Hubunganku dengan mas Teguh sudah hampir berjalan empat bulan, sampai pada akhirnya aku mengetahui bahwa aku sudah telat datang bulan.
Saat aku terbangun pukul 05.00 Pagi, aku langsung ke kamar mandi dengan membawa alat tes uji kehamilan yang semalam aku beli.
Tidak disangka hasilnya dua garis merah yang artinya positif hamil, aku tidak bisa membendung rasa bahagia, langsung saja aku membangunkan suamiku yang masih terlelap dan langsung memberi tahunya bahwa aku mengandung anaknya.
"Mas bangun Mas." Aku membangunkan suamiku.
"Ada apa Dik," tanya suamiku sembari menahan rasa kantuknya.
"Mas aku hamil." ucapku.
"Apa Dik?" Suami kaget dan bangun dari tidurnya.
"Aku hamil Mas," ucapku lagi.
"Benarkah," ucap suamiku sedikit tidak percaya.
"Iya Mas, ini mas dua garis," ujar ku sembari aku menunjukkan hasil tes kehamilan.
"Syukurlah Dik," ucap suamiku dengan penuh rasa syukur.
Kami berdua sangat bahagia, karena selama ini Kami memang mendambakan hadirnya seorang anak.
Hampir 2 tahun kami menunggu kehadiran seorang anak, aku sempat berpikir salah satu dari kami mengalami kemandulan.
Tidak lupa aku juga memberi tahu kabar gembira ini kepada mas Teguh.
Pagi itu setelah suamiku berangkat kerja.
Aku menelepon mas Teguh...
Aku : Halo Mas.
Mas Teguh : Iya Say.
Aku : Mas, aku punya kabar gembira.
Mas Teguh : Kabar apa itu sayang?
Aku : Aku hamil Mas.
Mas Teguh : Apa, serius kamu sayang?
Aku : Iya Mas.
Mas Teguh : Syukurlah sayang, kalau kamu hamil.
Aku : Iya mas.
Mas Teguh : Anak siapa itu say?
Aku : Anakmu mas.
Mas Teguh : Aku akan bertanggung jawab atas anak itu sayang.
Aku : Iya Mas.
Mas Teguh : Ya sudah, aku lanjut kerja dulu ya say.
Aku : Iya mas.
Aku menjawab anak yang di dalam perutku adalah anak mas Teguh, karena kenyataanya selama 2 tahun menikah dengan suamiku, aku tidak kunjung hamil.
Tetapi setelah aku melakukannya dengan mas Teguh aku bisa hamil, kemungkinan besar anak di dalam perutku adalah anak mas Teguh.
Malam harinya....
Sekitar pukul 22.30 Malam, pada saat itu suamiku sudah tidur.
Aku Chat dengan mas Teguh....
Aku : Mas.
Mas Teguh : Iya sayang.
Aku : Belum tidur ?
Mas Teguh : Belum, kenapa sayang?
Aku : Kangen Mas.
Mas Teguh : Besok Aku ke sana ya?
Aku : Jangan Mas, libur dulu, aku nggak mau terjadi apa-apa sama bayiku.
Mas Teguh : Aduh libur 9 bulan dong?
Aku : Mas kan ada Istrinya.
Mas Teguh : Bosen Sayang.
Aku : Sabar ya Mas sayang.
Mas Teguh : Iya aku nurut sama kamu sayang.
Aku : Iya Mas, ayo tidur Mas, ngantuk nih.
Mas Teguh : Iya. aku sayang kamu.
Itulah isi Chat WA aku dengan mas Teguh malam itu, aku meminta kepada mas Teguh untuk tidak melakukannya dulu.
Karena aku takut terjadi apa-apa dengan bayiku, aku juga meminta kepada suamiku untuk tidak melakukannya.
Hampir tiga bulan mas Teguh tidak menyambangi ku di kontrakan, selama itu juga aku tidak melakukannya dengan mas Teguh, kangen juga rasanya selama hampir tiga bulan aku jarang di belai.
Sampai pada akhirnya aku menyuruh mas Teguh datang ke kontrakan ku.
Saat itu Pukul 08.30 Pagi.
Aku Chat mas Teguh....
Aku : Mas ke rumah ya.
Chat ku hanya di baca saja, mungkin sibuk pikirku.
Tidak berselang lama terdengar pintu rumahku di ketuk.
Tok....Tok....Tok.
Segera aku membuka pintu...
"Mas Teguh..., aku pikir nggak mau datang Mas," ujar ku sembari menatap mas Teguh dengan senang.
"Iya sengaja bikin kejutan Sayang," ucap mas Teguh.
"Duduk Mas." ucapku.
Kemudian mas Teguh duduk di ruang tamu rumahku, aku pun duduk di sampingnya, tiba-tiba mas Teguh ke arahku, sepertinya mas Teguh tahu apa yang aku inginkan.
Sudah hampir 3 bulan aku tidak melakukannya, aku seperti kesurupan harimau yang lagi kelaparan, akhirnya aku dan mas Teguh saling melepas rindu di kursi ruang tamuku.
Aku sudah tidak memikirkan lagi kondisi kandunganku, kurang lebih satu jam aku dan mas Teguh saling melepas rindu.
"Kamu kenapa Sayang, kok seperti kesurupan?" tanya mas Teguh seraya menatapku keheranan.
Aku hanya bisa tersenyum dan tidak menjawab.
"Sudah Mas, sana pulang," ucapku singkat.
"Aduh aku di usir, habis manis sepah di buang ini," ujar mas Teguh sembari tersenyum manis ke arahku.
"Bukan begitu Mas sayang, semenjak hamil suamiku pulangnya tidak menentu," jawabku sembari memegang pipi mas Teguh dengan mesra.
"Iya sudah, aku juga masih kerjaan," ucap mas Teguh.
"Iya Mas, Hati-hati ya." kataku.
"Iya sayang." ucap mas Teguh.
Kurang lebih 30 menit setelah mas Teguh pulang, tiba-tiba aku mengalami pendarahan.
Aku pun panik dan langsung menelpon suamiku...
Aku : Halo Mas, ada dimana?
Suamiku : Ini lagi antar penumpang Dik, ada apa?
Aku : Mas aku sakit perut, kalau bisa langsung pulang ya.
Suamiku : Iya Dik.
Tak berselang lama suamiku datang.
"melihat aku terbangun, ayah mertuaku terus saja melanjutka kamu Dik?" tanya suamiku sembari menghampiriku yang duduk di ruang tamu.
"Sakit perut Mas, dan keluar darah," jawabku meringis kesakitan.
"Ayo cepat periksa Dik," ucap suamiku dengan panik.
Kamipun pergi ke Dokter kandungan untuk memeriksakan kandunganku dengan di temani suamiku.
Hampir satu jam aku di periksa, akhirnya aku pun lega ketika Dokter mengatakan kandunganku tidak apa-apa, hanya saja aku harus istirahat total dan tidak boleh mengerjakan pekerjaan rumah tangga apapun.
Beruntung aku memiliki suami yang selalu siap menjaga dan membantuku saat aku membutuhkan bantuannya.
Dokter menyarankan kepada suamiku untuk tidak memberikan pekerjaan rumah yang terlalu berat kepadaku, Dokter juga menyarankan untuk tidak terlalu sering melakukan aktifitas hubungan suami istri, suamiku tidak tahu aktifitas apa sebelumnya sampai aku mengalami pendarahan seperti ini.
Sesampainya di rumah...
"Kamu ngapain tadi Dik?" tanya suamiku sembari menatapku penuh tanda tanya.
"Aku cuma nyuci baju Mas," jawabku menundukkan wajahku.
"Sudah jangan nyuci lagi, biar aku yang nyuci," ucap suamiku dengan tegas.
"Iya Mas," ucapku lirih dan masuk ke dalam kamar.
Sungguh berdosa diriku, aku sempat menangis di dalam kamar, menyesali perbuatan ku, aku berjanji pada diriku sendiri akan melupakan mas Teguh, menghapus dia dari pikiranku.
Tanpa sepengetahuan mas Teguh aku mengganti nomor WA ku, aku juga menutup semua akun sosial media ku, aku lakukan supaya mas Teguh tidak bisa menghubungiku lagi.
Tidak ada cara lain untuk melupakan mas Teguh, selain menjauhi tatap muka dan memutus kontak dengannya walaupun berat aku harus hadapi dan menguatkan hatiku untuk tidak bertemu dan menghubunginya lagi.
Aku sangat merasa bersalah saat itu, tidak seharusnya aku melakukan perbuatan itu, aku hanya bisa menangisi kesalahanku, aku sangat menyesal telah mengkhianati suamiku yang ternyata setia, aku berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengulangi kesalahanku lagi.
Berjanji untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi, menjadi istri sekaligus ibu yang lebih baik lagi, aku sangat menyesali perbuatan ku, semua menjadi beban pikiranku, kesalahan hidup yang tidak pernah bisa aku lupakan saat aku terjerumus di lubang hitam dan lubang kehinaan.
Kesalahan seorang istri yang mengkhianati suami yang setia, maafkan aku suamiku.
BERSAMBUNG KE EPISODE 5
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
Yana Yan
ini pelajaran buat siapa saja jangan sekali2 mencoba selingkuh. selalu istghfar
2020-12-01
8
Fitri Imuet 🌹🍃
hamil gak tau siapa bapaknya🤭🤭🤭
2020-12-01
3
HELM KUNING
Akhirnya hamil
2020-11-23
0