Dirumah Raymon Maher Ali Pratama pimpinan MHp company.
" Mereka menyusun rencana ingin merampas semua perusahaan berserta Asset - assetku? Benar begitu?" Tanyanya sinis. Ada kemarahan tertahan dalam suaranya.
" Baiklah terima kasih atas informasinya, Marlina.."
Langsung mematikan phonsel lalu fokus pada istrinya yang mendengar percakapan sedari tadi.
" Mereka ingin merampas semua perusahaan kita Mi,,,"
" Manusia manusia serakah dan licik ,setelah kita beri makan, Setelah gemuk malah ingin memakan kita.."
Sarkas Wenda Istri Raymon.
" Pria pria miskin itu mulai bertingkah, masih saja tak bersyukur dengan menjadi sahabatmu, kau Sudah mengangkat derajat mereka begitu tinggi, sampai mereka lupa menginjak bumi."
"Jangan sinis begitu Mami..Biarkan saja mereka menikmati berada dipuncak sesaat, kita akan mengungsi keluar negeri hitung hitung berobat serta liburan , Biar semua berpikir kita benar benar bangkrut. Syukurlah aku mengirim mata-mata perusahaan kita, Marlina memang bisa diandalkan."
" Lalu bagaimana dengan Putra kita?"
" Biarkan saja dia disini menjalani kehidupan sebagai pemuda biasa, supaya bisa belajar dan menjadi dewasa."
" Tapi Pi..apa Nando bisa.."
" pasti bisa.. Mengapa tidak bisa, Nando itu sebenarnya pintar, Dia hanya malas saja, karena terbiasa Dimanjakan oleh kita., kita sudah salah mendidiknya"
Raymond tersenyum licik membayangkan kehidupan Nando tanpa fasilitas darinya.
Lima pemuda tampan serta seorang gadis cantik, berjalan bersama melewati koridor kampus.
Semua mahasiswa dan mahasiswi berkerumun. Sebagian segera menyingkir memberi jalan pada mereka.
Gadis gadis itu menatap iri pada Claire yang bisa berdekatan dengan lima pria paling populer dikampus. Mereka sangat ingin berada di posisi gadis itu.
"Lihatlah rombongan anak- anak kaya itu" Bisik Manda pada Airin saat mereka ingin masuk kelas. Tapi terhalang oleh kedatangan 6 sekawan itu. Manda dan Airin terpaksa ikut bergerombol menunggu grup itu lewat. Mereka menonton drama itu dengan geli.
Gadis gadis meneriakkan nama nama anggota grup, menarik perhatian mereka.
" Ini kampus apa sirkus sih?" umpat Manda lagi.
" Hush!!!, Diam nanti ada yang dengar, Biarkan saja mereka seperti itu, dan kamu jangan ikut ikutan gila seperti mereka. Berisik, kayak dipasar ikan."
" Tapi.. aku suka banget sama Delon Ai.."
" Lupain perasaan kamu, Kamu nggak pantas buat mereka."
" maksudmu? Karena aku gak sekaya mereka?" Tanya Manda tak suka dengan ucapan Airin.
Airin menggeleng.
" Bukan begitu maksudku, kamu baperan deh! Mereka itu bukan anak yang baik Manda, tapi mereka Anak luknut"
Manda dan Airin terpingkal.
Rombongan itu semakin mendekati Airin dan Manda.
Pandangan Airin dan Nando tak sengaja bertemu.
Airin segera memalingkan muka. Lalu berbalik menjauh sambil menyeret Manda bersamanya.
Nando berhenti sejenak setelah mengenali Airin.
Dia mengelus muka teringat sepatu gadis itu yang menimpuk wajah tampannya."
" Hey!! Kamu..!!?" Panggilnya keras pada Airin.
Entah mengapa Airin menoleh, agak ragu memang, Kemudian berpikir' mengapa ia menanggapi panggilan Nando. Padahal Nando tak menyebut nama tadi.
" ya Kamu..!! gadis sepeda butut!" tersenyum jahil mempercepat langkah mengejar Airin.
Airin berhenti Menatap tak suka.
" Sudah ketemu dengan sepeda bututmu?" Tanyanya mengejek.
Sesaat otak Airin masih tak berkerja, Karena tak menyangka Renando memanggilnya lalu mengajak Airin bicara.
para Mahasiswi lain mulai bergosip. kasak kusuk dibarisan. Bahkan melihat Airin tak suka.
Mereka susah payah mencari perhatian Nando, tapi justru Airin yang bukan siapa siapa malah mendapat perhatian Nya.
" Kau sudah tahu jawabanya, untuk apa bertanya..!" ketus Airin,
" Permisi aku ada kelas, tak ada waktu meladeni mahluk Angkuh sepertimu" pamit Airin seraya menarik Manda untuk mengikutinya. Dia sangat terganggu dengan Tatapan yang dilayangkan padanya lebih baik dia pergi saja dari sana"
Merasa diacuhkan, Nando pun menarik Tangan Airin. Memaksa gadis itu menghadap padanya. Jarak mereka terlampau dekat.
Dan
Cuuuuuup!
sebuah ciuman panjang mendarat di bibir Airin.
Panas dan membakar orang orang disekitarnya.
mereka Manahan nafas. Terpaku, terpana. bahkan ada yang jatuh pingsan karena shock..
Airin merasakan sapuan lembut dan menuntut di bibirnya, Sensasinya begitu asing, Aliran itu begitu kuat hingga membuat dia melayang. Aroma mint memancar dari nafas Nando panas menerpa pipinya.
Airin Menahan Nafas tanpa sadar, Airin tersengal dan terbangun dari mimpi indahnya.
Dia membuka mata, Melihat mata Nando terbuka lebar lekat menatap wajah Airin, memperhatikan ekspresi Airin ketika mereka berciuman. Matanya mengejek jenaka
Airin Langsung melepaskan diri mendorong pria itu menjauh.
" Apa yang kau lakukan!?" Dia membentak sambil menyeka kasar bibirnya.
Amarah kembali menguasainya, terlebih karena malu, merasa Nando sedang mempermainkan dirinya, Amarah yang sangat memuncak. Dia tak mampu lagi mengendalikan. Airin mengumpulkan segenap tenaganya.
Dan...
BRUUKKKK!
kembali mendorong tubuh Nando sekeras yang dia bisa.
Mengepalkan tangan
Buukkkk!
Pukulan telak mendarat diperut Nando
Duukkkk!!
Juga sebuah tendangan Di selakangan Nando. berlanjut di kaki Nando, tepat mengenai bagian tulang keringnya.
Nando merintih kesakitan
Dia terduduk dilantai.
Pletak!!!
Tas Airin yang berisi Buku besar dan bekal makan siang ikut mendarat dengan manis di kepala Nando.
" Dasar manusia gak punya otak, otak kotor, mesum, menjijikan" Umpat Airin membabi buta.
Malu, Marah, kesal, serta perasaan dilecehkan dirasakannya.
Airin segera meninggalkan kerumunan dengan berlari sekencang kencangnya.
Wajah Claire merah padam menyaksikan Adegan tersebut Dia dibakar api cemburu, Renando sudah keterlaluan, Bagaiman bisa dia mencium seorang gadis didepan umum dan depan pacarnya sendiri? dianggap Apa Claire selama ini."
Ibram yang paham perasaan Claire mendekat dan memeluk bahu, menguatkan gadis itu.
mengusap ngusap sejenak bahunya hingga gadis itu tenang.
Setelah tenang dan Airin pergi Claire mendekati Nando
" sayang..!? kamu baik- baik saja?" tanyanya cemas melihat Nando masih terbaring dilantai.
ke empat sahabat Nando berusaha membantu.
Sementara Mahasiswa lain hanya berani menonton, tanpa berani mendekati, karean Nando tak suka disentuh sembarang orang. Terdengar kata kata prihatin dari bibir mereka untuk Nando malahan menyalahkan sikap Kasar Airin padanya.
teman - teman Nando segera membawa.Nando ke rumah Atap markas mereka.
Drama itu pun berakhir, Para mahasiswa.membubarkan diri dengan sejuta penasaran dihati.
Sebentar lagi gosip gosip pasti akan tersebar di.Area kampus . Gosip hangat Drama antar Airin dan Nando.
" Kamu sudah tidak waras, kenapa juga kamu ciumi gadis itu?" Tanya Ibram heran, kemudian dia tertawa mendengar Nando meringis memegang selangkangannya.
" Aduhhh. masa depanku, moga moga masih berfungsi jika tidak kasihan Claire "
" Kenapa mengasihani Claire, kan yang kena .itunya loe?" Tanya Bram bingung. Claire pun bingung.
" Claire kan istriku dimasa depan.." Ucap Nando sambil mengerang.
Sontak wajah Bram berubah masam, sementara Claire tersipu malu karena senang.
" Gue sebenarnya pengen bikin cewek itu malu , nggak nyangka malah gue yang dipermalukan."
" Gue nggak menduga aja, biasanya cewek cewek senang gue cium, Itu cewek malah ngehajar gue, gila bar bar banget, macam singa betina"
Nando tersenyum senyum sendiri membayangkan
" Gadis itu sangat berbeda, menciumnya memunculkan getaran - getaran Aneh di hati Nando, bahkan tubuhnya memiliki reaksi sangat berbeda dari biasanya, Mengapa gadis itu membuat Nando penasaran.??"
"Aduuuhh!! pala gue pusing banget ada yang bawa Aspirin nggak?" Tanyanya sambil memijit kening dengan wajah menderitanya
" Apa isi tas gadis itu, kok kepala gue rasanya mau pecah begini" sungut Nando.
Teman temanya tertawa geli
" Syukurin loe! makanya jangan main caplok aja, emang enak kena batunya" kata Delon sambil berusaha berhenti tertawa
Sungguh peristiwa tadi sangat menghibur mereka. kecuali Claire, Dia masih terperangkap dalam perasaan cemburu pada Airin ,tapi tak berani menunjukannya secara terang terangan.
Dia tak mau dianggap mengekang Nando, karena takut Nando meninggalkannya.
" Claire, jangan diam saja, ayo kemarilah!." panggil Ibram.
Claire tersenyum kaku lalu duduk disisi Nando.
Sementara di belakang kampus di gudang tua yang lama tak terpakai. Airin menangis tiada henti. Manda dengan setia menemani.
"udah dong Ai, jangan nangis terus nanti matamu bengkak, jangan terlalu dipikirin lagipula tak sememalukan itu kok!" bujuk Manda.
"Aku bukan hanya malu Man, tapi juga marah, si tengik itu manusia yang paling kubenci sejagat raya, lagipula itu ciuman pertamaku masa harus bersama mahluk mesum itu. Aku benar benar merasa ternoda."
" udah terlanjur, kamu kan bukan diperkosa sih ,hanya dicium saja, jangan berlebihan deh!"
" lagipula dia sudah mendapatkan balasan setimpal, saat ini pasti sedang terbaring kesakitan, bahkan mungkin dia kehilangan juniornya akibat tendanganmu" Manda tersenyum geli membayangkan aksi Airin tadi.
"Cup...cup..cup..,lupakan ya, anggap tak pernah terjadi apa-apa"
Manda mendekap Airin erat berusaha memberi penghiburan terbaik untuk sahabatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Yayah Alfauzi
saya suka banget sama ceritanyaaaaa
2022-06-22
0
Rista Baha
main caplok aja
2021-08-05
0
UmyMinatoen Soethisna
Airin hebatt
2021-06-30
0