Sang Penguasa dan Cinta Bersemi

"Hah dasar dosen killer, masak dikasi waktu cuma 2 hari. Ini buku kan tebalnya 500 halaman, dia gila ya" keluh Sri sambil berjalan malas-malasan.

Malam pun tiba, cuaca Bali sedang dingin. Tapi tidak dengan kamar Sri dan kamar Alex yang terasa panas. Terbakar api asmara. Kedua insan ini, tidak bisa melupakan kejadian tadi siang di kampus. Tepatnya di toilet kampus. 

Sri mengacak-acak rambutnya, karena kesal dan sebal. Sebab ciuman pertama impiannya, seperti drama Korea pupus sudah. Gadis bertubuh sintal ini, berharap yang menciumnya pertama kali adalah pria dengan wajah mirip Lee Min Hoo. 

"Awas saja laki-laki jangkung itu, akan ku beri pelajaran dia" tekadnya dalam hati. Lalu mengusap-usap bibirnya.

Tak jauh beda, Alex juga tak bisa tidur karena ciuman itu. Tidak ada yang tahu, ciuman dengan Sri itu juga kali pertamanya. Banyak orang mengira, Alex pria playboy di kampus. 

Gosip ini santer terdengar, lantaran pria bermata cokelat ini, kerap membonceng cewek di atas motor Ninja merahnya. Dugaan ia memiliki kehidupan bebas, sudah menjadi gosip lama. 

Padahal aslinya, para gadis-gadis itu adalah teman atau rekan kerjanya di senat. Kadang juga rekan dari fakultas lain dalam kegiatan kampus. Bahkan tidak ada yang tahu, Alex juga masih perjaka.

Malam berlalu, mentari kembali bersinar cerah. Sri menguap lebar-lebar, mulutnya menganga seperti goa sambil merenggangkan badan. Sayup-sayup ia membuka mata dan melihat jam, tapi penglihatannya masih samar karena baru bangun tidur. 

Sambil mengusap mata, ia melihat jam dinding. "Sial" Sri kaget karena sudah jam 10 pagi. Ia kaget, karena pukul 10.30 adalah jadwal dosen killer lainnya. Karena mepet, ia memilih tidak mandi, dan hanya mencuci muka, sikat gigi, ganti baju, lalu menepuk bedak tabur dan mengoleskan lipglossnya.

Beruntung ia sampai di kampus,  tepat pukul 10.25, jadi tidak telat. Begitu pukul 10.30, dosen sudah ada di kelas. Hari berlalu, seperti biasa tugas menumpuk dan mereka akhirnya ke perpustakaan untuk mencari literatur yang diperintahkan para dosen, khususnya dosen killer. 

Duduk satu meja, Santi, Kristina, dan Sri sibuk membaca buku dan menyalinnya agar tugas mereka cepat selesai. "Sri, coba deh cariin buku tentang Linguistik. Kayaknya ada di baris paling pojok atas" perintah Sinta.

Maklum, Sinta adalah komando geng ini, jika urusannya tentang pelajaran. Lagipula Sri lebih tinggi dari dua temannya itu. Sehingga agar tugas cepat selesai, ia tahu diri dan segera bangkit dari kursi. 

Ia berjalan menuju rak buku paling pojok. Terlihat rak itu, jarang disentuh mahasiswa. Debunya lebih tebal dari rak buku lainnya.  "Uhuk-uhuk, sial debunya banyak sekali" umpatnya dalam hati sambil menutup mulut.

Sri mengambil kursi, lalu naik ke atasnya dan meraba-raba buku ketiga dari baris selatan rak paling atas. Beberapa menit berusaha, buku itu belum juga keluar. Membuatnya harus berjinjit lebih tinggi lagi.

Sri memajukan badannya, kakinya satu diangkat agar badannya lebih tinggi untuk menggapai buku. Maju-mundur, namun buku itu belum juga keluar dari sarangnya. 

Tanpa sadar kursi itu goyang, dan Sri akan segera terjatuh. Goyangannya semakin keras, dan akhirnya Sri melompat. Hap! buku itu jatuh ke pangkuan Alex dibelakangnya. 

Beberapa saat sebelum Sri jatuh, Alex tanpa sengaja melihat Sri sedang mengambil buku. Ia melihatnya dari belakang sambil nyengir. Ia menunggu momen, saat Sri terjatuh karena kaki kursi sudah rapuh dan mudah patah.

Namun tak disangka, Sri memiliki refleks yang bagus. Itu karena ia jago silat, dan langsung sigap saat akan jatuh dengan kuda-kudanya. Alex pun kecewa, rencananya gagal total. Hehehe...

"Ngapain lo di sini, lo buntutin gue ya" kata Sri sambil menarik paksa buku di tangan Alex. "GR banget lo, gue di sini mau cari LPJ senat lama, buat kejuaraan lomba Agustusan" sahut Alex mengelak.

Sri tetap mengatakan Alex hanya berasalan saja. Alex tak terima, dan ia kembali mendorong tubuh Sri sampai menabrak rak buku. Kembali ia mendekatkan wajahnya, membuat Sri sontak menutup mata. 

Alex tersenyum simpul melihat gadis itu menutup matanya. "Elu ngarep gua cium lagi ya" kata Alex dengan hembusan nafas sangat dekat. Ia menyeringai melihat Sri kian gugup. 

Alex akhirnya melepas belenggu itu, dan berlalu pergi setelah mengambil buku LPJ tepat di rak belakang tempat Sri berdiri. "Bye Srikandi" kata Alex membuat Sri sadar dan membuka mata.

Ia mengutuk dirinya, karena menutup mata. "Harusnya aku menendang tulang keringnya tadi, ish sial" keluh Sri memukul kepalanya sendiri. Karena menahan rasa malu. 

"Lama banget, elo cari buku ke Amerika ya" panggil Sinta kesal, saat melihat Sri berjalan mendekati meja mereka. "Iya gue mampir dulu ke Afrika, terus ketemu buaya sungai Nil" katanya, mengibaratkan pertemuannya dengan Alex tadi. Mereka pun lanjut membuat tugas.

Begitu Alex lewat lapangan kampus, semua junior tunduk padanya. Semua kenal siapa sosok Alex. Wanita dan pria sangat kagum dengan sosok ketua senat ini. Selain tampan dan kaya, ia juga sangat cerdas. Ia dan Sinta adalah satu diantara bagian mahasiswa andalan di kampus.

Beasiswa pun didapat oleh Alex. Namun ia serahkan beasiswa itu, pada teman yang lebih membutuhkan. Hal ini membuat para dosen salut padanya. Ayahnya adalah guru besar di Fakultas Hukum, Universitas yang sama. Sedangkan ibunya direktur sebuah bank daerah yang tersohor.

Walau anak orang kaya dan berpengaruh, tapi Alex memilih hidup sendiri tinggal di kos elit dan jauh dari orang tuanya. Ia tidak ingin, berada di bawah bayang-bayang ayahnya yang sangat terkenal di universitas.

Padahal dari dulu, ayahnya meminta Alex kuliah hukum saja. Namun ia memilih Jurusan Antropologi, karena suka dengan kisah dibalik budaya serta filosofi didalamnya. Ia rasa jurusan ini yang paling mewakili dirinya.

Ayahnya ingin Alex menjadi pengacara, tapi Alex ingin menjadi peneliti di museum atau peneliti budaya. Perbedaan pandangan ini, menghasilkan perdebatan. Sejak perdebatan rutin itu, ia memutuskan keluar dari rumah besarnya. Dan tinggal di kos elit tak jauh dari kampusnya.

Sri sedang duduk bersila di taman, tangannya menyender di bangku panjang. Kepalanya menengadah menghadap langit, sambil menghirup udara dalam-dalam. Pohon rindang, dengan angin sepoi-sepoi berhasil menghilangkan penat sejenak dari tugas kampus yang berjubel.

Serta kewajibannya, sebagai koordinator tingkatan di kelas yang melelahkan. Kristina dan Sinta menyusul membawa minuman dan snack. "Duduk elo kayak cowok, lipet tu kaki" kata Kristina. Ia mengingatkan Sri adalah wanita. Dan seperti biasa, Sri tidak menggubris arahan kawannya itu.

Ia langsung menyerobot minuman di tangan Sinta, membuat kacamatanya hampir jatuh. "Aaaahhhhhh...segar" ucapnya menirukan orang minum Soju di drama-drama Korea.

Kedua temannya hanya bisa menggeleng heran. Mereka tidak habis pikir, Sri yang suka drakor tapi kalau dikejar cowok ditolak semua. Di sisi lain, begitu ia melihat aktor Korea langsung klepek-klepek. 

Kristina membicarakan pria tampan yang pernah mendekati Sri. Lalu ditolak mentah-mentah, hanya karena mengajaknya berkencan di taman.

Bagi Sri, sangat tidak bermodal mengajak berkencan di taman. Harusnya berkencan itu di restoran, makan malam berdua romantis.

Pria lainnya juga selalu digantung, tak pernah ada kepastian. Sri hanya menghindar dan tidak pernah mengatakan iya atau tidak. Sisanya keburu takut, melihat Sri memasang kuda-kuda.

Dua sahabatnya takut, jika Sri sampai terlalu mengidolakan aktor Korea. Ia akan susah menemukan jodoh di dunia nyata.

Kringggggg... handphone Kristina berbunyi. Panggilan alam, dari sang pacar pertanda bahwa ia telah datang menjemput. Tak lama Sinta juga pamit, karena juga dijemput orang tuanya. 

Tinggallah Sri sendirian di taman kampus sore itu. Ia masih ingin menikmati taman dan udara sejuk ini.

Pletak! "aw, sakit" Sri meringis karena tiba-tiba ada kerikil yang dilempar ke arahnya.

...****************...

HAI-HAI JANGAN LUPA LIKE, VOTE, DAN LOVE YA. SALAM KENAL SERI KUSNIARTI 🙏😍😘

Terpopuler

Comments

fidivrotary

fidivrotary

s alex mulai bikin onar ama s tomboi😁

2021-01-03

2

Setyowti Puji Rahayu

Setyowti Puji Rahayu

itu pasti Alex ...yang usilnya kebangetann

2020-12-25

3

lihat semua
Episodes
1 Si Gadis Perkasa
2 Sang Penguasa dan Cinta Bersemi
3 Lomba Sekolah
4 Pasangan Lomba
5 Saling Menyalahkan
6 Perjodohan
7 Suka sama suka
8 Salah Paham
9 Pertemuan Keluarga
10 Kejujuran
11 Prom Night
12 Jawaban
13 Balas Dendam
14 Karakter
15 Cemburu
16 Api Cinta Kian Besar
17 Ciuman dan Air Mata
18 Makin Runyam
19 Minta Izin
20 Bertemu
21 Usaha Alex
22 Teman Baru
23 Merayu
24 Usaha Mike
25 Polemik Cinta
26 Bagai Benang Kusut
27 Salah Paham II
28 Pengakuan
29 Ide Gila
30 Cari Perhatian
31 Titik Terang
32 Kesepakatan
33 Pertunangan dan Kesadaran
34 Terlupakan
35 Usaha Terus
36 Babak Baru
37 Musim Baru
38 Pengangguran
39 Pertemuan Ayah dan Sri
40 Amarah Alex
41 Deal
42 Kejujuran
43 Rasa Cinta Mulai Kembali
44 Hari Baru
45 Nasehat Doni
46 Perjuangan Alex
47 Dukungan Buat Alex
48 Sinta dan Amanda
49 Perang Baru
50 Pelepasan Penat
51 Kencan Manis
52 Hasrat Terpendam
53 Gangguan Lagi
54 Kebencian Sinta
55 Ratih
56 Mimpi Buruk Sri
57 Ingatan Kembali
58 Penyekapan
59 Dilema
60 Akting Sinta
61 Penyelidikan
62 Penyelidikan II
63 Hari Bahagia
64 Penyelidikan III
65 Have Fun
66 Muslihat Alex
67 Penyelidikan IV
68 Titik Terang
69 Ketemuan
70 Penyelidikan V
71 Geng Ular
72 Emosi Sinta
73 Rencana Baru Sinta
74 Cinta Sang Ayah
75 Pertemuan Sri dan Sang Ayah
76 Dilema Sang Ayah
77 Masih Pertemuan
78 Mulai Bekerja
79 Amarah Sinta
80 Pertengkaran Para Ayah
81 Pertemuan Tak Terduga
82 Kesedihan Alex
83 Rumah Sakit
84 Babak Baru Sri dan Alex
85 Aliando
86 Kencan
87 Geng Ular II
88 Kencan II
89 Signal
90 Bahaya
91 Penjahat
92 Ada Yang Datang
93 Kristina dan Aliando
94 Hari Sial
95 Cinta Alex
96 Rencana Menikah
97 Lamaran
98 Pencarian
99 Penjagaan Ketat
100 Menemukan
101 Menemukan II
102 Fakta Baru
103 Berubah
104 Kelakukan Alex
105 Pembicaraan Serius
106 Silaturahmi
107 Menikah
108 Hari H
109 Malam Pertama
110 Malam Pertama II
111 Amanda dan Doni
112 Ujian Baru
113 Mike
114 Aliando dan Mike
115 Lepas kangen
116 Ratih dan Bayi
117 Teka Teki Dalang
118 Kegiatan Sri
119 Berlin
120 Berlin II
121 Berlin III
122 Lepas Rindu
123 No Komen
124 Bencana Cinta
125 The New Sinta
126 Minta Maaf
127 Rayuan Maut Alex
128 Pertemuan Surabaya
129 Pertemuan Tak Terduga
130 Speechless
131 Hello
132 Ngidam
133 Sinta and Hendro
134 Pantai dan Kenangan
135 Kenangan Lama
136 Masalah Baru
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Si Gadis Perkasa
2
Sang Penguasa dan Cinta Bersemi
3
Lomba Sekolah
4
Pasangan Lomba
5
Saling Menyalahkan
6
Perjodohan
7
Suka sama suka
8
Salah Paham
9
Pertemuan Keluarga
10
Kejujuran
11
Prom Night
12
Jawaban
13
Balas Dendam
14
Karakter
15
Cemburu
16
Api Cinta Kian Besar
17
Ciuman dan Air Mata
18
Makin Runyam
19
Minta Izin
20
Bertemu
21
Usaha Alex
22
Teman Baru
23
Merayu
24
Usaha Mike
25
Polemik Cinta
26
Bagai Benang Kusut
27
Salah Paham II
28
Pengakuan
29
Ide Gila
30
Cari Perhatian
31
Titik Terang
32
Kesepakatan
33
Pertunangan dan Kesadaran
34
Terlupakan
35
Usaha Terus
36
Babak Baru
37
Musim Baru
38
Pengangguran
39
Pertemuan Ayah dan Sri
40
Amarah Alex
41
Deal
42
Kejujuran
43
Rasa Cinta Mulai Kembali
44
Hari Baru
45
Nasehat Doni
46
Perjuangan Alex
47
Dukungan Buat Alex
48
Sinta dan Amanda
49
Perang Baru
50
Pelepasan Penat
51
Kencan Manis
52
Hasrat Terpendam
53
Gangguan Lagi
54
Kebencian Sinta
55
Ratih
56
Mimpi Buruk Sri
57
Ingatan Kembali
58
Penyekapan
59
Dilema
60
Akting Sinta
61
Penyelidikan
62
Penyelidikan II
63
Hari Bahagia
64
Penyelidikan III
65
Have Fun
66
Muslihat Alex
67
Penyelidikan IV
68
Titik Terang
69
Ketemuan
70
Penyelidikan V
71
Geng Ular
72
Emosi Sinta
73
Rencana Baru Sinta
74
Cinta Sang Ayah
75
Pertemuan Sri dan Sang Ayah
76
Dilema Sang Ayah
77
Masih Pertemuan
78
Mulai Bekerja
79
Amarah Sinta
80
Pertengkaran Para Ayah
81
Pertemuan Tak Terduga
82
Kesedihan Alex
83
Rumah Sakit
84
Babak Baru Sri dan Alex
85
Aliando
86
Kencan
87
Geng Ular II
88
Kencan II
89
Signal
90
Bahaya
91
Penjahat
92
Ada Yang Datang
93
Kristina dan Aliando
94
Hari Sial
95
Cinta Alex
96
Rencana Menikah
97
Lamaran
98
Pencarian
99
Penjagaan Ketat
100
Menemukan
101
Menemukan II
102
Fakta Baru
103
Berubah
104
Kelakukan Alex
105
Pembicaraan Serius
106
Silaturahmi
107
Menikah
108
Hari H
109
Malam Pertama
110
Malam Pertama II
111
Amanda dan Doni
112
Ujian Baru
113
Mike
114
Aliando dan Mike
115
Lepas kangen
116
Ratih dan Bayi
117
Teka Teki Dalang
118
Kegiatan Sri
119
Berlin
120
Berlin II
121
Berlin III
122
Lepas Rindu
123
No Komen
124
Bencana Cinta
125
The New Sinta
126
Minta Maaf
127
Rayuan Maut Alex
128
Pertemuan Surabaya
129
Pertemuan Tak Terduga
130
Speechless
131
Hello
132
Ngidam
133
Sinta and Hendro
134
Pantai dan Kenangan
135
Kenangan Lama
136
Masalah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!