Sela melepaskan diri dari Kungkungan Zacky dengan paksa. Namun karena kuatnya pria itu, ia terpaksa memberi sedikit tendangan pada benda pamungkas milik Zacky hingga membuat pria itu kesakitan. Zacky menunduk, menahan ngilu akibat serangan tiba-tiba dari Sela. Sela yang melihat Zacky kesakitan akhirnya jadi luluh. Ia berjalan mendekati Zacky yang masih menunduk.
"Aduh Kak Zacky maaf aku gak sengaja." Ujar Sela penuh sesal. Ia menangkup kan kedua tangannya di depan wajah.
"Gimana nih, tanggungjawab lo, ilang deh masa depan gue." Zacky masih meringis kesakitan.
"Tapi, gak papa kan, Kak. Aku nendang nya gak kuat kok." Ujar Sela, ia ikut menunduk memperhatikan Zacky yang sedang kesakitan.
"Rasanya lepas deh, Sel. Gimana nih?" Zacky pura-pura panik. Sela ikutan panik, ia berkeliling ke segala penjuru ruangan. terlihat mencari-cari sesuatu.
"Nyari apaan lo, gak liat gue lagi kesakitan gini akibat aksi akrobat lo barusan." Zacky masih berpura-pura meringis.
"Iya ini aku mau tanggung jawab, Kak. Aku juga panik nih, mana dari tadi aku gak liat lakban." Sela mencari-cari ke seluruh laci yang memuat banyak peralatan.
"Buat apaan lakban?" Zacky sudah tertawa terpingkal-pingkal. Sela sendiri jadi bingung. Dalam pikirannya yang panik ada sesuatu yang putus dan harus segera di sambung. Ia refleks mencari sesuatu yang bisa di pakai menyambung sesuatu yang sudah putus itu dengan lakban. Dan parahnya ia tidak sadar benda apa yang akan ia lakban.
Sela menutup mukanya yang malu, merasa Zacky sukses mempermainkan
nya.
"Kak Zacky!" Kesal Sela di buat lelaki itu.
"Duduk Sel." Zacky menepuk-nepuk sofa yang ia sendiri telah lebih dulu mendaratkan tubuhnya di sana.
"Aku mau pulang. Kakak cari pemandu lain saja." Sela masih bersikeras ingin pergi dari tempat itu.
"Gue mau nya elo. Udah duduk sini." Alis Zacky kembali terangkat melihat Sela yang masih bergeming di tempatnya berdiri. "Lo mau gue gendong biar bisa duduk di samping gue?" Tanya Zacky lagi.
"Gak mau, Kakak mau ngapain sih? Kita gak ada urusan apapun ya." Balas Sela keras kepala.
"Sekarang ada. Gue kan udah bayar mahal lo malam ini."
"Aku gak jual diri." Tukas Sela cepat, entah mengapa ia merasa perlu menyelamatkan harga dirinya di hadapan pria tampan itu.
"Gue gak bilang lo jual diri kok. Udah sini Sel, gue mau ngomong. Duh susah banget sih. Lo takut ya deket - deket sama gue?"
"Iya, Kak Zacky serem."
"Mesum banget ya muka gue?" Zacky menunjuk wajah tampannya.
Iya, tapi ganteng. Batin Sela
"Udahlah Kak, aku pulang aja ya lagian seharusnya malam ini aku libur." Sela berbalik meraih gagang pintu namun tubuhnya kemudian tiba-tiba serasa melayang. Zacky telah menggendong nya dan meletakkan nya di atas sofa hingga ia akhirnya terduduk.
"Keras kepala banget sih." Zacky berdiri bersidekap di depan Sela yang sudah duduk.
"Kak, aku malu." Gumam Sela lirih. Zacky duduk mengambil nafas panjang lalu menatap gadis dalam balutan baju seksi itu dengan seksama.
"Sel, lo ngelaluin ini sendirian. Lo datang ke Bandung tanpa seorang pun yang nemenin lo. Gue gak bisa liat lo begini. Tempat ini bahaya, Sel." Ujar Zacky lembut. Sela mengangkat wajahnya, ada airmata yang menggenang namun secepat mungkin ia hapus. Tidak dibiarkan hati lemahnya di depan siapa pun.
"Aku seneng kok bisa kerja disini." Balas Sela cepat.
"Gue bisa lihat, itu bukan kata-kata dari dalam hati lo." Zacky menyahut. Ia juga menuangkan minum soda lalu memberikannya pada Sela.
"Kak, udahlah. Kak Zacky gak akan ngerti dan aku akan tetap di sini." Pangkas Sela lelah. Zacky meraih jemari gadis itu, dihadapkan wajahnya ke wajah cantik Sela.
"Gue emang gak akan ngerti karna lo ga mau cerita."
"Ini bukan urusan Kak Zacky."
"Gue gak peduli, yang gue mau lo gak gini Sel."
"Terus aku harus gimana?" Tanya Sela lelah, ia tahu tak akan bisa mendebat Zacky lebih lama lagi dari ini.
"Besok lo mau temenin gue gak?"
"Kemana?" Tanya Sela
"Makan. Pulang dari perusahaan gue jemput lo ya." Kata Zacky. Sela diam tidak mengiyakan tapi tak juga menolak.
"Diam berarti iya."
"Ih Kak Zacky, kan aku belum jawab mau atau enggak."
"Udah, lo mau aja deh. Besok gue jemput pokoknya." Ujarnya lagi.
"Ya udah aku pulang dulu ya, Kak. Kakak udah selesai kan?"
"Gue yang anterin lo pulang." Tukas Zacky cepat. Sela memberengut, Zacky akan bisa dengan mudah menemukan keberadaannya setelah ini. Ia menarik nafas panjang. Lalu akhirnya mengangguk juga.
" Yuk pulang kalo gitu. Kak Zacky gak mau ngapa - ngapain juga kan." Sela berdiri, hendak melangkah lagi keluar dari room. Namun, sepatu hak tingginya tersangkut karpet, membuatnya oleng dan dengan sigap Zacky menangkap tubuhnya.
Zacky dan Sela sama - sama terdiam. Dengan posisi Sela yang berada di dalam pelukan pria itu, hatinya tiba - tiba jadi tak karuan. Jantungnya terasa berdegup kencang. Zacky pun demikian, ada sesuatu yang bangkit dari dasar hatinya.
Zacky menatap Sela lama. Keduanya tampak dekat sekali. Sela terbius oleh pesona pria tampan dan maskulin ini. Tubuhnya bereaksi, trauma masa lalu akan percintaannya sempat membuat hati dan tubuhnya mati suri namun kini, dengan satu tatapan mata dari Zacky ia perlahan bangkit, terbakar perasaan aneh yang telah lama hilang.
Zacky seolah bisa mendengarkan detak jantungnya sendiri. Ia tidak bisa menahan untuk tidak mendekatkan wajahnya ke wajah Sela yang masih terpaku. Zacky benar-benar mendekatkan bibirnya, ia mulai membius Sela dengan segala pesona.
Bibir Sela terasa lembut, wangi tubuhnya menggoda iman. Zacky menahan gejolak sisi dewasanya mati - matian. Jadi yang ia lakukan hanyalah mencium Sela. Sela juga bereaksi, ia membalas setiap pagutan mesra dari Zacky. Ada perasaan aneh yang tiba - tiba muncul selama mereka berciuman. Sela sadar hatinya kini dihantam perasaan sejuk menenangkan.
Zacky melepaskan ciuman itu, ia menatap Sela lama sekali. Sela hanya terdiam, ia malu tapi juga menikmati apa yang Zacky lakukan. Zacky membelai rambut Sela, menatap dengan intens gadis di depannya. Kenapa ia baru menyadari bahwa Sela sangat menarik?
"Sel.." Serak Zacky.
"Kak Zacky.." Lirih Sela.
"Gue boleh gak cium lo lagi?" Tanya Zacky pelan. Sela terdiam tapi kemudian mengangguk perlahan.
Zacky membetulkan posisi Sela, ia membuat gadis itu duduk dipangkuan nya. Sela kembali terbuai, saat bibir Zacky kembali memagut bibirnya yang basah. Sela melingkarkan kedua lengannya, ia tidak pernah berciuman dengan pelanggan. Namun, kali ini ia melakukan itu. Dengan Zacky yang telah membayar dirinya malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Wahyunii
disini ada bedanya ciuman, dicium dan mencium
2022-02-08
0
Revina Imut
Thor Napa siii covernya di ganti,kan lebih bagus yg dulu😅😅😅
2021-10-28
0
Dewy Uleema
ngintip ah 🤭🧐🧐
2021-08-10
0