BAB 5

Di kamar Lisa...

Alarm sudah berbunyi tandanya Lisa harus bangun untuk mandi dan siap-siap berangkat kuliah.

Bi Inah mengetuk pintu kamar Lisa.

Tok tok tok

"Non bangun, non lisa ada kuliah pagi kan hari ini?" suara bi Inah dari luar pintu kamar Lisa.

"Iya bii, ini uda bangun kog." Jawab Lisa dari dalam kamarnya. Sebenarnya Lisa belum beranjak dari tidurnya, Lisa masih berbaring di bawah selimut tebalnya.

Bi Inah turun ke lantai bawah karena sudah mendengar suara Lisa itu menandakan dia sudah bangun. Lisa mengucek matanya, lalu berjalan menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya.

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Lisa menuju walk in closed. Lama dia berdiri di sana memilih-milih baju yang akan di pakainya. Setelah menemukan yang cocok, Lisa memakainya dan berlanjut duduk di depan meja rias.

Lisa hanya menambah polesan tipis di wajahnya, tapi polesan itu sudah menambah kecantikannya. Di padukan dengan dress lengan pendek dan sepanjang lutut berwarna pink, Lisa terlihat anggun dan sangat cantik. Lisa juga memakai flatshoes berwarna pink yang senada dengan dress yang dia kenakan.

Setelah selesai, Lisa turun menuju lantai satu dan duduk di kursi di ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya. Di sana semua makanan sudah tertata rapi, bi Inah sudah menyiapkan sarapan pagi buat semua majikannya.

Mama Ita datang bersama papa Aditya mereka bergabung di meja makan.

Mama Ita: "sayang, hari ini kamu cantik." ucap mama Ita saat mendekati Lisa.

Lisa: "berarti dari dulu Lisa ga cantik gitu mah?" jawab Lisa datar.

Mama ita: "Ya ga lah sayang, kamu selalu cantik, cuma hari ini lebih cantik pakai dress warna pink ini. Pakai apapun anak mama ini tetep cantik sih sebenarnya." Lanjut mama Ita.

Papa Adit hanya tersenyum melihat istrinya yang lagi memuji anaknya itu, tetapi Lisa masih terlihat kesal dengan ibunya.

Papa Adit: "Nanti jadi kan sayang mampir ke kantor papa?" Tanya papa Adit tiba-tiba.

Lisa: "Iya pah jadi, tapi paling Lisa sebentar aja di sana. Lisa ada perlu sama temen." jawab Lisa.

Papa Adit: "Seharusnya kamu mulai belajar di kantor papa sayang, sebentar lagi kan kamu yang akan meneruskan perusahaan papa itu." ucap papa Adit menasehati Lisa, karena Lisa selalu terlihat malas kalau di suruh ke kantor papanya.

Lisa: "Lisa belum kepikiran ke situ pah." jawab lisa masih dengan melanjutkan sarapannya.

Papa Adit: "Nanti kamu pulangnya jam berapa? papa tunggu di kantor ya, papa berangkat dulu." Ucap papa adit sambil bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pintu utama.

Lisa: "Hati-hati pah." Ujar Lisa sambil mencium tangan papanya.

Papa Adit: "Iya sayang."

Mama Ita mengantarkan papa Adit ke depan. Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama, sampai di depan pintu seperti biasa mama Ita mencium tangan papa Adit dan papa Adit mencium kening mama Ita.

Papa Adit masuk ke mobilnya yang sudah di siapkan oleh pak Mamat, sopir pribadi keluarga Haristian. Papa Adit tidak suka diantar sopir walaupun dia mampu membayarnya, jadi setiap hari papa Adit menyetir sendiri untuk bekerja ke kantornya.

Setelah mobil melaju, mama Ita masuk ke dalam rumah bergabung dengan Lisa yang belum selesai acara sarapannya.

Mama Ita berdiri di samping Lisa dan mengelus lembut rambut Lisa.

"Sayang, maafkan mama yang selama ini kurang memperhatikan kamu. Bukannya mama ga sayang sama kamu, tapi mama kerja juga buat kebahagiaan kamu sayang. Jangan pernah berfikir mama tidak peduli sama kamu. Mama sayang sama kamu hanya saja mama memang punya pekerjaan yang mana itu sudah menjadi tanggung jawab mama.

Dulu waktu masih muda mama sangat ingin punya butik dan salon, tapi mama ga punya modal untuk itu. Setelah menikah dengan papa kamu, mama baru bisa mewujudkan cita-cita mama itu. Karena papa kamu tidak melarang mama, jadi mama putuskan untuk mewujudkan cita-cita mama itu, dan papa menyetujuinya." Ujar mama Ita yang memberi penjelasan kepada Lisa.

Sebenarnya mama Ita tau kekesalan putrinya yang membuat Lisa bersikap sedikit acuh terhadap dirinya. Karena mama Ita melihat diary Lisa di kamarnya.

flashback on.

Mama Ita pulang dari acara arisan bersama teman-temannya.

Ting tong ting tong

Bi Inah membukakan pintu.

Bi Inah: "Nyonya sudah pulang?."

Mama Ita: "Iya bi, Lisa udah pulang?"

Bi Inah: "Belum nyonya, tadi katanya mau keluar sebentar sama non Vika."

Mama Ita: "Ya sudah aku ke atas dulu bi."

Bi Inah: "Ya nyonya silahkan."

Mama Ita berjalan ke lantai dua.

Saat mau masuk ke kamarnya mama Ita melihat kamar Lisa sedikit terbuka. Dan mama Ita masuk kamar Lisa sebentar.

Mama Ita melihat buku diary Lisa di atas meja di sebelah tempat tidur Lisa, Mama Ita membukanya, dan di sana tertulis curhatan Lisa selama ini. Di saat mama ita membukanya ada satu curahan hati Lisa yang membuat hati mama Ita tersentuh.

Ya tuhan...

Apakah aku ini anak yang tidak di harapkan oleh mamaku? kenapa mamaku tidak menyayangiku? mamaku bahkan tidak pernah memperhatikanku.

Dari dulu mamaku selalu sibuk dengan pekerjaannya, bahkan mamaku lebih mementingkan berkumpul bersama teman-temannya dari pada bercerita atau bermain bersamaku.

Aku ingin punya mama seperti yang lainnya, mama yang perhatian sama aku, yang sayang sama aku.

Aku ingin di peluk dan di manja oleh mamaku sendiri, bukan dengan pembantuku. Benar bi Inah sudah aku anggap seperti ibuku sendiri, tapi rasanya beda mendapat kasih sayang dari mama sendiri.

Tapi kenapa kenyataan ini mengharuskan aku melupakan semua keinginanku itu?"

Mama Ita meneteskan air matanya membaca curahan hati anak semata wayangnya itu.

"Ternyata selama ini aku menjadi mama yang salah, aku pikir dengan memberi dia banyak uang dia akan bahagia. tetapi aku lupa jika kasih sayang yang utuh dari mamanya itu melebihi segalanya." Ucap mama ita di sela-sela tangisannya.

Mama Ita menghapus air matanya dan berjalan keluar dari kamar Lisa. kemudian masuk ke dalam kamarnya dan merenungkan apa yang barusan dia baca.

flashback off

Setelah mendengar ucapan mamanya itu. Lisa bangkit dari duduknya dan memeluk mamanya, Lisa menangis di pelukan mamanya.

"Maafkan mama ya sayang, mama selama ini kurang memperhatikan kamu, mama selalu sibuk dengan pekerjaan mama. Mama janji mulai sekarang mama akan selalu ada buat kamu, kamu mau kan memaafkan mama?" ujar mama Ita.

Lisa hanya menganggukkan kepalanya, dan mereka melepaskan pelukan mereka.

"Ya sudah sayang cepetan berangkat, nanti kamu terlambat." ucap mama Ita lagi.

"Iya mah, Lisa berangkat dulu ya." Ujar Lisa sambil menghapus air matanya.

Lisa berjalan menuju pintu utama dan mamanya mengantar sampai depan pintu. Lisa mencium tangan mamanya dan pamitan untuk kedua kalinya.

"Lisa berangkat mah, assalamu'alaikum." Ucap Lisa.

"Iya sayang hati-hati, wa'alaikumsalam" Jawab mama Ita.

Lisa selalu di antar supir ke kampusnya, Lisa memasuki mobil yang di kendarai oleh pak Mamat. Pak Mamat melajukan mobilnya menuju kampus Lisa.

**jangan lupa komentarnya ya guys..kasih author semangat buat melanjutkan cerita ini☺️

Terpopuler

Comments

Ni Nyoman Rinti

Ni Nyoman Rinti

kpn ketemu nya dimas sma lisa...kok lama banget thor??

2020-12-24

3

Sri Mawardi

Sri Mawardi

critanya garing tbor

2020-12-13

0

Afriany Darmawan

Afriany Darmawan

semangat thor

2020-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!