Lomba Sekolah

"Sialan, siapa itu?" ujar Sri mencari sumber yang melemparinya batu. Ia melihat sosok yang tak asing, sosok Alex. Sri kemudian mendekati Alex yang melempari batu kerikil ke kepalanya.

Gadis itu hendak meninju Alex, namun belum sempat kena wajahnya. Tangan Alex sudah melipat tangan Sri di belakang punggungnya. Sri meringis kesakitan. "Aw!" ringisnya. Setelah itu, hanya suara angin dan jangkrik yang menemani mereka.

Hal itu karena jadwal kampus pagi hari, terakhir sampai jam 3 sore. Setelah itu kampus kosong, sampai kuliah ekstensi yang mulai dari jam 6 sore sampai malam. Alex kemudian mendekati telinga Sri, hembusan nafasnya berdesir di telinga gadis ini. Tak ada halangan, karena rambutnya seperti biasa dikuncir kuda.

"Mau meninjuku, jangan harap nona" kata Alex dengan suara bariton khas pria dewasa. Bulu kuduk Sri berdiri, tapi ia terpaku dan terdiam. Alex menelan saliva, melihat leher putihnya ditambah bulu lebat di bawah rambutnya. Rasanya ia ingin mencium dan segera menghisap leher jenjang itu.

Naluri pria memberontak, namun ia berusaha menahan karena tak mau dicap pria mesum. Tak sering ia senafsu ini melihat wanita. Bahkan ia tak nafsu melihat Kristina, yang memiliki body bohai bak gitar spanyol.

Sementara Sri, bodynya tidak terlalu kurus dan gemuk, dadanya cukup besar dan pas. Bokongnya juga cukup padat berisi. Intinya body Sri atletis karena ia kerap lari dan latihan silat.

Namun karena pakaiannya longgar dan lebih dominan memakai baju pria, membuat tubuh indahnya jarang terlihat di depan umum. Berbeda dengan sahabatnya, Kristina yang kerap memakai pakaian serba ketat, membuat bodynya disamakan dengan Kyle Jenner.

"Lepaskan aku sial***" kata Sri memberontak. Tanpa terasa 20 menit posisi mereka seperti ini, dan Alex begitu menikmati wangi rambut dan aroma tubuh Sri yang memabukkan dirinya. Alex kemudian melepaskan tangan Sri perlahan. 

Ia meringis, karena lengannya dilipat tadi. "Aku malas berurusan denganmu" kata Sri kesal dan pergi meninggalkan Alex, yang masih menyadarkan diri dari hawa nafsunya.

Tepat pukul 16.30 sore, Sri berlari ke halte bus agar tak terlambat. Sebab jam 5 sore bus sudah selesai beroperasi. Ia ngos-ngosan lalu mengatur nafas. Sri masuk ke kursi paling belakang. Tak disangka, Alex juga naik bus yang sama dan kursi yang tersisa hanya di sebelah Sri. "Oh Tuhan, apalagi ini" batinnya kesal.

"Kayaknya kita emang jodoh" kata Alex membuat mata Sri hampir keluar dari wajahnya. Sri kemudian menempelkan badannya ke jendela, agar tak dekat dan bersentuhan dengan badan Alex yang dua kali lipat lebih besar darinya.

"Geser sedikit, sempit ini" ucap Sri Kesal karena siku mereka saling tabrakan, ketika bus melewati polisi tidur. Alex hanya tersenyum simpul, dan malah mendekatkan diri dengan Sri. "Elo sengaja ya, bukannya biasanya elo naik motor Ninja merah yang suaranya bising itu" kata Sri tanpa menoleh wajah Alex sambil manyun.

"Elo ngomong sama gue" goda Alex. "Gak! gue bicara sama wong samar. Ya sama elo lah, masak sama supir yang jauh di depan" tegas Sri sambil melotot. Alex terus menggoda Sri, rasanya ada kebahagiaan tersendiri di dalamnya saat ia berhasil membuat gadis ini marah.

"Motor gue masuk bengkel tadi, di dekat taman kampus ngadat, besok baru bisa diambil jadi gua pulang naik bus deh" kata Alex menjelaskan. Sri hanya diam melihat ke jendela, tak menggubris ucapan pria dengan rambut lurus terbelah dua itu.

Sementara itu, wanita di sebelah Alex tiba-tiba menundik punggungnya. "Mas... mas... bawa korek gak" kata wanita berambut ikal pirang di sebelah kirinya. "Enggak mba, saya ga merokok" balas Alex sopan.

"Oh ya, kalau nomor Hp punya kan" sahut wanita cantik itu memberanikan diri. Lalu ia tertawa dengan teman wanita di sebelahnya. Sedari tadi wanita ini, takjub melihat Alex yang sangat tampan layaknya aktor Korea.

Ia berpikir, jika tak sekarang tak akan ada kesempatan lain meminta nomor pria tampan ini. Sri yang melihat Alex dirayu cewek, hanya senyum cengar-cengir. "Noh ladeni dulu fansmu" kata Sri berbisik pada Alex.

Balasan Alex tak kalah mengejutkan. "Maaf mba, kalau nomor saya, bisa mba minta langsung ke cewek di sebelah saya. Dia pacar saya" kata Alex yakin. Ia lantas menunjukkan Sri, dengan memeluknya dan menghadapkan pada wanita itu. 

"Sial..." belum selesai Sri berbicara Alex sudah menutup mulutnya. Lalu tersenyum pada wanita di sebelahnya. Wanita itu akhirnya mengalah dan menggeser duduknya sedikit jauh dari Alex. "Ngapain sih elo, ngaku-ngaku pacar gue gila" tegas Sri berbisik. Alex tersenyum lebar. "Ini hukuman karena kamu mengejekku" katanya berbisik mendekat di telinga Sri.

Kembali jantung Sri berdetak hebat, ia mendorong tubuh Alex agar sedikit menjauh. Alex tetap hanya tersenyum simpul melihat tingkah Sri. Gadis itu memalingkan wajahnya ke jendela, sembari mengipas-ngipasi wajahnya yang merah padam.

Sampailah mereka di rumah masing-masing. Seperi biasa, bak pasangan kasmaran. Dua orang ini tak bisa tidur nyenyak, dan hanya bolak-balik di atas kasur.

Sri menggigit bantalnya, merasa kesal harus ketemu dengan Alex setiap hari. Rasanya ia ingin masuk pintu Doraemon dan pergi dari bumi ini. Ia kesal karena hanya Alex yang mampu menandingi kekuatannya. Serta terus saja mengganggunya.

Sementara itu, Alex seperti orang gila, yang tersenyum dan tertawa sendiri, mengingat kejadian saat bersama Sri.  Ia merasa bahagia, mengingat pipi Sri memerah saat ia mendekatinya. Serta mata besarnya yang melotot saat Alex menggodanya. Saking kesalnya, mereka sekarang tertidur di atas jam satu malam.

Mata panda mulai menghiasi wajah Sri. "Kenapa elo kayak zombi, kurang tidur lagi" tanya Kristina padanya. Sri enggan menjawab, hanya duduk menata moodnya yang belakangan bak rollercoaster, karena manusia bernama Alex.

Tiba-tiba mikrofon bagian akademik berbunyi. Bahwa libur panjang telah dimulai sejak 17 Agustus sampai 20 Agustus karena memperingati hari kemerdekaan. Kebetulan juga itu hari kejepit. 

"Sri, ada surat nih dari senat. Selama libur kita  harus menyiapkan kontingen buat lomba kampus. Ini udah disetujui dekan, dan sertifikatnya dibutuhkan buat yudisium nanti" jelas Sinta menyerahkan sebuah surat pengumuman. Kertas putih dibubuhi tanda tangan Alex, sang ketua senat.

"Sial ini pasti kerjaan si Alex" rutuk Sri dalam hati. Sri tidak memilih lomba tanding silat, karena ia yakin. Pasti ada Alex di sana. Ia malas bertemu pria itu.  Satu kelas terdiri dari 20 orang, dan dibagi 5 kelompok. Sri masuk ke cabang olahraga hiburan.

Hal ini membuat teman di kelasnya kaget, karena Sri selalu membawa medali emas di fakultas, untuk lomba tanding silat. Namun kali ini ia memilih lomba ecek-ecek. Sri hanya tersenyum simpul tanpa mengatakan alasannya.

Intinya ia ingin menghindari Alex, satu-satunya pria di kampus yang bisa mengintimidasi wanita preman ini.

...****************...

Cintanya makin seru nih, jangan lupa like (👍) love (❤️) and vote ya serta 🔥 biar aku makin semangat

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

aku suka kalau ceweknya jago bela diri..smart n g lemah...enak aja baca ceritanya

2021-09-30

0

Nin Na Satriaardanandani

Nin Na Satriaardanandani

mulai trtarik dngn alur nya aku jadiin ini ❤

2021-08-06

0

fidivrotary

fidivrotary

seru thor...suka suka...cumumut...💪👍👍

2021-01-03

2

lihat semua
Episodes
1 Si Gadis Perkasa
2 Sang Penguasa dan Cinta Bersemi
3 Lomba Sekolah
4 Pasangan Lomba
5 Saling Menyalahkan
6 Perjodohan
7 Suka sama suka
8 Salah Paham
9 Pertemuan Keluarga
10 Kejujuran
11 Prom Night
12 Jawaban
13 Balas Dendam
14 Karakter
15 Cemburu
16 Api Cinta Kian Besar
17 Ciuman dan Air Mata
18 Makin Runyam
19 Minta Izin
20 Bertemu
21 Usaha Alex
22 Teman Baru
23 Merayu
24 Usaha Mike
25 Polemik Cinta
26 Bagai Benang Kusut
27 Salah Paham II
28 Pengakuan
29 Ide Gila
30 Cari Perhatian
31 Titik Terang
32 Kesepakatan
33 Pertunangan dan Kesadaran
34 Terlupakan
35 Usaha Terus
36 Babak Baru
37 Musim Baru
38 Pengangguran
39 Pertemuan Ayah dan Sri
40 Amarah Alex
41 Deal
42 Kejujuran
43 Rasa Cinta Mulai Kembali
44 Hari Baru
45 Nasehat Doni
46 Perjuangan Alex
47 Dukungan Buat Alex
48 Sinta dan Amanda
49 Perang Baru
50 Pelepasan Penat
51 Kencan Manis
52 Hasrat Terpendam
53 Gangguan Lagi
54 Kebencian Sinta
55 Ratih
56 Mimpi Buruk Sri
57 Ingatan Kembali
58 Penyekapan
59 Dilema
60 Akting Sinta
61 Penyelidikan
62 Penyelidikan II
63 Hari Bahagia
64 Penyelidikan III
65 Have Fun
66 Muslihat Alex
67 Penyelidikan IV
68 Titik Terang
69 Ketemuan
70 Penyelidikan V
71 Geng Ular
72 Emosi Sinta
73 Rencana Baru Sinta
74 Cinta Sang Ayah
75 Pertemuan Sri dan Sang Ayah
76 Dilema Sang Ayah
77 Masih Pertemuan
78 Mulai Bekerja
79 Amarah Sinta
80 Pertengkaran Para Ayah
81 Pertemuan Tak Terduga
82 Kesedihan Alex
83 Rumah Sakit
84 Babak Baru Sri dan Alex
85 Aliando
86 Kencan
87 Geng Ular II
88 Kencan II
89 Signal
90 Bahaya
91 Penjahat
92 Ada Yang Datang
93 Kristina dan Aliando
94 Hari Sial
95 Cinta Alex
96 Rencana Menikah
97 Lamaran
98 Pencarian
99 Penjagaan Ketat
100 Menemukan
101 Menemukan II
102 Fakta Baru
103 Berubah
104 Kelakukan Alex
105 Pembicaraan Serius
106 Silaturahmi
107 Menikah
108 Hari H
109 Malam Pertama
110 Malam Pertama II
111 Amanda dan Doni
112 Ujian Baru
113 Mike
114 Aliando dan Mike
115 Lepas kangen
116 Ratih dan Bayi
117 Teka Teki Dalang
118 Kegiatan Sri
119 Berlin
120 Berlin II
121 Berlin III
122 Lepas Rindu
123 No Komen
124 Bencana Cinta
125 The New Sinta
126 Minta Maaf
127 Rayuan Maut Alex
128 Pertemuan Surabaya
129 Pertemuan Tak Terduga
130 Speechless
131 Hello
132 Ngidam
133 Sinta and Hendro
134 Pantai dan Kenangan
135 Kenangan Lama
136 Masalah Baru
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Si Gadis Perkasa
2
Sang Penguasa dan Cinta Bersemi
3
Lomba Sekolah
4
Pasangan Lomba
5
Saling Menyalahkan
6
Perjodohan
7
Suka sama suka
8
Salah Paham
9
Pertemuan Keluarga
10
Kejujuran
11
Prom Night
12
Jawaban
13
Balas Dendam
14
Karakter
15
Cemburu
16
Api Cinta Kian Besar
17
Ciuman dan Air Mata
18
Makin Runyam
19
Minta Izin
20
Bertemu
21
Usaha Alex
22
Teman Baru
23
Merayu
24
Usaha Mike
25
Polemik Cinta
26
Bagai Benang Kusut
27
Salah Paham II
28
Pengakuan
29
Ide Gila
30
Cari Perhatian
31
Titik Terang
32
Kesepakatan
33
Pertunangan dan Kesadaran
34
Terlupakan
35
Usaha Terus
36
Babak Baru
37
Musim Baru
38
Pengangguran
39
Pertemuan Ayah dan Sri
40
Amarah Alex
41
Deal
42
Kejujuran
43
Rasa Cinta Mulai Kembali
44
Hari Baru
45
Nasehat Doni
46
Perjuangan Alex
47
Dukungan Buat Alex
48
Sinta dan Amanda
49
Perang Baru
50
Pelepasan Penat
51
Kencan Manis
52
Hasrat Terpendam
53
Gangguan Lagi
54
Kebencian Sinta
55
Ratih
56
Mimpi Buruk Sri
57
Ingatan Kembali
58
Penyekapan
59
Dilema
60
Akting Sinta
61
Penyelidikan
62
Penyelidikan II
63
Hari Bahagia
64
Penyelidikan III
65
Have Fun
66
Muslihat Alex
67
Penyelidikan IV
68
Titik Terang
69
Ketemuan
70
Penyelidikan V
71
Geng Ular
72
Emosi Sinta
73
Rencana Baru Sinta
74
Cinta Sang Ayah
75
Pertemuan Sri dan Sang Ayah
76
Dilema Sang Ayah
77
Masih Pertemuan
78
Mulai Bekerja
79
Amarah Sinta
80
Pertengkaran Para Ayah
81
Pertemuan Tak Terduga
82
Kesedihan Alex
83
Rumah Sakit
84
Babak Baru Sri dan Alex
85
Aliando
86
Kencan
87
Geng Ular II
88
Kencan II
89
Signal
90
Bahaya
91
Penjahat
92
Ada Yang Datang
93
Kristina dan Aliando
94
Hari Sial
95
Cinta Alex
96
Rencana Menikah
97
Lamaran
98
Pencarian
99
Penjagaan Ketat
100
Menemukan
101
Menemukan II
102
Fakta Baru
103
Berubah
104
Kelakukan Alex
105
Pembicaraan Serius
106
Silaturahmi
107
Menikah
108
Hari H
109
Malam Pertama
110
Malam Pertama II
111
Amanda dan Doni
112
Ujian Baru
113
Mike
114
Aliando dan Mike
115
Lepas kangen
116
Ratih dan Bayi
117
Teka Teki Dalang
118
Kegiatan Sri
119
Berlin
120
Berlin II
121
Berlin III
122
Lepas Rindu
123
No Komen
124
Bencana Cinta
125
The New Sinta
126
Minta Maaf
127
Rayuan Maut Alex
128
Pertemuan Surabaya
129
Pertemuan Tak Terduga
130
Speechless
131
Hello
132
Ngidam
133
Sinta and Hendro
134
Pantai dan Kenangan
135
Kenangan Lama
136
Masalah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!