Dengan terpincang-pincang Airin menuruni gedung kampus. Saat melihat ke bawah tangga, Amanda sudah menunggunya dia terlihat gelisah.
Saat tiba diujung tangga paling bawah, Manda langsung menyambut Airin.
" Ayi, kamu nggak kenapa- kenapa kan?" Ia bertanya tak sabar, matanya fokus melihat sebelah Kaki Airin yang telanjang.
" Sepatumu mana, Ai?"
Memperhatikan wajah Airin yang terlihat sangat kesal.
" Anak-anak kaya itu benar benar keterlaluan, tega sekali mereka membuang sepedaku, aku harus mencarinya Man..."
"Iya..!, tapi kakimu kenapa? dan sepatumu kemana?" Manda bertanya ulang, sambil menatap ujung kaki Airin, penasaran .
"Tadi kutimpuk wajah anak Sulthan itu pake sepatuku" jelas Airin puas dengan mata menerawang, membayang wajah kesakitan Nando.
Airin tersenyum geli
Manda terpana.
" What's!?, Are you kidding me?, Astaga Ayi, kuharap kamu baik-baik saja setelah ini" cemas Manda dengan seribu ekspresi diwajahnya.
"Biasa aja kali Man.., emangnya siapa mereka? Tuhan??? udahlah! gak usah dipikirin. Ayo, temani aku cari sepeda."
Airin menarik tangan Manda agar mau mengikutinya.
Tak butuh waktu lama bagi Airin dan Manda, Akhirnya mereka menemukan sepeda yang mereka cari, tergeletak dalam tempat sampah utama kampus. Beruntung bagi Airin tukang sampah datangnya pagi, sehingga sepeda nya masih Aman"
Dengan susah payah Airin, mengeluarkannya dari tempat sampah, hatinya sangat sedih, Padahal sepeda itu pemberian Almarhum Ayah, dan Airin sudah memakainya sejak SMP.
Kini sudah tak bisa dipakai lagi. Sepeda itu sudah penyok tak berbentuk, Airin tetap ingin membawanya pulang dan menyimpan rangkanya sebagai kenang kenangan.
Saat tiba dirumah Ibu tak kalah terkejut melihat kondisi sepeda. Airin pun menceritakan semua yang terjadi pada ibu, Ibu menangis dan memeluk Airin berusaha menghiburnya.
"Sabar ya sayang.. Insya Allah jika ibu ada rezeki kita bisa membelinya Lagi.." hibur ibu.
" Iya Bu, Airin gak apa kok, lagipula sepeda itu Memang sudah sangat tua, sudah pantas disimpan digudang" sahut Airin tersenyum lebar pada ibu.
Hari-hari selanjutnya dilalui Airin dengan penuh konflik. Dia yang selama ini sebagai sosok yang tak tampak dikampus tiba tiba saja menjadi pusat perhatian.
Dia menjadi korban Bullying oleh anak anak kaya dikampus.
Tasnya pernah disembunyikan hingga Airin tak bisa mengikuti kuliah selama seharian. Bahkan tugas kampus yang harusnya dia kumpulkan tak bisa ia kumpulkan, Pernah dilempari telur busuk, dilempari tepung. Bahkan sampai ada yang coba melecehkannya di toilet wanita.
Pernah satu kali saat dia berjalan seorang diri, tiba tiba sebuah pot ukuran sedang yang terbuat dari tanah liat meluncur dari atap.
Pot itu hampir mengenai kepalanya.
Airin tahu pot itu memang sengaja dijatuhkan untuk mencelakai dirinya.
Dia melapor pada dekan kampus. Namun mereka mengganggap nya hanya sebuah kecelakaan biasa.
Padahal Airin yakin yang melempar pot itu adalah fans Fanatiknya Renando dan teman teman tampannya.
Demi mencari perhatian pemud- pemuda kaya tersebut, para gadis rela melakukan hal gila dan ekstrim bahkan sesadis itu.
Sudah beredar isu, Jika Airin adalah musuh dari dedengkot - dedengkot kampus.
Secara otomatis, dia menjadi musuh semua orang dikampus. Termasuk para dosen yang takut pada kekuasaan Keluarga Maher Ali Pratama.
Salah satu resikonya dia jadi sering dipersulit oleh para dosen
Airin sadar. Sikap para dosen yang pilih kasih, tapi apa daya dia hanya mahasiswa miskin yang mendapat beasiswa untuk kuliah secara gratis di kampus MHp college.
Suatu hari, saat Airin menyerahkan Makalah hasil pekerjaannya.
Dosen itu menerima, membolak-balik sekilas halaman tanpa membaca.
"Apa ini!??" Dosen laki laki itu membentaknya sembari melempar makalah kelantai dengan kasar.
"Isinya semua sampah!, Apa kau yakin!? kau adalah mahasiswa penerima beasiswa karena kecerdasanmu? membuat Makalah begini saja bisa berantakan!!. "
" T-tapi saya mengerjakan nya bersungguh sungguh pak, saya juga sangat hati-hati, saya sampai berkeliling di perpustakaan dan membeli beberapa buku untuk menyempurnakan makalah saya." Gugup Airiin
" Saya tidak mau tahu!, ulangi semua dari awal atau kamu harus mengulang lagi mata kuliah saya tahun depan." Ancam dosen itu tanpa belas kasihan.
Dosen itu meninggalkan Airin yang mematung sedih
Dia memunguti Makalahnya dengan hati hati, membersihkan dari debu yang menempel di lembaran nya.
Sementara disisi lain, tampak tiga orang pemuda dan seorang gadis sedang tertawa puas dengan hasil kerja sang dosen.
Mereka adalah Ibram, Argo, gunawan dan Claire.
Dosen Airin mendatangi mereka dengan wajah tegang.
" Makasih pak, sudah membantu kami.." Claire memamerkan senyum termanisnya seolah tanpa dosa.
Jika saja dosen itu tak mengenal Watak Claire, mungkin dia akan memuji dan menganggap Claire layak dipanggil Bidadari.
Dosen itu mengangguk dengan wajah muak.
" Kasihan kamu Airin..Maafkan bapak.., Bapak tak bermaksud menyusahkanmu, tapi jika bapak tak melakukannya bapak bisa dipecat dari kampus ini, bapak tahu kamu anak yang cerdas kamu pasti bisa mengulang lagi makalah itu." Ucap dosen tersebut , setelah anak anak kaya itu pergi. Matanya mengamati Airin yang berjalan lesu keluar dari ruangan.
Airin berjalan gontai, hampir saja menabrak Manda yang sejak tadi melihatnya dengan perasaan kasihan.
" Kamu dapat masalah lagi sama dosen Ayi?"
" Iya..belakangan banyak dosen yang jadi kejam dan sadis hanya padaku Man..." lirih Ayi.
" Aku yakin semua ini ada hubungannya dengan anak Sulthan Ai.."
" Renando??" tanya Airin lesu
Manda mengangguk.
"Aku nggak nyangka dia sejahat itu ya?"
Manda mengangguk.
" Apakah aku pindah ke kampus lain saja ? menurutmu bagaimana Manda?"
Tanya Airin ragu.
" Aku juga baru dipecat dari Mini market, kata mereka aku ngambil uang kasir sebanyak lima ratus ribu, padahal sumpah, aku nggak akan pernah ngelakuin hal sehina itu. Rasanya cape sekali, Atau...aku ambil cuti kuliah saja sampai Nando tamat lalu semua masalah ini reda."
" Jangan Ayi, kuliahmu tinggal tiga semester lagi, lalu selesai, sabarin saja, semua pasti berlalu."
Airin menunduk.
" Kemarin nyawaku hampir melayang, aku hampir ditabrak saat melewati area parkir oleh Gadis cantik itu, pacar Nando, Beberapa hari Lalu sebuah pot jatuh dari atap dan hampir menimpa kepalaku, untung refleksku cepat, jika tidak mungkin aku sudah nginap RS selama beberapa bulan"
" Mereka benar benar nggak punya hati dan perasaan" umpat Manda.
" Sabar Ayi..."
" Nggak Man, aku harus menemui si biang masalah, Renando sialan itu, cuma pria pengecut yang bersembunyi dibalik gadis gadis anarkis itu, Biar dirasakan sekali lagi lemparan sepatu Airin jelita, agar waras dan sehat otaknya."
Manda mendesah kaget.
" Jangan Ayi, jika kamu menemuinya dan mencari masalah lagi cuma bikin hidupmu tambah rumit." Nasehat Manda.
" Hidupku sudah rumit, sudah terlanjur basah, Biar Mandi sekalian" dengan wajah getir
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Luzi Refra
meteor garden
2022-06-01
0
yon a
mc di bikin kacau tanpa ada bantuan yg sepadan jadi ga asik bacanya ga ada seru serunya karena isinya penghinaan tanpa satupun dapat solusi...2 atau 3 masalah satu solusi masih ok..lah...tanpa sama sekali garing thor apa lg karakter mc pemberani tp tanpa beking yg sepadan ,arah cerita bisa di tebak lg ,,bakal ada masalah tanpa solusi lg ujungnya 😪😪
2022-01-06
1
Ma'ruf Singamulangjaya
udah hajR aja
2021-12-24
0