Dunia yang berbeda?

Perasaan yang dingin itu makin lama makin terasa dikulit namun juga terasa perih ketika sesuatu cairan mengenai kulitku.

Aku bisa merasakan tanah yang basah, air yang menetes, bukan tapi ini adalah...

[ Hujan?. ] aku mengerjapkan mataku beberapa kali.

Yah...hujan menerjang wajahku secara langsung dari langit yang hitam, dan di sekelilingku ada rasa bau anyir yang sangat menyengat hidungku.

Normal POV.

Di bawah langit hitam itu tetesan air menerjang wilayah tersebut dengan derasnya, membersihkan semua noda merah di daratan akan lautan manusia.

Walau sudah hampir menjelang pagi,hujan masih saja mengguyur wilayah itu.

Yah...walau agak samar namun Alinda dapat melihat dan merasakan tubuh manusia di sebelahnya.

[ Kenapa tubuhku sakit sekali. ] fikir Alinda ketika marasakan sensasi sakit yang teramat sangat diseluruh tubuhnya.

" Uhuk...uhuk..huk. "

Sesekali terbatuk dan tidak tahan dengan bau darah yang sudah lama terbiar disitu tapi karena ada air hujan maka bau darah itu mulai samar-sama walau masih tetap terasa.

[ Sepertinya tulangku masih baik-baik saja, tapi kenapa sangat sakit?. ]

Berusaha berdiri dengan sekuat tenaga namun ternyata kedua kakinya tertindih mayat yang lain.

Tapi di detik berikutnya dia mendengar suara langkah kaki.

Suaranya semakin mendekat dan semakin dekat bahkan ada cipratan air yang mengenainya ketika telapak kaki itu menginjak tanah.

" Kamu baik-baik saja?, tempat ini berbahaya karena masih dalam pengaruh moster jahat. Akan kubawa kamu ketempat aman. " ucap seseorang dengan nada datarnya.

Dingin dan datar, walau begitu ada makna untuk menolong orang yang masih hidup seperti Alinda.

Seketika orang itu menyingkirkan mayat yang menindih kaki milik Alinda.

Setelahnya, dia mengangkat tubuh Alinda dengan kedua tangannya dan membawanya kesuatu tempat.

Tapi di satu sisi, saat tubuhnya di gendong oleh pria ini, indra penciumannya mencium aroma yang familiar juga.

[ Dibajunya juga ada bau amis, sebenarnya tempat apa ini?. Aku ingat tadi aku menjadi target buronannya mantan bos ku, dan aku berada di dalam hutan seperti ini?. Apakah aku memang masih hidup?. Dan sebelum terkena peluru tadi aku dijatuhkan oleh hewan peliharaan ku?. ] masih berfikir keras dengan situasi yang masih rumit untuk si cerna, jadi hanya bisa menebak-nebak saja.

Makin lama ianya merasa kepalanya terasa pusing dengan suatu ingatan yang terasa bukan miliknya.

Itu semua karena tubuhnya lelah di tambah rasa sakit di seluruh tubuhnya, sampai akhirnya dia tidak sadarkan diri.

*******

Di dalam sebuah rumah, tepatnya di salah satu kamar dengan cermin tepampang ada di depannya.

Di sebelahnya ada meja dan diatasnya ada sebuah gunting.

Seorang anak perempuan dengan rambut sebahu sedang di ikat di kursi, tapi di detil berikutnya, datanglah seorang perempuan dengan warna rambut yang sama dengannya yaitu coklat.

Salah satu tangan wanita ini mengambil gunting itu dan semakin mendekat ke gadis cilik yang terikat di bangku.

" Ibu!, jangan potong rambutku. " pintanya, gelisah dan mencoba memohon pada perempuan yang dia panggil ibu.

" Sebaiknya menurut saja. Jujur aku tidak suka anak perempuan!, paham tidak?!. " sosok yang dipanggil ibu oleh anaknya itu langsung memotong rambut anaknya dengan tidak berperasaan, dia menarik keras rambut panjang yang ada didepannya lalu segera memotongnya dengan gunting.

Perlahan helaian rambutnya mulai berjatuhan seiring benda tajam itu memotong rambut lurus nan panjang tersebut.

Anaknya yang terisak menangis tidak dia gubris dan hanya melanjutkan aktivitasya, sampai tak berapa lama rambut yang awalnya cukup panjang yang memperlihatkan seorang perempuan, kini terlihat layaknya bocah aki-laki.

Warna matanya pun sebenarnya terlihat jelas berbeda dengan ibunya yang berwarna coklat, tapi dia memiliki mata berwarna ruby.

" Sekarang jangan sampai kamu memakai pakaian perempuan lagi, semuanya sudah ibu bakar dan yang tersisa adalah pakaian laki-laki. " peringat wanita ini pada sang anak.

Ingatan terus berubah

" Sebentar lagi tamuku akan datang, jangan buat ulah. Cepat masuk kedalam kotak!. " perintahnya.

" Tapi - "

" Tidak ada tapi-tapi. " langsung menutup keras kotak kecil yang mampu di isi oleh ukuran tubuh anaknya itu.

Yang dilihat dari celah kotak yang didiaminya adalah seorang laki-laki yang sedang bermesraan dengan ibunya.

Ibunya adalah seorang pelacur, maka dari itu ibu tidak akan membiarkan semua orang tahu kalau ibunya sudah memiliki anak seperti dirinya.

Satu demi satu ingatan yang lain pun muncul.

Ketika malam hari saat hujan deras, ada satu kotak di letakkan di depan rumah.

Namun siapa sangka kalau kotak itu berisi anak kecil yang sedang menangis ketakutan karena malam itu sedang hujan disertai petir.

" Ibu!. Jangan tinggalkan aku, Ibu!. Aku takut...jangan tinggalkan aku sendirian diluar!. ibu.!"

Mencoba berteriak keras memanggil salah satu orang yang dimilikinya, namun tetap tidak kunjung datang.

Sampai akhirnya air hujan yang turun itu merembes ke dalam kotak karena ditutupnya ada celah yang membuat air dapat masuk.

Dan ingatan yang lainnya lagi...

" Arhh..!!. ibu!, tolong ampuni aku.,awww....Arrghh...." teriaknya, dengan sebuah rintihan yang terdengar sangat memilukan.

Plak..!, Plak.....!

Tapi hasilnya adalah sebuah tamparan. Tamparan keras tak berperasaan menyambur ke dua pipinya.

" Apanya yang tidak bersalah!. Ibu sudah memperingatkanmu jangan pernah keluar dari rumah, tapi masih saja melakukannya. Apa?..mau coba menyangkal dimana ibu melihat dengan mataku sendiri kamu keluar rumah?!. "

Setelah tamparan demi tamparan diterimanya,ibunya mengambil sebuah tongkat dan langsung tanpa belas kasih dia memukulnya ke dua kakinya dengan keras.

****

"AARRRGHHH.....!!. "Seketika membuka matanya dengan semua gambaran yang diterimanya di dalam kepalanya. Wajahnya masih pucat, tapi teriakan keras tadi seperti mengiyaratkan kalau dia sudah benar-benar sadar sepenuhnya.

" Sudah bangun?. " satu suara dari seorang wanita, datang menyambutnya.

" Berapa lama aku tidak sadarkan diri?. " tanya Alinda, sembari memegang kepalanya yang masih terasa ssakit itu.

" 2 hari. "

[ Apa yang dia katakan? 2 hari?. Sebenarnya dari semalam aku ku sudah bangun ,tapi isi otakku terus bertukaran dengan ingatan dari pemilik asli tubuh ini. Membuatku terus bangun dan tidur lagi, membuatku sangat menderita sehingga tidak bisa sadar penuh. Aku tidak berpura-pura tidur saja tau. ] fikir Alinda.

Masih mencerna semua ingatan yang rupanya bukanlah dari tubuhnya sendiri yang asli, melainkan tubuh yang lain yang Alinda diami, dan sekarang ia juga tidak tau sama sekali sekarang ada dimana dan kenapa bisa memakai....

Tiba-tiba sepasang matanya menemukan hak mengejutkan.

[ Tunggu...., kenapa perempuan itu memakai pakaian pelayan?. Lalu tenda ini?. Tanganku?. Dan rambutku sepertinya pendek sekali ] pelan-pelan mengamati hal yang ada di sekitarnya, termasuk dengan tubuhnya.

Dia merasakan dirinya sendiri yang terasa sangat berbeda sekaligus ada hal yang benar-benar aneh.

" Kamu yang disana, bisa pinjamkan cermin?. "

Tanpa mengetahui sebenarnya kalau wajah dan tubuhnya jadi jauh lebih muda, ucapannya tetap saja terlintar dengan nada perintah.

Tanpa menjawabnya, yang di tunjuk oleh Alinda, dia pergi sebentar dan kembali dengan membawa sebuah cermin kecil.

[ Dasar tidak tau sopan santun. ] batinnya.

Sepintas yang dilihatnya adalah sosok yang bukan dirinya yang sebelumnya.

Dirinya yang berambut hitam dengan warna mata coklat, sekarang justru memang terlihat seperti laki-laki karena potongan rambutnya dan warna matanya yang terlihat sedikit mencolok?.

Kedua tangannya berbalut perban,bagai mumi yang masih bidup!.

" Sebenarnya apa yang terjadi padaku?. " gumam Alinda, bertanya pada dirinya sendiri.

Padahal dia seperti baru saja di kejar oleh bawahannya bosnya, di tembak dan terjatuh?, tapi rupanya semua hal itu sudah berlalu selama dua hari begitu saja?!.

" Hei bocah!, apa kamu tidak tahu?. Sekarang sedang terjadi perang byas, dan kamu salah satu korban yang masih hidup karena permusuhan mereka berdua.

Itu adalah suatu keburuntungan untukmu. " Sela salah seorang yang sama-sama dirawat sebagai pasien, dia berada di sebelahnya Alinda.

" Ya.. Banyak orang yang tewas ditempat, dan kami saja sempat kwalahan menangani para kesatria yang terluka. " perempuan ini mendukung dengan pernyataan laki-laki di sebelahnya Alinda itu.

Yah..dilihat dari wajahnya saja Alinda mengetahui kalau mereka semua sudah kelelahan dengan tugasnya yang mengobati semua orang yang terluka.

Ditenda yang sangat terasa sumuk karena banyaknya orang yang ditempatkan satu tempat yang sama sangat membuatnya tidak nyaman.

Bau obat juga tercium oleh panca indera penciumannya, namun tidak seperti bau obat yang Alinda tau selama ini.

Itu seperti sebuah racikan yang masih alami, bau daun kering dan yang lainnya.

" Pendeta!, ada yang terluka lagi!. " pekik salah seorang di luar tenda.

" Cepat bawa masuk!. " menjawab balik dengan sedikit teriakan, kakinya berlari, bergegas menuju pasien dadakannya.

" Aarrhh....sakit. " rintih pria ini dengan luka parah di dapatinya setelah ikutan berperang.

" Tunggu sebentar. " wanita ini kembali lagi, berlari bolak balik demi mendapatkan hak yang di inginkannya.

[ Sepertinya disini sudah penuh ] Memperhatikan sekitar dan memang, semua tempat tidur sudah penuh.

" Letakkan saja di tempatku. " Alinda berusaha turun dari ranjang, walau masih terasa sakit, namun orang yang barusan datang itu lebih memerlukannya ketimbang dirinya.

Sebuah kebaikan kecil yang dia berika pada orang lain, dia lakukan hari ini.

Beberapa detik itu, mereka semua memandang Alinda dengan wajah terheran, namun tidak lama kemudian mereka segera melakukan pengobatan untuk beberapa orang yang terluka karena perang?.

Ya..itu yang dikatakan orang tadi yang terbaring tepat disebelahnya.

[ Kenapa semua pakaiannya begitu aneh termasuk diriku. ] detik hati selepas melihat semua orang yang dilihatnya memakai pakaian yang sangat berbeda dengan dunianya.

Dia berjalan keluar dari tenda dan rupanya suasananya tidak jauh berbeda dengan yang ada didalam.

Banyak sekali orang berpakaian seperti seorang kesatria yang pernah dia lihat dinovel yang pernah dibacanya namun mereka juga bukan termasuk tokoh dari novel.

Warna dan style pakaiannya berbeda dengan yang satunya, yang satu berwarna putih dengan garis emas dan yang satunya lagi dengan warna biru tua bergaris hitam.

Jelas-jelas mereka dari kelompok pasukan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama jadi mereka bergabung.

Dia hanya duduk tepat didepan tenda sambil meratapi semua orang yang dilihatnya.

Pakaian lusuh masih dipakainya, seperti yang dikiranya kalau sekarang tidak ada siapapun yang bakal memberinya pakaian bersih, karena mereka semua sedanv sibuk dengan urusannya masing-masing.

Kemudian Alinda menatap kedua lengannya yang dibalut perban.

[ Apa aku jadi seorang bocah lagi ya?. ] tapi yang terjadi saat bercermin tadi, hasilnya memang benar, kalau tubuhnya jadi muda.

" Tapi.....sebenarnya aku ada dimana?. " Alinda duduk diam, tapi matanya menjeling ke kanan dan ke kiri.

Sampai suara dari pria yang tadi berteriak dengan rintihan sakitnya, tiba-tiba saja muncul dalam kondisi yang sehat?!.

" Fyuh...lukaku sembuh juga, tadi benar-benar terasa sakit sekali. " merasa lega dengan kondisinya yang sudah kembali seperti sedia kala.

" Namanya juga pendeta. Tapi sebaiknya kamu harus lebih berhati-hati lagi. " peringat temannya.

" Tenang. Aku akan lebih waspada, selebihnya kita akan dapat emas yang banyak jika kita menang kan?!. " wajah seriusnya berubah menajdi senyuman sedang, setelah berkata emas.

" Ya, kita akan dapat emas. Maka dari itu, kita harus berusaha!. " menyemangati dirinya sendiri dan temannya.

Mendengar perkataan dua orang yang tadi, Alinda baru saja sadar kalau orang barusan yang baru saja dibawa masuk sebab luka di perutnya, kini sudah bisa berdiri normal lag!.

Tentu itu membuatnya heran, kenapa bisa sembuh dangan sebegitu cepatnya?!.

Sedangkan dirinya diobati dengan ramuan lalu ditutup dengan kain kasa!.

Alinda kembali memperhatikan ke dua tangannya itu.

[ Hei...apa ini yang namanya membeda-bedakan status?!. ] Tatapnya dengan wajah malas.

Yah...karena perbedaan status, dirinya sekarang seperti bocah pengemis, sedangkan mereka tadi merupakan kesatria yang ikut dalam peperangan.

Itulah yang membuat pendeta melakukannya dengan cara berbeda?.

Tidak lain dan tidak lebih.

Alinda yang masih terjebak dengan pemikirannya sendiri, sampai-sampai dia tidak sadar kalau ada sesuatu yang sedang berjalan dan mendekatinya.

Dia merasakan ada yang bergerak di lengan bagian jubahnya yang berwarna hijau gelap itu.

Setelah melihat apa yang mengusik lamunannya tadi, itu adalah makhluk paling menjijikan dalam hidupnya!.

Moodnya langsung turun drastis, seketika wajahnya jadi lebih pucat dari sebelumnya karena pemandangan tak terduga itu.

" I..ini...ini...hwaaahhhh...!. " Pada akhirnya teriakan keras menjadi hal dia pilih dalam kondisi itu.

[ Hewan ini!. ]

Secara tidak sengaja, dia melihat hewan yang paling menjijikan diantara yang menjijikan.

Bentuk yang panjang pipih bersegmen seperti cacing, bersendi, berwarna coklat, ada sedikit garis-garis hitam, kulitnya sedikit keras dan memiliki kaki yang banyak layaknya kereta.

" Hiiiiiiiii......, menjijikan. Hh...kenapa tidak jatuh...hhwahh..., tidak.., kenapa...hiii..." Alinda benar-benar merasakan jijik dengan hewan tersebut. Lipan...adalah hewan yang paling dihindarinya karena menjijikan.

Satu orang yang ketakutan itu menarik perhatian beberapa orang yang lewat.

Beberapa ada yang tertawa karena tingkah lakunya yang lucu, sisanya terdiam saja.

" Berhentilah membuat keributan. " satu orang mulai memperingati.

" Ta..tapi..ini..jijik!!!!. " marah Alinda, bukannya membantu tapi di peringati.

" Hewan seperti ini saja sudah ketakutan. " tutur pria yang lebih tinggi dari Alinda, dan mengambil hewan bernama lipan itu dengan ranting pohon.

Hanya saja setelah mengambil hewan tersebut, tiba-tiba dia tersenyum jahat.

Wuing..-----------

Orang itu melemparkan kembali lipan itu ke Alinda,dan mendarat tepat di atas kepalanya.

" Arrgghh.....!!!. " Berteriak secara spontan.

Alinda segera berlari kencang sembari mengibas atas kepalanya dengan tangannya selagi lipan itu masih melingkarkan tubuhnya, dengan suka hatinya tidak berkutik sama sekali.

Hal paling memalukan, menjengkelkan, amarah yang tidak terbendung menjadi sebuah teriakan yang keras.

Inilah, hari kesialannya sepanjang sejarah hidupnya.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

wah kasihan alianda kena getok

2023-08-30

2

ZERFANA

ZERFANA

nice

2023-01-15

2

Caramelatte

Caramelatte

jangan kasi kendor thorr
semangat terosss

2020-11-30

2

lihat semua
Episodes
1 Kematian
2 Dunia yang berbeda?
3 Mengganti Nama
4 Bekerja & masa lalu
5 Benda yang tidak terduga
6 Kesialan di hari Minggu
7 Kesialan di siang hari
8 Kesialan di malam hari
9 Hukuman
10 Humuman bag.2 & mengingat masa lalu
11 koridor
12 Berkelahi dengan preman
13 Usilan burung & Desain
14 Burung membuat kontrak denganku?
15 Kebaikan dan keburukan
16 Burung dan Ular
17 perekonomian dan bisnis
18 Senjata
19 pendapat
20 Makan Malam
21 Perjalanan Awal
22 Monster Crabt
23 Monster Crabt bagian 2
24 Desa Jacilky
25 Penyihir Grint
26 Desa Jacilky bagian 2
27 Bersekutu
28 Pertarungan 1
29 pertarungan 2
30 Pertarungan 3
31 Bantuan
32 Abner
33 Salah paham
34 Salah paham 2
35 Di culik
36 Kerja & latihan
37 Di Culik kembali
38 Akademi Kesatria Suci
39 Perselisihan
40 Danie Vs. Rudolph
41 Rahasia & siapa itu?
42 Ice Cream
43 Menuju peperangan
44 Perjalanan ke perbatasan bagian Barat
45 Perjalanan ke perbatasan ke bagian barat (2)
46 Masih di Kamp Peristirahatan.
47 Serangan Kejutan.
48 Identitas Danie
49 Pertempuran Danie dan pedang misterius
50 Menyatakan kebenaran
51 Monster pembangkit mimpi.
52 Menculik [ Konflik dengan kekaisaran ]
53 konflik dengan kekaisaran (2)
54 konflik dengan kekaisaran (3)
55 Konflik dengan kekaisaran (4)
56 Danie dan Ordon
57 Virus
58 Virus (2)
59 Virus (3)
60 Selamat tinggal Linstone
61 Hutan
62 Kenapa denganku?
63 Lipan & Dua orang penolong
64 ke Kekaisaran Rovathia
65 Yang mulia Archduke
66 Istana Schneider
67 Adik angkat?
68 Itu kamu?
69 Rak nomor 11 baris ke 10
70 Pencarian buku
71 Claporth
72 Restoran
73 Kembali seperti semula
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78 ( Revisi )
79 Chapter 79
80 MYURA
81 Pertemuan kembali, jadi siapa kau?
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Tanaman sihir
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102
103 Chapter 103
104 Pengumuman
105 Bns. 104
106 Bns. 105
107 Bns. 106
108 Bns. 107
109 Bns. 108
110 Bns. 109
111 Bns. 110
112 Bns. 111 Keluh Kesah
113 Bns. 112 Pikiran
114 Bns. 113 Terjatuh
115 Bns. 114 Pembicaraan
116 Bns. 15
117 Bans. 16
118 Bns. 18
119 Bns. 19 ( Karena mimpi )
120 Bns. 20 ( Raya )
121 21. Pantai
122 Bns. 22 Memasak.
123 Bns. 23 ( Melayani mereka )
124 Bns. 24 ( Permainan makanan )
125 Bns. 25 ( Mimpi Lagi )
126 Bns. 26 ( Permintaan Maaf Arhes )
127 Bns. 27 ( Perjalanan Baru )
128 Bns. 28 ( Mencegah )
129 Bns. 29
130 Bns. 30 ( Menyembuhkan & Berjudi )
131 Bns. 31 ( Perjudian )
132 Bns. 32
133 Bns. 32
134 Bns. 32
135 Bns. 33
136 Bns. Extra 34
137 Bns. Extra 35
138 Bns. Extra 36
139 Bns. Extra 37
140 Bns. Extra 38
141 Bns. Extra 39
142 Bns. Extra 40
143 41. Hadiah tidak terduga
144 Pertemuan
145 Melawan Arhes
146 Di Mana Ini?
147 Feromon
148 Berserker
149 Dania Vs. Berserker
150 Dania Vs. Berserker ( Bag. 2 )
151 Lingkaran Sihir
152 Pria Ini
153 Kamar
154 Roh
155 Kemunculannya
156 Caster
157 Caster Vs. Berserker
158 Caster Vs. Berserker
159 Mengakhirinya
160 Hal Terakhir
161 Pertemuan Dan Perpisahan
162 Dia Dan Aku
163 Membawanya
164 Kepergiannya
165 Apa Aku Pergi?
166 Normal
167 Aroma
168 Darayad
169 Fisik & Pemangsa Jiwa
170 Membuka Mata
171 Surat
172 Surat Untuk Ku?
173 Asal Mula Undangan
174 Memenuhi Undangannya
175 Restoran
176 Pertunjukkan Resital Eldania
177 Akhir Pertunjukkan = Pertemuan
178 Elviniraz
179 Malam Ini, Adalah Dia...
180 Rencana Yang Terencana
181 Rencana Yang Terencana
182 Posisi
183 Pertemuan Mereka
184 Kesalahpahaman Lagi
185 Kesalahpahaman Lagi
186 Dia Adalah Aku. Rencana Untuk Melakukan Hal Itu.
187 Sihir Penghancur
188 Pembicaraan Kita
189 Erich
190 Jasa Tanpa Imbalan Nyata
191 Momen Bersama Di Malam Purnama
192 Mimpi Yang Seperti Nyata
193 Pengamatan
194 Celes
195 Kejadian Hari Ini
196 Kolam
197 Pertemuannya Kembali
198 Pertandingan
199 Mereka Berdua
200 Awal Yang Berakhir
201 PENGUMUMAN!.
202 Devil Fish ( 1 )
203 Devil Fish ( 2 )
204 Isi Surat
205 Izin Darinya
206 Merindu
207 Pintu Kemana Saja
Episodes

Updated 207 Episodes

1
Kematian
2
Dunia yang berbeda?
3
Mengganti Nama
4
Bekerja & masa lalu
5
Benda yang tidak terduga
6
Kesialan di hari Minggu
7
Kesialan di siang hari
8
Kesialan di malam hari
9
Hukuman
10
Humuman bag.2 & mengingat masa lalu
11
koridor
12
Berkelahi dengan preman
13
Usilan burung & Desain
14
Burung membuat kontrak denganku?
15
Kebaikan dan keburukan
16
Burung dan Ular
17
perekonomian dan bisnis
18
Senjata
19
pendapat
20
Makan Malam
21
Perjalanan Awal
22
Monster Crabt
23
Monster Crabt bagian 2
24
Desa Jacilky
25
Penyihir Grint
26
Desa Jacilky bagian 2
27
Bersekutu
28
Pertarungan 1
29
pertarungan 2
30
Pertarungan 3
31
Bantuan
32
Abner
33
Salah paham
34
Salah paham 2
35
Di culik
36
Kerja & latihan
37
Di Culik kembali
38
Akademi Kesatria Suci
39
Perselisihan
40
Danie Vs. Rudolph
41
Rahasia & siapa itu?
42
Ice Cream
43
Menuju peperangan
44
Perjalanan ke perbatasan bagian Barat
45
Perjalanan ke perbatasan ke bagian barat (2)
46
Masih di Kamp Peristirahatan.
47
Serangan Kejutan.
48
Identitas Danie
49
Pertempuran Danie dan pedang misterius
50
Menyatakan kebenaran
51
Monster pembangkit mimpi.
52
Menculik [ Konflik dengan kekaisaran ]
53
konflik dengan kekaisaran (2)
54
konflik dengan kekaisaran (3)
55
Konflik dengan kekaisaran (4)
56
Danie dan Ordon
57
Virus
58
Virus (2)
59
Virus (3)
60
Selamat tinggal Linstone
61
Hutan
62
Kenapa denganku?
63
Lipan & Dua orang penolong
64
ke Kekaisaran Rovathia
65
Yang mulia Archduke
66
Istana Schneider
67
Adik angkat?
68
Itu kamu?
69
Rak nomor 11 baris ke 10
70
Pencarian buku
71
Claporth
72
Restoran
73
Kembali seperti semula
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78 ( Revisi )
79
Chapter 79
80
MYURA
81
Pertemuan kembali, jadi siapa kau?
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Tanaman sihir
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102
103
Chapter 103
104
Pengumuman
105
Bns. 104
106
Bns. 105
107
Bns. 106
108
Bns. 107
109
Bns. 108
110
Bns. 109
111
Bns. 110
112
Bns. 111 Keluh Kesah
113
Bns. 112 Pikiran
114
Bns. 113 Terjatuh
115
Bns. 114 Pembicaraan
116
Bns. 15
117
Bans. 16
118
Bns. 18
119
Bns. 19 ( Karena mimpi )
120
Bns. 20 ( Raya )
121
21. Pantai
122
Bns. 22 Memasak.
123
Bns. 23 ( Melayani mereka )
124
Bns. 24 ( Permainan makanan )
125
Bns. 25 ( Mimpi Lagi )
126
Bns. 26 ( Permintaan Maaf Arhes )
127
Bns. 27 ( Perjalanan Baru )
128
Bns. 28 ( Mencegah )
129
Bns. 29
130
Bns. 30 ( Menyembuhkan & Berjudi )
131
Bns. 31 ( Perjudian )
132
Bns. 32
133
Bns. 32
134
Bns. 32
135
Bns. 33
136
Bns. Extra 34
137
Bns. Extra 35
138
Bns. Extra 36
139
Bns. Extra 37
140
Bns. Extra 38
141
Bns. Extra 39
142
Bns. Extra 40
143
41. Hadiah tidak terduga
144
Pertemuan
145
Melawan Arhes
146
Di Mana Ini?
147
Feromon
148
Berserker
149
Dania Vs. Berserker
150
Dania Vs. Berserker ( Bag. 2 )
151
Lingkaran Sihir
152
Pria Ini
153
Kamar
154
Roh
155
Kemunculannya
156
Caster
157
Caster Vs. Berserker
158
Caster Vs. Berserker
159
Mengakhirinya
160
Hal Terakhir
161
Pertemuan Dan Perpisahan
162
Dia Dan Aku
163
Membawanya
164
Kepergiannya
165
Apa Aku Pergi?
166
Normal
167
Aroma
168
Darayad
169
Fisik & Pemangsa Jiwa
170
Membuka Mata
171
Surat
172
Surat Untuk Ku?
173
Asal Mula Undangan
174
Memenuhi Undangannya
175
Restoran
176
Pertunjukkan Resital Eldania
177
Akhir Pertunjukkan = Pertemuan
178
Elviniraz
179
Malam Ini, Adalah Dia...
180
Rencana Yang Terencana
181
Rencana Yang Terencana
182
Posisi
183
Pertemuan Mereka
184
Kesalahpahaman Lagi
185
Kesalahpahaman Lagi
186
Dia Adalah Aku. Rencana Untuk Melakukan Hal Itu.
187
Sihir Penghancur
188
Pembicaraan Kita
189
Erich
190
Jasa Tanpa Imbalan Nyata
191
Momen Bersama Di Malam Purnama
192
Mimpi Yang Seperti Nyata
193
Pengamatan
194
Celes
195
Kejadian Hari Ini
196
Kolam
197
Pertemuannya Kembali
198
Pertandingan
199
Mereka Berdua
200
Awal Yang Berakhir
201
PENGUMUMAN!.
202
Devil Fish ( 1 )
203
Devil Fish ( 2 )
204
Isi Surat
205
Izin Darinya
206
Merindu
207
Pintu Kemana Saja

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!