Bab 4. Tak berdaya

"Maaf saya mau ke kamar mandi dulu Pak." Rosida melangkah menjauhi Jumali yg sedang berada di zona privasinya. "Malam ini kau harus benar-benar jadi milikku" nafsu Jumali menggelora membayangkan malam pertamanya bersama Rosida.

Tok..tok..tok .." Ross,kenapa lama sekali kamu di kamar mandi, ayo cepat gantian."

Rosida memang sengaja berlama-lama di dalam kamar mandi untuk menghindari Jumali, tapi sampai kapan dia mampu menghindar, kenyataannya dia sudah terbeli.

Kebebasan? kebebasan yang mana ? mungkin hanya kebebasan mencintai dalam hatinya terdalam dan entah siapa nanti yg memiliki cintanya. Jumali yg sekarang menjadi suaminya atau pria lain di luar sana yg mungkin akan bertemu di takdir berikutnya.

Ceklek.. Pintu terbuka, dan Rosida keluar dari kamar mandi. Tanpa pikir panjang Jumali langsung mendekapnya dg erat." Sebentar Pak, lepaskan aku dulu, nanti dulu, tunggu sebentar" "Haaah...kau ini banyak alasan."

Rosida berhasil melepaskan tangan Jumali, tapi pakaian yang dikenakannya terpegang Jumali dan tubuhnya kembali dlm dekapan Jumali. " Aku sudah tdk sabar lagi menunggumu" Jumali menghempaskan tubuh Rosida.

"Jangan pernah lagi menolakku!" bentak Jumali "Aku sudah mengeluarkan banyak uangku untuk mendapatkan keperawananmu!" Jumali menindih badan Rosida, mencengkeram tangannya agar tidak meronta, tubuh kecilnya menjadi tidak berdaya. Dan semuanya dlm kendali Jumali.

Setelah puas melampiaskan nafsunya, Jumali turun dari tubuh Rosi tanpa perduli air mata yg mengalir deras dari gadis yg telah melepaskan keperawanannya dg terpaksa. Jumali hanya memakai ****** ********, kemudian merebahkan tubuhnya yang kelelahan di samping Rosida yg masih berlinang air mata.

Pagi tiba, suasana masih terlihat sepi. Rosida sudah terbangun sejak satu jam lalu, namun mata sembab, rasa nyeri pinggang di tubuhnya membuat dirinya enggan meninggalkan kamar.

Waktu sudah menunjukkan pukul 05:30, Rosida melongok keluar kamar belum ada satupun yg terlihat muncul, dia kembali masuk dalam kamar. Jumali juga masih terlelap.

Rosida duduk di kursi, menahan lapar melilit perutnya sejak pagi. Sudah menjadi kebiasaan dalam keluarganya pukul 06: 30 sarapan tersedia dimeja, selesai sarapan Pak Masnun berangkat ke sawah dan dia berangkat ke rumah kakaknya untuk belajar menjahit.

Dia pandangi wajah gelap laki-laki setengah baya yang kini menjadi suaminya itu dlm diam. Kebencian menggelayuti hatinya sejak kejadian semalam.

Ingin rasanya membunuh,dan memutilasi pria disampingnya, dan membuang jasadnya ke lautan . Setelah satu jam menunggu, Jumali terbangun. " Kau sudah bangun rupanya." suara serak Jumali mengacaukan lamunannya.

"Sini Ross.!!" Jumali bangun dari tidurnya dan menarik tangan Rosida kembali ke atas ranjang. " Aku ingin menikmati kembali yg semalam" bisik Jumali di telinga Rosida.

"Tak ada gunanya menolak" itulah yang terlintas dalam benak Rosida. Dia ternyata dinikahkan dg laki-laki buas,pengumbar nafsu. Sakit,nyeri kembali dirasakan Rosida, sementara Jumali terus berusaha memuaskan diri tanpa peduli.

Beberapa waktu kemudian, Rosida melirik jam dinding menunjukkan pukul 08:30 " Aku lapar sekali !" Rengek Rosida.

"Baiklah, Mandilah.., kita makan di luar!" Rosida bangun menuju kamar mandi, sementara Jumali bangun menuju meja tempat dia meletakkan ponsel, mengecek pesan masuk sambil menunggu Rosida.

Puluhan pesan masuk belum dibaca Jumali sejak semalam. " Selamat...kamu telah mendapatkan mainan baru dg kekayaanmu " sebuah pesan dari Yanah. Jumali cuma tersenyum sinis dg pesan itu tanpa membalasnya.

Lima belas menit kemudian Rosida keluar dari kamar mandi. Jumali meletakkan handphone, mengambil handuk lalu menuju kamar mandi. Rosida berganti pakaian yg pernah dibelikan Jumali, rambutnya sengaja digerai setelah dikeringkan. Bedak tipis dg sedikit lipglos sudah membuat Rosida tampak anggun.

Jumali keluar dari kamar mandi .

"Kamu memang cantik !" puji Jumali sambil menyentuh lembut pipi Rosida.

Rosida diam dg ekspresi datar.

"Ya...dan kau sudah membelinya" batin Rosida.

Mereka berdua keluar dari kamar. Tampak Mbok Ni pembantu Jumali sedang memasak di dapur ditemani Zarima mengaduk susu untuk Salsha.

"Mbok Ni, gerbangnya...kami mau keluar." "Siap tuan!! " tergopoh-gopoh menuju pintu gerbang, dan mobil Jumali muncul dari garasi menuju pintu keluar.

"Kamu mau makan apa..?"

"Terserah...yg penting bisa bikin kenyang."

Mobil Jumali berhenti di sebuah rumah makan besar bertuliskan " Warung Padang."

"Silahkan masuk Tuan...ambil duduk senyaman mungkin."

Belum lama keduanya duduk pelayan datang dg tumpukan makanan beraneka rasa dari ujung tangan hingga lengan atas. " Silahkan dinikmati, minumnya apa Tuan ? "

"Kamu minum apa Ros..?"

"Jeruk hangat "

"Oke...Jeruk hangat satu, teh hangat satu"

"Baik...mohon tunggu sebentar" pelayan bergegas menyerahkan pesanan. Beberapa saat kemudian dia muncul kembali membawa minuman sesuai pesanan.

Rosida menikmati makanan yang tersaji dengan lahap, tampak sekali dia sangat kelaparan.

"Setelah ini kita kemana Ros ? "

" Terserah..aku ikut saja kemana Pak Jumali inginkan."

"Baiklah...kita jalan-jalan ke mall, belanjalah sesukamu."

Rosida mencuci tangannya di wastafel, Jumali menuju kasir untuk menyelesaikan tagihannya. "Ayo..." Ajak Jumali ke Rosida sambil berjalan menuju tempat parkir diikuti Rosida.

Mobil Jumali bergerak lincah di atas aspal.

Mall.. " kiri ..kiri..Balance kanan...lurus... terus...terus..Stop " Jukir memandu mobil Jumali mendapatkan posisi parkir yg ditentukan.

"Aku tunggu disini saja Ros, ini uangnya , belanja kebutuhanmu." Segepok uang dia terima dari tangan Jumali.

Uang.... siapa yang tidak menyukainya, adrenalin belanja Rosida meningkat dengan segepok uang ditangannya.

Rosida bergegas menaiki eskalator, sementara Jumali menelepon seseorang.

"Yanah" nama tertera dlm ponsel itu.

"Hallo..., pagi Yan "

"Ada apa kau meneleponku ? apakah kau sudah bosan dg mainan barumu ?" jawaban seorang wanita dari seberang telepon.

" Hahaha...., belumlah..justru aku meneleponmu untuk mengatakan jangan menggangguku, aku akan menikmati bulan maduku bersama pengantinku!."

" Baiklah... datanglah padaku jika kau sudah bosan! " . Tut..Tut..Tut... sambungan terputus.

Rosida belum turun dari lantai dua Mall, Jumali mencoba untuk tidur dg melandaikan kursinya. Satu jam kemudian Rosida keluar dg beberapa tas belanjaan.

"Pak..bangun Pak..aku sudah selesai !"

"och ya...!"

Rosida masuk mobil, kemudian mobil melaju menuju jalan pulang.

Tin..tin..tin..., Mbok Ni muncul dari pintu depan dan membuka gerbang. Mobil Jumali parkir di garasi belakang rumah. Rosida masuk rumah dg tas-tas belajaan, Zarima mengintip kakak iparnya itu dari jendela kamar.

"Dasar anak kampung, matre pilih suami kaya hanya inginkan hartanya." Umpat Zarima dalam biliknya. " Aku saja adiknya tidak pernah belanja sebanyak itu !"

Rosida langsung menuju kamarnya. melempar belajaan di kursi dan langsung mandi karena kegerahan, kemudian berganti pakaian. " Berapa uang yg kau habiskan.?"

"Lima Juta Lima Ratus "

"Emm..ya "

Rosida berfikir "'Ini belum cukup untuk menebus rasa sakit hatiku semalam."

Baginya melampiaskan belanja adalah salah satu cara mengembalikan rasa bahagianya yg hilang direnggut begitu saja.

Makan malam tiba, semua keluarga berkumpul di ruang makan. Rosida datang paling akhir " Kami menunggumu..besok lagi cepat keluar,jangan biasakan orangtua yg menunggu "Zarima menceramahinya.

"Baik.." Rosida mengangguk mengiyakan.

Begitulah yg akan terjadi, setiap ada kesalahan sekecil apapun Zarima selalu akan menyalahkan dan menceramahi Rosida habis- habisan. Bu Nor juga lebih menyukai Yanah dibandingkan Rosida.

Belum lagi setiap malam harus melayani nafsu Jumali yg tak pernah ada habisnya. Sampai kapan dia akan kuat bertahan ? Rosida sendiri tidak tahu. mungkin sampai Jumali bosan dan membebaskan Rosida untuk pergi, atau jika mungkin Rosida ingin melarikan diri atau bunuh diri saja.

Terpopuler

Comments

Andropist

Andropist

up lagi

2021-06-06

0

Zulfa

Zulfa

Salken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak😍

2021-04-27

0

Whiteyellow

Whiteyellow

boom like

2021-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Dia yang Pergi
2 Bab 2. Menurut
3 Bab 3. Diboyong
4 Bab 4. Tak berdaya
5 Bab 5. Dia Yanah
6 Bab 6. Lari
7 Bab 7. Membebaskan Diri
8 Bab 8. Bebas
9 Bab 9. Berbeda
10 Bab 10. Cinta Rama
11 Bab 11. Bertunanganlah
12 Bab 12. Menghapus
13 Bab 13. Limas Segitiga
14 Bab 14. Membujuk Bapak
15 Bab 15. Kereta
16 Bab 16. Jogja...I am Coming
17 Bab 17. Hari Pertama
18 Bab 18 . Hari kedua
19 Bab 19. Sepasang mata
20 Bab 20. Pramono
21 Bab 21. Oh Raditya...
22 Bab 22. Hujan bagi Gunung Merapi
23 Bab 23. Dicari Pram !
24 Bab 24. Diajak Pram
25 Bab 25. Kotak Baju
26 Bab 26. Ujian Seleksi.
27 Bab 27. Pram Mengajari Dita
28 Bab 28. Ditinggal bersama Pram.
29 Bab 29. Mencari Saudara
30 Bab 30. Mencari Alamat
31 Bab 31. Pengumuman Seleksi
32 Bab 32. Pindah
33 Bab 33. Penghasilan Tambahan
34 Bab 34. Kuliah Pertama
35 Bab 35. Papa anak-anak
36 Bab 36. Tertabrak
37 Bab 37. Kembali
38 Bab 38. Diantara Dua Pria
39 Bab 39. Harus Pulang Kampung
40 Bab 40. Pusara Ibu
41 Bab 41. Nilai Ujian
42 Bab 42. Pertunangan Bu Rahma
43 Bab 43. Seperti Mimpi
44 Bab 44. Mereka akan Datang
45 Bab 45. Menjaga Anak-anak
46 Bab 46. Aib Masa Lalu
47 Bab 47. Mediasi
48 Bab 48. Pernikahan Bu Rahma
49 Bab 49. Menyesuaikan Diri
50 Bab 50. Korban Gosip
51 Bab 51. Survei Kontrakan
52 Bab 52. Pamit
53 Bab 53. Menata
54 Bab 54. Tuyul
55 Bab 55. Pelaku
56 Bab 56. Kehawatiran
57 Bab 57. Cinta ??
58 Bab 58. Bimbang
59 Bab 59. Komitmen
60 Bab 60. Satu Langkah Maju
61 Bab 61. Mencari Buaya
62 Bab 62. Bertemu Buaya
63 Bab 63. Masuk IGD
64 Bab 64. Handphone
65 Bab 65. Biaya Perawatan
66 Bab 66. Pilihan Papa
67 Bab 67. Pilihan Mama
68 Bab 68. Syntia
69 Bab 69. Sikap Dingin
70 Bab 70. Wisuda Pram
71 Bab 71. Berpisah Sementara
72 Bab 72. Berpisah Selamanya
73 Bab 73. Mencoba Tegar
74 Bab 74. Menapaki Hari Baru
75 Bab 75. KKN
76 Bab 76. Lulus
77 Bab 77. Dipanggil Rektor
78 Bab 78. Anak Rektor
79 Bab 79. Revisi Lagi!
80 Bab 80. Rahasia Hati Arya
81 Bab 81. Aku ikut!
82 Bab 82. Saya Serius Pak!
83 Bab 83. Lamaran
84 Bab 84. I LOVE YOU
85 Bab 85. Wisuda S3
86 Bab 86. Akad Nikah
87 Penutup & Pengumuman
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. Dia yang Pergi
2
Bab 2. Menurut
3
Bab 3. Diboyong
4
Bab 4. Tak berdaya
5
Bab 5. Dia Yanah
6
Bab 6. Lari
7
Bab 7. Membebaskan Diri
8
Bab 8. Bebas
9
Bab 9. Berbeda
10
Bab 10. Cinta Rama
11
Bab 11. Bertunanganlah
12
Bab 12. Menghapus
13
Bab 13. Limas Segitiga
14
Bab 14. Membujuk Bapak
15
Bab 15. Kereta
16
Bab 16. Jogja...I am Coming
17
Bab 17. Hari Pertama
18
Bab 18 . Hari kedua
19
Bab 19. Sepasang mata
20
Bab 20. Pramono
21
Bab 21. Oh Raditya...
22
Bab 22. Hujan bagi Gunung Merapi
23
Bab 23. Dicari Pram !
24
Bab 24. Diajak Pram
25
Bab 25. Kotak Baju
26
Bab 26. Ujian Seleksi.
27
Bab 27. Pram Mengajari Dita
28
Bab 28. Ditinggal bersama Pram.
29
Bab 29. Mencari Saudara
30
Bab 30. Mencari Alamat
31
Bab 31. Pengumuman Seleksi
32
Bab 32. Pindah
33
Bab 33. Penghasilan Tambahan
34
Bab 34. Kuliah Pertama
35
Bab 35. Papa anak-anak
36
Bab 36. Tertabrak
37
Bab 37. Kembali
38
Bab 38. Diantara Dua Pria
39
Bab 39. Harus Pulang Kampung
40
Bab 40. Pusara Ibu
41
Bab 41. Nilai Ujian
42
Bab 42. Pertunangan Bu Rahma
43
Bab 43. Seperti Mimpi
44
Bab 44. Mereka akan Datang
45
Bab 45. Menjaga Anak-anak
46
Bab 46. Aib Masa Lalu
47
Bab 47. Mediasi
48
Bab 48. Pernikahan Bu Rahma
49
Bab 49. Menyesuaikan Diri
50
Bab 50. Korban Gosip
51
Bab 51. Survei Kontrakan
52
Bab 52. Pamit
53
Bab 53. Menata
54
Bab 54. Tuyul
55
Bab 55. Pelaku
56
Bab 56. Kehawatiran
57
Bab 57. Cinta ??
58
Bab 58. Bimbang
59
Bab 59. Komitmen
60
Bab 60. Satu Langkah Maju
61
Bab 61. Mencari Buaya
62
Bab 62. Bertemu Buaya
63
Bab 63. Masuk IGD
64
Bab 64. Handphone
65
Bab 65. Biaya Perawatan
66
Bab 66. Pilihan Papa
67
Bab 67. Pilihan Mama
68
Bab 68. Syntia
69
Bab 69. Sikap Dingin
70
Bab 70. Wisuda Pram
71
Bab 71. Berpisah Sementara
72
Bab 72. Berpisah Selamanya
73
Bab 73. Mencoba Tegar
74
Bab 74. Menapaki Hari Baru
75
Bab 75. KKN
76
Bab 76. Lulus
77
Bab 77. Dipanggil Rektor
78
Bab 78. Anak Rektor
79
Bab 79. Revisi Lagi!
80
Bab 80. Rahasia Hati Arya
81
Bab 81. Aku ikut!
82
Bab 82. Saya Serius Pak!
83
Bab 83. Lamaran
84
Bab 84. I LOVE YOU
85
Bab 85. Wisuda S3
86
Bab 86. Akad Nikah
87
Penutup & Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!