KEKASIH BARU
Setelah hubungannya dengan Johan kandas, kulihat kini Maya tengah menjalin hubungan asmara dengan Pak David.
Sepertinya aku akan menghabiskan hari hariku di neraka. Bagaimana tidak, kami berada dalam kantor yang sama.
Aku tak bisa membayangkan apa yang akan dilakukan Pak David kepada Maya, mengingat kebiasaan pak David yang gemar bermain perempuan.
Tak heran jika Maya lebih memilih Pak David, meskipun banyak pria yang berlutut ingin menjadi kekasihnya. Apa yang tidak dimiliki oleh seorang David Abraham, tak ada satupun wanita yang mampu menolak pesonanya.
Dia dengan mudah mendapatkan wanita yang diinginkannya. Sama halnya dengan Maya, meskipun seorang janda, kecantikannya mampu merontokkan hati siapapun yang memandang.
Mereka nampak serasi, aku mengakuinya, namun aku juga menepisnya.
Perlakuanku kepadanya beberapa hari yang lalu seperti tak berkesan sama sekali bagi Maya. Mungkin karena aku bukan yang pertama baginya.
Lain denganku, Maya adalah cinta pertamaku kejadian waktu itu juga merupakan pengalaman pertamaku. Bahkan aku masih bisa merasakan saat penyatuan itu terjadi.
Aku tak melihat ada yang berbeda dari Maya setelah kejadian itu, sedang aku sendiri menjadi sedikit canggung, aku takut Maya berpikir yang tidak-tidak tentangku.
Hari ini Maya tidak pergi denganku untuk makan siang, karena dia sedang menemui klien di luar kantor, tentunya bersama Pak David. Mungkin sekalian makan siang bersama.
Tidak ada yang mengetahui hubungan mereka, baik Maya maupun Pak David, menyembunyikannya dengan rapi. Jika bukan Maya yang memberitahuku, mungkin aku juga tidak tahu.
Pak David hampir memindahkanku ke divisi lain, dia sengaja menyingkirkanku karena tak suka jika melihatku bersama Maya. Untungnya Maya bisa membujuknya, dia mengatakan jika aku hanya temannya tak ada yang lebih.
Seenaknya saja memindahkanku, bukan aku yang merebut Maya darinya tapi dialah yang telah mencuri wanita ku.
Yach...wanitaku, hanya aku yang menganggapnya begitu.
Aku senang karena tak jadi pindah ke divisi lain, namun juga kalut. Aku harus menyaksikan Maya bersama kekasihnya setiap hari.
Entah apa yang mereka lakukan dibalik dinding yang ada di depan meja kerjaku. Terkadang tak ada diantara mereka yang keluar meski sudah jam istirahat.
Semenjak memiliki kekasih baru, aku jarang menghabiskan akhir pekanku bersama Maya. Tidak salah lagi pasti Maya pergi berkencan dengan Pak David.
Apa Maya juga mengajak Pak David bermalam dirumahnya? Aishh.....ngilu aku membayangkannya.
Sampai kapan aku akan seperti ini. aku biarkan hatiku tersayat setiap saat. Ingin mengakhirinya tapi tak sanggup. Tak sanggup jika harus berpisah dengan Maya.
Apa tidak sebaiknya aku menerima keputusan Pak David, memindahkanku ke divisi lain. Setidaknya aku bisa menghindari hal-hal yang dapat membuatku terluka.
Siapa tahu aku akan menemukan wanita yang mampu menggantikan cinta Maya. Wanita yang dapat membuatku tergila-gila padanya. Akan tetapi apa aku bisa berpindah ke lain hati, sedang hatiku sudah terpaut padanya.
Aku seperti pria bodoh, aku bertingkah seolah tidak ada wanita lain di dunia ini.
Maya tidak pernah menolakku, bahkan saat kami berpelukan, aku merasakan ada ketulusan di dalamnya.
Begitupula saat kejadian waktu itu, dia menerimaku dan menikmatinya. Sama sekali tak ada penolakan darinya. Apa dia melakukan hal yang sama pada semua pria.
Pertanyaan yang tak seharusnya kubuat untuknya. Walaupun Dia seorang janda, aku yakin dia bukan wanita murahan.
Lantas apa yang telah dilakukan Johan padanya sehingga Maya memutuskan hubungannya dengan Johan. Banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di benakku. Apa aku telah mencintai wanita yang salah??
Aku menghubungi Maya, aku bilang padanya aku akan kerumahnya. Dia tak menolak kedatanganku. Tak lama kemudian, aku telah sampai dirumahnya.
Seperti biasa Maya menyambutku dengan pakaian seksinya. Kali ini aku datang dengan maksud lain, bisa dibilang sedikit gila.
Aku hanya ingin tahu apa yang dilakukan Maya dirumahnya, apakah dia juga membawa pria lain selain diriku.
Aku benar benar tidak dapat berpikir jernih, aku takut kehilangan Maya. Mungkin saja rencanaku kali ini, akan menambah goresan di hatiku, jika ternyata benar Maya mengundang pria lain kerumahnya dan melakukan hal hal yang tidak kuharap kan.
Selagi maya masih membersihkan dirinya di kamar mandi, dengan cekatan aku memasang kamera tersembunyi di beberapa titik, di dalam rumah Maya.
Bukan hal yang sulit bagiku, aku mampu menyelesaikannya dalam waktu singkat dan begitu rapi. Aku yakin Maya tak akan mengetahuinya. Entah keegoisan apalagi yang akan aku lakukan untuk mendapatkan hati Maya.
Setelah selesai membersihkan dirinya, Maya menemaniku di ruang tengah. Dengan secangkir kopi yang Maya buat untukku, aku duduk santai di samping Maya.
Seperti biasa kami menghabiskan waktu dengan menonton film. Maya sangat hobi nonton, itulah sebabnya dia punya banyak koleksi film berbagai genre.
Jika jenuh di rumah, aku dan Maya pergi ke bioskop. Tak terasa hari semakin larut, aku harus segera pulang. Sekarang aku bisa melihat Maya dari dalam kamarku.
Kembali ke rutinitas, bisa juga disebut kembali ke neraka. Tanpa sengaja aku melihat dari celah pintu, pak David dan Maya tengah bermesraan. Hatiku panas seketika itu juga.
Sebenarnya semenjak Maya berhubungan dengan atasan kami, aku sudah merasa tidak betah, namun aku tidak punya pilihan.
Tidak ada yang tahu tentang hubungan mereka, kecuali aku. Karena itulah mereka tak sungkan jika bermesraan di hadapanku. Jika seperti ini terus aku akan lebur dibakar api cemburu.
Kulihat semakin hari mereka semakin dekat. Akhir pekan ini Maya akan berkencan dengan kekasihnya. Aku penasaran apakah Maya akan mengajak Pak David kerumahnya.
Aku memang memasang kamera tersembunyi di beberapa ruangan di rumah Maya, namun tidak serta merta hal itu membuatku teru terusan mengamatinya. Aku hanya akan melihatnya sesekali, jika aku merindukannya.
Akhir pekanpun tiba, aku teringat jadwal kencan Maya. Aku akan melihatnya nanti, setelah aku menemui Faruq temanku, yang juga tergila gila dengan Maya.
Biasanya aku akan menghabiskan waktu bersama Maya dan bermalam dirumahnya, namun kali ini aku akan pergi dengan Faruq ke sebuah cafe, karena Maya sedang berkencan dengan kekasihnya.
Aku lihat Faruq sedang berkenalan dengan seorang wanita, bisa bisanya dia mengaku cinta gila dengan Maya namun bermain di belakang.
Mungkin benar juga yang dilakukan Faruq, Maya hanya cinta fantasinya, dia tidak bisa memilikinya. Sama halnya denganku aku mencintai Maya, tapi aku tidak bisa memilikinya.
Semua yang telah kami lakukan seperti tidak ada artinya bagi Maya. Sikapnya yang lembut serta cara bicaranya yang manja tak lebih hanya sebatas teman.
Apa aku harus belajar dari Faruq, agar hatiku tak lagi tersakiti. Yah, aku akan mencoba. Mengingat hubungan maya dan Pak David semakin lama semakin dekat, bisa jadi sebentar lagi mereka menikah. Aku harus belajar menerima kenyataan mulai saat ini.
Setelah meninggalkan cafe aku segera pulang. Aku harus tau apa yang dilakukan Maya di rumahnya.
Ada yang berbeda dari kebiasaan Maya. Aku tak melihat Maya dengan baju seksinya, seperti yang biasa dia pakai saat aku kerumahnya.
Aku juga tidak menemukan adanya tanda tanda seorang pria. Maya selalu sendirian. Bahkan saat ini, kulihat Dia sedang duduk di kamarnya.
Suatu pemandangan yang membuatku iba melihatnya. Nampak Maya sedang terduduk dengan merangkul lututnya, tidak terlalu jelas memang. Aku yakin dia sedang menangis.
Aku mencoba untuk menghubunginya....
Maya: “hai Rend.... kau belum tidur?”
Aku: “iya May..... kau sedang apa?”
Maya: “aku sedang berbicara denganmu”
Aku: “bisa juga kau May.... (aku tersenyum)”
“bagaimana kencanmu hari ini?”
Seolah berhadapan dengan Maya, aku melihatnya dari rekaman kamera di kamarnya.
Maya: “baik semuanya berjalan lancar”
Sesuatu pasti tengah terjadi dengannya, aku melihat ekspresi yang berbeda dari nada bicara Maya. Dia sangat pandai menutupi kesedihannya. Jelas jelas aku melihatnya sedang menangis.
Maya: “sudah ya Rend.... aku ingin istirahat, sampai jumpa besok”
Kali ini Maya tak bisa membohongiku, hingga menjelang pagi, aku melihatnya belum tidur. Entah apa yang sedang menimpanya, aku tak tahu bagaimana caraku bertanya padanya.
Beberapa hari telah berlalu.....
aku menelfonnya dan melihatnya dari jauh. Masih sama, tak kujumpai Maya dengan baju seksinya. Begitu juga dengan kedatangan seorang pria, yang sempat membuatku curiga.
Aku mengawasinya sudah hampir sebulan. Dan kini aku baru tahu, jika hanya aku pria satu satunya yang menginap di rumahnya. Yang bebas melakukan apa saja dengannya.
Dan tentang baju seksi itu, Maya hanya memakainya di depanku. Lalu apa maksudnya....? apa dia sengaja menggodaku?? Ada setitik kebahagiaan yang kini kurasakan.
Jika benar Dia menggodaku, apa itu bisa dikatakan jika Maya menyukaiku?? Lalu kenapa Maya harus berkencan dan memilih orang lain menjadi kekasihnya. Apa aku harus menyatakan perasaanku padanya??
Aku rasa belum waktunya, aku akan terus mengawasi Maya. Saat ini dia masih menjadi kekasih orang, aku tidak mau merebutnya dari Pak David.
Mungkin akan banyak yang berpikir jika aku seorang pecundang, pria bodoh yang pengecut. Jika aku terus seperti ini, bisa bisa waktuku habis hanya untuk mengawasi jodoh orang lain.
yach terserah sih.... aku menikmati kehidupan cintaku dengan segala rasa sakit yang menderaku. Aku hanya berusaha menjadi seorang pria yang setia dengan cintanya.
Jika kelak Maya tak berjodoh denganku, paling tidak aku sudah terbiasa melihatnya bersama pria lain.
Jangan lupa vote like and comment
Tunggu episode berikutnya ya.... Terimakasih😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments