kamu cepat sembuh yah..., jangan sungkan padaku, anggap saja aku kakakmu atau ibumu."

"Terima kasih kakak." Yanah kemudian meninggalkan kamar Rosida menuju kamar tidur Bu Nur untuk berpamitan. kemudian menuju mobilnya yg terparkir di halaman.

Suara deru mesin mobil Yanah sudah tidak terdengar, hanya suara Mbok Ni menutup pintu gerbang.

Ting....tung ..tung....bunyi dering handphone Rosida, tertera nama " Pak Jumali"

"Hallo ..Pak?" suara lemah Rosida

"Hallo Ros, bagaimana kondisimu, sehat ?"

"Sudah membaik pak." Jawabnya lirih

"Baiklah, jaga kesehatanmu " suara Jumali terdengar dari kejauhan setelah dua hari tak pernah ada kabar.

"Aku pulang tiga hari lagi"

"Iya..." Jawab Rosida pendek.

Keesokan paginya Rosida sudah mulai sehat. muka pucatnya sudah mulai membaik. Mbok Ni masuk ke dalam kamar mengantarkan susu. " Mbak Rosi mau dimasakin apa ?"

"Gak ada mbok...aku nggak pingin apa-apa"

"Saya bikinkan kacang hijau ya..biar cepat pulih ?"

"Bolehlah mbok."

Mbok Ni bergegas keluar kamar meninggalkan Rosida sendirian.

Saat sedang seperti ini dimana Jumali tidak dirumah adalah waktu ternyaman Rosidah dalam kamarnya, meski adik ipar dan ibu Jumali tidak menyukai dirinya.

Dua hari lagi Jumali datang, dia membayangkan harus melayani nafsunya terus menerus membuat Rosida trauma.

Mengingat sakit dan nyerinya dia merasa ketakutan dan setres. Tubuh Rosida tiba-tiba Menggigil, dia mengerang kedinginan dalam selimutnya, padahal cuaca sedang panas. pikiran Rosida berkecamuk antara rasa takut,trauma dan ingin lari.

tok..tok...tok.." Mbak Rosi...ini buburnya."

Rosida tdk menyahut.

" Mbok Ni masuk mbak."

"Astaghfirullah..ada apa mbak Rosi,tubuhmu bergetar menggigil begini."

"Istighfar mbaak..., tenangkan dirimu, istighfar mbaak.." . Mbok Ni panik.

"Astaghfirullah... Astaghfirullah.. Astaghfirullah" suara Rosida bergetar mengucapkan kalimat itu,dan kemudian tubuhnya mulai tenang, pelan-pelan dia merilekskan tumbuhnya diatas kasur.

"Tinggalkan aku sendiri mbok.aku baik-baik saja .!". " Baik mbak "Mbok Ni kemudian melangkah menuju pintu dan pergi meninggalkan kamar Rosida.

Dia teringat nama Yanah, kemudian bangkit mengambil handphone, dia mencari namanya . "Kak..tolong aku,..aku ingin pergi dari rumah ini" send to Yanah.

Lima menit menunggu,

"Sudahkah kau pikirkan akibatnya?" jawaban dari Yanah.

"Aku sudah tidak tahan lagi kak"

"Kapan kau ingin pergi?"

"Malam ini"

Yanah tidak banyak bertanya lagi, sepertinya dia sudah paham tentang perasaan wanita yg meminta tolong darinya ini.

"Malam ini pukul 19:00 aku akan pergi ke Mall , minta Zarima mengantarku, tunggu aku di gerbang selatan pukul 19:30".

"Baiklah..!"

"delete" Rosida segera menghapus pesan percakapannya dengan Yanah dan semua pesan lain yg tersimpan dlm memori handphonenya.

Sejak sore Rosida sudah berfikir strategi dan apa yg akan dia bawa, dan memutuskan untuk tidak membawa apapun, kecuali perhiasan dan uang yg diberikan Jumali sebagai maskawin pernikahannya.

Awalnya Zarima enggan mengantarkan, dengan alasan Rosida belum benar-benar sembuh dari sakitnya, namun Salsha merengek ingin jalan-jalan ke mall dan bermain game disana, akhirnya dia putuskan

" Baiklah.. Kita berangkat "

Sore tiba, Rosida memasukkan uang dan perhiasannya ke dalam sebuah tas yg biasa dia pakai ketika keluar rumah. Dia sengaja tidak membawa sepotong pakaianpun agar tidak ada yg menaruh curiga, handphone sengaja dia tinggal agar tidak bisa dilacak oleh satelit. Dalam pikirannya pergi sejauh-jauhnya dan tidak ditemukan Jumali,teman atau anak buahnya.

Malam tiba, sehabis sholat Magrib, Zarima, Rosida dan Salsha bersiap berangkat, kemudian menuju garasi dan masuk ke dalam mobil. Satpam penjaga malam segera membukakan pintu,sejurus kemudian mobil yg dikemudikan Zarima bergerak gesit di jalanan yg relatif lengang.

Seperti yg direncanakan, pukul 19:00 Rosida dan Zarima sudah masuk dalam Mall.

"Aku ke atas dulu Zarima"

"Oke!" Jawab Zarima yg sedang membeli koin untuk permainan Salsha.

Dua puluh menit berada di lantai dua, Rosida turun kembali menemui Zarima " Zar...aku ke toilet dulu ". Toilet di Mall berada di bagian depan, ketika berjalan menuju arah keluar Zarima tidak menaruh curiga sedikitpun.

Dan sesuai kesepakatan, mobil Yanah sudah menunggu di samping gerbang selatan.

Rosida masuk dan dengan cepat mobilnya bergerak menjauhi pusat perbelanjaan itu.

Terpopuler

Comments

Whiteyellow

Whiteyellow

semoga sukse

2021-03-24

1

RN

RN

like😍

2021-03-20

1

Ria Diana Santi

Ria Diana Santi

Hai Thor salken!
Aku mampir bawa 5 like n rate!
Mari saling dukung!

2021-03-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dia yang Pergi
2 Bab 2. Menurut
3 Bab 3. Diboyong
4 Bab 4. Tak berdaya
5 Bab 5. Dia Yanah
6 Bab 6. Lari
7 Bab 7. Membebaskan Diri
8 Bab 8. Bebas
9 Bab 9. Berbeda
10 Bab 10. Cinta Rama
11 Bab 11. Bertunanganlah
12 Bab 12. Menghapus
13 Bab 13. Limas Segitiga
14 Bab 14. Membujuk Bapak
15 Bab 15. Kereta
16 Bab 16. Jogja...I am Coming
17 Bab 17. Hari Pertama
18 Bab 18 . Hari kedua
19 Bab 19. Sepasang mata
20 Bab 20. Pramono
21 Bab 21. Oh Raditya...
22 Bab 22. Hujan bagi Gunung Merapi
23 Bab 23. Dicari Pram !
24 Bab 24. Diajak Pram
25 Bab 25. Kotak Baju
26 Bab 26. Ujian Seleksi.
27 Bab 27. Pram Mengajari Dita
28 Bab 28. Ditinggal bersama Pram.
29 Bab 29. Mencari Saudara
30 Bab 30. Mencari Alamat
31 Bab 31. Pengumuman Seleksi
32 Bab 32. Pindah
33 Bab 33. Penghasilan Tambahan
34 Bab 34. Kuliah Pertama
35 Bab 35. Papa anak-anak
36 Bab 36. Tertabrak
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. Diantara Dua Pria
39 Bab 39. Harus Pulang Kampung
40 Bab 40. Pusara Ibu
41 Bab 41. Nilai Ujian
42 Bab 42. Pertunangan Bu Rahma
43 Bab 43. Seperti Mimpi
44 Bab 44. Mereka akan Datang
45 Bab 45. Menjaga Anak-anak
46 Bab 46. Aib Masa Lalu
47 Bab 47. Mediasi
48 Bab 48. Pernikahan Bu Rahma
49 Bab 49. Menyesuaikan Diri
50 Bab 50. Korban Gosip
51 Bab 51. Survei Kontrakan
52 Bab 52. Pamit
53 Bab 53. Menata
54 Bab 54. Tuyul
55 Bab 55. Pelaku
56 Bab 56. Kehawatiran
57 Bab 57. Cinta ??
58 Bab 58. Bimbang
59 Bab 59. Komitmen
60 Bab 60. Satu Langkah Maju
61 Bab 61. Mencari Buaya
62 Bab 62. Bertemu Buaya
63 Bab 63. Masuk IGD
64 Bab 64. Handphone
65 Bab 65. Biaya Perawatan
66 Bab 66. Pilihan Papa
67 Bab 67. Pilihan Mama
68 Bab 68. Syntia
69 Bab 69. Sikap Dingin
70 Bab 70. Wisuda Pram
71 Bab 71. Berpisah Sementara
72 Bab 72. Berpisah Selamanya
73 Bab 73. Mencoba Tegar
74 Bab 74. Menapaki Hari Baru
75 Bab 75. KKN
76 Bab 76. Lulus
77 Bab 77. Dipanggil Rektor
78 Bab 78. Anak Rektor
79 Bab 79. Revisi Lagi!
80 Bab 80. Rahasia Hati Arya
81 Bab 81. Aku ikut!
82 Bab 82. Saya Serius Pak!
83 Bab 83. Lamaran
84 Bab 84. I LOVE YOU
85 Bab 85. Wisuda S3
86 Bab 86. Akad Nikah
87 Penutup & Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Dia yang Pergi
2
Bab 2. Menurut
3
Bab 3. Diboyong
4
Bab 4. Tak berdaya
5
Bab 5. Dia Yanah
6
Bab 6. Lari
7
Bab 7. Membebaskan Diri
8
Bab 8. Bebas
9
Bab 9. Berbeda
10
Bab 10. Cinta Rama
11
Bab 11. Bertunanganlah
12
Bab 12. Menghapus
13
Bab 13. Limas Segitiga
14
Bab 14. Membujuk Bapak
15
Bab 15. Kereta
16
Bab 16. Jogja...I am Coming
17
Bab 17. Hari Pertama
18
Bab 18 . Hari kedua
19
Bab 19. Sepasang mata
20
Bab 20. Pramono
21
Bab 21. Oh Raditya...
22
Bab 22. Hujan bagi Gunung Merapi
23
Bab 23. Dicari Pram !
24
Bab 24. Diajak Pram
25
Bab 25. Kotak Baju
26
Bab 26. Ujian Seleksi.
27
Bab 27. Pram Mengajari Dita
28
Bab 28. Ditinggal bersama Pram.
29
Bab 29. Mencari Saudara
30
Bab 30. Mencari Alamat
31
Bab 31. Pengumuman Seleksi
32
Bab 32. Pindah
33
Bab 33. Penghasilan Tambahan
34
Bab 34. Kuliah Pertama
35
Bab 35. Papa anak-anak
36
Bab 36. Tertabrak
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. Diantara Dua Pria
39
Bab 39. Harus Pulang Kampung
40
Bab 40. Pusara Ibu
41
Bab 41. Nilai Ujian
42
Bab 42. Pertunangan Bu Rahma
43
Bab 43. Seperti Mimpi
44
Bab 44. Mereka akan Datang
45
Bab 45. Menjaga Anak-anak
46
Bab 46. Aib Masa Lalu
47
Bab 47. Mediasi
48
Bab 48. Pernikahan Bu Rahma
49
Bab 49. Menyesuaikan Diri
50
Bab 50. Korban Gosip
51
Bab 51. Survei Kontrakan
52
Bab 52. Pamit
53
Bab 53. Menata
54
Bab 54. Tuyul
55
Bab 55. Pelaku
56
Bab 56. Kehawatiran
57
Bab 57. Cinta ??
58
Bab 58. Bimbang
59
Bab 59. Komitmen
60
Bab 60. Satu Langkah Maju
61
Bab 61. Mencari Buaya
62
Bab 62. Bertemu Buaya
63
Bab 63. Masuk IGD
64
Bab 64. Handphone
65
Bab 65. Biaya Perawatan
66
Bab 66. Pilihan Papa
67
Bab 67. Pilihan Mama
68
Bab 68. Syntia
69
Bab 69. Sikap Dingin
70
Bab 70. Wisuda Pram
71
Bab 71. Berpisah Sementara
72
Bab 72. Berpisah Selamanya
73
Bab 73. Mencoba Tegar
74
Bab 74. Menapaki Hari Baru
75
Bab 75. KKN
76
Bab 76. Lulus
77
Bab 77. Dipanggil Rektor
78
Bab 78. Anak Rektor
79
Bab 79. Revisi Lagi!
80
Bab 80. Rahasia Hati Arya
81
Bab 81. Aku ikut!
82
Bab 82. Saya Serius Pak!
83
Bab 83. Lamaran
84
Bab 84. I LOVE YOU
85
Bab 85. Wisuda S3
86
Bab 86. Akad Nikah
87
Penutup & Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!